You are on page 1of 6

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. IMA

Umur

: 31 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Baluk II

Suku

: Bali

No. Rekam Medis

: 127702

Tanggal pemeriksaan : 30 November 2015


ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri Pinggang Kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IRD RSU Negara dengan nyeri pinggang kiri yang terasa
seperti ditusuk-tusuk menjalar hingga ke perut. Hal ini muncul tiba-tiba sejak 8
jam SMRS. Pasien mengeluh mual (+), muntah (-) Demam (-). Riwayat nyeri
saat BAK (-). Riwayat BAK keruh (+) Riwayat BAK berdarah (+) sejak 2hari
yang lalu. Riwayat BAK keluar batu (-) BAB dalam batas normal. Makan dan
minum tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluahan seperti ini.
Riwayat Pengobatan
Riwayat pengobatan tidak ada
Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala dan keluahan serupa.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan Darah

:130/90 mmHg

Nadi

: 88 x/menit, reguler, isi cukup

Respirasi

: 20 x/menit

Suhu axilla

: 37,5C

Status General
Kepala

: Normocephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut

Mata

: Konjungtiva pucat

Reflek pupil
THT

, sklera kuning

+
+
.

Telinga

: Sekret (-)

Hidung

: Napas cuping hidung (-), secret (-)

Tenggorok

: Dalam batas normal

Leher

: Pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-)

Mulut

: Mukosa bibir basah (+), sianosis (-)

Thorax
Cor

Inspeksi

: simetris, iktus kordis tidak tampak

Palpasi

: thrill (-), iktus cordis teraba di apex ICS V

Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)


PulmoInspeksi
Palpasi

: dada simetris kanan dan kiri, retraksi (-)


: gerakan simetris (+)

Auskultasi : vesikuler

, ronchi , wheezing

Abdomen Inspeksi

: distensi (-), tidak tampak benjolan

Auskultasi : bising usus (+) normal


Palpasi

: nyeri ketok CVA (+) nyeri tekan suprapubik(-),


turgor kembali cepat, hepar/lien tidak teraba.
Ballotemen (-/-).

Ekstremitas

: akral hangat (+), edema (-), CRP < 2s

LABORATORIUM
Ureum Lengkap
-

Sedimen
o Eritrosit

: 10-20/Lp

o Leukosit

: 3-4/Lp

o Epitel

Squaincs : 1-2/Lp

Rhenal

: 1-2/Lp

o Silider

: negatif

o Kristal

: Ca-Oksalat

RESUME
Pasien perempuan, 31 tahun, Bali, Hindu, keluhan nyeri pinggang kiri
yang menjalar hingga perut. Pasien juga mengeluh BAK berdarah.
Pemeriksaan fisik :
Status present

: Suhu 37,5C

Status general

: Dalam batas normal

Laboratorium

: Sedimen
o Eritrosit

: 10-20/Lp

o Leukosit

: 3-4/Lp

o Epitel

Squaincs : 1-2/Lp

Rhenal

o Silider

: 1-2/Lp
: negatif

o Kristal

: Ca-Oksalat

DIANGNOSIS BANDING
-

Batu Saluran Kemih

Pielonefritis

Colic Renal

DIAGNOSIS KERJA
Batu Saluran Kemih
PENATALAKSANAAN

Injeksi Ranitidin 1 amp

Injeksi Ketorolac 1 amp

Asam mefenamat tab 500 mg 3x1

Ciprofloxacin tab 500mg 3x1

Ranitidin tab 150mg 2x1

KIE :

KIE kontrol poli Penyakit Bedah

KIE banyak minum dan istirahat

PROGNOSIS
Ad Vitam

: ad bonam

Ad Fungsionam : ad dubia bonam

PEMBAHASAN
Batu Saluran Kemih adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyubatan
aliran kemih atau infeksi.
Pada pasien ini di diagnosis batu saluran kemih diambil berdasarkan
anamnesa dan pemriksaan fisik yang didapatkan pada pasien. Pasien mengaku
nyeri pinggang yang menjalar hingga perut. Pemeriksaan urin lengkap didapatkan
kristal Ca Oksalat.
Gejala pada batu saluran kemih selain nyeri pada perut dan pinggang,
dapat disertai keluhan mual dan muntah, demam, dan nyeri saat buang air kecil
(BAK), BAK berdarah, dan BAK keruh. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran
kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air
kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.
Pemeriksaan penunjang untuk memperkuat diagnosis batu saluran kemih
adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk
menilai kadar kalsium, sistin, asam urat, dan bahan lainnya yang dapat
menyebabkan terjadinya batu.
Penganagan pada batu saluran kemih harus segera dikeluarkan baik
dengan obat-obatan maupun tindakan invasiv.
Rongten abdomen bisa menunjukan adanya batu, dan pemeriksaan lainnya
yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

You might also like