Professional Documents
Culture Documents
A
Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing Program III
dengan dosen mata kuliah Irma Darmawati, S.Kep., Ners., M.Kep.
disusun oleh:
043-315-13-1-00
Sriwidi Febrianti
043-315-13-1-00
043-315-13-1-00
Raswan Dian
043-315-13-1-00
Novi Srimulyani
043-315-13-1-00
KELAS S1-3A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PERSATUAN PERAWAT
NASIONAL INDONESIA JAWA BARAT
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan Hidayah-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan makalahAsuhan Keperawatan Keluarga Tn. A ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Penulis berterima kasih
kepada Ibu Irma Darmawati selaku dosen yang telah memberikan tugas ini
kepada tim penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai segala
yang bersangkutan dari Asuhan Keperawatan Keluarga Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Makalah ini membahas mengenai kasus dalam rumah tangga Tn. A
yang dimulai dari konsep umum keluarga sampai pada asuhan keperawatan
Keluarga.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekali lagi penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan serta memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
..i
.ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
..1
B. Rumusan Masalah
..2
C. Tujuan
..2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Kasus Pemicu
Pengertian Keluarga
Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tipe Keluarga
Fungsi Keluarga
Tugas Keluarga
Asuhan Keperawatan Tn. A
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3)
4)
5)
6)
7)
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah :
1) Untuk mengetahui kasus pemicu pada keluarga Tn.A.
2) Untuk mengetahui pengertian keluarga.
3) Untuk mengetahui apa saja tahap dan tugas perkembangan keluarga.
4) Untuk mengetahui apa saja tipe tipe keluarga.
5) Untuk mengetahui bagaimana fungsi keluarga.
6) Untuk mengetahui asaja tugas keluarga.
7) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga Tn.A.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kasus Pemicu
Tn.A berusia 50 tahun, pekerjaan PNS. Tn.A tinggal di perumahan tipe 21
dengan istrinya Ny.B yang berusia 48 tahun. Ny.B tidak bekerja sejak
menikah dengan Tn.A. Tn.A mempunyai anak, dan semuanya sudah
berkeluarga dan rumahnya terpisah. Tn.A menyatakan bahwa sudah lima
tahun merasakan sakit kepala, leher dan tengkuk terasa berat. Tn.A sudah
berobat ke puskesmas dan dokter, tetapi Tn.A menyatakan merasa tidak ada
perubahan. Keluhan tersebut semakin dirasakan berat jika sudah melakukan
B. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masingmasing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).
Menurut Duval, 1997 (dalam Supartini, 2004) mengemukakan bahwa
keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial setiap anggota.
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga
sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah,
ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dalam peranannya dan menciptakan serta mempertahankan
budaya.
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang dapat menggambarkan
adanya jaringan kerja dari orang-orang yang secara regular berinteraksi satu
sama lain yang ditunjukkan oleh adanya hubungan yang saling tergantung
dan mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan (Leininger, 1976).
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang
atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan
darah, hidup dalam satu rumah tangga, memiliki kedekatan emosional, dan
berinteraksi satu sama lain yang saling ketergantungan untuk menciptakan
atau mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial setiap anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama.
pasangan.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur
2-6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi
kebutuhan anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan
anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya,
mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,
menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur
keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan
4.
bermain anak.
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan
dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang
tugas sekolah.
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu menyeimbangkan
kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi
secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,
memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan
mempertahankan
pengaturan
hidup
yang
memuaskan,
D. Tipe Keluarga
1. Menurut Maclin, 1988 (dalam Achjar, 2010) pembagian tipe keluarga,
yaitu :
a. Keluarga Tradisional
1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2) Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga yang hanya
dengan satu orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah,
atau ditinggalkan.
3) Pasangan inti hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak
atau tidak ada anak yang tinggal bersama mereka.
4) Bujang dewasa yang tinggal sendiri
5) Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari
nafkah, istri tinggal di rumah dengan anak sudah kawin atau
bekerja.
6) Jaringan keluarga besar, terdiri dari dua keluarga inti atau lebih
atau anggota yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah
geografis.
b. Keluarga non tradisional
1) Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak
menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anaknya).
2) Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai
anak
3) Keluarga gay/ lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin
sama hidup bersama sebagai pasangan yang menikah
4) Keluarga kemuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
pasangan
monogamy
dengan
anak-anak,
secara
bersama
b. Keluarga
berkomposisi
yaitu
keluarga
yang
perkawinannya
keluarga
mengetahui
keadaan
sakitnya,
sifat,
dan
kesehatan,
keberadaan
fasilitas
kesehatan
yang
ada,
: Tn.A
: 50 Tahun
: D3
: PNS
: Kp. Cimanggu RT: 03 RW:02
: 16 November 2015
:
No
Nam
Hub.
L/
Umu
Pendidika
Pekerjaa
Agam
Keluarga
Keadaan Kesehatan
Imunisasi
1.
Tn. A
Suami/Ayah
50
D3
PNS
Islam
Sakit
SMA
Ibu
Islam
Sakit
Thn
2.
Ny. B
Istri/Ibu
48
Thn
Rumah
Tangga
8. Tipe/Bentuk Keluarga
Tipe/Bentuk keluarga tersebut termasuk kedalam tipe
keluarga dyad dimana didalam rumah tersebur keluarga
terdiri dari suami dan istri.
9. Suku/Bangsa:
Keluarga Tn.A tinggal di bandung, dengan budaya sunda.
Keluarga Tn.A sehari-hari menggunakan Bahasa Indonesia
untuk berkomunikasi
10. Agama
Keluarga Tn.A seluruhnya beragama islam, dimana anggota
keluarga Tn.A rajin mengikuti kegiataan keagamaan
dilingkungannya. Tidak pernah melewatkan sholat 5 waktu
dan menbaca alquran.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga yang menjadi pencari
nafkah di keluarga tersebut dengan penghasilan sebesar
2.500.000,- , pendidikan terakhir Tn.A yaitu D3 dan bekerja
sebagai PNS. Sedangkan pendidikan Terakhir Ny.B yaitu
SMA dan berkerja sebagai ibu rumah tangga. Keluarga tidak
mempunyai pekerjaan sampingan sehingga tidak ada
penghasilan tambahan.
12. Aktivitas Keluarga
Kegiatan sehari-hari Tn.A bekerja sebagai PNS yaitu
guru di SDN 10 cibeng . Tn. A rajin mengikuti acara
kegiatan masyarakat dan majelis taklim. Sedangkan Ny.B
hanya berbaring ditempat tidur.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan orangtua usia pertengahan (tahap VII) keluarga
orang tua usia pertengahan Middle anged family ( emptynest to
retirement)
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditinggali Tn. A sekeluarga adalah rumah permanen
yang Bertipe rumah 21. Desain interior rumah terbagi menjadi 5
ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu sekaligus ruang
keluarga. Lalu, 2 ruang tidur dan yang paling belakang adalah
dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1 digunakan oleh Tn. a dan
Ny. B, sedangkan 1 kamar tidur lainnya dibiarkan kosong. Lantai
rumah terbuat dari keramik. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih
berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Memiliki
ventilasi disetiap ruangannya. Jendela yang terlihat selalu dibuka
pada pagi hari. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya tidak terawat dan kondisinya kotor. Kondisi rumah,
tampak berantakan. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak
berwarna, dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap,
Kamar
pencahayaan lampu dalam rumah Ny. a terbilang cukup terang.
Mandi
Dapur
Ruang
Denah rumah Tn. a
Tidur
Ruang keluarga
Ruang
Tidur
Teras
6m
5m
Keterangan :
: Jendela
: Pintu
: ventilasi
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tn.A cukup sering berkumpul atau sekedar bertegur sapa dengan
tetangganya. Ny. B tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga
saja. Keluarga Tn. A tinggal di RT 03 RW 02, DI sisi kanan dan
kiri adalah rumah tetangganya, dibelakang rumah ada tanah
kosong dan jalan. Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan
harmonis.
c. Mobilitas dan geografi keluarga
Saat ini, keluarga Tn. A sudah tinggal menetap di rumah yang saat
ini dihuni sejak menikah dan tidak berniat untuk pindah. Rumah
Tn. A dibangun di atas tanah milik Tn.A sendiri, kepemilikan
tanah pun milik Tn.A
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
TN. A selalu menekankan pada Ny. B supaya mengikuti acara
yang diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian dan kegiatan
lainnya. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada
konflik antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis). Ny. B
juga bersosialisasi dengan tetangga di kanan, kiri dan depan
Informal
5. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Di Dalam keluarga , Tn.A adalah seorang kepala keluarga yang
mempunyai sikap yang baik dan ramah dimana Tn.A sebagai kepala
keluarga sering memberi dukungan kepada anak-anaknya maupun
istrinya dalam hal suasana di rumah. Dalam keluarga Tn.A
mengutamakan sikap saling menghargai jika mempunyai perbedaan
persepsi .
2. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga Tn.A hubungan antara satu dengan yang lainnya baik.
Dimana interaksi antar anggota keluarga selalu terjalin baik antar
anggota keluarga maupun tetangga sebelah. Tn.A memiliki komitmen
bersama. Dimana tiap anggota yang ada harus mengikuti norma yang
ada dan prilaku di dalam rumahnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
dalam keluarga Tn.A . anggota keluarga yang sakit yaitu pada Tn.A
dan Ny.b dimana Tn.A menyatakan bahwa sudah lima tahun
merasakan sakit kepala, leher dan tengkuk. Tn.A sudah mampu
mengenal masalah kesehatan yang di rasakannya. Namun setelah di
obati tidak ada perubahan yang di alaminya. Sehingga menganggap
bahwa penyakit yang di deritanya biasa saja.
Sedangkan Ny.b mengetahui dia telah punya penyakit kencing manis
yang dideritanya sejak 7 tahun lalu. Namun Ny. B menganggap
penyakitnya biasa-biasa saja. Dan tidak ada keluhan yang di derita
dari penyakitnya.
memenuhi
kebutuhan
sandangnya
keluarga
Tn.A
Keterangan
.
Tn.A
1
a. Tanda Vital
- Keadaan Umum
- Kesadaran
o Tekanan
Darah
o Nadi
o Respirasi
o Suhu
Baik
Compos Mentis
160/90 mmhg
88x/menit
20x/menit
36,5C
Ny.B
lemah
Compos Mentis
180/100
110x/menit
20x/menit
38,5C
Pemeriksaan Fisik
- Rambut/Kepala
muda.
Telinga simetris, pendengaran
normal.
Hidung tidak ada dislokasi,
tidak ada pernapasan cuping
hidung.
Bentuk tenggorokan simetris.
Bibir merah kehitaman
Lidah berwarna merah muda
Warna kulit sawo matang
muda.
Telinga simetris, pendengaran
normal.
Hidung tidak ada dislokasi,
tidak ada pernapasan cuping
hidung.
Bentuk tenggorokan simetris.
Leher
Thoraks
Abdomen
Genetalia
Tidak terdapat keluhan.
Tidak terdapat keluhan.
Ekstermitas atas dan Atas : tidak terdapat
Atas : tidak terdapat lesi/fraktur,
lesi/fraktur, kekuatan ROM
kekuatan ROM 2, reflek
bawah
5, reflek bisep/trisep normal.
bisep/trisep normal.
Bawah : tidak terdapat
Bawah
:
tidak
terdapat
No
1.
Data
DS :
Interpretasi Data
- Ketidaktahuan Ny.B
Ny. B mengatakan bahwa
dalam mengenal
masalah kesehatan
kencing manis
Ny.B mengatakan bahwa
yang di alaminya
Katidakmampuan
Ny.B dalam
mengambil keputusan
sendiri
Ny.B mengatakan bahwa dia
mengenai masalah
Masalah
Kurang
pengetahuan
kesehatan yang di
alami Ny.B
Ketidaktahuan
bagaimana
hari
melaksanakan
Do :
perawatan kesehatan
Ny. B terlihat bingung
di amali Ny.B
Ketidaktahuan Ny.B
untuk memanfaatkan
layanan kesehatan
Ketidakefektifan
penyakitnya
yang ada di
peran
wilayahnya
DS :
Ketidaktahuan Ny.B
dalam mengenal
masalah keluarga
yang di alaminya
Katidakmampuan
Ny.B dalam
mengambil keputusan
mengenai masalah
memperhatikan kebutuhan
keluarga yang di
suaminya sehari-hari
alami Ny.B
dialaminya
Ny.B lebih sering terlihat
d. Prioritas masalah
1. Ketidakefektifan peran keluarga Tn.A khususnya Ny.B berhubungan dengan
ketidakmampuan Ny.B dalam menjalankan perannya sebagai istri
No
1
Kriteria
Sifat Masalah
Skala :
Aktual
Nilai
3/3 x 1 = 1
Rasional
Ny.B saat ini tidak
mampu memberikan
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari sebagai
perannya yaitu istri yang
di akibatkan dari
penyakit yang di
deritanya
Ny.B sebenarnya sudah
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Hanya sebagian
1/2 x 2 = 1
mengetahui mengenai
tugasnya sebagai istri
Tn.A hanya saja saat ini
penyakit yang
dideritanya mengganggu
aktifitas sehari-hari
Kesiapan fisik maupun
2/3 x 1 = 2/3
psikis untuk
menjalankan peran
sebagai istri mempuni
jika Ny.B dapat
mengatur penyakit yang
Menonjol masalah
Skala :
Segera ditangani
dialaminya.
Keefektifan peran dapat
2/2 x 1 = 1
mempengaruhi
berlangsungnya
kehidupan dalam
berkeluarga
Total
3 2/3
Kriteria
Sifat Masalah
Skala :
Aktual
Nilai
Rasional
Ny.B sudah menganggap
3/3 x 1 = 1
kesehatan
Ny. B dapat diberikan
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Sebagian
1/2 x 2 = 2
edukasi mengenai
pentingnya perawatan
terhadap penyakitnya Ny.
B sendiri apakah mau
2/3 x 1 =
2/3
berbeda-beda, terkadang
pada saat diberikan edukasi
ada yang mau menerima
Menonjol masalah
Skala :
Ada masalah tetapi tidak
1/2 x 1 =
1/2
Total
4 1/6
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan peran keluarga Tn.A khususnya Ny.B berhubungan
dengan ketidakmampuan Ny.B dalam menjalankan perannya sebagai istri
diandai dengan :
DS :
sembuh sendiri
Ny.B mengatakan bahwa dia merasa lemas dalam melakukan aktifitas
sehari-hari
Do :
e.
No
Diagnosa
keperawata
Tujuan
Umum
Evaluasi
Khusus
Kriteria
Intervensi
Standar
n
1.
DX 1
Setelah
Setelah dilakukan
dilakukan
tindakan
kesatuan unsur
informasi
tindakan
keperawatan 4 x 24
mengenai peran
keperawatan
dalam hidup,
ketidakefektifan
menjalakan
beberapa anak.
Masing-masing
peran dalam
peran dapat
perannya sebagai
teratasi
istri dengan
Kognitif
kriteria:
- Ny.B mampu
keluarga adalah
periode transisi
mempunyai peranan
peran dalam
penting dalam
membina dan
masalah
menegakkan
keluarga yang di
keluarga, sehingga
alaminya
(pengertian dan
tersebut hilang
-
Psikomotor
maka keluarga
tersebut akan
Berikan
keluarga,
unsur tersebut
mengenal
tanda&gejala)
Ny.B mampu
kehidupan,
perasaan
terhadap peran
yang dilakukan
-
Berikan
informasi
mengenai
mengambil
guncang atau
perubahan
keputusan
kurang seimbang.
peran: perilaku
mengenai
Mereka harus
yang diperlukan
masalah
bersama-sama
terhadap
keluarga yang di
memelihara
perubahan peran,
alaminya
keutuhan rumah
peran seorang
satuan social
Keluarga, yang
istri
Anjurkan Ny.B
untuk
kedua tiangnya
melakukan
strategi
memikul tanggung
manajemen
peran
dan kecintaan
kepada anak-anak,
Berikan
informasi
termasuk asas
pelatihan pada
pertumbuhan dan
Ny.B mengenai
perkembangan
cara adaptasi
terhadap peran
2.
DX 2
dengan kondisi
Ny.B
Setelah
Setelah dilakukan
dilakukan
tindakan
adalah suatu
tindakan
keperawatan 4 kali
penyakit kronik
keperawatan
diharapkan
mengetahui
melibatkan kelainan
kurang
perawatan yang
metabolisme
pengetahuan
harus dijalani
karbohidrat, protein
dapat teratasi
dengan kriteria:
- Ny.B mengenal
Kognitif
masalah
kesehatan yang
-
di alaminya
Ny.B mampu
Psikomotor
masalah
kesehatan yang
Kognitif
Kaji
pengetahuan
berkembangnya
pasien mengenai
komplikasi makro
penyakit DM
vaskuler, mikro
yang diderita
neurologis (Barbara
keputusan
vaskuler dan
mengambil
mengenai
Diabetes melitus
mengenai
C. Long, 1996).
Tanda dan gejala
bahaya penyakit
DM, penanganan
penyakit Dm
Poliuria (Sering
Buang Air
Ny.B
Beri penyuluhan
penyakit DM
Bantu klien
di alaminya
Ny.B
Kencing).
Polidipsia (Sering
mengetahui
Merasa Haus).
Poliphagia
bagaimana
Kognitif
Cepat Menurun.
Tanda-tanda
kencing manis
yang di amali
-
mengetahui
tentang
mengenai
penanganan
masaalah
Kelemahan)
Berat Badan Akan
perawatan
Ny.B
Ny.B
keputusan
(Kelelahan
melaksanakan
kesehatan
mengambil
kesehatan yang
-
Neuropati.
Penyebab penyakit
pertanyaan
tentang penyakit
DM
Faktor genetic
Pola hidup tidak
memanfaatkan
sehat
Kerusakan
layanan
pangkreas
di alami Ny.B
Berikan
klien (tanda
gejala, penyebab
dan
-
penggobatan)
Berikan
kesehatan yang
informasi
ada di
mengenai
wilayahnya
pentingnya
perawatan pada
kasus yang
dialami Ny.B
Berikan
informasi
mengenai
bahaya penyakit
DM jika
dibiarkan.
Anjurkan Ny. B
untuk
manfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada di tempat
tinggalnya
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang dihubungkan
oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam satu rumah
tangga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang
saling ketergantungan untuk menciptakan atau mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap
anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau
tempat tinggal klien. Bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga
tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan
masalah kesehatan yang di hadapinya. Perawat yang melakukan asuhan
bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam
mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta
mengatasi masalah kesehatan.