Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, sebagai seorang engineer, khususnya electrical engineer, kita
selalu dihadapkan dengan berbagai kasus atau masalah yang berhubungan
dengan listrik. Mulai dari rangkaian listrik, rangkaian elektronika, dan juga
mesin-mesin listrik. Masalah-masalah yang muncul dalam menganalisis suatu
rangkaian listrik dapat diselesaikan dengan menggunakan teorema-teorema
tertentu. Bagaimanapun juga, itu tidak berarti bahwa hukum-hukum dasar
atau konsep-konsep dasar, dan analisis rangkaian tidak digunakan. Dalam
implementasinya,
menyelesaikan
penggunaan
permasalahan
teorema-teorema
pada
suatu
tertentu
rangkaian
listrik,
dalam
tetap
akan timbul medan magnet. Berdasarkan Hukum Oersted ini, maka kita dapat
menganalisa penyebab dari timbulnya reaksi jangkar pada motor.
Hukum Lorentz menyatakan bahwa jika penghantar yang dialiri oleh arus
listrik diletakkan dalam sebuah medan magnet, maka pada penghantar
tersebut akan timbul gaya. Dari hukum Lorentz ini kita dapat menganalisis
arah putaran motor dengan meninjau arus dan medan magnetnya.
Mesin Listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik (menggunakan Generator AC/DC) dan
dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanis (menggunakan Motor
AC/DC), serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari satu rangkaian
ke rangkaian lain (menggunakan Transformator) dengan tegangan yang bisa
berubah-rubah dan dengan frekuensi yang tetap melalui suatu medium berupa
medan magnet atas dasar prinsip Elektro Magnetis.
Pada umumnya mesin listrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesin
listrik statis dan mesin listrik dinamis.
Mesin listrik statis adalah transformator,
energi listrik dari
sisi
primer
ke
alat
untuk
sekunder
mentransfer
dengan
listrik merupakan
alat
untuk
mengubah
alat
untuk
mengubah energi
Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah
energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi
mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran rotor. Proses
2
D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapakan dapat mengetahui apa
yang dimaksud dengan motor DC dan tahu bagaimana cara mengendalikan
dan mengatur kecepatan motor DC.
BAB II
ISI
A. Pengertian Motor Arus Searah (Motor DC)
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor
listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda
kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor
dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar
dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubahubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolakbalik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari
gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator,
dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki
kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet
permanen.
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan
menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan magnet yang
terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan
magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
10
EMF induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik
dengan arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya.
HF. Emil Lenz mencatat
Kutub Medan
11
Rotor
Bila arus masuk menuju kumparan jangkar, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Rotor yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakkan beban. Untuk motor DC yang kecil, rotor berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub kutub, sampai kutub utara
dan kutub selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arus berbalik
untuk merubah kutub kutub utara dan selatan rotor.
3.
Komutator
B. Jenis-Jenis Motor DC
a. Motor DC Shunt/Parallel
Kumparan medan sama seperti pada penguat terpisah, tetapi
kumparan medan terhubung secara paralel dengan rangkaian rotor. Satu
sumber yang sama digunakan untuk menyuplai kumparan medan dan
rotor. Oleh karena itu, total arus dalam jalur merupakan penjumlahan
arus medan dan arus jangkar. Kecepatan motor DC jenis ini pada
prakteknya konstan, tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu
setelah kecepatannya berkurang). Oleh karena itu, motor DC jenis ini
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah,
seperti peralatan mesin.
12
13
2.
3.
Kumparan medan sama seperti pada penguat terpisah, tetapi kumparan medan
terhubung secara paralel dengan rangkaian rotor. Satu sumber yang sama
digunakan untuk menyuplai kumparan medan dan rotor. Oleh karena itu, total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus jangkar.
Kecepatan motor DC jenis ini pada prakteknya konstan, tidak tergantung pada
beban (hingga torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang). Oleh karena itu,
motor DC jenis ini cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal
yang rendah, seperti peralatan mesin.
4.
Motor DC seri
Motor DC kompon/campuran
15
secara paralel dan seri dengan kumparan jangkar. Dengan demikian, motor
DC jenis ini akan memiliki torsi penyalaan awal yang baik dan kecepatan
yang stabil. Semakin tinggi persentase penggabungan, yaitu persentase
kumparan medan yang dihubungkan secara seri, maka semakin tinggi pula
torsi penyalaan awal yang dapat ditangani.
Penggunaan motor DC dewasa ini sudah sangatlah umum, salah satu
kelebihan motor DC adalah relatif gampang didapat dan mudah diatur
kecepatan putarnya. Secara umum pengaturan kecepatan motor DC adalah
dengan menggunakan cara analog.
16
terbalik dengan fluk magnet (1/ E). Artinya ketika arus eksitasi dinaikkan
dan harga fluk magnet E meningkat, yang terjadi justru putaran motor DC
makin menurun
Dari penjelasan dua kondisi diatas yang dipakai untuk mengatur putaran
motor DC untuk mendapatkan momen torsi konstan adalah dengan
pengaturan tegangan ke jangkar.
D. Pengendalian dan Pengaturan Kecepatan Motor Arus Searah dengan
mengatur Armature
Berdasarkana persamaan di bawah ini :
17
18
19
20
besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan
perhitungannya tetap sama.
Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang
melewati angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Lihat
gambar 9. Jika beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor
berkurang maka medan magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga
terjadi penurunan EMF. kembali dan peningkatan arus catu daya pada
kumparan dan angker dinamo selama ada beban. Arus lebih ini
mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.
Catatan :
Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker
dinamo menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang
tinggi akan mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan
angker dinamo menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembali.
22
23
24
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi yang dijelaskan dapat disimpulkan bahwa:
26
1. Motor Arus Searah atau Motor DC merupakan salah satu mesin listrik
yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
(gerak). Energi listrik yang digunakan merupakan sumber arus searah
2. Motor Arus searah terbagi menjadi Motor DC Shunt, Motor DC Seri, dan
Motor DC Kompon.
3. Pengendalian dan Pengaturan kecepatan motor arus searah dapat dilakukan
dengan mengubah-ubah fluks atau medan magnetnya, mengubah nilai
tahanan jangkarnya (Ra), dan mengatur nilai tegangan terminalnya (Vt).
B. Saran
Saran kami adalah ada baiknya jika kita menggunakan perubahan fluks untuk
mengendalikan dan mengatur kecepatan motor karena caranya sangat
sederhana dan hemat biaya. Selain itu, rugi-rugi panas yang ditimbulkan juga
lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Carr, Califord C., 1958, Electric Machinery, Willey-Toppan.
Chapman S.J, 1958, Electrical Machinery Fundamental, McGraw-Hill.
Drapper, A., 1967, Electrical Machines, Electrical Engineering Series, 2nd ed.,
Longmans.
Fitzgerald, Kingslay, Kusko,1971,Electrical Machinery,3rd ed., Internatinal
Student Edition.
Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian Listrik. Penerbit Erlangga. Jakarta.
27