Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang
diderita oleh hampir semua golongan masyarakat di seluruh dunia. Jumlah
penderita hipertensi sendiri terus bertambah setiap tahunnya. Sampai saat ini
hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di negara maju maupun
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Riset
Kesehatan Daasar
BAB II
LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
:Tn. M
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: ds.Krueng Baroe, Samudera
Waktu Pemeriksaan : 15 juli 2015
ANAMNESIS
a. Keluhan utama
: Nyeri kepala
b. Keluhan Tambahan
: Sulit tidur
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tekanan darah
: 170/110 mmHg
Frekuensi nadi
: 92 x/menit
Frekuensi nafas
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7oC
Berat badan
: 72 Kg
Tinggi badan
: 165 cm
IMT
: 26,42 kg/m
Status generalis
Kepala-Leher
Kulit
Kepala
dicabut
Mata
Mulut
Leher
Thorax
Paru-paru :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung :
Inspeksi
Palpasi
: tampak cembung
: soepel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar & lien
tidak teraba
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
V.
VI.
PROGNOSIS
Ad vitam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
I.
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah
yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti
stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung
dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam
kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara
yang ada didunia 3. Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka
jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah
2
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di
perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini
didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan
III.
b. Umur
Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan
umur. Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50 60 % mempunyai
tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini
merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah
usianya.6 Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang munculnya
oleh karena interaksi berbagai faktor. Dengan bertambahnya umur, maka
tekanan darah juga akan meningkat. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri
akan mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan zat kolagen
pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur
menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah sistolik meningkat karena
kelenturan pembuluh darah besar yang berkurang pada penambahan umur
untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18%
untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi
normal menurut standar internasional). 8
Menurut Hall (1994)
perubahan
fisiologis
dapat
Meningkatnya
volume
cairan
ekstraseluler
tersebut
disarankan
untuk
mengurangi
konsumsi
10
Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok
berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna
dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. 3
Dalam penelitian kohort prospektif oleh dr. Thomas S Bowman dari
Brigmans and Womens Hospital, Massachussetts terhadap 28.236 subyek
yang awalnya tidak ada riwayat hipertensi, 51% subyek tidak merokok,
36% merupakan perokok pemula, 5% subyek merokok 1-14 batang rokok
perhari dan 8% subyek yang merokok lebih dari 15 batang perhari. Subyek
terus diteliti dan dalam median waktu 9,8 tahun. Kesimpulan dalam
penelitian ini yaitu kejadian hipertensi terbanyak pada kelompok subyek
dengan kebiasaan merokok lebih dari 15 batang perhari.13
g.
Tipe kepribadian
11
V.
GEJALA KLINIK
Gejala-gejala penyakit yang biasa terjadi baik pada
penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal hipertensi yaitu sakit kepala, pusing, gelisah, jantung berdebar,
perdarahan hidung, sukar tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga
berdenging, tekuk terasa berat, berdebar dan sering kencing di malam hari.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai meliputi
gangguan; penglihatan, saraf, jantung, fungsi ginjal dan gangguan serebral
(otak) yang mengakibatkan kejang dan perdarahan pembuluh darah otak
VI.
darah
diklasifikasikan
berdasarkan
pada
12
VII. PATOFISIOLOGI
Mekanisme
terjadinya
hipertensi
adalah
melalui
tubuh
(antidiuresis),
sehingga
menjadi
pekat
dan
tinggi
13
Akibatnya,
volume
darah
meningkat
yang
pada
akhirnya
akan
akan
mengurangi
ekskresi
NaCl
(garam)
dengancara
Patogenesis
dari
hipertensi
esensial
merupakan
14
15
berikut :18
Wawancara dengan menggunakan kuesioner yang meliputi identitas diri,
riwayat penyakit, riwayat anggota keluarga, perubahan aktifitas atau
kebiasaan (seperti merokok, konsumsi makanan, riwayat dan faktor
2.
3.
4.
IX. PENATALAKSANAAN
a. Target Tekanan Darah
Menurut Joint National Commission (JNC) 7, rekomendasi
target tekanan darah yang harus dicapai adalah < 140/90 mmHg dan target
tekanan darah untuk pasien penyakit ginjal kronik dan diabetes adalah
130/80 mmHg. American Heart Association (AHA) merekomendasikan
target tekanan darah yang harus dicapai, yaitu 140/90 mmHg, 130/80
mmHg untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik, penyakit arteri kronik
atau ekuivalen penyakit arteri kronik, dan 120/80 mmHg untuk pasien
dengan gagal jantung. Sedangkan menurut National Kidney Foundation
16
(NKF), target tekanan darah yang harus dicapai adalah 130/80 mmHg
untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik dan diabetes, dan < 125/75
mmHg untuk pasien dengan > 1 g proteinuria.2
b. Algoritme Penanganan Hipertensi
Gambar 3.3 Algoritme penanganan hipertensi menurut JNC 7. 3
c. Modifikasi Gaya Hidup
17
18
kaya akan buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah lemak efektif dalam
menurunkan tekanan darah. 2
Tabel 3.3 Modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan mengatasi
hipertensi.3
19
20
Antihipertensi. 3
Tabel 3.5. Tatalaksana Hipertensi Menurut JNC 7. 3
21
X.
KOMPLIKASI
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya
22
organ vital. Sebab kematian yang sering terjadi adalah penyakit jantung
dengan atau tanpa disertai stroke dan gagal ginjal. Dengan pendekatan sistem
organ dapat diketahui komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi,
yaitu: 20
Tabel 3.6 Komplikasi Hipertensi20
21
23
mmHg pada individu berusia lebih dari 50 tahun, merupakan faktor risiko
kardiovaskular yang penting. Selain itu dimulai dari tekanandarah 115/75
mmHg, kenaikan setiap 20/10 mmHg meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskuler sebanyak dua kali. 22
XI.
PROGNOSIS
Hipertensi
dapat
dikendalikan
dengan
baik
dengan
pengobatan yang tepat. Terapi dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan
obat-obatan antihipertensi biasanya dapat menjaga tekanan darah pada tingkat
yang tidak akan menyebabkan kerusakan pada jantung atau organ lain. Kunci
untuk menghindari komplikasi serius dari hipertensi adalah mendeteksi dan
mengobati sebelum kerusakan terjadi.16
BAB IV
PEMBAHASAN
I.
ASPEK KLINIS
Pada kasus ini, pasien adalah seorang laki-laki berumur 52 tahun
dengan keluhan utama nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan 2 minggu
yang lalu, ketika nyeri kepala muncul keringat dan Os merasa sulit tidur.
Keluhan ini diakui berlangsung terus menerus dan semakin memberat.
Selain itu os juga mengeluhkan nyeri pada bagian belakang leher dan rasa
pegal-pegal pada punggung serta kaki. Os juga kadang-kadang merasa
pusing berputar dan merasa kelelahan, kesemutan ditangan dan kaki,
namun os mengaku tidak merasa mual atau sampai muntah. Jantung
berdebar-debar (-), gangguan penglihatan (-), BAB dan BAK normal.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/110
mmHg. Frekuensi nadi: 92 x/menit, laju pernapasan : 20 x/menit, suhu
aksila : 36,7oC, berat badan : 72 Kg, tinggi badan : 165 cm. IMT : 26,42
kg/m
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur
dengan spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari
24
25
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
http//:www.emedicine.com.
Anonim.Hipertensi.Primer.http://www.scribd.com/doc/3498615/HIPERTE
6.
NSI PRIMER?autodown=doc.
Oktora R. Gambaran Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Aug
8,
2008.
8.
26
update
May
11
2008.
9.
www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?
newsid1046314663,16713, - 24k.
12. Waspadji S dkk. Daftar Bahan Makanan Penukar. Divisi Metabolik
Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Instalasi Ilmu Gizi
RS Cipto Mangunkusuno, Jakarta, 2004.
13. Bowman ST et al. Clinical Research Hypertension. A Prospective Study of
Cigarette Smokey And Risk of Inciden Hypertension In Bringham
And Women Hospital Massachucetts, 2007.
14. Sarwoyo HD dan Hendarwo M. Pola Perilaku Type A (PPTA) Pada
Penyakit Jantung Koroner (PJK). Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya,
Malang.
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/art-2.htm.
15. Cahyono, Suharjo. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Jakarta :
Kanisius.
16. Price, Wilson. 2006. Patofisiologi Volume 2. Jakarta: EGC
17. Gray, Huon. 2005. Kardiologi Edisi IV. Jakarta: Erlangga.
18. Depkes 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tata Laksana Penyakit
Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Depkes RI.
19. Cardiology Channel. Hypertension (High Blood Pressure); http://www.
Cardiologychannel.com
20. Hoeymans N, Smit HA, Verkleij H, Kromhout D. Cardiovascular Risk
Factors in Netherlands. Eur Heart , 1999.p 520.
21. Susalit E, Kapojos EJ, Lubis HR. Hipertensi Primer Dalam Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Jilid II, Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
22. Ridjab DA. Pengaruh Aktifitas Fisik Terhadap Tekanan Darah. Majalah
Kedokteran Atmajaya, Volume 4, Nomor 2 2005. hal.73.
27