Professional Documents
Culture Documents
Motto:
a.
b.
c.
d.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang
senantiasa tercurah sehingga tersusunlah karya tulis ilmiah yang berjudul
HIPERTENSI THE SILENT KILLER.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
berupa saran, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Direktur Akper Pemkot Tegal.
2. Bapak Sutikno, dosen yang telah memberikan bimbingan, saran kepada
penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah.
3. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan
selama kuliah.
4. Teman-teman kelas 2B yang telah memberikan semangat dalam
penyusunan karya tulis ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Penulis berharap semoga karya
tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga,
masyarakat dan pembaca pada umumnya.
Tegal, 14 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
ii
iv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................
1.1
Latar Belakang.............................................................................
1. 2 Rumusan Masalah.......................................................................
1. 3 Tujuan Penulisan.........................................................................
1. 4 Manfaat Penelitian.......................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................
2. 1
Landasan Teori...................................................................
2. 2
Klasifikasi Hipertensi...........................................................
2. 3
Penyebab Hipertensi............................................................ 10
2. 5
Patofisiologi....................................................................... 15
2. 6
Komplikasi........................................................................ 17
2. 7 Pencegahan Hipertensi....................................................... 20
2.8
2.9
Kesimpulan....................................................................... 43
3. 2
Saran............................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 44
BAB I
PENDAHULUAN
modifikasi
gaya
hidup
bagi
pasien
hipertensi,
direkomendasikan
dalam
kg),
modifikasi diet (8-14 mmHg), dan peningkatan aktivitas fisik (penurunan 49 mmHg) (Manfredini et al, 2009). Pada kebanyakan kasus, hipertensi
terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga
sering disebut sebagai silent killer. Tanpa disadari penderita mengalami
komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal.
Gejala-gejala akibat hipertensi, seperti pusing, gangguan penglihatan, dan
sakit kepala, seringkali terjadi padasaat hipertensi sudah lanjut disaat
tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna.
Angka mordibitas pasien hipertensi terus meningkat dari tahun
ketahun. Karena begitu besarnya kasus hipertensi, dalam menanganinya
tidak hanya intervensi medis yang perlu dilakukan, akan tetapi intervensi
keperawatan dengan penerapan asuhan keperawatan pada hipertensi yang
bertujuan menurukan tekanan darah dan pemeliharaan tekanan pada tingkat
normal sehingga dapat menurunkan angka modibitas. Hal ini termasuk
program pemeliharaan kesehatan pada hipertensi, pembatasan diet yang
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis menentukan rumusan
masalah sebagai berikut :
Bagaimana hakikat penyakit hipertensi.
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Mengetahui tentang penyakit hipertensi.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penyebab, dan penatalaksanaaan penyakit hipertensi.
b. Mencegah dan mengobati penyakit hipertensi.
c. Tindakan yang dilakukan pada hipertensi.
1. 4 Manfaat Penelitian
Karya tulis ilmiah ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan penulis.
a. Bagi Pembaca
Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang tentang penyakit
hipertensi.
b. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan serta pengalaman tentang penyakit hipertensi.
1. 5 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan karya ilmiah ini secara garis besar dibagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari halaman judul, motto dan persembahan, kata
pengantar, daftar isi. Bagian isi karya ilmiah terdiri dari 4bab yang terdiri dari
bab 1 pendahuluan, bab 2 pembahasan, bab 3 penutup. Bab 1 berisi tentang
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika
penulisan. Bab 2 berisi landasan teori, penyebab hipertensi, cara mengatasi
dan mencegah Hipertensi, pengobatan tradisional, makanan yang baik untuk
dikonsumsi, makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi . Bab 3 berisi
kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir karya ilmiah terdapat daftar pustaka
dan lampiran.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Landasan Teori
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hipertensi atau tekanan
darah/denyut jantung yang lebih tinggi pada normal karena penyempitan
pembuluh darah atau gangguan lainnya. Seperti diketahui hipertensi
merupakan pemicu beragam penyakit, diantaranya stroke , diabetes, dan gagal
ginjal. Organ yang terkait dengan penyakit fatal ini adalah jantug. Jantung
bertugas memompa darah untuk mengalirkan oksigen dan zat gizi keseluruh
organ tubuh. Saat jantung bekerja dibutuhkan tekanan untuk memompa.
Ketika jantung berkontraksi, akan terjadi suatu gelombang tekanan cairan
dalam arteri(pembuluh darah). Tekana pada dinding arteri ini yang dinamakan
tekanan darah. Jika tekanan darah terlalu tinggi, sistem saraf otonom akan
melepaskan suatu zat neurotransmiteryang menyebabkan relaksasi otot
hingga menurunkan tekanan darah. Ginjallah yang mengeluarkan air dari
darah untuk membantu mengatur tekanan darah.
Menurut Tagor (2003:52), Hipertensi adalah suatu keadaan di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada
beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa
faktor
resiko
yang
tidak
berjalan
sebagaimana
mestinya
dalam
dan tekanan diastolik nya diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang terjadi didalam
pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh
anggota tubuh. Misalnya yang memiliki tekanan darah 120/80 mmHg, artinya
angka 120 menunjukan tekanan darah pada pembuluh arteri ketika jantung
berkontraksi (systole), Sedangkan angka 80 menunjukan tekanan darah ketika
jantung sedang berelaksasi(diastolik).
Menurut Sylvia A (2002:102), Hipertensi adalah sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik minimal 140 mmHg atau tekanan diastolik minimal 90
mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit sara, ginjal, pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah makin besar resikonya.
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
(JNC7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi
kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2.
Jadi, hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan karena adanya penyempitan
pembuluh darah.
2. 2 Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah untuk pasien dewasa(usia 18 tahun)
berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau
lebih kunjungan klinis. Hipertensi diklasifikasikan berdasarkan dari nilai
tekanan darah sistolik dan diastolik. JNC7 mengklasifikasikan hipertensi
untuk usia lebih dari 18 tahun dapat dilihat pada tabel I.
Tabel I. Klasifikasi Hipertensi berdasarkan JNC 7 tahun 2003
Klasifikasi tekanan
darah
Normal
Prehipertensi
Hipertensi tingkat 1
Hipertensi tingkat 2
Tekanan darah
sistolik (mmHg)
<120
120-139
140-159
160
Tekanan darah
diastolik
(mmHg)
<80
80-89
90-99
100
harus
diturunkan
segera
Biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan, pola makan dan minuman yang
tidak tepat, dan stres. Sedangkan hipertensi sekunder disebabkan karena
Obesitas
Kebiasaan merokok
Asupan natrium dalam jumlah besar
Konsumsi alkohol
Gaya hidup banyak duduk( sedentari)
Stres
10
seseorang.
Semakin
11
seseorang.
Jika
mengalami
srees,
hal
tersebut
dapat
12
13
2. 5 Patofisiologi
Kepastian
mengenai
pathofisiologi
hipertensi
masih
dipenuhi
14
bermula saraf simpatis , yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar
dari dari kolomna medula spinaslis ke ganglia simpatis di thorak dan
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak kebawah melalui saraf simpatis keganglia simpatis. Pada titik
ini neuron preganglion melepaskan asetil kolin, yang akan merangsang
serabut saraf paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriksi. Individu dengan hipertensi
sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi , kelenjar adrenal juga
terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medula adrenal
mengekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mengekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yag dapat mengakibatkan
penurunan aliran darah ke ginjal , menyebabkan pelepasan renin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin 1 yang kemudian diubah menjadi
angiotensin 2 , suatu vasokontriktor kuat yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh kortek adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung pencetus keadaan hipertensi.
15
2. 6 Komplikasi
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit
jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit
ginjal. Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua sistem organ
dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun. Dengan
pendekatan sistem organ dapat diketahui komplikasi yang mungkin terjadi
akibat hipertensi, yaitu: Komplikasi yang terjadi pada hipertensi ringan dan
sedang mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa
perdarahan retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Gagal
jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat
selain kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi perdarahan
yang disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibakan
16
kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan
serangan iskemia otak sementara.
Komplikasi hipertensi antara lain:
a. Stroke
Merupakan
penyakit
kardiovaskuler
yang
berbahaya
dan
17
draah
dilakukan
melalui
beberapa
18
dapat
mengakibatkan
terjadinya
Pencegahan Hipertensi
a.
Makanan
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang dapat
dicegah. Faktor makanan merupakan salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dengan seksama, hal ini disebabkan makanan yang tidak
sehat. Upaya pencegahan terhadap hipertensi dilakukan melalui
mempertahankan berat badan agar selalu ideal, menurunkan kadar
kolesterol dengan mengatur pola makan, mempertahanlan tekanan darah
agar normal , olahraga yang cukup, tidak merokok, tidak meminum
19
20
c. Tidak Merokok
Merokok dapat meningkatkan resiko seseorang terkena hipertensi.
Masuknya tar dan nikotin kedalam aliran darah menyebabkan
arterosklerosis yang merupakan faktor penyebab peningkatan tekanan
darah. Rokok yang biasanya dihisap biasanya akan diikuti dengan
terbakarnya tembakau yang terdapat di dalam bungkus rokok. Tembakau
tersebut mengalami pembakaran kurang sempurna yang memicu
dihasilkannya karbomonoksida. Di dalam sel darah merah terkandung
hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen keseluruh tubuh, ketika
karbonmonoksida akibat asap rokok semakin menumpuk di dalam tubuh,
maka tadi akan meningkat karbomonoksida sehingga darah akan
kekurangan daya ketika mengangkut oksigen. Apabila dibiarkan tidak
terkendali dapat berujung kematian. Kita terkadang melihat orang yang
merokok batuk-batuk ketika sedang menghisap rokok. Gejala batuk ini
sebenarnya pertanda timbulnya kanker pada pernafasan.
d. Tidak Meminum Alkohol
Alkohol merupakan senyawa kimia yamg dapat menekan susunan
saraf pusat. Pecandu alkohol dapat memicu peningkatan kadar kolesterol
dan meningkatkan aliran adrenalin. Hal ini dapat mengakibatkan
penyempitan pembuluh darah serta dapat menaikan tekanan darah
seseorang. Orang yang minum alkohol tinggi dapat meningkatkan
depresi, irama dan fungsi jantung berlebihan.
e. Menghindari Stres
21
22
23
24
dan
semua
golongan
ini
(kecuali
amilodipin)
simpatetik
postganglionik
25
dan
inhibisi
pelepasan
26
pembentukan
plak
pada
dinding
pembuluh
darah,
mengurangi
27
Buah berair banyak ini membantu hidrasi tubuh dan menurunkan tekanan
pada pembuluh nadi. Makanlah ketimun selama 2 minggu dan lihatlah
hasilnya.
10. Kentang
Nutrisi kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak sehat.
Padahal kandungan mineral dan serat potasium pada kentang sangat
tinggi yang sangat baik pula untuk menstabilkan tekanan darah.
11. Cuka Apel
Selama sepuluh tahun, didapat dari fermentasi buah apel. Diklaim
mampu mengobati diantarnya mengencerkan darah dan menurunkan
tekanan darah tinggi.
12. Cokelat Pekat
Pencinta coklat pasti kan senang karena coklat ini merupakan salah satu
makanan sehat untuk darah tinggi. Kandungan flavonoid dalam cokelat
dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan merangsang
produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar
pembuluh darah untuk lebih relax dan menyebabkan aliran darah
meningkat.
13. Avokad
Asam olead dalam avokad dapat membantu mengurangi kolesterol.
Selain itu, kandungan kalium dan asam folat sangat penting untuk
kesehatan jantung.
2.10 Makanan yang tidak boleh dikonsumsi penderita hipertensi
1. Acar, memang rendah kalori yang abik untuk tubuh, tetapi memiliki
kandungan sodium yang tinggi, buah acar mentimun bisa mengandung
570mg sodium. Hal itu setara dengan 1/3 dari jumlah maksimum sodium
per hari (2300 mg)
28
29
2.
Mencegah komplikasi.
3.
4.
Diagnosa keperawatan
1. Pengertian
Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan
aktual
atau
potensial,
dimana
berdasarkan
pendidikan
dan
30
kesehatan
yang
memberikan
arah
terhadap
terapi
reliance.
Sesuai dengan standart praktik keperawatan
Memiliki dasar hukumdan Kerjasama dengan profesi lain
Sesuai dengan tanggung jawab praktek keperawatan
Penekanan pada aspek pencegahan dan peningkatan kesehatan
Menerapkan metode keperawatan yang paling efektif
Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan yang esensial
Memperhatikan faktor perubahan lingkungan
Meningkatkan peran serta klien dalam asuhan keperawatan
klien.
Implementasi Keperawatan
31
1. Pengertian
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 2000,
dalam Potter & Perry, 2001).
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam implementasi
keperawatan adalah:
a. Menggali perasaan,
analisis
kekuatan
dan
keterbatasan
32
asuhan
keperawatan
dan
33
: Letupan
suasana
hati,
gelisah,
penyempitan
ginjal
saat
ini
atau
masa
yang
34
10. Keamanan
Gejala : Gangguan
koordinasi/cara
berjalan,
hipotensi
35
Pantau TD.
Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.
Amati warna kulit, kelembapan.
Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Anjurkan tehnik relaksasi.
Berikan intake cairan dan diit natrium.
Kolaborasikan pemberian obat.
36
3.
4.
5.
6.
Batasi aktivitas.
Hindari merokok dan menggunakan nikotin.
Kolaborasikan pemberian obat analgetik.
Beri tindakan yang menenangkan seperti kompres dengan es,
BAB III
PENUTUP
37
3. 1 Kesimpulan
Jadi pada hipertensi dapat diberikan edukasi tentang hipertensi dan
pemberian tindakan keperawatan. Edukasi yang dilakukan dengan promosi
kesehatan seperti cara pencegahan, pengobatan tradisional, nutrisi dll.
Pencegahan yang dilakukan dengan olahraga yang teratur, menghindari rokok
dan makanan yang berlemak atau berkolestreol. Pengobatan tradisional
dengan bahan-bahan organik.
3. 2 Saran
Kita harus menjaga kesehatan, bagi yang sudah terkena penyakit
hipertensi, Sebaiknya jaga pola makan, rutin berolahraga dan jangan emosi
karena jika hal-hal itu masih dilakukan oleh orang-orang yang terkena
hipertensi maka akan mengendap di dalam tubuh. Dan apabila pola hidupnya
tidak berubah maka akan semakin parah bahkan sampai kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, R. 2009. Bebaskan Tubuh Anda dari Kolesterol. P & G KILAT JAY.
38
Andra & Yessie. 2013. Keperawtan Medikal Bedah. Jakarta. Nuha Medika.
Asmadi . 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Bakta & Suastika. 1999. Gawat Darurat Dibidang Penyakit Dalam. Jakarta : EGC
Baradero, M. et al. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta:EGC
Brunner & Suddarth, 2005. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth, 2005. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC
Bustan MN. 1997. Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta. PT RINEKA
CIPTA
Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi
6. Jakarta. EGC
Corwin. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Irianto, K. 2014. Epidemologi Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan
Klinis. Bandung. ALVABETA CV
Kowalak & Welsh. 2013. Patofsiologi. Jakarta: EGC
Litamanamp. 2013. AskepHipertensi. Html
Nanda. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda Nic-Noc. Jogjakarta. Mediaction
Ridwan, M. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer, Hipertensi.
Semarang. Pustaka Widyamara
Sylvia A. 2002. Aplikasi Nanda Nic Noc. Jogjakarta. Mediaction Jogja
Tagor. 2003. hipertensi esensial. Dalam : buku ajar kardiologi. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
TarianJemariku. 2013. PolaSehatHipertensi(KaryaIlmiah). Html
Tjokronegoro & Hendra. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3. Jakarta
Yahya , A. 2005. Sebelum Jantung Anda Berhenti Berdetak. Bandung: Kaifa.
39
LAMPIRAN
Makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
Pengobatan Tradisional.
Proses Hipertensi
40