You are on page 1of 2

ANALISA DATA

Data

Etiologi

DS:

Keperawatan
Faktok predisposisi (misalnya: faktor Hipotermia

- Bayi

lahir post SC

dengan sesak nafas,


-

ibu, faktor tali pusat, faktor bayi,


obat-obatan dll)

DO:
- Bayi tidak langsung
nangis,
- Nafas tidak spontan,
- Bayi pucat,
- Bayi mengalami
sianosis,
- Suhu : 350C
- BB 2750 gram
- Kulit : elastis, akral
dingin, terlihat sianosis
-

Masalah

Afiksia

Paru terisi cairan

O2 turun dan CO2 naik

Aliran darah ke paru menurun

Hipoksia jaringan

Sianosis

Kompensasi suhu di tubuh menurun

Tidak adanya respon shivering


(menggigil) pada saat kedinginan

hipotermia

Hipotermi neonatal b.d Ketidakefisien respon shivering termoregulasi ditandai dengan grade 2
hipotermi (35-350C) , bayi pucat dan terjadi distrees respiratory.
Tujuan : setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, hipotermi neonatal dapat
tertangani

KH: didapat skor pada indicator NOC


NOC: Thermoregulation : Newborn
NO
1
2

Indikator
Berat Badan
Non shivering
thermogenesis
3
Hipotermia
4
Ketidakstabilan
temperature
5
Perubahan warna kulit
Keterangan:

1.parah
2.kuat
3.sedang
4.ringan tidak ada
5. tidak ada
NIC: Infant Care : newborn
1. Monitor temperature bayi
2. Mempertahankan suhu tubuh yang memadai dari bayi baru lahir (memberikan
kehangatan dengan selimut, di tempatkan di isolasi agar hingat)
3. Memonitor kulit bayi (terkait pucat pada bayi)
4. Menempelkan kulit bayi baru lahir dengan kulit orangtua (skin to skin)
5. Memantau berat badan bayi
6. Teratur memegang atau menyentuh bayi saat di isolasi
NIC: Temperature Regulation
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Monitor temperature setiap 2 jam sekali, sampai suhu bayi stabil


Monitor TD, nadi dan RR bayi
Monitor warna kulit bayi dan suhu nya
Monitor adanya tanda dan gejala hipotermia yang lebih parah
Membungkus bayi dengan segera setelah ahir agar mencegah kehilangan panas
Menerapkan stockinette cap untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
Tempatkan bayi di isolasi atau dengan suhu hangat

You might also like