Professional Documents
Culture Documents
2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada ibu Bersalin dengan Pre Eklampsia
1. Pengkajian
1) Data Subyektif
(1) Identitas
Nama
Umur
: usia ibu > 35 tahun mempertinggi resiko pre eklampsia. Menurut riwayat ibu <
20 tahun dilaporkan berisiko tinggi, meskipun studi terkini pada ibu dibawah
usia 19 tahun yang melahirkan memperlihatkan angka pre eklampsia yang
rendah, namun kebanyakan penderitanya adalahprimigravida.
Agama
Pendidikan
Menggunakan KB hormonal dapat memicu hipertensi pada klien yang memilki riwayat
hipertensi sehingga berisiko terjadi PE.
(11) Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi : biasanya ibu PE diittinggi protein dan tinggi karbohidrat, ibu yang obesitas
meningkatkan resiko PE.
Eliminasi : intake/output ibu PE perlu di observasi untuk melihat adanya balance cairan.
Istirahat :pada ibu PE dianjurkan istirahat cukup yaitu dengan istirahat tirah baring 4 jam pada
siang hari dan 8 jam pada malam hari.
2) Data Obyektif
(1) Pemeriksaan umum
K/u : pada klien PE disa dikatakan baik maupun lemah tergantung terhadap kondisi klien
Kesadaran : Tingkat kesadaran menurut (Hani,2011) :
Composmentis : kesadaran penuh dengan memberikan respon yang cukup terhadap
stimulus yang diberikan.
Somnolen : tidur saja, dapat dibangunkan dengan rasa nyeri, tetapi jatuh tidur lagi.
Koma : tidak dapatbereaksiterhadap rangsangan apapun, reflek pupil terhadap
cahaya tidak ada.
Apatis : acuh tak acuh terhadap sekitarnya. Pada kasu PE berat kesadaran ibu dapat
apatis dan paling baik composmentis.
Tanda-tanda vital :
TD: sistolik >160 mmHg, diastolic > 110 mmHg, Pada satu kali pemeriksaan.
Tekanan darah diastolic > 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan atau lebih
dengan jarak 4 jam dan kurang dari 7 hari.
S : normalnya 36,5 370C
Demam yang tinggi dapa mengarah ke kejang atau PE.
N : normalnya 80-100x/menit. Apabila terdapat kenaikan denyut nadi dapat
disebabkan oleh adanya peningkatan sensitifitas dari peredaran darah. Hal
Effacement
: 0-100%
: 1-10 cm
Ketuban
: +/-
: I-III
Molage
2. Beri pasien makan dan minum sesuai dengan kebutuhan.R/ Asupan nutrisi dan cairan yang
cukup dapat membantu ibu dalamproses persalinan yaitu menambah kekuatan ibu dalam
proses meneran.(Sulistyawati, 2010).
3. Observasi intake dan output pasien
R/ penderita pre-eklampsia berisiko tinggi terjadi edema paru dan oliguria
4. Lakukan pemasangan catheter folley
R/ upaya monitoring output pasien dan deteksi dini terjadinya oliguria
5. Observasi suhu setiap 2 jam pada fase laten dan 1 jam pada fase aktif,serta nadi, DJJ dan
kontraksi setiap 60 menit pada fase laten dan 30 menitpada fase aktif.
R/ Upaya memantau keadaan umum ibu dan kemajuan persalinan. (JNPK-KR, 2010)
6. Lakukan pemeriksaan dalam setiap 4 jam
R/ memantau perkembangan kemajuan persalinan pada persalinan denganinduksi.
(Sulistyawati, 2010).
7. Observasi tekanan darah setiap 15 menitR/ Deteksi dini komplikasi pada ibu pre-eklampsia
8. Anjurkan ibu untuk diit tinggi protein dan rendah garam
R/ protein membantu pertumbuhan jaringan tubuh. Pembatasan konsumsigaram dapat
mencegah bertambahnya retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekanan darah.
9. Anjurkan ibu untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap dan kepala janin terlihat
didepan jalan lahir
R/ mengejan involunter tidak boleh dianjurkan sampai bagian presentasimuncul di
perineum.Mengejan aktif dikontraindikasikan, sebab tindakan ini mencakupmenahan nafas
yang lama dan terarah serta mendorong yang akanmengubah frekuensi denyut jantung.
(Chapman&Charles. 2013; h. 318).
10. Anjurkan ibu untuk tidak tidur dengan posisi terlentang
R/ menurut Sleep&Gueta (2004) dalam Chapman&Charles. (2013) posisiterlentang dapat
menekan aorta disertai mengurangi aliran darah menuju uterus dan ekstremitas
bawah.Posisi ini juga memperpanjang kala 2, menyebabkan penurunan kadaroksitosin di
dalam sirkulasi, menurunkan frekuensi dan kekuatan kontraksi,serta dapat menyebabkan
abnormalitas DJJ.
11. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk terapi dan tindakan selanjutnya
R/ tepat obat,dosis dan tindakan.
12. Siapkan alat partus, set heacting , pakaian pasien dan pakaian bayi
R/ persiapan dalam menolong kelahiran bayi. (Sulistyawati, 2010)
6. Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.(Sulistyawati, 2010).
7. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari keseluruhan asuhan proses kebidanan. Evaluasi digunakan
untuk menilai asuhan yang diberikan sudah efektif, efiseien atau belum.