You are on page 1of 12

LAPORAN PSIKIATRI

GANGGUAN WAHAM ORGANIK

Disusun oleh:
Faraida Jilzani

1410221046

Pembimbing:
dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN PSIKIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
RUMAH SAKIT UMUM PERSAHABATAN JAKARTA
2015

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. AW
Usia
: 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Citayam, Jawa Barat

II.

RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015 pukul 11.00 WIB

di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.


A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan untuk kontrol rutin
karena obat sudah habis.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan diantar oleh
ibunya untuk kontrol rutin karena obat pasien sudah habis. Saat ini pasien sudah
merasa lebih baik dengan meminum obat dibandingkan dengan keluhan sebelum
berobat. Pasien merasa cocok dengan obat yang diminumnya dan mengaku
keluhan sudah banyak berkurang serta mengalami perbaikan. Jika pasien tidak
meminum obat, keluhan-keluhan akan muncul lagi.
Keluhan pasien yang lain yang dirasakan saat ini yaitu sulit untuk memulai
tidur. Sulit tidur sudah dialami sejak dulu, saat malam hanya dapat tertidur
beberapa jam saja. Pasien juga mengeluhkan terkadang masih mendengar suara
atau bisikan yang tidak ada sumbernya. Suara tersebut tidak jelas dan banyak
seperti berasal dari dalam diri pasien. Pasien memberi contoh seperti saat
mendengar adzan di mesjid, suara adzan tersebut juga terdengar di dalam diri
pasien.
Pasien terkadang merasa seperti melihat kilat dan bayangan tetapi tidak ada
benda atau sesuatu di sekitarnya, kilat atau bayangan ini juga terlihat di dalam
rumah. Terkadang pasien masih merasakan rasa-rasa pahit di mulutnya padahal
tidak sedang mengkonsumsi apapun sebelumnya yang pahit-pahit, pasien juga
mengaku masih mencium bau sampah atau bau bangkai tetapi tidak ada apapun

disekitarnya. Semua gejala tersebut walaupun masih ada, tetapi diakui pasien
sudah jarang sekali dialami.
Pasien mengatakan keluhan-keluhan tersebut mulai muncul tidak lama
setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2009. Saat itu pasien
sedang dalam perjalanan untuk makan siang bersama temannya dengan
menggunakan

kendaraan roda dua kemudian akibat kondisi jalan yang

bergelombang, teman pasien tidak dapat mengendalikan motor dan akhirnya


terjatuh. Pasien terpental dan kepelanya terbenetur. Pasien mengaku saat
kecelakaan pasien langsung tidak sadarkan diri karena mengalami

trauma

kepala.
Saat terjadi kecelakaan tersebut, pasien langsung dilarikan ke rumah sakit
dan pasien mengaku tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Pasien kemudian
dilakukan operasi kranioplasti di rumah sakit oleh dokter spesialis bedah saraf.
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sempat mengalami hilang ingatan selama
beberapa hari, pasien tidak dapat mengingat siapa dirinya, siapa keluarganya, apa
yang terjadi dan ingatan-ingatan masa lalunya. pasien mengaku beberapa hari
kemudian setelah pulang ke rumah pasien baru mendapatkan kembali ingatannya.
Kurang lebih satu bulan setelah kejadian tersebut keluhan-keluhan pasien mulai
timbul.
Pasien juga mengatakan pada awalnya dulu pasien sering merasa organorgan di tubuhnya seperti menghilang dan copot satu per satu. Pasien merasa
seperti ada angin yang membuat organ-organ di dalam tubuhnya seperti jantung,
lambung, ginjal, tangan dan kakinya copot.
Dahulu pasien mengatakan pernah memiliki pengalaman seperti mencurigai
orang lain yang sedang berbicara. Pasien juga merasa ada yang ingin melakukan
tindak kejahatan terhadap dirinya. Pasien tidak pernah merasakan pikirannya
seperti disedot oleh sesuatu, tidak pernah merasakan apa yang akan dilakukannya
telah diketahui orang lain lebih dulu. Pasien tidak pernah melihat bayangan orang
lain saat dirinya berada di depan cermin, dan pasien juga tidak pernah merasakan
keadaan sekitarnya berubah menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil dari yang
semestinya.
Pasien mengatakan selama hidupnya tidak pernah minum alkohol dan
konsumsi obatobatan psikoaktif

(NAPZA). Pasien mengatakan pernah

mengkonsumsi rokok tetapi sudah berhenti sejak beberapa tahun terakhir. Pasien

mengatakan tidak pernah mengalami kesedihan yang berlebihan ataupaun


kegembiraan yang berlebihan. Keluhan keluhan seperti cemas, rasa dada
berdebar, tubuh berkeringat dingin, dan keadaan gelisah juga disanngkal oleh
pasien. Perasaan selama 2 minggu terakhir adalah pasien merasa biasa-biasa saja.
Pasien tidak pernah mengalami keadaan cemas yang berlebihan akibat suatu hal
atau keadaan yang sebenarnya tidak berbahaya. Pasien juga mengatakan tidak
pernah ada pikiran atau gagasan untuk melakukan sesuatu hal berulang-ulang
yang dapat menyebabkan suatu perasaan yang lega.
Saat ini pasien tinggal dirumah orang tuanya bersama ibu, kakak, adik serta
keponakannya. Ayah tidak tinggal di rumah dan lebih sering berada di luar kota
karena ayah pasien adalah seorang pebisnis yang bekerja di luar kota. Hubungan
pasien dengan keluarganya baik-baik saja, komunikasi berjalan lancar tidak ada
perselisihan di dalam keluarganya. Hubungan pasien dengan tetangganya juga
baik-baik saja, tidak ada masalah atau keributan yang terjadi antara dirinya
dengan tetangga di lingkungan tempat tinggalnya.
Pasien mengatakan dirinya belum pernah menikah. Pasien merupakan anak
ke dua dari tiga bersaudara. Menurut ibu pasien dulu pasien dilahirkan secara
normal di bidan. Tidak ada masalah selama proses persalinan maupun proses
melahirkan. Tumbuh kembang pasien berlangsung dengan baik di lingkungan
yang baik sesuai dengan usianya. Tidak ada masalah tumbuh kembang. Pasien
mangaku menempuh pendidikan hingga lulus SMA, pasien pernah melanjutkan
kuliah di Universitas Mercubuana tetapi tidak tamat, hanya bertahan 1,5 tahun.
Alasannya tidak melanjutkan perkuliahan karena dahulu pasien sibuk bekerja
sehingga tidak dapat membagi waktu antara kuliah dan pekerjaannya. Saat di
sekolah pasien mengaku prestasinya cukup baik, pasien tidak pernah tinggal kelas.
Hubungan dengan teman-teman dan guru-gurunya baik-baik saja. Pasien dapat
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik dan tidak pernah ada masalah
apapun saat sekolah.
Saat ini pasien sedang tidak bekerja karena merasa belum mampu bekerja
dengan keluhan-keluhan yang dialaminya. Dahulu pasien sempat bekerja sebegai
seorang tukang gambar di salah satu perusahaan di Jakarta. Untuk saat ini
kebutuhan sehari-hari pasien cukup terpenuhi dari penghasilan ayahnya di luar
kota dan bantuan dari adik serta kakaknya yang saat ini sudah bekerja. Pasien

beragama islam, dan mengaku sering solat walaupun terkadang lupa. Saat ini
pasien menganggap dirinya sudah sehat dan sudah tidak memerlukan obat lagi.
tiga keinginan pasien saat ini adalah ingin sehat, ingin dapat bekerja lagi, dan
ingin berkeluarga.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
a. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien telah mengalami keluhan sejak 6 tahun yang lalu sekitar tahun
2009 dan sedang dalam pengobatan sampai dengan sekarang.
b. Riwayat Gangguan Medik
Pasien memiliki riwayat kranioplasti karena trauma kepala yang
dialaminya sekitar 6 tahun lalu.
c. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif/Alkohol
Tidak ada riwayat konsumsi zat psikoaktif, tetapi pernah merokok dan
sudah berhenti beberapa tahun terakhir.
d. Riwayat gangguan neurologi
Pasien pernah mengalami cedera kepala sekitar tahun 2009 dan
sempat hilang ingatan selama beberapa hari.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat prenatal
Menurut cerita orang tua pasien, pasien dilahirkan melalui proses
persalinan normal. Tidak ada kendala pada saat hamil maupun
persalinan.
b. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak dan remaja
seusianya, tidak terdapat gangguan pada tumbuh kembangnya. Pasien
dapat bersosialiasi dan memiliki cukup banyak teman.
c. Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan baik. Pasien menempuh pendidikan SD, SMP,
dan SMA hingga tamat di Jakarta. Prestasi cukup baik, tidak pernah
tinggal kelas. Pasien pernah melanjutkan kuliah tetapi berhenti karena
sibuk bekerja dan sulit membagi waktu.
d. Riwayat pekerjaan
Saat ini pasien sedang tidak bekerja. Sebelumnya pernah bekerja
sebagai tukang gambar di salah satu perusahaan di jakarta.
e. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam, sering solat walaupun terkadang lupa.
f. Aktivitas sosial

Aktivitas sehari-hari pasien di rumah, terkadang ikut bekerja di proyek


kakaknya untuk membantu. Pasien sehari-hari dapat bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar.
E. Hubungan Dengan Keluarga
Saat ini pasien tinggal bersama ibu, kakak, adik, dan keponakannya di
rumahnya di daerah Citayam. Ayah pasien seorang pebisnis dan jarang berada di
rumah, lebih sering berada di luar kota. Hubungan pasien dengan keluarganya
baik. Komunikasi juga baik. Tidak ada masalah di keluarganya.
F. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang memiliki sakit
atau keluhan serupa dengan pasien.
G. Situasi Sosial Sekarang
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun yang belum menikah.
Pasien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien sekarang tinggal bersama ibu,
kakak, adik, dan keponakannya di rumah. Hubungan pasien dengan keluarga baik.
Pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri dapat mengerjakan
pekerjaan rumah dan mengatur keuangan sendiri. Hubungan pasien dengan
tetangganya baik, pasien dapat bersosialisasi dengan lingkungannya dengan baik.
H. Persepsi Pasien Tentang Dirinya dan Kehidupannya
Pasien merasa cukup dengan kehidupannya saat ini, sadar sedang sakit dan
memerlukan obat supaya sembuh. Tiga keinginan terbesar pasien saat ini yaitu
ingin sehat, ingin dapat bekerja kembali, dan ingin menikah dan memiliki anak.
III.

STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan: Pasien laki-laki berusia 35 tahun, tampak sesuai usianya,
berpakaian rapi, bersih, sikap ramah, perawatan diri baik, warna kulit
sawo matang.
b. Kesadaran:
- Kesadaran Umum
- Kontak psikis

: Compos Mentis
: Dapat dilakukan dengan pasien,

pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan pemeriksa.

c. Perilaku dan aktivitas psikomotor


- Cara berjalan
: Baik
- Aktivitas psikomotor
: Pasien kooperatif, tenang, kontak
mata baik, dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
d. Pembicaraan
- Kuantitas: Baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dokter
-

dandapat mengungkapkan isi hatinya secara jelas.


Kualitas: Bicara spontan, volume bicara cukup jelas, artikulasi

jelas, pembicaraan terarah.


e. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif.
B. Keadaan Afektif
a. Mood
b. Afek
c. Keserasian
d. Empati

: Biasa-biasa saja
:Luas
: Mood dan afektif serasi
: Pemeriksa tidak dapat merasakan perasaan pasien

C. Fungsi Intelektual/Kognitif
a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
- Taraf pendidikan: Riwayat pendidikan pasien adalah SD, SMP,
-

dan SMA. Pernah kuliah tetapi tidak tamat.


Pengetahuan umum: Baik. Ketika ditanya presiden dan gubernur

DKI Jakarta terpilih saat ini pasien dapat menjawab dengan benar.
b. Daya konsentrasi dan Imajinasi:
Baik. Pasien dapat mengikuti tanya jawab dengan baik sampai selesai.
Ketika diberikan pertanyaan hitungan angka dari 100 dikurangi 7
dapat menjawab cepat, 93 dikurangi 7 dapat dijawab.
c. Orientasi:
- Waktu : baik, pasien mengetahui waktu saat pemeriksaan
- Tempat: baik, pasien mengetahui sedang berada dimana
- Orang: baik, pasien mengetahui siapa yang mewawancarai
- Situasi: baik, pasien mengetahui apa yang sedang dilakukan
d. Daya Ingat:
- Daya ingat jangka panjang: Baik. Pasien masih ingat masa
-

sekolahnya dahulu ketika SD, SMP, SMA di Jakarta.


Daya ingat jangka pendek: Baik. Pasien dapat kendaraan yang

digunakannya untuk berobat ke RSUP Persahabatan.


Daya ingat segera: Baik. Pasien mampu menyebutkan kembali 5
kota yang disebutkan pemeriksa segera yaitu Jakarta, bandung,

jogja, medan, ambon.


e. Pikiran Abstrak:

Baik. Pasien mampu mengartikan satu buah peribahasa yang diberikan


pemeriksa, yaitu air susu dibalas dengan air tuba adalah kebaikan
dibalas dengan kejahatan.
f. Bakat Kreatif:
Pasien memiliki hobi menggambar dan menikmati saat menggambar.
g. Kemampuan menolong diri sendiri:
Baik. Pasien mampu mengurus diri sendiri dan mampu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
D. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi dan Ilusi:
- Halusinasi visual : pasien melihat bayangan seperti kilat.
- Halusinasi auditori : pasien seperti mendengar suara dari dalam
-

dirinya.
Halusinasi gustatory : pasien seperti merasakan pahit dimulutnya.
Halusinasi taktil : pasien merasa seperti ada yang mencolek dan

mecubit tubuhnya.
b. Depersonalisasi dan Derealisasi:
Tidak terdapat Depersonalisasi dan Derealisasi.
E. Proses Pikir
a. Arus Pikir
- Produktivias : Baik. Pasien cukup lancar dalam menjawab
-

pertanyaan.
Kontinuitas : Baik, Koheren
Hendaya
: Tidak terdapat hendaya pada pasien.

b. Isi Pikiran
- Preokupasi
- Gangguan Pikiran

: Tidak ada
: Waham Kejar

F. Pengendalian Impuls
Secara keseluruhan baik. pasien dapat mengontrol dirinya dan melakukan
wawancara dengan baik.

G. Daya Nilai
a. Norma Sosial: Baik. pasien dapat bersosialisasi dengan tetangga
dengan baik.
b. Daya Nilai: Baik, ketika diberikan perumpamaan kondisi dimana
pasien bertemu dengan seorang di jalan raya yang tidak bias

menyebrang maka pasien akan membantu orang tersebut untuk


menyebrang jalan.
c. Penilaian Realitas: Terdapat gangguan menilai realitas tetapi sudah
mengalami perbaikan.
H. Persepsi Pasien Terhadap Diri dan Kehidupannya
Penilaian pemeriksa adalah pasien memiliki halusinasi dan waham yang
sudah berkurang dan saat ini sudah tidak sampai mengganggu aktivitas seharihari. Pasien merasa dirinya sakit tetapi saat ini sudah sembuh.
I. Tilikan/Insight
Tilikan pasien adalah derajat 6 dimana pasien menyadari sepenuhnya
tentang situasi dirinya dan mau untuk diperbaiki.
J. Taraf Dapat Dipercaya
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien
dapat dipercaya karena daya ingat pasien baik, orientasi pasien baik, dan pasien
konsisten terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa.
IV.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Tanda Vital
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 kali per-menit, reguler, kuat angkat
Pernapasan
: 20 kali/menit, reguler, kedalaman cukup
Suhu
: Afebris
c. Bentuk Badan
: Kesan dalam batas normal
d. Sistem Kardiovaskuler : Tak ada kelainan
e. Sistem Muskuloskeletal : Tak ada kelainan
f. Sistem Gastrointestinal : Tak ada kelainan
g. Sistem Urogenital
: Tak ada kelainan
h. Gangguan khusus
: Tak ada kelainan
B. Status Neurologis
a. Saraf Kranial
: Kesan dalam batas normal
b. Saraf Motorik
: Kesan dalam batas normal
c. Sensibilitas
: Kesan dalam batas normal
d. Susunan Saraf Vegetatif : Tidak ada Kelainan
e. Fungsi Luhur
: Tidak ada Kelainan
f. Gangguan khusus
: Tidak ada Kelainan

V.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


a. Pasien laki-laki berumur 35 tahun datang untuk control karena obat
habis. Pasien sudah mengkonsumsi obat sejak 6 tahun lalu dan merasa
cocok dengan obat yang diberikan.
b. Pasien memiliki riwayat kecelakaan lalu lintas dan trauma kepala
hingga hilang kesadaran sekitar tahun 2009 kemudian dilakukan
kranioplasti. Setelah kecelakaan tersebut pasien sempat hilang ingatan
selama beberapa hari.
c. satu bulan setelah kecelakaan pasien merasa mendengar suara-suara,
melihat bayangan-bayangan, mencium bau yang tidak ada sumbernya,
merasa lidahnya pahit, dan merasa di cubit-cubit. Selain itu pasien
merasa organ-organ di tubuhnya seperti copot terkena angin.
d. Pasien tidak pernah menggunakan NAPZA dan alkohol secara rutin
dalam satu tahun terakhir.
e. Pasien tidak memiliki masalah yang dicemaskan saat ini. Perasaan
pasien biasa saja.
f. Pasien dilahirkan secara normal, masa kanak-kanak dan remaja pasien
baik. Tidak ada gangguan tumbuh-kembang. Tidak ada gangguan
dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
g. Pasien menempuh pendidikan hingga SMA. Prestasi belajar pasien
semasa sekolah cukup baik dan tidak pernah tinggal kelas. Hubungan
dengan teman sekolah baik.
h. Pasien belum menikah dan saat ini pasien tinggal dengan ibu serta
kakak, adik, dan keponakannya.
i. Pasien sebelumnya bekerja sebagai tukang gambar di salah satu
pekerjaan namun berhenti karena penyakitnya. Kebutuhan sehari-hari
cukup terpenuhi dari penghasilan ayah dan saudara-saudaranya.
j. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien dapat bersosialisasi
dengan lingkungannya dengan baik. Pasien dapat mengurus dirinya
sendiri dengan baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri.
k. Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan sama seperti
pasien.
l. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit lain.

m. Keadaan umum baik, tidak ditemukan adanya gangguan medis pada


pasien saat ini.
n. Fungsi kognitif masih baik. Memori jangka panjang, pendek, dan
segera masih baik. Orientasi tempat, orang, waktu, dan situasi masih
baik. Pasien memiliki riwayat cedera kepala 6 tahun lalu dan sudah
dilakukan kranioplasti. Tidak ada gangguan neurologis lain yang
bermakna.
o. Saat ini masih terdapat halusinasi visual, auditorik, dan waham kejar
serta gangguan tidur.
p. Pada pasien didapatkan gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak
lebih dari masalah harian biasa.
VI.

FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien,

didapatkan adanya sekumpulan gejala atau perilaku yang secara klinis bermakna
sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi. Oleh karena itu,
pasien dapat dikatakan mengalami Gangguan Jiwa.
a. Diagnosis AKSIS I
- Pada pasien ditemukan riwayat hilangnya daya ingat, hilang
kesadaran, riwayat halusinasi serta waham (disfungsi otak) yang
berkaitan dengan penyakit/gangguan di otak yaitu trauma kepala
-

sehingga pasien ini mengalami Gangguan Mental Organik (F.0).


Pada pasien saat ini masih didapatkan halusinasi visual, halusinasi
auditorik, dan waham kejar sehingga pasien mengalami gangguan

waham organik (F06.2).


b. Diagnosis AKSIS II
Tumbuh kembang normal, pasien dapat berinteraksi dengan baik di
masyarakat,

maka

pada

pasien

tidak

terdapat

Gangguan

Kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan sekolah SD,SMP, dan


SMA sehingga pada pasien tidak terdapat Retardasi Mental.
Karena tidak terdapat gangguan kepribadian dan retardasi mental,
maka pada AKSIS II Tidak terdapat Diagnosis.
c. Diagnosis AKSIS III

Pasien memiliki riwayat kranioplasti karena trauma kepala, sehingga


pada AKSIS III terdapat diagnosis Riwayat Kranioplasti karena
Trauma Kepala.
d. Diagnosis AKSIS IV
Pasien tidak memiliki masalah baik dalam keluarga, lingkungan sosial,
maupun pekerjaan yang berkaitan dengan penyakitnya maka pada
AKSIS IV tidak terdapat diagnosis.
e. Diagnosis AKSIS V
Pada pasien didapatkan gejala sementara dan dapat diatasi dengan
meminum obat yang diberikan,maka didapatkan AKSIS V GAF skala
80 71.
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
a. AKSIS I
: Gangguan Waham Organik (F06.2)
b. AKSIS II
: Tak terdapat diagnosis
c. AKSIS III
: Riwayat kranioplasti karena trauma kepala
d. AKSIS IV
: Tidak terdapat diagnosis
e. AKSIS V
: GAF scale 80-71
VIII. DAFTAR PROBLEM
a. Organobiologik
: Tidak ada
b. Masalah psikologis
: Terdapat waham dan halusinasi serta sulit

IX.

tidur
c. Sosioekonomi
: Tidak ada
PROGNOSIS
a. Prognosis ke Arah Baik:
- Pasien mengetahui bahwa dirinya sakit dan memiliki keinginan
-

untuk sembuh.
Pasien bersedia kontrol ke rumah sakit dan mau untuk meminum

obat secara teratur.


- Keluhan pasien semakin membaik terhadap terapi.
b. Prognosis ke Arah Buruk:
- Keluhan yang dialami sudah sejak 6 tahun yang lalu.
c. Berdasarkan data-data di atas, dapat disimpulkan prognosis pasien adalah:
Quo ad vitam
: Ad Bonam
Quo ad functionam
: Ad Bonam
Quo ad sanationam
: Dubia Ad Bonam
X.
TERAPI
a. Psikofarmaka
Olanzapin 1 x 5 mg (Per Oral)
b. Psikoterapi
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
- Edukasi pasien untuk minum obat secara teratur dan rutin kontrol
- Edukasi pasien menganai sleep hygiene

You might also like