You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN
I.

LATAR BELAKANG
Minyak atsiri atau yang dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak
esensial, minyak terbang serta minyak aromatik adalah kelompok besar minyak nabati
atau berasal dari tumbuh-tumbuhan yang merupakan bahan dasar dari wangi-wangian
atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami dan mempunyai aroma khas. Dalam
perdagangan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

II.

RUMUSAN MASALAH
a. Apa kegunaan dari minyak atsiri bunga melati?
b. Metode apa yang tepat digunakan untuk pengambilan minyak atsiri?
c. Pelarut apa yang sesuai untuk pengambilan minyak atsiri?

III.

TUJUAN
a. Untuk mengetahui kegunaan dari minyak atsiri.
b. Untuk mengetahui metode yang tepat untuk pengambilan minyak atsiri.
c. Untuk mengetahui pelarut yang sesuai untuk pengambilan minyak atsiri

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI BUNGA MELATI DAN MANFAATNYA
Kedudukan tanaman melati dalam sistematika/taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom
Divisi
Subdivisi

: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae

Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Dicotyledonae
: Oleales
: Oleaceae
: Jasminum
: Jasminum sambac (L)

Jenis, Varietas dan Ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:
1. Jasmine sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
2. Jasmine multiflora Andr (melati hutan:melati gambir, poncosudo, Star Jasmine,
J,. pubescens willd).
3. Jasmine officinale (melati
4.
5.
6.
7.
8.
9.

casablanca,

Spanish

Jasmine)

sinonim

dengan

J. floribundum=Jasmine grandiflorum). perdu setinggi 1, 5 meter.


Jasmine rex (melati Raja, King Jasmine).
Jasmine parkeri Dunn (melati pot).
Jasmine mensyi (Jasmine primulinum, melati pimrose).
Jasmine revolutum Sims (melati Italia)
Jasmine simplicifolium ( melati Australia, J. volibile, m. bintang)
Melati hibrida. Bunga pink dan harum.

Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:
1. Jasmine. Sambac (melati Putih), antara lain varietas: Maid of Orleans, Grand Duke of
Tuscany, Menur dan Rose Pikeke
2. Jasmine. multiflorum (Star Jasmine)
3. Jasmine officinale (melati Gambir)
Bunga Melati (Jasminum officinale) adalah tumbuhan semak berbunga yang sangat dikenal
luas karena keindahannya yang menakjubkan serta aroma memesona. Selama ini, orang
mengenal bunga melati hanya sebatas tanaman hias, kosmetika dan bahan campuran pembuat
parfum atau teh.
Nama ilmiah Melati :
Jasminum sambac
Nama daerah Melati :
Nama-nama daerah bagi Melati tersebut antara lain Jasmine (Inggris), Jasmin (Perancis),
Yasmin (Arab); Melati (Indonesia), Melur (Jawa), Kembang Malati (Sunda); Malate
(Madura), Menuh (Bali);
Kandungan Kimia Melati :

Melati mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan.
Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzyl, livalylacetaat.
Ciri Khusus Melati Ciri Ciri Khusus Tanaman Melati putih
Menurut jenis batangnya, tumbuhan ini dapat digolongkan sebagai semak.
Batangnya berkayu dengan tinggi kurang dari 5 meter, Batangnya sedikit berbulu

halus dan jarang


Daun Melati putih merupakan tumbuhan dengan daun majemuk menyirip (pinnatus),
artinya daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan dan kiri ibu tangkai daun

tersusun seperti sirip pada ikan.


Kedudukan daun batang (filotaksis) berjenis apposite dengan setiap buku terdapat dua

lembar daun yang berhadapan.


Daunnya hanya memiliki tangkai dan helaian saja, berbentuk ovate, pangkal daun

berbentuk setengah lingkaran sedangkan pada ujung daun sedikit meruncing.


Pinggir daun tidak rata dan sedikit bergelombang. Permukaan daun agak berkerut
seperti daun jambu biji dengan pertulangan daun menyirip mengikuti bangun daun

yang oval.
Bunga melati berwarna putih dan mengeluarkan aroma wangi dan terapi yang dapat

dimanfaatkan dalam kesehatan


Bunga melati merupakan bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang keluar

dari ketiak daun


Bunga melati memmiiliki Susunan bunga menyirip dan berhadapan
Bunga yang memilki 7 mahkota berlapis-lapis ini akan berbentuk datar sehingga pada
bunga jenis ini tidak ditemukan kelopak bunga.

Khasiat dan Manfaat Melati


1.

2.

3.

4.

Menghentikan ASI yang keluar berlebihan


Bahan: 1 genggam daun melati
Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus
Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
Sakit mata (mata merah atau belekan)
Bahan: 1 genggam daun melati
Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus
Cara menggunakan: ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru, ulangi
sampai sembuh.
Bengkak akibat serangan lebah
Bahan: 1 genggam bunga melati
Cara
membuat:
bahan

tersebut

diremas-remas

Cara menggunakan: ditempel pada bagian yang disengat lebah.


Demam dan sakit kepala
Bahan: 1 genggam daun melati, 10 bunga melati.

sampai

halus

Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam

5.

dengan air dalam rantang.


Cara menggunakan: air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.
Sesak napas
Bahan:
20
lembar
daun
melati
dan
garam

secukupnya

Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 2 gelas dan disaring.
Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
6.

Radang Usus
Ambil satu genggam daun melati poncosuda (nama lain melati hutan atau melati

7.

gambir), rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, saring, minum 2 kali sehari.
Radang Ginjal
Ambil 15 gram daun kering melati poncosuda, rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa

8.

1 gelas. Minum 2 kali sehari sampai air kencing yang keruh menjadi normal.
Menurunkan berat badan
Teh herbal seperti jasmine tea banyak dikonsumsi untuk membakar timbunan lemak
dalam tubuh. Teh melati kaya akan antioksidan dan kafein terutama EGCG yang

9.

membantu penurunan berat badan.


Pengontrol Kolesterol
Manfaat lain dari teh melati yaitu kemampuannya untuk mengurangi asam lemak
berbahaya seperti trigliserida, kolesterol jahat atau HDL, dan lipoprotiens. Dengan
berkurangnya asam lemak berbahaya tersebut, risiko penyakit jantung pun bisa

diminimalisir.
10. Mengatur gula darah
Teh melati bisa mengatur kadar gula darah dalam tubuh sehingga mencegah
kemungkinan terjadinya diabetes. Maka, tak ada salahnya memasukkan teh melati
dalam daftar menu diet Anda.
11. Memperlambat penuaan
Antioksidan yang terkandung dalam teh melati sangat berguna bagi kesehatan kulit.
Antioksidan ini juga bisa melindungi tubuh dari kerusakan kulit akibat radikal bebas
dan memperlambat tanda-tanda penuaan.Jika Anda ingin kulit tampak lebih muda,
minumlah secangkir teh melati setiap hari. Risiko terkena kanker pun bisa dikurangi
dengan mengonsumsi teh ini.
12. Menenangkan saraf
Keharuman aroma teh melati memiliki efek penenang bagi saraf Anda yang sedang
dalam keadaan tegang atau stres. Namun, yang perlu diperhatikan dalam
mengonsumsi teh melati ini, pastikan Anda tidak minum lebih dari dua cangkir teh ini
setiap harinya.

BAB III
PEMBAHASAN
Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun.
Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam
tahun 1692 untuk di jadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J.
sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Meici. Dalam tahun 1919 ditemukan
melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun
1923.
Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama
daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru
(Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa)
dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).
Kegunaan tanaman melati selain sebagai bunga penghias juga banyak digunakan dalam
berbagai macam industri di Indonesia, diantaranya industri teh, pewangi, cat, tinta, pestisida
dan lain lain (BALITTRO VOL XP). Selain itu kandungan minyak atsiri dalam bunga
melati merupakan komoditi yang dapat dikategorikan komoditi eksklusif, karena menurut
data yang ada 1 liter absolut bunga melati dapat mencapai harga 30.000.000 rupiah.
Di dunia, penghasil minyak bunga melati terbesar adalah India dan China, hal tersebut
didukung oleh sudah terbentuk lama sistem budidaya bunga melati secara terintegrasi di
kedua negara tersebut. Tentunya Indonesia yang memiliki iklim tropis dan curah hujan yang
cukup mempunyai potensi untuk pengembangan minyak atsiri bunga melati.
A. KEGUNAAN MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI
Minyak atsiri bunga melati memiliki kegunaan sebagai berikut, antara lain:

Menenangkan dan menstabilkan sistem syaraf.


Mempertahankan fungsi sistem reproduksi wanita: mengatasi haid tidak teratasi.
Menghilangkan rasa sakit pada saat haid.
Menjaga kelembaban dan kehalusan kulit, dan mempertahankan kesehatannya.

B. METODE YANG DIGUNAKAN


1. PENYULINGAN
a. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai dengan pengurangan
tekanan. Pengurangan tekanan akan memperpendek waktu penyulingan pada
tekanan 1 atmosfir. Keuntungan utama dengan cara ini ialah minyak atsiri yang
diperoleh berbau sama dengan bau aslinya, karena penyulingan dilakukan pada
suhu kurang dari 70oC (biasanya pada suhu 50oC) hingga penguraian karena suhu
tinggi dapat dihindari. Kelemahannya, alat yang dibutuhkan mahal.
b. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai penaikkan
tekanan.Penyulingan dengan uap dengan menaikkan tekanan, baik dilakukan untuk
simplisia yang keras sepeti kayu, biji, kulit kayu. Dengan penyulingan ini akan
diperoleh minyak lebih banyak dan akan memperpendek waktu penyulingan.
Kerugian degnan penyulingan ini ialah terjadi peruraian minyak atisiri sehingga
berbeda dengan bentuk aslinya dan diperoleh lebih sedikit dibanding dengan cara
lain.
2. EKSTRAKSI
Proses ekstraksi minyak bunga melati dengan menggunakan lemak padat ini
dimulai dengan penyerapan minyak bunga oleh lemak, hal ini dilakukan dengan jalan
menyebarkan bunga melati pada permukaan lemak. Setelah itu lemak dipisahkan dari
bunga dan selanjutnya lemak yang telah menyerap minyak bunga ini dilarutkan dalam
alkohol, dimana lemak maupun minyak bunga akan larut dalam alkohol. Tahap
selanjutnya adalah pemisahan lemak dengan jalan pendinginan, kemudian
disentrifugasi dan disaring. Sebagai tahap akhir adalah pemisahan alkohol dengan
jalan penguapan dalam kondisi vakum sehingga dihasilkan absolut minyak melati.
Pengaruh penggunaan berbagai jenis campuran lemak yang mempunyai kandungan
ikatan rangkap yang berbeda dipelajari dalam penelitian ini, terutama pengaruhnya
terhadap rendemen dan komposisi minyak melati. Selain itu dipelajari pula
karakteristik proses ekstraksinya. Campuran lemak yang digunakan adalah campuran
antara lemak sapi dengan masing-masing salah satu minyak nabati berikut : minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jagung dan minyak kedelei.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen absolut minyak melati untuk


masing-masing campuran lemak sapi dengan minyak jagung, minyak kelapa, minyak

kedelei dan minyak sawit berturut-turut adalah 0,07, 0,06, 0,02 dan 0,005 %berat. Bila
digunakan lemak sapi saja diperoleh rendemen sebesar 0,04 %berat.
Teknik ini memanfaatkan pelarut menguap untuk memisahkan minyak dari
jaringan tumbuhan. Digunakannya dikarenakan sifat dari pelarut menguap yang
bertitik didih rendah sehingga mudah dipisahkan pada saat pemurnian.
Pemilihan Pelarut
Ada beberapa syarat ideal untuk menjadikan suatu pelarut organik menjadi pelarut
pada pengambilan minyak atsiri dari bunga melati atau bunga apapun yang nantinya akan
mempengaruhi kualitas minyak bunga yang di ekstrak, berikut syarat ideal dari suatu
pelarut menurut versi Ernest Guenther :
1. Pelarut harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan cepat dan sempurna,
dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti lilin, pigmen, senyawa albumin,
dengan kata lain pelarut bersifat selektif.
2. Harus memiliki titik didih cukup rendah, agar dapat di uapkan pada saat suhu rendah,
namun juga jangan terlalu rendah, karena ditakutkan pada suhu ruanganakan
kehilangan sebagian besar pelarut.
3. Pelarut tidak boleh larut dalam air.
4. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak bunga.
5. Harga serendah mungkin dan tidak mudah terbakar.
Namun tidak ada pelarut mutlak yang sesuai dengan syarat diatas, sehingga kita
dapat saja memilih pelarut yang lebih mendekati beberapa sifat diatas, selain untuk
tujuan ekonomis kita juga harus memikirkan efisiensi pelarut.
Beberapa pelarut yang sudah digunakan sebagai pelarut pada proses ekstraksi
pelarut menguap antara lain Petroleum eter dengan nama dagang wash benzen, normal
Hexan (n-Hexana), Benzena, alkohol dan masih banyak lagi pelarut organik yang dapat
digunakan.
Alat yang digunakan dalam metode ini adalah ekstraktor yang terdiri dari tabung ekstraktor
berputar dan tabung evaporator (penguap). Tabung ekstraktor dan evaporator ini dilengkapi
dengan penunjuk tekanan dan suhu. Di dalam ekstraktor berputar terdapat saluran masuk
pelarut organik dan pompanya. Sementara itu, saluran masuk evaporator dibuat tertutup agar
pelarut tidak mudah menguap. Berikut tahapan pembuatan minyak dengan metode ekstraksi
dengan pelarut.
1. Masukkan bahan baku segar ke dalam ekstraktor dan rendam bersama dengan pelarut
organik (misalnya hexan).
2. Pelarut menguap berpenetrasi ke dalam jaringan bahan baku dan melarutkan minyak serta
beberapa zat seperti resin, lilin, dan zat warna. Untuk bunga melati, perendaman dilakukan
selama 1 jam, sedangkan bunga mawar direndam selama 12 jam.

3. Putar ekstraktor selama 2060 menit, lalu pisahkan larutan dari ampas hasil ekstraksi.
4. Lakukan destilasi di dalam evaporator vakum pada suhu 45 C.
5. Pelarut akan menguap dan menyisakan larutan semipadat berwarna merah kecokelatan
yang disebut concentrate. Larutan ini terdiri dari minyak atsiri, lilin, dan resin.

6. Aduk dan larutkan concentrate di dalam alkohol 95% yang dapat mengikat minyak atsiri.
7. Dinginkan concentrate pada suhu -5 C di dalam lemari pendingin hingga lilin mengendap.
Setelah itu, saring hingga diperoleh larutan.
8. Lakukan destilasi ulang dalam kondisi vakum pada suhu 45 C untuk memisahkan minyak
dengan alkohol yang mengikatnya hingga dihasilkan minyak atsiri murni. Langkah kerja
ekstraksi minyak atsiri

BAB IV
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Minyak atsiri (minyak menguap = minyak eteris = minyak essensial = volatile oil) adalah
jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami peruraian dan apabila dibiarkan terbuka dan memiliki bau seperti tanaman
asalnya (khas).
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan
senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga
seringkali memberikan efek psikologis tertentu.
Minyak atsiri merupakan senyawa yang penting sebgai dasar wewangian alam dan juga untuk
rempah-rempah serta sebagai cita rasa dalam industri makanan. Pada industri minuman
beralkohol bermanfaat dalam pembuatan Bitters, Cordials, Rums, Vermouths, Whiskies,
Wines, dan sebagainya.
Melati merupakan tanaman hias yang menjadi lambang pesona bunga Indonesia, berbunga
putih mungil dengan aroma khas yang memberi kesan romantis. Tanaman melati bisa tumbuh
dari mulai dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.
Mahkota bunga bervariasi dari tunggal hingga yang bersusun seperti bunga mawar kecil.
Warna bunga umumnya putih, namun beberapa spesies ada yang berwarna kuning (J.
bignoniaceum, J. fruticans, J. humile, J.humile revolutum, J. mesnyi, J. nudiflorum, J.
primulinum), merah atau pink seperti J. besianum, Forest and Diels, maupun waktu kuncup
pink atau merah muda, namun sesudah mekar berwarna putih seperti pada J. grandiflorum,
Linn
Tanamannya tumbuh agak merambat berupa perdu, batangnya lemah.Daunnya sempit dan
kecil, majemuk bersirip ganjil, bertekstur halus dan berwama hijau terang. Bunganya kecil
memanjang dengan warna merah tua atau merah gambir pada waktu kuncup dan menjadi
putih sesudah mekar. Bunganya dipetik untuk bahan pewangi teh.

B.

Saran

Kami merasa dalam penyajian makalah ini masih sangat banyak kekurangan dan kelemahan
maka dari itu sudi kiranya teman-teman memberikan kritikan/saran, yang nantinya akan
berguna untuk memperbaiki hasil makalah ini dan bermanfaat bagi kita semua di masa yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
http://ventystlviana.blogspot.com/2013/04/teknik-pemisahan.html?m=1

You might also like