Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Telah diyakini bahwa sayuran merupakan
sumber
senyawa
bioaktif
terutama
antioksidan alami seperti vitamin, karotenoid,
flavonoid, dan senyawa fenolik lainnya.
Tidak ada keraguan pula bahwa proses dan
metode pemasakan menyebabkan perubahan
signifikan dalam komposisi kimia sayuran
dan mempengaruhi senyawa bioaktifnya baik
dengan cara yang positif (meningkatkan
kandungannya) ataupun negatif (menurunkan
kandungannya). Dengan demikian, proses/
metode pemasakan dan pengaruhnya
terhadap senyawa bioaktif sayuran telah
menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji.
Hasil dari beberapa eksperimen menunjukkan
bahwa proses pemasakan mempengaruhi
konten dan aktivitas antioksidan baik secara
positif ataupun negatif. Pengaruh pemasakan
terhadap kandungan antioksidan sayuran
terutama disebabkan oleh pelunakan atau
denaturasi jaringan tanaman atau gangguan
selular dan pemisahan beberapa senyawa
fenolik dari struktur selular. Namun, untuk
beberapa sayuran, metode pemasakan tidak
berpengaruh di mana konten dan aktivitas
antioksidan tetap sama, sebelum dan setelah
pemasakan.
Kata Kunci: Sayuran, antioksidan, metode
pemasakan
ABSTRACT
It has been acknowledged that vegetables are
good sources of bioactive compounds,
especially natural antioxidants such as
vitamins, carotenoids, avonoids and other
phenolic compounds. There is no doubt that
cooking induces signicant changes in
chemical composition and affects the
bioactive compound whether in a positive or
senyawa
bioaktif,
terutama
antioksidan alami seperti vitamin, karotenoid,
flavonoid dan senyawa fenolik lainnya. Saat
ini, konsumen lebih sadar betapa pentingnya
mengkonsumsi berbagai sayuran untuk
mendapatkan antioksidan dan juga senyawa
bioaktif lain secara alami. Sebagian besar,
sebelum dikonsumsi, sayuran dimasak
terlebih dahulu baik dengan cara direbus,
ditumis, ataupun dikukus. Sementara itu,
tidak diragukan pula bahwa proses
pemasakan
menyebabkan
perubahan
signifikan dalam komposisi kimia sayuran
Tezar Ramdhan et. al.: Pengaruh Pemasakan terhadap Kandungan Antioksidan Sayuran
perebusan
dan
pengukusan
dengan
menggunakan kompor (api) dan pemasakan
Tezar Ramdhan et. al.: Pengaruh Pemasakan terhadap Kandungan Antioksidan Sayuran
Tabel 1. Kandungan polifenol yang dapat larut pada sayuran segar dan sayuran yang telah dimasak
Jenis Sayuran
Wortel
Bawang merah
Kentang
Brokoli
Kubis putih
Teknik
Budidaya
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
% Recovery
Rebus
40,9b
110,7a
380,0b
195,2b
74,2a
263,7b
76,0b
73,9a
86,3a
104,5a
Microwave
43,5b
150,3a
273,6c
140,1a
111,0a
205,9b
71,1b
109,1a
61,5a
59,4b
Kukus
52,1b
44,3b
249,2c
124,8a
87,0a
64,9a
63,0b
95,6a
36,1a
50,2b
Teknik
Budidaya
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
0,808
0,626a
1,204a
0,932a
0,352a
0,422a
2,315a
2,014ac
1,693a
1,365a
Rebus
77,6a
112,7a
74,6b
156,0b
181,4a
355,9b
53,2b
65,0b
39,7b
34,9b
% Recovery
Microwave
87,3a
108,9a
114,9c
155,3b
180,8a
274,3ab
55,6b
81,4bc
56,3b
55,2b
Kukus
80,2a
123,3a
105,4ac
163,2b
122,8a
85,6a
46,9b
125,7a
37,5b
100,6a
Tezar Ramdhan et. al.: Pengaruh Pemasakan terhadap Kandungan Antioksidan Sayuran
Sementara
itu,
kapasitas
penangkapan radikal oleh sayuran menurun
antioksidan total dipertahankan pada 34,735,0% di bunga yang dimasak dan 34,6-
yang
organik
menunjukkan
maupun
konvensional
penurunan
kapasitas
setelah pemasakan.
Percobaan
yang
sebelumnya
Teknik Budidaya
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Organik
Konvensional
Tezar Ramdhan et. al.: Pengaruh Pemasakan terhadap Kandungan Antioksidan Sayuran
Tabel 4. Efek pemasakan terhadap total fenol, vitamin C, dan karotenoid brokoli
Bagian
brokoli
Komponen
Antioksidan
Vitamin C
(mg/100 g FW)
Total
Karotenoid
(mg/100 g FW)
Metode
Pemasakan
30
60
90
120
300
Konvensional
34,5 + 1,0
23,6 + 0,7
18,1 + 0,6
15,2 + 0,5
13,2 + 0,5
9,7 + 0,4
Microwave
34,5 + 1,0
24,1 + 0,7
18,5 + 0,7
15,5 + 0,6
13,2 + 0,5
9,8 + 0,4
Konvensional
103 + 3,5
83,5 + 2,6
68,7 + 2,1
54,2 + 2,0
42,1 + 1,9
35,2 + 1,5
Microwave
103 + 3,5
85,1 + 2,5
70,2 + 2,1
54,3 + 2,1
43,1 + 1,8
35,5 + 1,4
Konvensional
3,75 + 0,25
3,65 + 0,25
3,30 + 0,23
Microwave
3,75 + 0,25
3,70 + 0,25
3,35 + 0,24
Konvensional
4,5 + 0,2
3,9 + 0,2
3,5 + 0,2
3,3 + 0,1
3,2 + 0,1
2,6 + 0,1
Microwave
4,5 + 0,2
4,0 + 0,2
3,7 + 0,1
3,3 + 0,1
3,1 + 0,1
2,5 + 0,1
Konvensional
124 + 3,8
100 + 3,5
82,5 + 2,7
64,7 + 2,1
50,5 + 1,9
36,0 + 1,5
Microwave
124 + 3,8
103 + 3,5
85,0 + 2,5
65,2 + 2,1
50,9 + 1,8
36,5 + 1,5
Konvensional
0,10 + 0,03
0,10 + 0,03
0,09 + 0,03
Microwave
0,10 + 0,03
0,10 + 0,03
0,10 + 0,03
(mg/100 g FW)
Vitamin C
(mg/100 g FW)
Total
Karotenoid
(mg/100 g FW)
hijau
meningkat
secara
signifikan.
Tabel 5. Efek berbagai metode pemasakan terhadap total fenol dan faktor retensi beberapa sayuran.
Total fenol ( mg GAE / 100 g DM)
Sayuran
Segar
Rebus
Kukus
Microwave
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Lada
1344,8 + 26,25a
1538,4 + 78,92bc
114
1371,0 + 34,76ab
102
1696,1 + 53,91c
126
Labu
833,0 + 37,79b
497,3 + 9,72a
60
581,7 + 27,02a
70
555,6 + 26,75a
67
Kacang hijau
355,3 + 16,59a
405,2 + 14,95b
114
463,3 + 4,53c
130
457,4 + 9,30c
129
Buncis
183,3 + 10,23b
139,8 + 2,06a
76
160,6 + 3,1a
88
151,9 + 7,10a
83
Bawang
300,8 + 4,20c
193,9 + 10,87a
64
254,4 + 10,7b
85
245,5 + 6,41b
82
Brokoli
1204,3 + 12,6a
1129,2 + 20,30a
94
1415,5 + 52,6b
118
1510,4 + 17,65b
125
Bayam
1274,8 + 94,09a
1291,8 + 89,27a
101
1315,3 + 14,4a
103
1390,7 + 41,40a
109
Tezar Ramdhan et. al.: Pengaruh Pemasakan terhadap Kandungan Antioksidan Sayuran
Terkait
dengan
kandungan
karotenoid brokoli, Bernhardt dan Schlich
(2006)
meneliti
pengaruh
dari
metode
pemasakan
domestik/rumah
tangga
(perebusan, microwave dan pengukusan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua metode pemasakan mengarah ke rilis
yang signifikan dari semua trans-b-karoten
dan cis-isomernya. Dalam brokoli, beta
karoten tergabung dalam karotenoid-proteinkompleks dalam kloroplas yang disebut
carotenoproteins
dan
memiliki
effek
penghambatan pada extractability dari -
Total karotenoid
(mg/100 g)
237,9 + 1,8a
221,6 + 2,0b
208,6 + 8,0c
370,8 + 20,4a
315,1 + 17,0b
378,8 + 20,9a
KESIMPULAN
berhubungan
dengan
bioavailabilitas beta karoten.
peningkatan
Segar
Perebusa
Pengukusan
n
trans-0,05 + 0,27
+ 0,21 + 0,03
carotene
0,01
0,04
cis-0,02 + 0,10
+ 0,07 + 0,015
carotene
0,004
0,012
0,32 + 1,54
+ 1,58 + 0,16
tokoperol 0,05
0,16
Sumber: Bernhardt dan Schlich (2006)
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N., R. Batari, D.A. Sandrasari,
B. Bolling, H. Wijaya. 2010.
Flavonoid
content
and
antioxidant activity of vegetables
from Indonesia. Food Chemistry
121: 1231-1235
Tezar Ramdhan et. al.: Pengaruh Pemasakan terhadap Kandungan Antioksidan Sayuran