You are on page 1of 9

I.

JUDUL
Pengaruh jenis tanah terhadap daya cekam 300 mL air
II.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh jenis tanah terhadap daya cekam 300 mL air?
III.
TUJUAN
Mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap daya cekam 300 mL air
IV. DASAR TEORI
Tanah adalah media tanam yang umum digunakan. Partikel tanah dapat dibedakan
menjadi 3 bagian pokok yaitu : pasir, liat (tanah liat) dan lempung (tanah kebun) serta bahan
organic. Struktur tanah sebagai media tanaman mempengaruhi banyak sedikitnya aliran air
dan pergantian di dalamnya serta kedalaman perakaran serta kemampuan tanah untuk dapat
memberikan unsur haranya kepada tanaman melalui proses pergerakan air melalui pembuluh.
Oleh karena itu tanah sebagai media tanam berpengaruh terhadap ketersediaan air dalam
tanah yang terikat oleh partikel tanah
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat
kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti
semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin
mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar. Bila suatu
tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam
tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air
yang lama terserap (hingga tergenang) sementara tanaman yang di tanam tidak membutuhkan
banyak air justru akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi
lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman.
Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah
beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori
dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan
organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan
organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin
kecil
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Porositas
Adapun halhal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur
tanah. Iklim, suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi
porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada
tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan
mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga
akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada
porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori
tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan
berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat
berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung
tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah
(Pairunan, 1997).
Porositas tanah tinggi jika bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler
atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur
massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit
menahan air.(Hardjowigeno, 2003).
Kemampuan tanah dalam mengikat air dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
salahsatunya adalah tekstur tanah. Tekstur tanah yang berbeda, mempunyai kemampuanuntuk

menahan air yang berbeda pula.Tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang
lebih kecil daripadatanah bertekstur halus. Hal ini dikarenakan tanah bertekstur kasar
mempunyai luaspermukaan yang kecil dan mengandung sedikit ruang pori. Oleh karena itu,
tanaman yang ditanam pada tanah pasir, umumnya lebih mudah mengalami kekeringan. Dari
segi permeabilitas, kemampuan tanah pasir dalam melalukan atau meloloskan air cukup besar
tetapi karena hanya mengandung banyak pori makro, maka kemampuan menahanatau
mengikat airnya kecil. Hal ini terjadi berkebalikan pada tanah bertekstur liat.Tanah bertekstur
liat mengandung pori mikro yang lebih banyak dan memiliki luaspermukaan yang besar
sehingga daya ikatnya terhadap air besar walaupun dari segipermeabilitas, tanah bertekstur
liat mempunyai kemampuan melalukan air yang tergolong kecil karena mengandung banyak
pori mikro.(Sutanto,2005)
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
(Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai
ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan
liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah
sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah,
permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur
tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah
tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y)
42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk
kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut (Hardjowigeno,2003) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah
dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan
prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah


Kelas Tekstur Tanah
Proporsi (%) fraksi tanah
Pasir (Sandy)

Pasir

Debu

Liat

85

15

10

Pasir Berlempung (Loam Sandy)

70-90

30

15

Lempung Berpasir (Sandy Loam)

40-87,5

50

20

22,5-52,5

30-50

10-30

Lempung Liat Berpasir (Sandy-ClayLoam)

45-80

30

20-37,5

Lempung Liat berdebu (Sandy-silt


loam)

20

40-70

27,5-40

Lempung Berliat (Clay Loam)

20-45

15-52,5

27,5-40

Lempung Berdebu (Silty Loam)

47,5

50-87,5

27,5

20

80

12,5

45-62,5

20

37,5-57,5

Liat Berdebu (Silty-Clay)

20

40-60

40-60

Liat (Clay)

45

40

40

Lempung (Loam)

Debu (Silt)
Liat Berpasir (Sandy-Clay)

V. HIPOTESIS
Jenis tanah mempengaruhi daya cekam 300 mL air
VI.
BAHAN DAN METODE
Pada praktikum ini membutuhkan bahan 12 macam jenis tanah, yaitu tanah kapur, pasir
sunga, kompos, tanah liat gerabah, tanah endapan, tanah merah, kerikil, abu vulkanik, pasir
pantai, tanah liat sawah, tanah hitam, dan tanah padas. Kemudian semua jenis tanah dijemur
dan diangin anginkan di tempat yang sama selama 2 hari. Kemudian siapkan botol aqua 600
ml yang dilubangi sebanyak 6 lubang di bagian bawahnya dengan ukuran dan jarak yang
sama menggunakan paku yang telah dipanaskan.
Selanjutnya buat alat sesuai dengan sekma berikut :

Penyangga yang digunakan adalah kaki tiga serta yellow board yang telah dilubangi
tengahnya dan penampung air yang digunakan adalah gelas beker berukuran sedang.
Kemudian masukkan tanah ke dalam botol setinggi 15 cm, lalu tunagkan 300mL air ke dalam
botol yang berisi tanah. selanjutnya hitung wak tu yang dibutuhkan air sejak penuangan
hingga air yang di dalam botol habis dan hitung selisih volume air yang dimasukkan dengan
air yang keluar dari botol. Terakhir pindahkan air tersebut ke dalam tabung reaksi, lalu soroti
air dengan senter untuk mengetahui adanya efek Tyndall.
VII.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. POROSITAS
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan
udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro, meso, maupun mikro terisi oleh air, pada
keadaan kering pori makro dan sebagian pori meso terisi oleh udara. Pada praktikum ini
dilakukan uju tingkat porositas berdasarkan jenis tanah yang berbeda beda.
Keterangan :
A.Tanah Kapur
B.Pasir Sungai
C.KOmpos
D.Tanah Liat Gerabah
E.Tanah Endapan
F.Tanah Merah
G.Kerikil
H.Abu Vulkanik
I.Pasir Pantai
J.Tanah Liat Sawah
K.Tanah Hitam
L.Tanah Padas

Dari grafik diatas dapat diketahui jenis tanah yang paling rendah tingkat porositasnya
adalah tanah kapur ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menetesnya air dari

dalam botol sampai habis paling lama, yaitu selama 86.400 detik dan yang paling tinggi
tingkat porositasnya adalah jenis tanah kerikil yang dapat dibuktikan dari waktu yang
diperlukan untuk menetesnya air sampai habis dari dalam botol selama 44,8 detik.
Tingkat porositas tertinggi ada pada kerikil dibuktikan dengan waktu lolosnya air yang
paling cepat yaitu 44, 8 detik. Hal ini dikarenakan kerikil memiliki pori pori makro lebih
banyak disbanding dengan jenis tanah lainnya. Tingkat kepadatan kerikil jauh lebih besar dari
pad jenis tanah yang lain. Dengan demikian air dapat dengan mudah melewati celah atau pori
diantara kerikil untuk kemudian menetes melewati lubang pada botol.
Peringkat kedua diduduki oleh tanah hitam. Tanah hitam dapat disebut dengan vertisol
adalah tanah yang berwarna abu-abu gelap hingga kehitaman, bertektur liat, mempunyai
slickenside dan rekahan yang secara periodic dapat membuka dan menutup. Tanah Vertisol
umumnya terbentuk dari bahan sedimen yang mengandung mineral smektit dalam jumlah
tinggi,di daerah datar, cekungan hingga berombak. Ketika basah tanah hitam menjadi sangat
lekat dan plastis, tetapi kedap air. Namun, saat kering tanah menjadi sangat keras dan masif,
atau membentuk pola prisma yang terpisahkan oleh rekahan. Kerena percobaan dilakukan
saat tanah dalam keadaan kering setelah dijemur dan tekstur tanah hitam berbentuk
bongkahan kecil menyerupai kerikil maka porositas tanah cukup tinggi karena air dapat
dengan mudah melewati pori tanah yang besar. Namun masih lebih kecil dibanding kerikil
karena pori pori tanah hitam lebih besar dari pada kerikil. Waktu yang di butuhkan selama
191,67 detik.
Di peringkat ketiga adalah tanah kompos. Menurut (Murbandono,2009) pupuk kompos
diketahui dapat meningkatkan porositas tanah dan memperbesar kemampuan tanah
menampung air. Dengan demikian hasil percobaan sesuai dengan teori bahwa tingkat
porositas tanah kompos termasuk tinggi karena mengandung unsur hara yang tinggi dan
akhirnya dapat meningkatkan porositas tanah.
Di urutan ke empat adalah tanah endapan dengan lamanya waktu porositas 325 detik.
Di urutan ke lima ada pasir pantai yang membutuhkan waktu air untuk menetes seluruhnya
selama 518,7 detik. Di urutan ke enam adalah pasir sungai dengan waktu yang diperlukan
selama 762,67 detik. Selanjutnya di urutan ke tujuh adalah tanah padas dengan waktu yang
dibutuhkan selama 822,97. Di urutan ke delapan adalah tanah liat sawah dengan waktu yang
diperlukan selama 1052 detik. Di urutan ke Sembilan adalah tanah merah dengan waktu yang
diperlukan air untuk menetes sampai habis selama 4648 detik. Di urutan ke sepuluh adalah
abu vulkanik yang membutuhkan waktu porositas selama 4991,67 detik. Dan di peringkat
sebelas adalah tanah liat gerabah dengan waktu yang dibutuhkan untuk menetesnya air
sampai habis selama 22638 detik.
Sedangkan tanah kapur ada di urutan terakhir. Tanah kapur merupakan hasil pelapukan
batuan kapur. Pori pori tanah kapur paling kecil dibandingan dengan dengan jenis tanah
lainnya, dengan begitu waktu yang diperlukan air untuk dapat turun melewati lubang dalam
botol paling lama, yaitu selama 84.400 detik.
Porositas tanah dipengaruhi oleh adanya kandungan bahan organik tanah, struktur
tanah dan tekstur tanah. Porositas tinggi jika bahan organik tinggi. Tanah dengan struktur
granuler / remahmempunyai porositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur pejal
tanah yang mengandung lempung karena mempunyai pori-pori makro, yaitu pori-pori yang
ukurannya besar sehingga sulit menyimpan air. Kesulitan dalam menyimpan air ini
diakibatkan karena air yang terdapat dalam pori makro cenderung berat sehingga tertarik
gaya gravitasi kebawah, mengalir menjadi air gravitasi.

B. DAYA JERAT TANAH


Kemampuan tanah untuk menjerat air adalah suatu ukuran jumlah air/nutrisi yang
dapat diserap atau ditahan. Kemampuan tanah untuk menyerap air tergantung pada struktur
tanah dan kandungan bahan organic. Partikel yang besar akan menyeabkan rongga antar
partikel tanah juga besar sehingga air dan udara cenderung mudah mengalir. Sebaliknya
partiel yang kecil, menyebabkan rongga antar partikel juga kecil sehingga air dan udara sulit
untuk mengalir dan cenderung tertahan.
Semakin padat partikel tanah maka semakin banyak air yang diserap oleh tanah
tersebut. Seperti tanah liat dapat menyerap air lebih banyak dibandingkan tanah pasir dan
tanah kebun. Tanah liat baik untuk tanaman karena partikelnya yang padat. Meski begitu,
Bukan berarti tanah yang lain tidak baik untuk tanaman. Walaupun tanah liat dapat menyerap
air paling banyak, tetapi tanah liat tidak dapat memberikan ruangan unutk akar tanaman agar
dapat tumbuh dengan baik seperti pada tanah pasir dan tanah kebun. Artinya semakin padat
partikel tanahnya maka semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut,
sebaliknya semakin besar partikel tanahnya maka semakin sedikit air yang diserap oleh tanah
tersebut. (Sallisbury, 1995)
Keterangan :
A.Tanah Kapur
B.Pasir Sungai
C.KOmpos
D.Tanah Liat
Gerabah
E.Tanah Endapan
F.Tanah Merah
G.Kerikil
H.Abu Vulkanik
I.Pasir Pantai
J.Tanah Liat
Sawah
K.Tanah Hitam
L.Tanah Padas

Dari grafik diatas dapat diketahui daya jerat tanah yang paling besar adalah tanah
kompos sebesar 172,667 ml, hal ini dipengaruhi dengan zat organik yang banyak terkandung
di dalam tanah kompos. Selain itu tekstur dari tanah kompos tidak terlalu padat sehingga
lebih mudah untuk menyerap air ke dalam tanah. Apabila di dalam suatu tanah memilki
tingkat kadar air yang tinggi dalam menyerap air maka kepadatan tanah juga akan rendah
karena pori-pori di dalam tanah besar sehingga tanah yang memilki pori yang besar akan
lebih mudah memasukkan air di dalam agregat tanah.
Sedangkan daya jerat tanah yang paling rendah adalah kerikil sebesar 27,7 ml, hal ini
disebabkan karena zat organic yang menyusun kerikil hanya sedikit. Tingkat porositas kerikil
yang tingi juga membuat daya jerat kerikil terhadap air menjadi lebih rendah.
Namun menurut teori tanah yang memiliki daya jerat paling besar adalah tanah liat
karena struktur dari partikel tanah liat sangat padat. Semakin padat partikel tanahnya maka
semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut, sebaliknya semakin besar partikel
tanahnya maka semakin sedikit air yang diserap oleh tanah tersebut. Ketidaksesuaian ini
dapat terjadi karena salah menghitung waktu menetesnya air dari dalam botol atau karena zat
organic yang ada di dalam pupuk kompos sangat banyak sehingga daya jerat pupuk kompos
menjadi sangat optimal.
Hubugan antara porositas tanah dan daya jerat tanah yang dapat diketahui dari
praktikum ini adalah tanah dengan porositas yang besar maka daya jeratnya akan semakin
kecil, karena air akan mudah mengalir ke bawah mengikuti grafitasi, sedangkan pada tanah
dengan porositas yang kecil maka air akan tertangkap di celah celah yang lebih rapat.
(Hardjowigeno,2003)
C. EFEK TYNDALL
Dari praktikum yang telah dilakukan didapat data rangking yang menunjukan
terjadinya efek tyndall sebagai berikut :
rangking
Jenis tanah
1
Endapan sungai
2
Kompos
3
Tanah hitam
4
Abu vulkanik
5
Pasir pantai
6
Tanah kapur
7
Tanah merah
8
Tanah padas
9
Kerikil
10
Liat gerabah
11
Liat sawah
12
Pasir sungai
Efek Tyndall adalah hamburan cahaya ketika melewati sistem koloid terdiri dari
partikel yang lebih kecil. Efek tyndall terjadi karena adanya partikel kecil di jalur cahaya
yang melewati media transparan. Partikel-partikel kecil menyebabkan cahaya refleksi atau
refraksi yang mengakibatkan perbedaan penampilan cahaya dari bagaimana awalnya tampak.
Dari data diatas dapat diketahui air dari endapan air sungai menunjukan efek tyndall
paling tinggi hal ini dapat ditandai dengan cahaya yang dihamburkan paling banyak setelah
air disinar dengan senter. Sedangkan air yang pendaran cahayanya paling sedikit adalah pasir
sungai dengan begitu menandakan efek tyndall nya paling rendah. Hal ini dapat terjadi karena
tanah endapan sungai mengandung bahan organic yang banyak sehingga zat haranya juga

banyak. Sedangkan pasir hanya mengandung sedikit unsur hara. Semakin lebar hamburan
cahaya pada air maka semakin banyak unsur hara yang dimiliki air tanah tersebut.
VIII.
KESIMPULAN
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat
kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti
semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin
mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar.
Porositas tanah yang besar maka daya jerat tanah akan semakin kecil, karena air akan
mudah mengalir ke bawah mengikuti grafitasi, sedangkan pada tanah dengan porositas yang
kecil maka air akan tertangkap di celah celah yang lebih rapat.
Semakin banyak pendaran cahaya yang dihasilkan dari penyinaran air tanah
menandakan tanah tersebut banyak mengandung unsur hara dan baik digunakan sebagai
media tanam. Hal ini juga menunjukan adanya efek tyndall pada larutan tersebut.

1. Jenis tanah berpengaruh terhadap data jerat tanah terhadap air


2. Jenis tanah berpengaruh terhadap porositas
3. Jenis tanah memiliki bahan organic yang berbeda.
1. Bagaimanakah pengaruh jenis tanah terhadap daya jerat tanah terhadap air?
2. Bagaimanakah pengaruh jenis tanah terhadap porositas
3. Bagaimanakah pengaruh jenis tanah
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Grafindo Persada.
Hardjowigeno, H. Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta
Pairunan A.K, .dkk, 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi
Negeri Bagian Timur, Makassar.
Salisbury,Frank.B.1995. Fisiologi Tumbuhan.Penerbit ITB: Bandung
Sutanto, Rahman.2005.Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan .Yogyakarta

X.

LAMPIRAN
1. 1 lembar laporan sementara
2. 1 lembar dokumentasi praktikum

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


FISIOLOGI TUMBUHAN

TANAH
Pengaruh Jenis Tanah terhadap Daya jerat, Porositas, dan Unsur Hara Tanah

Disusun oleh :
Nama
: Nawasasi Laksmita Mahanani
NIM
: K4313048
Kelas
:B
Kelompok
: 11

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

You might also like