Professional Documents
Culture Documents
: Endang Yuniarti
NIM
: 141411009
Kelas
: D3 Teknik Kimia
4. Tinjauan Kinetika
Tinjauan secara kinetika untuk reaksi klorinasi benzene dapat dilihat dengan persamaan sebagai
berikut : k = A exp (-Ea/RT) dengan : k = konstanta kecepatan reaksi A = faktor tumbukan
Ea = energi aktivasi R = konstanta gas ideal T = suhu
Dari persamaan tersebut, karena reaksi berlangsung secara eksotermis, maka harga konstanta
kecepatan reaksi akan semakin besar seiring dengan penurunan suhu, artinya reaksi pembentukan
produk juga akan semakin cepat. Selain itu, dengan adanya katalis sinar actinic, akan
menurunkan energi aktivasi sehingga nilai konstanta kecepatan reaksinya semakin besar dan
dapat mempercepat reaksi.
5. Tinjauan Termodinamika
Reaksi klorinasi benzene menjadi benzene hexachlorida bersifat eksotermis dan irreversibel, hal
ini dapat dilihat dari tinjauan termodinamika. Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan
eksotermis atau endotermis maka perlu perhitungan dengan menggunakan panas pembentukan
standar (Hfo) pada 1 atm dan 298 K dari reaktan dan produk. Pada suhu kamar (25 oC = 298
K), diketahui data-data sebagai berikut : Hfo 298 C 6H6 = 82, 98 kj/mol Hfo 298 Cl 2 = 0
kj/mol Hof 298 C6H6Cl6 = -33,89 kj/mol
Reaksi utama :
C6H6 + 3Cl2 C6H6Cl6
Maka, kita dapat menghitung
Hof 298 = Hof produk Hof reaktan
= Hof 298 C6H6Cl6 (Hof 298 C6H6 +Hof 298 Cl2 )
= -33,89 kj/mol (82,98 kj/mol + 3.0 kj/mol) = -116,87 kj/kmol
Karena, nilai Ho bernilai negatif, maka reaksi bersifat eksotermis
Pada suhu kamar (25 oC = 298 K), diketahui data-data sebagai berikut :
Gof 298 C6H6 = 129,665 kj/mol
Gof 298 Cl 2 = 0 kj/mol