You are on page 1of 6

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI

Adanya perubahan perubahan fisik, psikologis dan sosial akan berakibat pada
pemenuhan nutrisi lansia. Oleh karena lansia sebagian besar mempunyai resiko terjadinya
gangguan pemenuhan nutrisi dibandingkan dengan kelompok usia yang lain, yang
disebabkan oleh berbagai faktor resiko antara lain :
1. Faktor Fisiologis
a. Pemenuhan rasa penciuman dan pengecapan akan menyebabkan terjadinya
pemenuhan nafsu makan.
b. Fungsi absorbsi pada usus halus melemah (terganggu).
c. Penurunan motilitas usus karena menimbulkan konstipasi.
d. pada lambung terjadi penurunan sensitivitas rasa lapar oleh karena penurunan
produksi asam lambung

( suasana cenderung menjadi basa) sehingga waktu

pengosongan memanjang.
e. Adanya penyakit kronis.
f. Adanya penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan kelelahan, kebingungan
yang berakibat penurunan nafsu makan oleh karena efek alkohol tehadap mukosa
lambung.
g. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan karena kerusakan gigi atau
ompong, radang gusi, dan kanker.
h. Penggunaan obat yang terlalu banyak yang berefek pada nafsu makan dan
penyerapan nutrisi
2. Psikologis/ sosial
a. Depresi dan kesepian.
b. Faktor ekonomi.

Sedangkan over nutrisi (obesitas) diakibatkan karena faktor asupan makanan


yang berlebihan dan mengandung berbagai jenis makronutrien (protein dan KH) dan
jenis lemak serta gula yang dapat menimbulkan resiko yang serius pada lansia.
Penyebab gangguan nutrisi pada lanjut usia :
a. Penurunan alat penciuman dan pengecap.
b. Pengunyahan kurang sempurna.
c. Gigi yang tidak lengkap.
d. Rasa penuh pada perut dan susah buang air besar.
e. Melemah otot-otot lambung dan usus.
Masalah gizi yang timbul pada lanjut usia :
a. Gizi berlebihan.
b. Gizi kurang.
c. Kekurangan vitamin.
d. Kelebihan vitamin.
Kebutuhan nutrisi pada lanjut usia :
a. Kalori pada lanjut usia :
Laki-laki : 2.100 kalori.
Perempuan : 1.700 kalori.
Dapat dimodifikasi tergantung keadaan lanjut uisa, misalnya : gemuk/kurus atau
disertai penyakit demam.
b. Karbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan.
c. Lemak, tidak dianjurkan karena menyebabkan hambatan pencernaan dan terjadi
penyakit, 15%-20% dari total kalori yang dibutuhkan.

d. Protein, untuk mengganti sel-sel yang rusak, 20%-25% dari total kalori yang
dibutuhkan.
e. Vitamin dan mineral sama dengan usia muda kebutuhannya.
f. Air, 6-8 gelas per hari.
Rencana makanan untuk lanjut usia :
a. Berikan makanan porsi kecil tetapi sering.
b. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin.
c. Berikan makanan yang mengandung serat.
d. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori.
e. Membatasi minum kopi dan teh.

A. Pengkajian Nutrisi Pada Lansia


Untuk memenuhi keadaan nutrisi pada lansia maka pengkajian yang dilakukan
difokuskan pada :
1. Fisiologis atau fisik
a. TB/BB.
b. Status gizi (malnutrisi protein-kalori).
c. Keadaan gizi, mukosa mulut, rahang da bibir.
d. Kemampuan mengunyah dan menelan.
e. Kondisi kulit.
f. Auskultasi bising usus.
g. Palpasi apakah perut kembung (sembelit), diare, inkontinensia alvi.
h. Adakah keluhan anorexia, mual dan muntah.

i. Kerusakan kemampuan membau dan mengecap (rasa).


j. Waktu makan.
k. Diet sehari hari.
l. Intake cairan.
m. Kaji kebiasaan minum alcohol, obat-obatan dan adanya adiksi.
2. Psikososial
a. Suasana makan, contoh : makan sendirian sambil nonton TV.
b. Suasana tempat tinggal.
c. Budaya dan etnik.
d. kaji adanya depresi.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan
yang tidak adekuat.
2. Gangguan nutris lebih dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang
berlebihan.
C. Rencana Keperawatan
1. Pertahankan atau tingkatan BB bagi orang yang kekurangan BB
a. Hidangkan porsi kecil tapi sering lebih baik dari pada makan 3x/hari dengan
porsi besar.
b. Teliti, apakah ada obat yang dikonsumsi yang mempunyai efek menurunkan
nafsu makan.
c. Cari penyebab timbulnya gangguan makan.
d. Anjurkan menggunakan alat makan yang aman dan nyaman.

2. Mengatasi perubahan fungsi saluran penernaan


a. Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari.
b. Anjurkan setiap pagi minum air putih.
c. Tidak menggunakan pencahar.
d. Hindari makanan pedas, dan terlalu anyak bumbu.
3. Mencegah dan memperlambat osteoporosis
a. Konsumsi makanan yang mengandung kalsium.
b. Suplemen vitamin D (bila perlu).
c. Olahraga teratur dan cukup istirahat.
4. Lansia yang menderita DM
a. Jelaskan bahwa diet adalah cara terbaik untuk menurunkan kadar gula darah.
b. Mentaati 3 J (Jenis, Jumlah dan Jadwal).
c. Kumur setiap hari sehabis makan.
d. Kurangi sumber makanan KH murni (gula, tepung dan bahan olahannya).
e. Kurangi konsumsi lemak dan protein (terutama obesitas).
f. Kontrol teratur.
Kebutuhan gizi pada lansia hampir sama dengan kebutuhan nutrisi pada orang
dewasa normal lainnya hanya yang utama yang mungkin diubah adalah jenisnya,
bentuk dan penyesuaian porsi untuk mengimbangi aktivitas.

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Marifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kushariadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Lanjut Usia. Jakarta : Salemba Medika

Maas, Meridean. Dkk. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik : iagnosis NANDA, criteria hasil NOC
dan intervensi NIC. Jakarta : EGC

Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC

You might also like