Professional Documents
Culture Documents
Untuk membantu
mengatasi masalah ini, Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri Solo membuat mesin
sunpulse water, pompa air yang memanfaatkan tenaga surya.
Sunpulse water menggunakan prinsip kerja mesin stirling, yakni mesin regenerasi udara
panas siklus tertutup (mesin kalor/panas) dengan temperatur rendah. Kekuatan untuk
memompa air diperoleh dari panas sinar matahari yang dikonversi menjadi tenaga.
Mesin ini memanfaatkan sinar matahari yang dikumpulkan booster berbentuk seperti
parabola dari bahan kertas aluminium berlapis plastik. Booster akan mengumpulkan sinar
matahari dan memantulkan ke pelat besi dicat hitam yang dipasang sebagai dasar mangkok
parabola. Panas yang terkumpul di pelat besi akan meningkatkan suhu udara dalam ruang di
bawahnya. Panas bisa mencapai 100-120 derajat celsius.
Udara ini lantas dialirkan ke pendingin yang berbentuk pipa bersirip. Suhu udara yang
didinginkan mencapai 40-50 derajat celsius. Pemindahan udara dilakukan alat yang disebut
displacer yang sekaligus memisahkan udara panas dengan udara dingin yang dihasilkan.
Fluktuasi tekanan yang dihasilkan dari perbedaan antara suhu udara panas dan dingin akan
menggerakkan piston ke atas dan ke bawah, lalu menggerakkan roda putar melalui engkol
poros. Gerakan ini dimanfaatkan untuk memompa air.
Sunpulse water mampu menghasilkan tenaga hidrolik 300 watt dengan kemampuan mengisap
air hingga kedalaman tujuh meter dan menaikkan air hingga ketinggian 15 meter. Kita hanya
perlu memutar roda pada saat awal sebagai starter. Setelah itu, air akan terpompa sepanjang
ada tenaga.
Mesin ini membutuhkan ruang yang lapang, yakni 4 x 4 x 4 meter, tetapi bisa dibongkar
pasang dan ditempatkan ke dalam kontainer berukuran 2 x 2 x 2 meter. Booster berbentuk
parabola tersusun dari helai-helai daun aluminium yang dirangkai dengan bantuan kawat.
Pemilihan material aluminium berlapis plastik agar mesin tidak terlalu berat. Mesin ini
berbobot 550 kilogram.
Agar optimal, booster harus diarahkan tegak lurus menghadap sinar matahari dan dilakukan
manual. Pada pagi hari dengan pancaran normal, dalam 30 menit, mesin sudah bisa
digunakan untuk memompa,? kata Adi Widya Wasana, perekayasa mesin ini.
Terus dikembangkan
Saat ini, sunpulse water baru bisa digunakan jika ada sinar matahari dan memindahkan 2 liter
air per detik ke tempat lain yang sejajar. Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI)
tengah menggarap versi lain sunpulse water yang dilengkapi dengan penyimpan tenaga
sehingga bisa digunakan siang malam tak bergantung pada sinar matahari.
?Memang tidak bisa terus-menerus. Paling tidak, setiap hari ada sinar matahari yang
dikumpulkan untuk disimpan,? kata R Didit Ritanto, perekayasa lain.
Saat ini, ATMI membuat tujuh prototipe sunpulse water yang terus disempurnakan. Hal itu,
misalnya, mesin yang dapat mengisap air lebih dalam sehingga cocok digunakan di daerah
tandus. Mesin ini berukuran fisik lebih kecil karena ruang udaranya lebih kecil. Ruang yang
lebih kecil membuat suhu lebih tinggi sehingga perbedaan suhu lebih besar. Dengan
demikian, tenaga yang dihasilkan bisa lebih besar.
Sejumlah mesin sunpulse water telah dipesan untuk dikirim ke luar negeri, seperti ke
Tanzania, India, dan Pakistan. Mesin ini hampir tidak memerlukan perawatan yang rumit.
Karena masih dalam bentuk prototipe, harganya relatif mahal, yakni Rp 65 juta. ?
Jika sudah diproduksi massal, harganya bisa ditekan hingga separuhnya,? kata Indra
Wardana dari Marketing PT ATMI Solo.
Mesin stirling ditemukan pertama kali oleh Robert Stirling tahun 1819. Mesin ini
memanfaatkan fluida kerja udara. Perbedaan temperatur udara akan membuat mesin berputar.
Tahun 1980, Hans Kleinwaechter memanfaatkan mesin stirling untuk pompa air.
Penelitiannya dilanjutkan anaknya, Juergen Kleinwaechter, lewat Sunvention International.
ATMI bekerja sama dengan lembaga ini membuat mesin sunpulse water. Ada mesin yang
dibuat di Jerman, ada yang di Indonesia. Mesin yang kami buat di sini kami kembangkan lagi
sendiri. Untuk komponen dari logam, semuanya sudah kami buat sendiri, kecuali yang ada
produk pabrikannya, kami membeli. Hanya material booster yang kami impor, kata Adi.
sunvention.com
Memanfaatkan sinar matahari untuk mengangkat air dari kedalaman.
Intisari-Online.com - Di daerah terpencil dari listrik, air tak jarang menimbulkan masalah.
Ada sumber namun untuk mengaksesnya susah. Nah, menggunakan peralatan sunpulse water
yang dikembangkan oleh Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo ini
persoalan bisa diatasi.
Sunpulse water menggunakan prinsip kerja mesin stirling, yakni mesin regenerasi udara
panas siklus tertutup (mesin kalor/panas) dengan temperatur rendah. Mesin stirling
ditemukan pertama kali oleh Robert Stirling tahun 1819. Mesin ini memanfaatkan fluida
kerja udara. Perbedaan temperatur udara akan membuat mesin berputar.
Tahun 1980, Hans Kleinwaechter memanfaatkan mesin stirling untuk pompa air.
Penelitiannya dilanjutkan sang anak, Juergen Kleinwaechter lewat Sunvention International.
Dengan lembaga inilah ATMI bekerja sama membuat mesin sunpulse water.
Mesin ini memanfaatkan sinar matahari yang dikumpulkan booster berbentuk seperti
parabola dari bahan kertas alumunium berlapis plastik. Booster akan mengumpulkan sinar
matahari dan memantulkan ke pelat besi bercat hitam yang dipasang sebagai dasar mangkok
parabola. Panas yang terkumpul di pelat besi akan meningkatkan suhu udara dalam ruang di
bawahnya. Panasnya bisa mencapai 100 - 120 derajat Celcius.
Udara ini lantas dialirkan ke pendingin yang berbentuk pipa bersirip. Suhu udara yang
didinginkan mencapai 40 - 50 derajat Celcius. Pemindahan udara dilakukan oleh alat yang
bernama displacer, yang sekaligus berfungsi sebagai pemisah udara panas dengan dingin
yang dihasilkan.
Fluktuasi tekanan yang dihasilkan dari perbedaan antara suhu panas dan suhu dingin akan
menggerakkan piston ke atas dan ke bawah, lalu menggerakkan roda putar melalui engkol
poros. Gerakan ini dimanfaatkan untuk memompa air.
Sunpulse water mampu menghasilkan tenaga hidrolik 300 Watt dengan kemampuan
mengisap air hingga kedalaman tujuh meter dan menaikkan air hingga ketinggian 15 m. Kita
hanya perlu memutar roda pada saat awal sebagai starter. Setelah itu air akan terpompa
sepanjang ada tenaga.
Mesin ini membutuhkan ruang yang lapang, yakni 4 x 4 x 4 meter, tapi bisa dibongkar pasang
dan ditempatkan dalam kontainer ukuran 2 x 2 x 2 meter. Bobotnya 550 kg. (Kompas)
Untuk jenis pertama ini terdiri dari photovoltaic panel (panel sel surya), charge
control regulator (pengatur cas battery), battery, pump controller (pengontrol
pompa), pressure switch and tank (unit pendeteksi tekanan air dalam tangki
penampung) dan pompa air DC.
Berikut gambar skemanya.
Cara kerja.
Di saat sinar matahari mengenai panel sel surya, listrik arus searah DC dihasilkan
dan disimpan ke dalam battery (battery charging). Arus listrik DC ini kemudian
disuplai ke pompa air DC. Pompa air bekerja memompa air ke dalam tangki
penampung. Setelah tangki penuh pressure switch akan memutus aliran listrik DC
ke pompa air dan pompa air berhenti bekerja. Dengan adanya battery ini, pompa
tetap bisa bekerja disaat matahari redup atau malam hari ketika tangki penampung
air kosong.
Tegangan yang disupply oleh battery bisa lebih rendah 1 sampai 4 volt dibanding
tegangan yang dihasilkan panel sel surya saat kondisi sinar matahari cerah. Dengan
demikian pompa air tidak bisa bekerja secara maksimal sesuai dengan tegangan
yang dihasilkan oleh panel sel surya. Hal ini bisa teratasi dengan adanya pump
controller yang akan meningkatkan (boosts) supplai tegangan battery ke pompa air.
2. Pompa air tenaga surya tanpa battery (direct-coupled
Pada sistem ini arus listrik DC dari panel sel surya langsung dialirkan ke pompa air.
Pompa air bekerja berdasakan berapapun besarnya tegangan yang dihasilkan oleh
panel sel surya.
Berikut gambar skemanya.
Banyaknya air yang dipompa mutlak tergantung dari intensitas sinar matahari yang
mengenai panel sel surya dan dari jenis pompa yang digunakan. Dengan demikian
sistem ini di design hanya bekerja di siang hari. Saat tengah hari, pompa air bekerja
maksimal dan saat pagi atau sore hari efisiensi pompa air akan rendah. Bahkan saat
mendung pompa akan berhenti bekerja sama sekali. Adanya pump controller yang
sesuai yang dipasang diantara panel sel surya dan pompa air akan membantu
mengkompensasi tegangan dari intensitas matahari yang selalu berubah sehingga
dapat meningkatkan efisiensi kerja pompa air.
Karenanya pada sistim ini perlu tangki penampung yang lebih besar atau tangki
tambahan, sehingga disaat intensitas sinar matahari tinggi dan pompa bekerja
maksimal, air akan ditampung sebanyak-banyaknya sebagai stok untuk malam hari
atau disaat mendung.
Sistem pompa air tenaga surya (PATS) hanya memerlukan energi sinar
matahari untuk operasionallnya, jadi untuk selamanya tidak memerlukan
biaya sepeser pun guna membayar tagihan listrik.
Pada gambar di atas, dapat dilihat skema Solar Water Pump System (Pompa Air Tenaga
Surya). Dimana pompa mendapat pasokan energi langsung dari panel surya untuk memompa
air hingga ketinggian (Head) dan jarak yang diperlukan.
Pada waktu pagi hingga sore hari dimana intensitas cahaya matahari cukup, secara otomatis
pompa akan bekerja. Setelah sore hari saat cahaya matahari terus berkurang hingga berhenti
(malam hari), pompa otomatis akan berhenti bekerja. Demikian seterusnya setiap pagi hingga
sore pompa akan bekerja rata-rata 8 jam per hari untuk mengisi reservoir sesuai dengan
kapasitas yang diperlukan.
Tidak direkomendasikan untuk menyimpan energi listrik dalam battery (akumulator), tetapi
direkomendasikan menyimpan air dalam tangki penampung / tandon air (reservoir). Untuk
membangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya dengan desain dan anggaran yang tepat,
diperlukan survey lokasi yang intensif guna mengukur jarak dan ketinggian (head) mulai dari
sumber air, tangki penampung (reservoir), hingga daerah pelayanan serta kapasitas yang
dibutuhkan untuk mensuplai area pelayanan (masyarakat pengguna).
Survey ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan desain yang
sangat berpengaruh terhadap nilai investasi yang diperlukan.
Pumps Type and Specification
Memiliki daya tahan terhadap air payau, air berpasir, air berlumpur, cairan
kental, cairan bersuhu tinggi, dan bahan kimia tertentu.
Walaupun rotor berputar pelan, air tetap mengalir dan stabil. Hal ini tidak
akan diperoleh pada pompa air centrifugal yang mensyaratkan tingkat
putaran minimum tertentu agar air dapat mengalir.
Secara garis besar, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun suatu sistem
pengadaan air yang menggunakan teknologi ini adalah sebagai berikut :
Sumber air, dapat berupa sumur bor, sumur dangkal, atau mata air. Apabila sumber air
tersebut harus melalui proses pengolahan/treatment, maka instalasi pengolahan harus dihitung
nilainya.
Instalasi Pompa Air Tenaga Surya, terdiri dari : panel surya, pompa, dan panel kontrol
Tangki penampung utama (reservoir), berupa tangki Fiberglass atau PE dengan kapasitas
besar yang ditempatkan pada ketinggian tertentu, sehingga dapat mengalir ke wilayah/area
pelayanan dengan sistem gravitasi.
Jaringan Distribusi, adalah jaringan pipa (PVC/HDPE/Steel) guna menyalurkan air dari
tangki penampung ke area pelayanan/rumah penduduk.
Area Pelayanan, dapat berupa tangki penampung dengan kapasitas lebih kecil dari tangki
penampung utama atau dapat juga langsung disalurkan ke rumah-rumah dengan dilengkapi
water meter (seperti halnya sistem pelayanan PDAM).
Perbandingan nilai investasi dan biaya operasional sistem pompa listrik biasa
dengan Solar Water Pump System (sistem pompa air tenaga surya), dapat dilihat
dari chart di bawah ini:
Pompa listrik biasa dengan nilai investasi rendah, tetapi memerlukan biaya operasional setiap
bulannya yang kian lama kian membesar.
Dari beberapa proyek pengadaan air bersih yang menggunakan pompa listrik konvensional,
rata-rata kelangsungan sistem tersebut paling lama bertahan beroperasi adalah 4 s/d 6 bulan
saja. Hal tersebut terjadi karena akibat rendahnya kemampuan dan kesadaran pihak pengelola
dan pengguna sarana tersebut.
oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas bumi,
memancarkan karbon dioksida, nitrogen oksida dan sulfur oksida.
Antara tahun 1984 dan 1991, Amerika Serikat membangun sembilan pembangkit
listrik energi surya seperti di Gurun Mojave California, dan hari ini mereka terus
memberikan kapasitas gabungan sebesar 354 megawatt per tahun, daya yang
digunakan dalam 500.000 rumah di California.
cairan. Uap yang dihasilkan dari fluida dipanaskan generator yang menghasilkan
listrik. Ini mirip dengan cara pembakaran bahan bakar fosil-pembangkit listrik
bekerja kecuali uap yang dihasilkan oleh panas yang dikumpulkan bukan dari
pembakaran bahan bakar fosil.
Ada dua jenis sistem energi surya: pasif dan aktif. Sistem pasif tidak memerlukan
peralatan, seperti ketika panas menumpuk di dalam mobil ketikadiparkir di
bawah sinar matahari. Sedangkan sistem yang aktif memerlukan beberapa cara
untuk menyerap dan mengumpulkan radiasi matahari dan kemudian
menyimpannya.
Pembangkit listrik termal tenaga surya adalah sistem aktif. Ada beberapa
kesamaan dasar dari beberapa jenis pembangkit tenaga surya yakni: Cermin
memantulkan dan mengkonsentrasikan sinar matahari, dan penerima
mengumpulkan energi matahari serta mengubahnya menjadi energi panas.
Sebuah generator kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik dari energi
panas
ini.
Beberapa Bentuk Panel Surya:
Cermin dibentuk seperti setengah pipa dan linear, berbentuk reflektor parabola
ditutupi dengan lebih dari 900.000 cermin dari utara-selatan secara sejajar dan
mempunyai poros putaran mengikuti matahari ketika bergerak dari timur ke
barat di siang hari.
Karena bentuknya, jenis pembangkit ini bisa mencapai suhu operasi sekitar 750
derajat F (400 derajat C), mengkonsentrasikan sinar matahari pada 30 sampai
100 kali intensitas normal perpindahan panas-cairan atau air/uap pipa. Cairan
panas yang digunakan untuk menghasilkan uap, dan uap kemudian memutarkan
turbin sebagai generator untuk menghasilkan listrik.
#2. Menara/Tower
Menara listrik bergantung pada ribuan heliostats, yang besar, cermin datar
matahari sebagai pelacakan, untuk fokus dan mengkonsentrasikan radiasi
matahari ke penerima menara tunggal. Seperti halnya pada palung cermin
parabola, transfer cairan panas atau uap dipanaskan dalam receiver (menara
yang mampu mengkonsentrasikan energi matahari sebanyak 1.500 kali),
kemudian diubah menjadi uap dan digunakan untuk menghasilkan listrik dengan
turbin
dan
Generator.
Desain menara listrik masih dalam pengembangan, akan tetapi suatu hari nanti
bisa direalisasikan sebagai pembangkit listrik grid-connected memproduksi
sekitar 200 megawatt listrik per tower.
#3. Mesin
Dibandingkan cermin parabola dan menara listrik, sistem mesin adalah produsen
kecil (sekitar 3 sampai 25 kilowatt). Ada dua komponen utama: konsentrator
surya dan unit konversi daya (mesin / genset). Mesin ini menunjuk dan melacak
matahari
dan
mengumpulkan
energi
matahari,sserta
mampu
mengkonsentrasikan energi sekitar 2.000 kali.
Penyimpanan
Energi
Panas
Sistem panas matahari adalah solusi energi terbarukan yang menjanjikan karena
matahari adalah sumber daya yang melimpah. Kecuali dimalam hari. Atau saat
matahari terhalang oleh awan. Sistem penyimpanan energi panas tekanan tinggi
pada tangki penyimpanan cairan digunakan bersama dengan sistem panas
matahari untuk memungkinkan pembangkit menyimpan energi potensial listrik.
Penyimpanan off-peak adalah komponen penting untuk efektivitas pembangkit
listrik
panas
matahari.
Tiga teknologi TES (Thermal Energy Storage) primer telah diuji sejak 1980an ketika pembangkit listrik termal pertama dibangun dengan sistem
langsung dua-tangki, sistem tidak langsung dua-tank dan sistem
termoklin
tunggal-tank.
Dalam sistem langsung dua-tangki, energi panas matahari disimpan tepat di
tempat yang sama dengan transfer cairan panas yang dikumpulkan. Cairan ini
dibagi menjadi dua tank, satu tangki penyimpanan pada suhu rendah dan yang
lain pada suhu tinggi.
Cairan yang disimpan dalam tangki suhu rendah berjalan melalui kolektor surya
pembangkit listrik di mana dipanaskan dan dikirim ke tangki suhu tinggi. Cairan
disimpan pada suhu tinggi dikirim melalui penukar panas yang menghasilkan
uap, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik di generator. Dan
setelah melalui penukar panas, cairan kemudian kembali ke tangki suhu rendah.
Sebuah sistem tidak langsung dua-tangki berfungsi pada dasarnya sama dengan
sistem langsung kecuali bekerja dengan berbagai jenis transfer panas cairan,
biasanya dengan harga yang mahal atau tidak dimaksudkan untuk digunakan
sebagai cairan penyimpanan. Untuk mengatasi hal ini, sistem tidak langsung
melewati
cairan
suhu
rendah
melalui
penukar
panas
tambahan.
Berbeda dengan sistem dua tangki, sistem termoklin tunggal-tank menyimpan
energi panas sebagai padatan, biasanya berbentuk pasir silika. Di dalam sebuah
tangki tunggal, bagian padat disimpan dari suhu rendah ke suhu tinggi, dalam
gradien suhu, tergantung pada aliran cairan.
Untuk tujuan penyimpanan, transfer cairan panas mengalir ke bagian atas tangki
dan mendingin karena perjalanan ke bawah, keluar sebagai cairan suhu rendah.
Untuk menghasilkan uap dan menghasilkan listrik, proses dibalik.
Sistem panas matahari yang menggunakan minyak mineral atau garam cair
sebagai media transfer panas yang utama untuk TES, tapi sayangnya tanpa
penelitian lebih lanjut, sistem yang berjalan di atas air/uap tidak dapat
menyimpan energi panas.
Rumah
Kaca
Energi
Surya
menghangatkan
rumah
kaca
di
malam
hari.
Bebatuan, semen dan air atau barel berisi air semua dapat digunakan sebagai
alat sederhana, bahan pasif massa termal (heat sink), menangkap panas
matahari di siang hari dan memancar kembali di malam hari.
Aspirasi yang lebih besar? Menerapkan ide-ide yang sama yang digunakan dalam
pembangkit listrik panas matahari (meskipun pada tingkat yang jauh lebih kecil).
Rumah kaca panas matahari, juga disebut rumah kaca surya aktif, memerlukan
dasar-dasar yang sama seperti sistem termal surya lain: kolektor surya, tangki
penyimpanan air, tabung atau pipa (dimakamkan di lantai), pompa untuk
memindahkan media perpindahan panas (udara atau air) dalam kolektor surya
untuk penyimpanan dan listrik (atau sumber daya lain) untuk daya pompa.
Cara Kerja Rumah Kaca Panas surya:
Dalam satu skenario, udara yang mengumpul di puncak atap rumah kaca ditarik
melalui pipa dan di bawah lantai. Pada siang hari, udara ini panas dan
menghangatkan tanah. Pada malam hari, udara dingin ditarik ke dalam pipa.
Tanah hangat memanaskan udara dingin, yang pada gilirannya memanaskan
rumah kaca. Atau, air kadang-kadang digunakan sebagai media transfer panas.
Air dikumpulkan dan solar dipanaskan dalam tangki penyimpanan eksternal dan
kemudian dipompa melalui pipa-pipa untuk menghangatkan rumah kaca.
Sama seperti rumah kaca panas matahari, cara untuk menerapkan teknologi
panas matahari untuk kebutuhan sehari-hari digunakan pula untuk cerobong
asap panas matahari, atau cerobong termal yang memanfaatkan bahan massa
termal.
Salah satu hal yang besar tentang tenaga panas surya adalah bahwa hal
tersebut diperlukan sekarang, tidak menunggu lagi. Dengan mengkonsentrasikan
energi surya dengan bahan reflektif dan mengubahnya menjadi listrik,
pembangkit listrik panas matahari modern, jika diadopsi hari ini sebagai bagian
tak terpisahkan dari pembangkit energi, mungkin mampu menjadi sumber listrik
untuk lebih dari 100 juta orang selama 20 tahun ke depan. Semua dari satu
sumber daya terbarukan paling besar yakni matahari.
Saat ini teknologi pembangkit tenaga surya sudah sangat pesat untuk
mengetahui lebih banyak mengenai hal ini cek di link berikut. Penerapannya
sendiri sudah sangat beragam seperti lampu jalanan yang menggunakan panel
surya dan banyak lainnya.