Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
RIKO MADRESTY HUTABARAT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah
melimpahkan
rahmat
dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Tujuan ......................................................................................................3
1.3 Manfaat.....................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4
2.1 Definisi dan Penyebab Obesitas ...............................................................4
2.1.1 Faktor Genetik .......................................................................................4
2.1.2 Faktor lingkungan .................................................................................4
2.2 Prevalensi Obesitas ..................................................................................7
2.3 Diagnosis Obesitas ...................................................................................8
2.4 Komplikasi ...............................................................................................9
2.4.1 Terhadap kesehatan ...............................................................................9
2.4.2 Faktor Resiko Penyakit Kardiovaskular.................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1. Definisi
.
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
apa
yang
dipelajari
antara
lain:
menyebutkan,
menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan tandatanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita.
2. Memahami (Comprehension)
memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus
makan-makanan yang bergizi.
3. Aplikasi (Application)
aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan
rumus
statistic
dalam
perhitungan-perhitungan
hasil
penelitian,
dapat
formulasi-formulasi
yang
ada.
Misalnya:
dapat
menyusun,
dapat
ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat
terlalu dini pada bayi (Nugraha, 2009).
3.1.1 Faktor genetik
Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperanan besar.Bila
kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas.Bila salah satu
orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua
tidak obesitas, prevalensi menjadi 14% (Mustofa, 2010).
3.1.2 Faktor Pola Hidup
a. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kebutuhan
energi,
sehingga
apabila
aktivitas
fisik
rendah
maka
c. Sosial ekonomi
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan,
serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi (Syarif, 2003).
d. Nutrisi
Peranan faktor nutrisi dimulai sejak dalam kandungan dimana jumlah
lemak tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi berat badan ibu.Kenaikan
berat badan dan lemak anak dipengaruhi oleh waktu pertama kali mendapat
makanan padat, asupan tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak (Syarif,
2003).
Terjadinya obesitas merupakan dampak dari terjadinya kelebihan asupan
energy
(energy
intake)
dibandingkan
dengan
yang
diperlukan
yang
berpengaruh
dari
asupan
makanan
yang
Regulasi dan metabolisme di dalam tubuh terdiri dari dua faktor yaitu
controller (otak) dan controlled system/nutrient partitioning yaitu organ lain
di luar otak yang berperan dalam menggunakan dan menyimpan energi
seperti saluran cerna, liver, otot, ginjal dan jaringan adiposa (Nugraha, 2009)
Otak akan menerima sinyal (input) dari lingkungan ataupun dari dalam
tubuh sendiri dalam bentuk menghambat atau mengaktivasi motor sistem
dan memodulasi sistem saraf dan hormonal untuk mencari atau menjauhi
makanan. Hasil (output) dari sinyal yang diterima oleh otak akan
mempengaruhi pemilihan jenis makanan, porsi makan, lama makan,
absorpsi serta metabolisme zat gizi di dalam tubuh. Zat gizi tertentu yang
secara khusus berpengaruh terhadap otak untuk meningkatkan asupan
makanan adalah zat lemak (Nugraha, 2009)
Sinyal neural dan humoral yang mempengaruhi otak diantaranya berasal
dari saluran cerna. Saluran cerna diketahui mengeluarkan beberapa peptida
yang mempengaruhi asupan makanan diantaranya adalah kolesistokinin,
gastrin-releasing peptide, oksintomodulin, neuromedin B dan neuropeptida
YY3-36 yang akan mengurangi asupan makanan. Terdapat pula hormomhormon yang mempengaruhi asupan makanan melalui rangsangan ke otak
baik meningkatkan ataupun menurunkan yaitu norepinefrin, serotonin,
dopaminin dan histamin. Diantaranya histamin, apabila sekresi histamin
berkurang, maka asupan makanan akan meningkat (Nugraha, 2009).
Peptida lain adalah leptin. Leptin terutama disekresi oleh sel adipositi
meskipun juga dapat dihasilkan oleh plasenta dan gaster. Leptin akan
bekerja pada reseptor leptin di otak yang akan menghambat produksi peptide
neuropeptida Y (NPY) dan peptide agouti-related (AGRP) yang merupakan
peptin yang poten untuk merangsang makanan. Gangguan pada produksi
leptin atau reseptornya akan mengakibatkan keinginan makan yang
berlebihan (Nugraha, 2009).
Orang gemuk dapat menjadi resisten terhadap insulin, menyebabkan
penambahan insulin dalam sirkulasi.Insulin mengurangi lipolisis dan
menambah sintesis dan ambilan lemak (Barness dan Curran, 1999).
IMT
< 18,5
Gizi normal
18,5 24,9
Gizi lebih
25 29,9
Obesitas
> 30
Sumber : Centers for Disease Control and Prevention 2012
c. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal
lipatan
obesitas dengan Diabetes Mellitus tipe-2 mempunyai IMT > + 3SD atau >
persentile ke 99 (Bluher et al, 2004).
3.4.5 Obstruktive Sleep Apnea
Sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100 dengan gejala
mengorok (Syarif, 2003).Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak
didaerah dinding dada dan perut yang mengganggu pergerakan dinding dada
dan diafragma, sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola
ventilasi paru serta meningkatkan beban kerja otot pernafasan. Pada saat
tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan
saturasi oksigen dan peningkatan kadar CO2, serta penurunan tonus otot
yang mengatur pergerakan lidah yang menyebabkan lidah jatuh ke arah
dinding belakang faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas
intermiten dan menyebabkan tidurgelisah, sehingga keesokan harinya anak
cenderung mengantuk dan hipoventilasi. Gejala ini berkurang seiring dengan
penurunan berat badan (Kopelman, 2000 dalam Hidayati et al 2006).
3.5 Penatalaksanaan
Mengingat penyebab obesitas bersifat multifaktor, maka penatalaksanaan
obesitasseharusnya dilaksanakan secara multidisiplin dengan mengikut
sertakan keluarga dalam proses terapi obesitas. Prinsip dari tatalaksana
obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran
energi, dengan cara mengubah pola hidup tidak sehat yakni dengan pengaturan
diet dan peningkatan aktivitas fisik(Syarif, 2003).
Penatalaksanaan obesitas dengan mengubah pola hidup yakni :
a.
b.
Hindari
d.
e.
Tetap konsisten. Tetap mengikuti program yang telah ada untuk berat
badan normal selama seminggu, pada akhir minggu, ataupun saat rekreasi
maupun libur sebisa mungkin untuk meningkatkan kemungkinan
kesuksesan yang berlaku untuk jangka panjang (Mayoclinic, 2012)
CDC sejak tahun 2010 mencanangkan program pencegahan obesitas
b.
c.
Membatasi waktu menonton TV untuk anak anak kurang dari 2 jam setiap
harinya dan tidak menempatkan TV di kamar tidur.
d.
e.
f.
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
Tingkat
Pengetahuan
Obesitas sebagai
dampak pola
hidup tidak sehat
2. Sedang
3. Kurang
4. Hasil ukur dalam penelitian ini adalah jumlah total skor dari pertanyaan
yang diberikan.
BAB 4
METODE PENELITIAN
N ( X Y) - ( X Y)a
R=
{ N X2 ( X)2 } {N Y 2 - ( Y) 2 }
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauhmana
hasil pengukuran tersebut tetap konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama. Menggunakan uji Cronbach ( Cronbach Alpha)
dengan rumus sebagai berikut :
k. r
=
1 + ( k 1). R
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Pengetahuan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi
Definisi Obesitas
Definisi Obesitas
Benar
Salah
Tidak tahu
Jumlah
Pengetahuan
Frekuensi
19
4
1
25
Responden
Mengenai
Presentase (%)
91
7
2
100
Dari tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan baik lansia mengenai definisi
Obesitas sebesar 91% , dan pengetahuan yang kurang sebesar 9%.
Tabel 5.3
Distribusi
Frekuensi
Pengetahuan
Responden
Mengenai
Frekuensi
53
6
1
60
Presentase (%)
88
10
2
100
Dari tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan baik warga mengenai penyebab
terjadinya obesitas pada remaja adalah konsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan
secara terus menerus 88% , dan pengetahuan yang kurang sebesar 12%.
Tabel 5.4
Distribusi
Frekuensi
Pengetahuan
Responden
Mengenai
Frekuensi
Presentase (%)
49
8
3
60
81
13
6
100
Tabel 5.7
Frekuensi
Presentase (%)
Benar
Salah
Tidak tahu
Jumlah
56
3
1
60
93
5
2
100
Tabel 5.8
Frekuensi
Presentase (%)
Benar
Salah
Tidak tahu
Jumlah
38
14
8
60
63
23
14
100
Dari tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan baik warga mengenai definisi
visum et repertum sebesar 63% , dan pengetahuan yang kurang sebesar 37%.
Tabel 5.9
Frekuensi
Presentase (%)
Benar
Salah
Tidak tahu
Jumlah
51
6
3
60
85
10
5
100
Dari tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan baik siswa/siswi mengenai Obesitas
dapat terjadi pada orang yang kurang beraktifitas sebesar 85% , dan pengetahuan yang
Tabel 5.12
Mengenai
Frekuensi
Presentase (%)
Benar
Salah
Tidak tahu
Jumlah
57
2
1
60
95
3
2
100
sebesar 5%.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Gambaran pengetahuan lansia mengenai obesitas sebagai dampak
polahidup tidak sehat di puskesmas pangkalan susu.
2. Tingkat pengetahuan lansia pangkalan susu mengenai
obesitas adalah sedang sampai dengan baik.
pencegahan
6.2. SARAN
1. Agar Pemerintah terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dapat
lebih meningkatkan program-program edukasi kepada masyarakat
tentang pencegahan serta dampak yang dapat diakibatkan oleh obesitas.
2. Peningkatan kerjasama, komunikasi serta hubungan yang baik antara
dokter, pasien, keluarga pasien, serta petugas kesehatan dalam
menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing demi kesejahteraan
seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, S., 2012.Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi lebih pada
Remaja di Perkotaan. Unnes Journal of Public Health. Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia.
Adiwinanto, W., 2008. Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah Terhadap
Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Kesegaran Kardiorespirasi pada Remaja
Obesitas. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik dan
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas
Kedokteran Universitas Dipenogoro, Semarang.
Ariani, A. dan Sembiring, T., 2007.Prevalensi Obesitas pada Anak
Sekolah Dasar di Kota Medan. Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FakultasKedokteran Universitas Sumatra Utara/RS H. Adam Malik
diunduh dari:
http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/18779
[diakses
15
September 2013)
Arisman, 2010.Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan
Dislipidemia Konsep, Teori dan Penanganan Aplikatif. Jakarta: EGC, 1-44
BAPPENAS, 2004.Relevansi Paket Pelayanan Kesehatan Dasar dalam
MencapaiTarget Nasioanal dan Komitmen Global. Jakarta
Barness, L.A dan Curran, J. S., 1999.Nutrisi: Obesitas (Kegemukan).
In: Behrman, R., E., Robert, K., dan Arvin, A., M. (Editor). Nelson Ilmu
Kesehatan Anak. Edisi 15.Volume 1. Jakarta: EGC
Bluher, S., et al., 2004. Type 2 Diabetes Mellitus in Children and Adolescents:
The European Perspective. Dalam: Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat B.,
2006. Obesitas pada anak.Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya
diunduh dari:
http://www.pediatrik.com/buletin/06224113652048qwc.pdf[diakses 15 September 2013]
Centers for Disease Control and Prevention, 2010. Vital Signs
Diunduh dari:
http://www.cdc.gov/vitalsigns [diakses 15 September 2013]
Dromers, et al, 1995.High Socio-Economic Class Preschool Children. Dalam:
Arisman, 2010.Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus,
danDislipidemia Konsep, Teori, dan Penanganan Aplikatif. Jakarta: EGC,
4
Freedman, D., S., 2004.Childhood Obesity and Coronary Heart Disease. Dalam:
Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat, B., 2006. Obesitas pada anak.Divisi
Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK
Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya
diunduh dari:
http://www.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.pdf [diakses 15
September 2013)
Hadi, H., 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan
Pembangunan Kesehatan Nasional, UGM, Yogyakarta
Imtihani, T., 2013. Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, dan Peer Group dengan
Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji padaRemaja Putri. Journal Of
Nutrition College, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hal. 162-169.
Sarah, A., 2013. Hubungan Indeks massa tubuh dengan tekanan darah anak di
sekolah dasar negeri 064979 Medan. Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.
Simanjuntak D., 2007. Hubungan Penerimaan Diri dengan Kompetensi Sosial
pada Remaja Obesitas. Tesis. Fakultas Psikologi Sumatera Utara, Medan.
Soegih, R. R., 2009. Tren Obesitas Dulu, Sekarang dan Yang Akan
Datang. Dalam: Soegih R. Rachmad dan Wiramihardja, Kunkun K.
(Editor). Obesitas Permasalahan dan Terpai Praktis. Jakarta: Sagung Seto,
1-7
Soetjiningsih, 1995.Obesitas. Dalam: IG.N Gde Ranuh (Editor). Tumbuh
Kembang anak. Jakarta: EGC, 183-190
Suandi, IKG, 2010. Obesitas Pada Remaja. Dalam: Soetjiningsih (Editor).
Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto,
77-86
Sugondo, S., 2007.Obesitas. Dalam: Sudoyo, A. W., Setiyobadi,
B., Alwi, I., Simadibrata, K. M., Setiati, S. (Editor). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: Pusat penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 19191925
Suttapreyasri D., et al., 1990. Weigt-Control Training-Models for Obese Pupils
in Bangkok. Dalam: Arisman, 2010. Buku Ajar Ilmu GiziObesitas,
Diabetes Mellitusdan Dislipidemia Konsep, Teori dan Penanganan
Aplikatif. Jakarta: EGC, 4