Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Leukemia
Leukemia adalah proliferasi sel darah
putih
yang
imatur
dalam
jaringan
pembentuk darah . ( Suriadi, & Rita Yulisni,
2001 : 175
Etimologi
KLASIFIKASI
1. Akut Myeloid Leukemia ( AML )
Terjadi kerusakan atau gangguan pada sistm sel
hematopoetik yang berdiferensiasi menjadi semua
sel myeloid: monosit, granulosit ( Basofil, Neutrofil,
Eosinofil ) Eritrosit, Platelet.
2. Kronik Myeloid Leukemia ( AML )
. Menyerang semua kelompok umur
insiden
meningkat sejalan dengan dengan umur terbanyak
pada umur 60 tahun.
. Merupakan bentuk paling sering dari leukemianon
limfositik
. Prognosis bervariasi
. Penyebab Kematian: Infeksi, Pendarahan
3.
Manifestasi klinik
Leukemia akut memperlihatkan gejala klinis yang mencolok.
Kepucatan dan rasa.lelah akibat anemia
Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih ditandai
dengan demam mengigil, radang
Perdarahan dan memar akibat trombositopenia dan gangguan
koagulasi
Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang yang
menyebabkan peningkatan tekanan dan kematian sel. Tidak
seperti nyeri yang semakin meningkat, nyeri tulang
berhubungan dengan leukemia biasanya bersifat progresift
Penurunan berat badan karena berkurangnya nafsu makan
dan peningkatan konsumsi kalori oleh sel -sel neoplastik
Limfadenopati, splenomegali, dan hepatomegali akibat
infiltrasi sel leukemik ke organ - organ limfoid dapat terjadi
Karena meninges terkena, maka timbul sakit kepala,
gangguan penglihatan, mual, muntah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis Akut Mieloma Leukemia
neutropenia
KOMPLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian pada leukemia meliputi:
a. Identitas
b. Riwayat penyakit
c. Kaji tanda - tanda anemia
Pucat
Kelemahan
Sesak
Napas cepat
d. Kaji tanda leucopenia
Demam
Infeksi
e. Kaji adanya trombositopenia
Ptechiae
Purpura
Perdarahan membran mukosa
Gagal ginjal
Nyeri
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Infeksi
2. Kurang volume cairan
3. Nyeri akut
4. Gangguan perfusi jaringan
5. Kurang volume cairan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteria Hasil
-
Normotermia
Peningkatan penyembuhan
Intervensi
Pantau suhu dengan teliti
Tempatkan pasien di ruang khusus
Gunakan tehnik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasive
Evaluasi keadaaan terhadap tempat - tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum,
ulserasi mukosa
Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia
Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Intervensi:
Berikan antiemetik awal sebelura di mulainya kemoterapi
Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi
Kaji respon pasien terhadap antiemetik
Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat
Anjurkan makanan dalam porsi kecil tapi sering
Berikan cairan intravena sesuai ketentuan
DX. 3 . Nyeri Akut berhubungan dengan agen flsikal seperti pembesaran organ/nodus limfe.
Sumsum tulang yang dikemas dengan sel leukemia: agen kimia pengobatan antileukemik
Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun
Kriteria Hasil
o Pasien menyatakan nyeri hilang atau terkontrol _
o Menunjukkan perilaku penanganan nyeri
o Tampak rileks dan mampu istirahat
Intervensi:
Kaji keluhan nyeri, perhatikan perubahan pada derajat dan sisi (gunakan skala 0-10 )
Awasi tanda vitak_perhatikan petunjuk non-verbal misal tegangan otot, gelisah
Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stres.
Ubah posisi secara periodik dan bantu latihan rentang gerak lembut.
Evaluasi dan dukung mekanisme koping pasien.
Dorong menggunakan teknik menajemen nyeri contoh latihan relaksasi nafas dalam,
Kolaborasi untuk pemberian analgetik
Intervensi:
Awasi tanda vital
Kaji kulit untuk rasa dingin. pucat. kelambatan pengisian kapiler
Catat perubahan tingkat kesadaran
Pertahankan masukan cairan adekuat
Kolaborasi untuk pemberian cairan