You are on page 1of 2

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HIPERURISEMIA

DI KLINIK SUADAH PALEMBANG


(Ravenia Dirgantari, Januari 2015, 53 halaman)
Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya

ABSTRAK
Latar Belakang: Hiperurisemia didefinisikan sebagai konsentrasi serum asam urat
diatas 6,8 mg/dL. Berbagai faktor risiko diduga turut berperan dalam terjadinya
hiperurisemia, salah satunya adalah obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan obesitas dengan hiperurisemia di Klinik Suadah Palembang.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan
desain case control. Populasi penelitian adalah pasien yang melakukan pemeriksaan ke
Klinik Suadah Palembang. Semua pasien yang memenuhi kriteria, baik untuk kasus
maupun untuk kontrol, yang memenuhi kriteria inklusi dijadikan sampel penelitian
dengan matching jenis kelamin. Masing-masing jumlah sampel kelompok kasus dan
kontrol adalah 35 orang (1:1). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hiperurisemia ditemukan terbanyak pada usia 40-49 tahun dengan persentase
40%. 51,4% diantaranya berjenis kelamin perempuan. Prevalensi hiperurisemia
terbanyak pada kelompok indeks massa tubuh normal (42,9%), diikuti obesitas (40%)
dan berat badan berlebih (17,1%). Hasil analisis dengan uji Chi Square menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan hiperurisemia
(p=0,810) dengan OR=1,259.
Kesimpulan: Tidak ditemukan adanya hubungan antara obesitas dengan hiperurisemia.
Orang yang mengalami obesitas berisiko 1,259 kali untuk mengalami hiperurisemia.
Kata Kunci: Hiperurisemia, Obesitas
Palembang, 19 Januari 2015
Mengetahui,
Pembantu Dekan I

Pembimbing II

dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.MedSc


NIP. 19520107 198303 1 001

Bahrun Indawan Kasim, SKM, M.Si


NIP. 19540808 198211 1 001

ASSOCIATION BETWEEN OBESITY AND HYPERURICEMIA


AT SUADAH CLINIC PALEMBANG
(Ravenia Dirgantari, January 2015, 53 pages)
Faculty of Medicine, Sriwijaya University

ABSTRACT
Background: Hyperuricemia is defined as plasma uric acid level greater than 6,8
mg/dL. There are some risk factors that are associated with the incidence of
hyperuricemia and one of those risk factors is obesity. The aim of this study was to
analyze the association between obesity and hyperuricemia at Suadah Clinic
Palembang.
Methods: This gender-matched case-control study is an analytical observational study.
Population of this study was Suadah Clinic patients. All respondents who passed the
inclusion criteria for case and control were included. A total of 70 respondents; 35
subjects and 35 controls, were identified. Data was analyzed using Chi Square test.
Results: The results have showed that the high prevalence of hyperuricemia was found
in females (51,4%) as compared to males (48,6%). It was also found that the prevalence
of 40-49 age group is the highest for hyperuricemia (40%). The highest prevalence of
hyperuricemia was found in respondents with normal body mass index (42,9%),
followed by obesity (40%) and overweight (17,1%). Chi Square test result showed that
there was no significant association between obesity and hyperuricemia (p=0,810, OR=
1,259).
Conlusion: There was no association between obesity and hyperuricemia. People with
obesity are 1,259 times higher to develop hyperuricemia.
Keywords: Hyperuricemia, obesity

You might also like