You are on page 1of 2

A.

MANUSIA DAN KEADILAN


Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban,terdaat keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Berbicara tentang keadilan, akan diingatkan di dalam Pancasila
sila ke-5 telah disebutakan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ini berati sudah ada jaminan bagi rakyat Indonesia untuk mendapat
perlakuan yang adil, dibidang hukum , sosial, maupun kebudayaan.
Sikap yang dapat mewujudkan keadilan sosial antara lain:
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaaan
2.
3.
4.
5.

dan gotong royong.


Sikap adil terhadap sesama
Sikap member pertolongan kepada orang yang membutuhkan.
Sikap suka bekerja keras.
Sikap menghargai karya orang lain.

Selain di dalam Pancasila, keadilan juga terdapat dalam Tap MPR RI


NO.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatn dan Pengalaman Pancasila
dengan ketentuan sebagai berikut:
Dengan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia manusi
Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Keadilan juga tercantum dalam Al Quran yaitu seperti dalam QS. An Nisaa' :
135
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu.
Jika ia, kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

Sedangkan menurut Selo Soemardjan bahwa yang namanya keadilan sosial tidak lain
adalah suatu keadaan di dalam masyarakat yang dibenarkan oleh masyarakat yang bersangkutan.
Seringkali kita cenderung menggunakan tolok ukur yang sama dalam menyikapi suatu keadilan.
Tidak jarang kita menilai sesuatu itu adila atau tidak adil dari kacamata kita, tidak berusaha
melihatnya dari kondisi mereka. Maka dari itu Selo Soemardjan mengingatkan bahwa nilai-nilai
sosial itupun berbeda menurut waktu dan perkembangan masyarakat. Pada waktu itu masyarakat
kita masih menganut sistem sosial feudal,misalnya bisa terjadi bahwa keadilan sosial pada waktu
itu dianggap sebagai suatu konsep di mana the best thing of life adalah untuk raja dan
keluarganya. Yang demikian itu memang perwujudan sistem sosial dan sekaligus nilai yang
berkembang pada zaman itu. Dan sudah barang tentu konsep semacam itu menjadi berbeda
dengan sekarang.
Keidakadilan dalam masyarakat seringkali tidak dbiarkan begitu saja oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan. Walaupu n ketidakadilan ini biasanya merupakan akibat logis
dari suatu sistem yang berlaku, baik ekonomi sosial,ataupun politik. Sebagai contoh dalam
sebuah kasusu penggelapan uang atau korupsi pejabat dengan kasus seorang nenek pencuri buah
kakao. Dalam pemrosesan dalam pengadialan ,kasusu nenek ini lebih cepat ditangani dan dberi
hukuman akan tetapi bagaimana dengan kasus seorang Gayus yang telah menggelapkan pajak
yang merugikan rakyat pemrosesan cukup bertele-tele bahkan telah menyandang gelar tahanan
masih bisa berkeliaran kemana-mana. Nah di sini lah perang penting masyarakatmenuntut
keadilan.
B. Perhitungan Hisab dan Pembalasaan

You might also like