You are on page 1of 27

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny Y GIP0000 UK 16 minggu


DENGAN ABORTUS IMMINENS
DI
BPS Ny. MUKLIATIN,Amd.Keb

Oleh :

ANGGIA S.A
04610007

PROGRAM STUDI D-VI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2007

BAB I
PENDAHULUAN
i.

Latar Belakang
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, sampai saat ini janin yang terkecil,
yang dilaporkan dapat hidup di luar kandungan mempunyai berat badan 297 gr
waktu lahir, akan tetapi karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat
badan dibawah 500 gr dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai
pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gr atau kurang dari
20 mg. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan,
sedangkan pengakhiran kehamilan sebelum 20 mg akibat tindakan disebut abortus
buatan. Diperlukan frekuensi abortus spontan berkisar 10 15%. (Wiknjosastro
dkk, 2002 : 145).
Lebih dari 80% abortus terjadi pada 12 minggu pertama, dan setelah itu
menurun. Kelainan kromosom merupakan penyebab paling sedikit. Frekuensi
abortus yang secara klinik terdeteksi meningkat dari 12% pada wanita berusia
kurang dari 20 tahun menjadi 26% (Mochtar Rustam : 209).
Berdasarkan data yang diambil dari BPS Ny. Mukliatin pada kasus Ny. Y
GIP0000 UK 16 Mg ditemukan tanda-tanda dari Abortus Imminens sebagai berikut
: perdarahan sedikit-sedikit, hasil tes kehamilan positif.
Atas dasar inilah penulis ingin memberikan Asuhan pada Ny. Y GIP 0000
UK 16 Mg agar kehamilannya bisa dipertahankan.

ii.

Tujuan
b. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan secara komprehensif
pada kehamilan dengan abortus imminens.
c. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada kehamilan dengan
abortus imminens.
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan data.
3. Mahasiswa mampu mengantisipasi/menetapkan masalah potensial.
4. Mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan segera sesuai dengan masalah
yang ada.
5. Mahasiswa mampu menyusun dan membuat intervensi sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang ada.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang telah dibuat.

7. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi berdasarkan intervensi yang


telah dilakukan.
i.

Metode Pengumpulan Data


8. Anamnese
Dalam asuhan kebidanan disini diambil berdasarkan tanya-jawab.
9. Pengamatan
Dalam asuhan kebidanan disini telah dilakukan pengamatan secara langsung.
10. Studi Kasus
Dalam pembahasan asuhan kebidanan berdasarkan kasus yang ada dan benarbenar terjadi.
11. Studi Pustaka
Dalam asuhan kebidanan disini diambil dari beberapa referensi / buku yang
berhubungan dengan kasus ini.

i.

Sistematika Penulisan
12. BAB I Pendahuluan
-

Latar belakang

Tujuan

Metode pengumpulan data

Sistematika Penulisan

13. BAB II Tinjauan Pustaka


A. Konsep dasar abortus imminens.
B. Konsep manajemen asuhan kebidanan pada abortus imminens.
14. BAB III Tinjauan Kasus
1. Pengkajian data
2. Interpretasi data dasar
3. Identivikasi diagnosa / masalah potensial
4. Kebutuhan segera
5. Intervensi
6. Implementasi
7. Evaluasi
15. BAB IV Pembahsan
16. BAB V Penutup
-

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.

Konsep

Dasar

Abortus

Imminens
I.

Definisi Abortus Imminens


Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut. Berusia 22 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan (Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri. 1998 : 209).
Abortus imminens adalah terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan
ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi ini, kehamilan
masih mungkin berlanjut dan dipertahankan (Wiknjosastro dkk, 2002 : 147).
Abortus imminens adalah abortus ini baru mengancam dan masih ada
harapan untuk mempertahankannya (FK-UNPAD, 1984 : 8).
Partus Immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu
37 minggu atau bayi dengan berat badan 1000 gr 2500 gr.
Partus Maturus atau partus alferme adalah pengeluaran buah kehamilan
antara 37 mg 42 mg atau bayi dengan berat badan 2500 gr atau lebih.
Partus Postmaturus atau partus serotinus adalah pengeluaran buah
kehamilan setelah kehamilan 42 minggu. (FK-UNPAD, 1984 : 222).

II.

Etiologi
Faktor-faktor penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti
tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi
b. Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk
kromosom.
b. Faktor lingkungan endometrium
Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil
konsepsi: gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak
kehamilan

c. Pengaruh Luar
Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi.
Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan
pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
2. Kelainan pada Plasenta
Kita jumpai pada ibu yang menderita poenyakit nefritis, hypertensi, tosemia,
gravidarum, anomali plasenta.
3. Penyakit Ibu
a.

Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abnoinalis, malaria, sifilis.

b.

Anemia Ibu

c.

Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit


hati, penyakit diabetes melitus.

d.

Keracunan nikotin, gas racun, alkohol dll.

4. Kelainan Traktus Genetalis


Retroversio uteri, miomata uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat
menyebabkan abortus
5. Antagenesis Reshus
Pada antagonis rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus,
sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6. Penyakit bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasi, kordis,
mainutrisi, netritis, sufilis, keracunan, sinar rontgen dan avitaminosis.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998 : 209).
III.

Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas dua golongan :
1. Abortus Spontan
Abortus yang terjadi tidak diketahui faktor-faktor mekanis ataupun
medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Contoh

: Abortus kompletus, Abortus inkompletus, Abortus insipiens,


Abortus imminens, missed abortion, Abortus hubitualis,

Abortus infeksiosus, Abortus septik.


2. Abortus Provakotus (inducet obortion)
Abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat.
Abortus ini terbagi lagi menjadi :

a) Abortus Medisinalis (abortus trhapeuticd)


Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan
dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu.
b) Abortus Kriminalis
Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau
tidak berdasarkan indikasi medis.
(Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998 : 211).
IV.

Gejala Klinis
a. Terdapat keterlambatan datang bulan.
b. Terdapat perdarahan, disertai perut sakit.
c. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan da
terjadi kontraksi otot rahim.
d. Hasil pemeriksaan dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, kanalis
servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontrasi otot rahim.
e. Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif

V.

Penanganan Abortus Imminens


1. Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke
uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
2. Anjuran untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau
melakukan hubungan seksual.
3. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih
hidup.
(Wiknjosastro dkk, 2002 : 305)

1.

Konsep

Managemen

Asuhan Kebidanan Pada Abortus Imminens


a.

Data Dasar
B. Subjektif
1. Biodata
Nama klien

Nama Suami :

Umur

Umur

Agama

Agama

Pendidikan

Pendidikan

Pekerjaan

Pekerjaan

Penghasilan

Alamat

Penghasilan
Alamat

:
:

(FK-UNPAD, 1983 : 153).

2. Keluhan utama
Terjadi perdarahan bercak pervaginan tanpa disertai dengan keluarnya
jaringan pada usia kehamilan sebelum 20 mg.
(Sarwono Prawiroharjo, 2002 : 147)
3. Riwayat Penyakit Terdahulu
-

Pernah/tidak menderita penyakit pneumonia, tifus abdominalis,


malaria, sifilis, anemia, toksoplasmasis.

Pernah/tidak menderita penyakit menahun seperti hipertensi,


penyakit ginjal, penyakit hati, DM.

Pernah/tidak menderita keracunan, nikotin, gas beracun, alkohol.

4. Riwayat Penyakit Sekarang


-

Pernah/tidak menderita penyakit pneumonia, tifus abdominalis,


malaria, sifilis, anemia, toksoplasmasis.

Pernah/tidak menderita penyakit menahun seperti hipertensi,


penyakit ginjal, penyakit hati, DM.

Pernah/tidak menderita keracunan, nikotin, gas beracun, alkohol.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


-

Penyakit dalam keluarga seperti menahun (hipertensi, DM).

Menular (hepatitis, menurun (kencing manis)

6. Riwayat Menstruasi
Menarche

Siklus haid

Lama haid

Banyaknya darah

Disminorhoe

Flour albus

Warna

Amenorhoe

HPL

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Ibu mengatakan hamil yang ke I.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Ini merupakan kehamilan 1
Keluhan selama hamil : keluar darah sedikit-sedikit / flek-flek mulai
2 hari yang lalu tanpa disertai dengan keluarnya jaringan.

Berapa kali periksa hamil (standar ANC 4 kali,

TM I = 1x,

TM II = 1x, dan TM III = 2x) apa saja yang didapat saat periksa
hamil.
-

Belum merasakan gerak janin.

9. Riwayat perkawinan
-

Status perkawinan.

Banyaknya perkawinan.

Lama perkawinan.

10. Riwayat KB
-

KB yang pernah digunakan.

Lama pemakaian KB.

Keluhan yang dirasakan saat menggunakan KB.

11. Riwayat Psiko spiritual


Psikologis
-

Perasaan yang dirasakan ibu cemas.

Kehamilan ini diinginkan.

Spiritual
-

Ibadah/ajaran agama yang dilaksanakan ibu selama kehamilan,


misalnya sholat, mengaji dll.

12. Latar belakang sosial budaya


-

Hubungan ibu dengan suami, orang tua, mertua, dan tetangga baik.

Tanggapan dan dukungan keluarga dengan kehamilan ini.

Adanya acara 3 bulanan dalam adat istiadat setempat.

13. Perilaku kesehatan


-

Kebiasaan ibu dan keluarga untuk ke pelayanan kesehatan saat


sakit misalnya ke Puskesmas.

Tidak minum-minuman keras, merokok.

Tidak memakai obat-obatan terlarang seperti narkoba, zat


adiktif, dll.

14. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi
-

Makan 2 3 x/hari

Minum air putih 6 8 gelas/hari

Komposisi nasi, lauk, sayur

Eliminasi

BAB 1 2 x/hari
Konsistensi lunak, warna kuning

BAK 6 8 x/hari

Aktivitas

Boleh melakukan pekerjaan / aktivitas seperti biasa, akan tetapi


agak dikurangi hanya melakukan pekerjaan/aktivitas yang ringan.
Istirahat

Tidur siang

: 1 2 jam/hari

Tidur malam

: + 7 8 jam/hari

Kebersihan

Mandi 2 3x/hari.

Ganti pakaian dalam 2x/hari.

Ganti pakaian luar 1 2 x/hari.

Seksualitas

Boleh melakukan hubungan intim bila tidak terjadi perdarahan /


abortus pada TM I (kehamilan muda)

Tidak boleh melakukan hubungan intim pada TM III atau


apabila kepala sudah masuk rongga panggul.

C. Data Obyektif
1.

Pemeriksaan fisik
KU

: baik

Kesadaran

: Composmentis

TD

: 110/70 - 129/85 mmHg

: 60 - 90 X/menit

RR

: 16 - 24 X/menit

: 36,5 oC - 37,5 oC

TB

: > 145

Lila

: > 23,5 cm

BB

: pada trimester I tidak boleh lebih dari 1kg / minggu

2.

Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala

: Rambut lurus, tidak ada benjolan, ketombe


ada/tidak

Muka

: Simetris,

pucat/tidak,

cloasma

gravidarum

Mata

ada/tidak, cemas, takut, kesakitan/tidak.


: Bentuk simetris, konjungtiva anemis/tidak, seklera

Leher

ikterus/tidak
: Tidak ada

Dada
Perut

jugularis
: Hyperpigmentasi areola mamae, puting menonjol
: Terdapat linea alba, tidak ada luka bekas operasi,

Genetalia

membesar sesuai dengan usia kehamilan


: Tidak ada odema, perdarahan sedikit-sedikit/flek-

Ekstrimitas

flek tanpa ada jaringan yang keluar di pembalut


: Tidak odema, tidak varies

pembesaran

kelenjar

tyroid/vena

Palpasi
Leopoid I

: pertengahan antara Sy - pst

Leopoid II

:-

Leopoid III : Leopoid IV : Auskultasi


DJJ belum terdengar
Perkusi

Reflek patela

: +/+ atau -/-

Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan


Pemeriksaan Lab.
II.

: PP test +

Interpretasi Data
DX

: Ny dengan abortus imminem

DS

: Ibu mengatakan keluar darah sedikit-sedikit dari kemaluannya tidak


ada gumpalan.
Ibu mengatakan cemas / kawatir dengan keadaannya dan janinnya.

DO

: KU

: Baik

Kesadaran : Composmentis
TD

: 110/70 - 129/85 mmHg

: 60 - 90 X/menit

: 36,5 oC - 37,5 oC

: 16 - 24 X /menit

TB

: > 145

BB

: pada TM I tidak boleh lebih dari 1 kg / minggu

Inspeksi
Genetalia

: keluar darah sedikit-sedikit / flek-flek tanpa adanya jaringan


yang keluar dari pembalut.

Palpasi
Leopoid I

: pertengahan antara Sy pst

Auskultasi
DJJ belum terdengar
III.

Identifikasi Diagnosa / masalah potensial


Abortus Incomplit

IV.

Evaluasi kebutuhan segera


Bedrest (tirah baring)

V.

Intervensi
DX

: Ny dengan abortus imminens

Tujuan

: Kehamilan masih dapat dipertahankan


Kriteria hasil - KU :: Baik
-

Perdarahan berhenti

PP test positif

Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan

Intervensi
-

Lakukan pendekatan dengan pasien


Rasional

: Dapat

terjalin

kerja

sama

yang

baik

sehingga

memudahkan dalam melaksanakan intervensi


Minta pasien menandatangani surat persetujuan tindakan medis (informet
consent)
Rasional

: Sebagai bukti tertulis bahwa px setuju dengan tindakan


medis yang akan dilakukan terhadap klien tersebut
setelah mendapatkan informasi dan penjelasan dari
petugas

Bina hubungan baik dengan ibu dan keluarga


Rasional

: Rasa percaya ibu dan keluarga akan membantu


terlaksananya
intervensi

dan

tercapainya

tujuan

pemberian

Lakukan tes kehamilan kagi


Rasional

: Untuk memastikan bahwa kehamilan ibu masih bisa

dipertahankan atau tidak


Lakukan pemeriksaan terhadap ibu

Rasional
: Untuk mengetahui keadaan ibu
Beritahu ibu kondisinya dan janinnya saat ini

Rasional
: Dapat mengurangi kecemasan ibu
Jelaskan ibu banyak istirahat/tirah baring (tidak boleh turun dari tempat
tidur)
Rasional

: Dapat menyebabkan bertambahnya aliran darah ke

uterus dan berkurangnya rangsang mekanik


Jelaskan ibu untuk tidak melakukan aktifitas fisik berlebih

Rasional
: Dapat mengurangi rangsang mekanik
Jelaskan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual, TM I (kehamilan
muda), TM II atau apabila kepala sudah masuk rongga pinggul
Rasional

: Dengan melakukan hubungan Seks dapat menimbulkan


kontraksi

uterus

karena

sperma

mengandung

prostaglandin sehingga terjadi perdarahan


-

Berikan Vit K, Fe
Rasional

: Dapat menghentikan perdarahan dan menggantikan

darah yang hilang


Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya
Rasional

: Untuk mengetahui perkembangan ibu dan janin

VI. Implementasi
Sesuai dengan intervensi
VII. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil

BAB III
TINJAUAN KASUS
I.

DATA DASAR
tanggal 30 - 9 - 2007,

Jam

: 17.00 WIB

A. Subyektif
1. Biodata
Nama klien

Ny Y

Nama Suami

: Tn J

Umur

26 th

Umur

: 27 th

No. register

Agama

: Islam

Agama

Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

SMA

Pekerjaan

: Swasta

Pekerjaan

IRT

Penghasilan

: -

Jabon

Alamat

: Jabon

Alamat
2. Keluhan utama

- Ibu mengatakan pengeluaran darah sedikit-sedikit dari kemaluannya


sejak 2 hari yang lalu tanggal 28-08-07. Tanpa disertai adanya jaringan
yang keluar.
- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang petama dan dirinya
merasa cemas / khawatir dengan keadaannya dan janinnya sekarang.
3. Riwayat penyakit terdahulu
- Tidak pernah menderita penyakit phemonia, titus abdominalis, malaria,
sifilis, anemia, toksoplasmosit.
- Tidak pernah menderita penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit
ginjal, penyakit hati, DM.
- Tidak pernah menderita keracuna, nikotin, gas racun, alkohol.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menahun seperti hipertensi,
DM, menular, seperti Hepatitis, HIV.
5. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengalami perdarahan tetapi tidak mengalami penyakit-penyakit
pnemonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis, anemia, tokso plasmosit,
hipertensi, ginjal, hati, DM, keracunan, nikotin, gas beracun.
6. Riwayat menstruasi
Monarch

: 13 th

Siklus haid

: 28 hari

Lama haid

: 7 hari

Sifat darah

: tanpa bekuan

HPHT

: 25 05 2007

HPL

: 03 02 2008

7. Riwayat kehamilan / persalinan dan nifas yang lalu.


Hamil ini.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Ini merupakan kehamilan pertama
Usia kehamilan 4 bulan
Pergerakan tetis yang dirasakan pertama kali = belum terasa
ANC

: TM I = 1x

Keluhan : Keluar darah sedikit-sedikit / flek-flek mulai 2 hari yang lalu


tanpa adanya gumpalan / jaringan yang keluar.
Penyuluhan yang pernah didapat : Gizi, banyak istirahat dengan
tidakmelakukan / mengurangi aktivitas fisik yang berat seperti
mencuci.
9. Riwayat perkawinan
-

Status perkawinan : Menikah

Menikah

: 1 kali

Lama menikah

: 1 tahun

10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB apapun.
11. Riwayat psiko spiritual
Psikologis
-

Kehamilan ini diinginkan.

Ibu cemas / khawatir

Spiritual
-

Ibadah/ajaran agama yang dilaksanakan ibu selama kehamilan,


misalnya sholat, mengaji dll.

12. Latar belakang sosial budaya


Melakukan adat 3 bulanan.
13. Perilaku kesehatan
-

Ibu dan keluarga pergi ke pelayanan kesehatan saat sakit, misal ke


Puskesmas.

Tidak pernah merokok dan minum-minuman keras.

Tidak pernah memakai obat-obatan.

14. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi
Sebelum hamil
-

Makan 2 3 x/hari

Minum air putih 6 8 gelas/hari

Komposisi makanan
Nasi, sayur, lauk-pauk

Porsi : sedang

Saat hamil
-

Makan 3-4 x/hari

Minum air putih 6 8 gelas/hari

Komposisi makanan
Nasi, sayur, lauk-pauk

Porsi : sedang

Eliminasi
Sebelum hamil
-

BAB

: 1x/hari

Konsistensi

: lunak, warna kuning

BAK

: 4 6x/hari

Gangguan

: tidak ada

Saat hamil
-

BAB

: 1x/hari

Konsistensi

: lunak, warna kuning

BAK

: 5 7x/hari

Gangguan

: tidak ada

Aktivitas
Aktivitas ibu sehari-hari sebagai ibu rumah tangga (menyapu, masak,
mencuci, setrika).
Gangguan : tidak ada.

Istirahat
Sebelum hamil
-

Tidur siang

: 1 2 jam/hari

Tidur malam

: + 7 8 jam/hari

Gangguan

: tidak ada

Saat hamil

Tidur siang

: 1 2 jam/hari

Tidur malam

: + 7 8 jam/hari

Gangguan

: tidak ada

Kebersihan
Sebelum hamil
-

Mandi

: 2 3x/hari

Ganti pakaian dalam

: 2x/hari

Ganti pakaian

: 1 2x/hari

Saat hamil

Mandi

: 2 3x/hari

Ganti pakaian dalam

: 2x/hari

Ganti pakaian

: 1 2x/hari

Seksualitas
Sebelum hamil
-

Bersenggama dengan suami 1 2x/seminggu

Saat hamil
-

Tidak melakukan hubungan intim dengan suami karena masih


perdarahan.

B. Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU

: baik

Kesadaran

: Composmentis

TD

: 120/80 mmHg

: 80 x/menit

: 37oC

BB sekarang

: 56 kg

BB sebelum hamil

: 55 kg

TB

: 156 cm

2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Muka
Mata
Leher
Dada
Perut

:
:
:
:
:

Simetris, tidak pucat, cloasma gravidarum ada, cemas.


Sklera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis.
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid/vena jugularis.
Hyperpigmentasi areola mamae, puting menonjol.
Tidak ada bekas luka operasi, membesar sesuai dengan
usia kehamilan, linea alba ada.

Genetalia

: Tidak ada flour albus, tidak oedema, perdarahan sedikitsedikit/flek-flek tidak ada gumpalan / jaringan yang
keluar di pembalut.
: Tidak odema, tidak varies

Ekstrimitas
Palpasi
Leopoid I

: pertengahan antara Sy pst (19 cm)

Leopoid II

:-

Leopoid III

:-

Leopoid IV

:-

Auskultasi
Pemeriksaan dalam (VT) : tidak dilakukan, tidak ada indikasi untuk VT.
Pemeriksaan Penunjang : PD test (+)
II.

INTERPRETASI DATA
Data Dasar

Dignosa / Maslalah
DX :

DS :
-

Ibu mengatakan hamil pertama, usia kehamilannya GI P0000 UK 16 mg


sudah 4 bulan.

dengan Abortus

Ibu mengatakan mengeluarkan darah sedikit- Imminens


sedikit dari kemaluannya sejak 2 hari yang lalu tanpa
adanya gumpalan / jaringan yang keluar.

DO :
-

HPHT : 25 05 2007

HPL

: 03 02 2008

Inspeksi
Muka
: cloasma gravidarum ada, cemas.
Payudara
: Hyperpigmentasi pada areola mamae,
Genetalia

puting menonjol.
: Keluar darah sedikit-sedikit warna
merah kecoklatan tidak ada gumpalan

PP Test
TTV
TD
N
RR
DS

:
:
:
:

/ jaringan yang keluar di pembalut.


: (+)

120/80 mmHg
37oC
20x/menit
Ibu mengatakan
khawatir

dengan

dirinya

merasa

keadaannya

dan

cemas/
juga

DO

III.

janinnya.
Ibu tampak cemas

DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Abortus Imminens

IV.

KEBUTUHAN SEGERA
Bedrest (tirah baring)

V.

INTERVENSI
Diagnosa /

Intervensi

masalah
DX :

Tujuan :

GI P0000 UK 16 mg

Kehamilan masih bisa

dengan Abortus

dipertahankan

Rasional

Imminens
Kriteria hasil :
-

KU : baik

Perdarahan :
berhenti

PP test : positif

Pembesaran perut
sesuai dengan usia
kehamilan

Intervensi
1. Lakukan pendekatan

1. Dapat terjalin kerja sama

dengan pasien

yang baik sehingga


memudahkan dalam
pelaksanannya

2.

Minta pasien

2.

Sebagai bukti tertulis

menandatangani surat

bahwa px setuju dengan

persetujuan tindakan

tindakan medis yang akan

medis (informet

dilakukan terhadap klien

consent)

tersebut setelah
mendapatkan penjelasan

3.

Lakukan tes

3.

dan informasi.
Untuk memastikan bahwa

kehamilan kagi
4.

Lakukan pemeriksaan

5.

pada ibu
Beritahu ibu

kehamilan ibu masih bisa


4.

dipertahankan atau tidak


Untuk mengetahui keadaan

5.

ibu dan janinnya.


Dapat mengurangi

kondisinya dan
6.

janinnya saat ini


Anjurkan ibu banyak

kecemasan ibu
6.

istirahat/tirah baring

Dapat menyebabkan
bertambahnya aliran darah
ke uterus dan berkurangnya

7.

Anjurkan ibu untuk

7.

tidak melakukan
8.

aktifitas fisik berlebih


Anjurkan ibu untuk

rangsang mekanik
Dapat mengurangi
rangsang mekanik

8.

Dengan melakukan

tidak melakukan

hubungan Seks dapat

hubungan seksual

menimbulkan kontraksi
uterus karena sperma
mengandung prostaglandin

9.

Berikan Vit K, Fe

9.

sehingga terjadi perdarahan


Dapat menghentikan
perdarahan dan
menggantikan darah yang

10. Jadwalkan kunjungan


ulang berikutnya

hilang
10. Untuk mengetahui
perkembangan ibu dan
janin

Diagnosa /
masalah
Cemas

Intervensi
Tujuan :
Mengurangi rasa cemas yang
dirasakan ibu.
Kriteria hasil :
-

Kecemasan ibu
berkurang.

Ibu lebih tenang

Rasional

Intervensi
1.
Bina hubungan baik

1.

dengan ibu dan

keluarga akan membantu.

keluarga
Kaji pengetahuan px

2.

Rasa percaya ibu dan

2.

Semakin banyak

tentang keadaan yang

pengetahuan ibu tentang

dialaminya sekarang

keadaan yang dialaminya

(abortus)

sekarang (abortus) maka


akan sangat membantu
ibu untuk mengatasi

3.

Berikan

3.

kecemasan.
Untuk mengurangi

penyuluhan/KIE

kecemasan ibu sehingga

tentang keadaan saat ini

ibu dapat menerima

dan tindakan yang akan

keadaan yang

dilakukan untuk

dialaminya.

menangani abortus
imminens seperti
menganjurkan banyak
istirahat/tirah baring,
tidak melakukan
Hubungan seksual,
memberikan Vitamin
K, dan Fe

VI.

IMPLEMENTASI
Diagnosa / Masalah
DX :

Tgl / Jam
30 01 2008

GI P0000 UK 16 mg

Jam 17.15

1.

dengan cara menyapa ibu, mengajak

dengan Abortus
Imminens

Implementasi
Melakukan pendekatan pada px
ngobrol ibu.

2.

Minta pasien menandatangani surat


persetujuan tindakan medis (informet
consent) sebagai bukti bahwa ibu setuju
dengan tindakan medis yang akan
dilakukan.

3.

Melakukan tes kehamilan lagi,


hasilnya : PP test positif.

4.

Melakukan pemeriksaan pada ibu


meliputi pemeriksaan fisik, leopold,
inspeksi genetalia.

5.

Memberitahu ibu kondisinya saat ini


bahwa kehamilannya masih bisa
dipertahankan.

6.

Menganjurkan ibu banyak istirahat


/tirah baring tidak boleh tirun dari tempat
tidur.

7.

Menganjurkan ibu untuk tidak


melakukan aktifitas fisik berlebih, misal
mencuci.

8.

Menganjurkan ibu untuk tidak


melakukan hubungan seksual, TM I
(kehamilan muda), TM II atau apabila
kepala sudah masuk rongga panggul.

9.

Memberikan Vit K dengan dosis


1x1/hari diminum pagi hari, Fe dengan
dosis 1x1/hari diminum malam hari
sebelum tidur.

10.
Masalah cemas

Menjadwal kunjungan ulang

berikutnya 1 minggu lagi.


1.
Membina hubungan baik dengan ibu
dan keluarga dengan cara mengajak
ngobrol ibu

2.

Mengkaji pengetahuan px tentang


keadaan yang dialaminya sekarang
(abortus), hasilnya

ibu tidak tau

tentang

sehingga

abortus

ibu

mengalami cemas.
3.

Memberikan penyuluhan / KIE


tentang

keadaan

yang

dialaminya

ibu

untuk

sekarang.
4.

Memotifasi

melaksanakan anjuran yang sudah

diberikan seperti banyak istirahat /


tirah

baring,

tidak

melakukan

hubungan seksual, tidak melakukan


aktifitas berlebih, dan seterusnya.
VII.

EVALUASI
Tgl / Jam
30 09 2007

Diagnosa / Masalah
DX :

Implementasi
S:

GI P0000 UK 16 mg

Ibu mengatakan mengerti dengan

dengan Abortus

penjelasan yang telah diberikan.

Imminens

O:
-

KU : Baik

Ibu dapat menjawab


pertanyaan dan dapat
mengulangi penjelasan yang
sudah diberikan.

PP test positif : kehamilan


masih dapat dipertahankan.

A:
GI P0000 UK 16 mg dengan
Abortus Imminens
P:
Melanjutkan intervensi yang telah
dilakukan, yaitu :
-

Menjadwal kunjungan ulang


1 minggu lagi.

Melakukan PP test

Melakukan pemeriksaan pada


kehamilan ibu.

Masalah cemas

S:
Ibu mengatakan sudah bisa
menerima keadaan yang
dialaminya saat ini.
O:
Ibu tampak sudah bisa menerima
keadaan yang dialaminya saat ini.
A:

Cemas
P:
-

Melanjutkan terapi yang telah


diberikan.

Anjurkan untuk berdoa agar


janinnya selamat.

Memotivasi ibu untuk


melaksanakan anjuran yang
sudah diberikan seperti
banyak istirahat / tirah baring,
tidak melakukan aktivitas
berlebih.

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. Y di BPS
Ny. Mukliatin maka pada bab ini penulis melakukan pembahasan yang merupakan
uraian tentang perbedaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
Pembahasan ini dikelompokkan sesuai langkah-langkah menejemen menurut
Halen Verney yang meliputi pengkajian, identifikasi diagnosa masalah, kebutuhan,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
1. Pengkajian

Penulis tidak mengalami kesulitan karena klien mudah diajak komunikasi. Menurut
tinjauan pustaka kelainan lamanya kehamilan, abortus imminens ditandai dengan
perdarahan sedikit-sedikit, usia kehamilan 16 minggu, tes kehamilan positif,
sedangkan pada kasus Ny. Y mengalami hal yang sama jadi dalam pengkajian
tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
2. Identifikasi, diagnosa masalah potensial
Pada tinjauan pustaka didapatkan suatu diagnosa yaitu GIP0000 UK 16 minggu
dengan abortus imminens, tidak ada masalah karena dalam pemeriksaan data
obyektif plano test masih (+), sehingga kehamilan masih bisa dipertahankan, untuk
memastikan kehamilannya masih bisa dipertahankan atau tidak memang perlu
dilakukan tes kehamilan lagi / plano test. Diharapkan dari hasil plano test tersebut
bisa menentukan tindakan selanjutnya, jadi dalam hal ini tidakmenjadi kesenjangan
antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
3. Antisipasi masalah potensial
Dalam kasus ini dapat terjadi masalah potensial yaitu abortus imminens.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Untukmencegah terjadinya masalah potensial timbul diperlukan tindakan /
kebutuhan segera yang diberikan, yaitu tirah baring / bedrest.
5. Intervensi
Menurut tinjauan pustaka, intervensi yang diberikan pada px dengan abortus
imminens yaitu tirah baring / bedrets, melakukan tes kehamilan lagi, mengurangi
aktivitas fisik berlebih / hubungan seksual. Pada tinjauan kasus juga mengacu pada
tinjauan pustaka, baik tujuan maupun kriterianya, dengan demikian tidak ada
kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.

6. Implementasi
Pelaksanaan dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan intervensi yang terpilih.
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan Ny. Y GIP 0000 UK 16 minggu dengan abortus
imminens, penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti. Hal ini didukung sarana
adanya keterampilan dari bidan yang sudah terlatih serta tidak terlepas dari
kerjasama dengan klien.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah menerapkan intervensi dilanjutkan dengan implementasi
berdasarkan tujuan dari kriteria hasil yang ingin dicapai pada intervensi sehingga
berhasil tidaknya tujuan dapat dilihat dan dievaluasi setelah mendapatkan
penjelasan.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada kasus Ny. Y GIP0000 UK 16 minggu ternyata mengalami keluhan
perdarahan sedikit, tes kehamilan positif. Setelah dilakukan intervensi ternyata
ditemukan dalam evaluasi berhasil sesuai dengan tujuan meskipun tidak semuanya
karena evaluasinya hanya dilakukan saat ibu selesai pemeriksaan.
5.2 Saran
-

Pelayan Kesehatan

Suatu pelayanan kesehatan sudah pasti ada beberapa fasilitas yang bisa
mendukung terlaksananya kegiatan pelayanan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat agar dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
-

Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya memanfaatkan semua sarana yang ada baik di instansi
ataupun

saat

di

lahan

praktek

untuk

mengasaha

ketrampilan

dan

pengetahuannya.

DAFTAR PSUTAKA
Wiknjosastro, Hanifa, 2002. IU. Jakarta : YBP SP
Mocthar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Kelurga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

You might also like