You are on page 1of 4

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam
darah meningkat melebihi normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar
kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti dengan
penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah (Bhatnagar et al., 2008).
LDL merupakan lipoprotein berdensitas rendah yang membawa kolesterol untuk
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh sedangkan HDL merupakan lipoprotein
berdensitas tinggi yang memperantarai penyaluran kolesterol dari jaringan tubuh
ke hepar untuk diekskresikan ke cairan empedu(Dorland, 2010).
Penurunan kadar HDL darah dalam keadaan hiperkolesterolemia
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Penyakit KardioVaskular (PKV)
(Bhatnagar et al., 2008). Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit tidak
menular yang prevalensinya meningkat setiap tahun. Diperkirakan pada tahun
2009 kematian yang diakibatkan PKV ini menyumbang 1 dari setiap 19 kematian
di Amerika Serikat (AHA, 2013). Di Indonesia penyakit ini merupakan 30%
penyebab kematian, dan merupakan proporsi terbanyak dari penyebab kematian
yang ada (WHO, 2011).
Secara umum penggunaan obat hiperkolesterolemia pada hewan berhasil
mengendalikan dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah, namun
penggunaan obat hiperkolesterolemia jangka panjang akan menimbulkan efek
samping(Nafrialdi, 2007).

Penggunaan tumbuhan secara tradisional dalam pengobatan terhadap


tingginya kadar kolesterol dalam darah semakin disukai karena pada umumnya
tidak menimbulkan efek samping seperti halnya obat-obatan dari bahan kimia
murni atau hasil sintesa.
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah
salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak dikenal masyarakat, hampir
setiap hari digunakan sebagai bahan makanan baik dalam masakan sayuran,
sambal, jus buah, dan sebagai produk olahan tomat. Buah tomat (Solanum
lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman yang berasal
dari keluarga Solanaceae, memiliki kandungan vitamin A dan C serta senyawa
likopen yang baik untuk kesehatan. Secara keseluruhan kandungan buah tomat per
100 gram adalah 30 kilo kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1500 SI, sejumlah zat
besi, kalsium, magnesium, kalium, yodium, zink, fluoride, dan asam organik.
Khasiat jus tomat yang lain dapat merangsang metabolisme tubuh, membuat
sistem kekebalan tubuh lebih kuat, selain sebagai anti oksidan yang baik untuk
tubuh. Aktivitas antioksidan dari ekstrak buah tomat dalam metanol memiliki nilai
IC50 yaitu kekuatan antioksidan untuk menonantifkan radikal bebas sebanyak
50% adalah sebesar 44,06 g/ml lebih rendah dari vitamin C sebesar 3,63 g/ml
(Fatricia et al., 2012; Bardwaj et al., 2013).
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari pengaruh terapi preventif ekstrak buah tomat terhadap aktivitas kadar
LDL (Low Density Lipoprotein) dan mengetahui gambaran histopatologi aorta
pada tikus (Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1) Apakah ekstrak buah tomat(Solanum Lycopersicum L.)

dapat mencegah

meningkatnya aktivitas kadar LDL (Low Density Lipoprotein) tikus (Rattus


norvegicus) model Hiperkolesterolemia ?
2) Apakah ekstrak buah tomat(Solanum Lycopersicum L.) dapat mempertahankan
struktur

jaringan

pada

aorta

tikus

(Rattus

norvegicus)

model

Hiperkolesterolemia ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini
dibatasi pada :
1) Tikus putih (Rattus norvegicus) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tikus putih strain wistar jantan sejumlah 20 ekor, berumur 10-12 minggu, berat
badan 150 200 gram yang diperoleh dari Unit Penyedia Hewan Percobaan
(UPHP) UGM Yogyakarta dan penggunaan hewan model telah mendapatkan
sertifikat laik etik dari Komisi Etik Penelitian (KEP) Universitas Brawijaya
No: 320 KEP UB.
2)

Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L.) yang digunakan diperoleh dari


Kusuma Agrowisata Batu, Malang. Pembuatan ekstrak buah tomat dilakukan
di Politeknik Negeri Malang dengan metode Maserasi yang diberikan selama
28 hari berturut turut dengan dosis 120 mg/kg BB, 240 mg/kg BB dan 480
mg/kg BB untuk masing masing tikus putih pada setiap perlakuan.

3) Pemberian diet pakan Hiperkolesterol berupa asam kholat 0,02 gram, minyak
babi 2 gram dan kuning telur puyuh rebus yang telah dipanaskan pada suhu
100C sebanyak 1 gram yang ditambahkan dengan aquades hingga 2 ml
selama 14 hari.
4) Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas kadar LDL(Low
Density Lipoprotein) yang diamati dengan metode Metode CHOD-PAP
dengan prinsip spektrofotometri enzimatis (Warnick,2001) dan pengamatan
histopatologi aorta diamati secara kualitatif menggunakan pewarnaan HE dan
mikroskop Olympus BX51.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1)

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah tomat(Solanum Lycopersicum L.)


terhadap aktivitas kadar LDL(Low Density Lipoprotein) pada model hewan
coba tikus (Rattus norvegicus) model Hiperkolesterolemia.

2)

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah tomat(Solanum Lycopersicum L.)


terhadap gambaran histopatologi aorta pada model hewan coba tikus (Rattus
norvegicus) model Hiperkolesterolemia.
1.5 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pemanfaatan ekstrak buah tomat sebagai terapi terhadap
kerusakan aorta atau gangguan organ lain sebagai akibat Hiperkolesterolemia.

You might also like