Professional Documents
Culture Documents
1 ALI RIF'AN
2 SRI WAHYUNI
3 SUMI'AH
4
UMI
KHOTIMAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
STASE KEPERAWATAN ANAK
2015030
5 NUR HIDAYATI
72
2015031
6 IMRON FUADI
05
2015031
7 NURUL FARIDA FN
09
2015031
8 SULISTYORINI
13
201503098
201503086
201503099
201503108
BAB I
PENDAHULUAN
Anak adalah individu yang unik dan bukan miniatur orang dewasa. Anak
adalah
dewasa
individu
yang
masih
memiliki
ketergantungan pada
memerluhkan
orang
lingkungan
penuh
kasih
dari
sayang,
lingkungan
dan
yang
dirasakannya
menyenangkan,
yaitu rumah,
hospitalisasi
pada
anak
usia
perawatan
Reaksi yang dimunculkan pada anak akan berbeda antara satu dengan
lainnya. Anak yang pernah mengalami perawatan di rumah sakit tentu
akan menunjukkan rekasi
berbeda
bila
dibandingkan
dengan
anak
yang baru pertama kali. Anak yang pernah dirawat di rumah sakit telah
memiliki
pengalaman
akan
kegiatan
yang
ada
tingkat
di
rumah
sakit,
kecemasan
yang
dialami.
Sedangkan
anak
yang
baru
pernah
dirawat
mungkin
satu
kecemasan
upaya
adalah
yang
dapat
melalui
dilakukan
untuk
kegiatan terapi
menurunkan
bermain.
Bermain
fungsi
bermain
adalah
sebagai
terapi
dimana
dengan
benda
di
mengenal
adalah
seni
melipat
kertas
yang
berasal
dari
Jepang.
BAB II
VARIASI TERAPI BERMAIN
USIA
PRA
SEKOLAH
AKIBAT
HOSPITALISASI
DI
Abram
Program
Babakal
Studi
Ilmu
Keperawatan
Fakultas
DAPAT
MENINGKATKAN
BERMAIN
MEKANISME
KOPING
Oleh
Suci
Sukoati,
data
dilakukan
dengan
melakukan
wawancara
menunjukkan
24
responden
mengalami
perubahan
mekanisme koping ke arah positif, 6 responden tidak mengalami
perubahan
mekanisme
koping,
dan
responden
mengalami
perubahan
meningkatkan
mekanisme
koping
yang
adaptif
saat
Hospitalisasi.
3. Jurnal penelitian dengan judul : UPAYA MENURUNKAN TINGKAT
STRES
HOSPITALISASI
DENGAN
AKTIFITAS
MEWARNAI
(One
TAHUN)
SELAMA
HOSPITALISASI
DI
Oleh
Email :
kaluasinggrith@yahoo.com
Tujuan untuk mengetahui perbedaan terapi bermain puzzle dan
bercerita terhadap kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun)
selama hospitalisasi. Metode Penelitian menggunakan quasi
experimental design dengan rancangan perbandingan kelompok
statis. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive
sampling.
Hasil penelitian analisa data menggunakan uji statistik paired
sample
t-Test
dengan
tingkat
kemaknaan
95%
0,05)
Anak
Usia
Dr.M.Djamil Padang
Prasekolah
di
IRNA
Anak
RSUP
Keperawatan
Universitas
E-mail: Zha_Ragil@yahoo.com
Tujuan penelitian ini untuk
Andalas
mengetahui
perbedaan
skor
EFEK
SEKOLAH
DI
HOSPITALISASI
RSUD
dr.
R.
PADA
ANAK
GOETHENG
USIA
PRA
TARUNADIBRATA
setelah
terapi
bermain
menunjukkan
signifikan
skor
pada
14,00,
tingkat
dengan
purposive
sampling.
Analisa
penelitian
TINDAKAN
KEPERAWATAN
DI
RUANG
Amin
Samiasih,
FIKKes
TUKMAN
Universitas
Muhammadiyah
Semarang
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi
bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama
tindakan keperawatan di Buang Lukman Rumah Sakit Roemani
Semarang.
Metode penelitian yang diterapkan adalah quasy experiment
dengan one group pre Test and post test design.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengobservasl dua puluh
responden yang mengacu pada enam item pernyataan yang
tercantum di lembar observasi. Tiaptiap responden diobservasi dua
kali, sebelum dan sesudah pemberian terapi bermain pada dua
tindakan keperawatan yang sama.
Alat pengolahan data yang digunakan adalah program SPSS 71.0 for
windows
release.
Paired
tlest
digunakan
untuk
menganalisa
kecemasan
anak
usia
prasekolah
selama
tindakan
MENURUNKAN
KECEMASAN
PADA
ANAK
USIA
dengan
jumlah
eksperimen
sampel
15
semu(
Quaessy
respondenyang
responden.
TINGKAT
KECEMASAN
10
ANAK
USIA
PRASEKOLAH
penelitian
treatment
alat ukur
BAB III
PEMBAHASAN
Anak sakit yang dilakukan
tingkat ringan sampai berat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk
menurunkan
kecemasan
adalah
melalui
kegiatan terapi
natural
bagi
aplikasi
terapeutik
yang
membutuhkan
dasar
pendidikan
pengembangan
dan
pada
mengenal
bentuk-bentuk
benda
di
sekelilingnya, terutama di
rumah sakit.
Membandingkan dari jurnal penelitian : Terapi bermain puzzle lebih baik
dari pada terapi bermain bercerita, akan tetapi terapi bermain mewarnai
lebih baik dari terapi bermain puzzle
12
JENIS
TERAPI
MEWARNAI
JUMLA
H
METODE PENELITIAN
JURNAL
3
1. Jenis
penelitian
pre
HASIL
experimental 1. Nilai
value
0,000
(<
0,05)
sekolah
= 0,05).
anak
usia
prasekolah
yang
dengan
teknik
accidental
sampling.
Variabel
penelitian
yaitu
aktivitas
bermain
mewarnai
dan
dengan
melakukan
13
akibat
hospitalisasi
di
D.Kandou Manado
2. 24 responden mengalami perubahan
mekanisme koping ke arah positif, 6
responden
tidak
mengalami
mengalami
perubahan
mekanisme
menghadapi hospitalisasi.
koping
wawancara
dan
setelah
intervensi.
Pengumpulan
data
menggunakan
uji
signed
sebelum
range
statistik
test
dengan
tingkat
signifikansi 0,05.
3. Jenis penelitian menggunakan
pre-
inklusi.
Pengumpulan
0,05)
terdapat
perbedaaan
stres
sebelum
dan
tingkat
setelah
diberi
data
LILIN/PLAS
TISIN
analisa
perubahan
sebelum
dan
tingkat
sesudah
sampling.
Analisa
0,000
dimana
nilai
<
0,05,
ada
tingkat
kecemasan
pada
BERCERITA
Menggunakan
eksperimen
14
semu
15
responden
dengan
teknik
total
yang
bermain
dan
sampling.
sesudah
Untuk (3-5
perlakuan
tahun)
LEGO
Menggunakan
di
yang
Rumah
mengalami
Sakit
Umum
penurunan
dengan
penelitian
semu (quasy experiment) dengan desain terhadap tingkat kecemasan anak usia
pre test-post test with control group, prasekolah, nilai U=57,5< U tabel(66)
dengan
pada
treatment
anak
usia
hospitalisasi, dengan
observasi.
Jumlah
sebanyak
16
intervensi
dan
prasekolah
saat
penelitian
responden
kelompok
16
kelompok
kontrol.
ROLE PLAY
ORIGAMI
sama.
Menggunakan
desain
eksperimental
Hasil
analisis
sampling
dengan
menunjukkan
bivariat
dialami
oleh
anak-anak
PUZZLE
Tarunadibrata Purbalingga
Menggunakan quasi experimental design
dengan
rancangan
bermain
kecemasan
prasekolah
hospitalisasi
R.W.Mongisidi
16
puzzle
(3-5
di
dan
anak
tahun)
ruang
Manado,
bercerita
anak
usia
selama
RS.TK.III
dengan
lebih
JENIS
TERAPI
Mewarnai
STRENGTHS
murah
OPPORTUNITIES
mudah, kanan,
perlu keinginan/kesukaan
Lego
Role play
Origami
berulang
SDM, mudah
tubuh tertentu
Lilin/plastisin SDM perawat, ruang Terpasang infus tangan Waktu, tempat dan
keinginan/kesukaan
bermain,
mudah, kanan, perlu tenaga
anak
dapat
dipakai
Bercerita
THREATS
(KEKUATAN)
(KELEMAHAN)
(KESEMPATAN)
(HAMBATAN)
SDM perawat, ruang Terpasang infus tangan Waktu, tempat dan Perlu kertas dan bahan
bermain,
WEAKNESSES
SDM
kurang
Sedikit kotor
Perlu
khusus
Mahal,
mudah
tercecer/hilang
Mahal,
tercecer/hilang,
mudah
perlu
dan
bermain, mudah,
7
Puzzle
keinginan/kesukaan
anak
18
perbendaharaan
permainan
Mahal,
tercecer/hilang
mudah
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hospitalisasi pada anak menyababkan cemas, reaksi perpisahan dan
kehilangan kontrol. Ada beberapa cara untuk mengurangi efek
hospitalisasi, terutama pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) antara
lain dengan terapi bermain. Berbagai macam terapi bermain antara
lain berupa mewarnai gambar, puzzle, bercerita, lego, plastisin/lilin,
origami dan bercerita. Dari tujuh jenis model terapi bermain tersebut,
hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi bermain mewarnai lebih
banyak memiliki kelebihan dibandingkan dengan terapi yang lain.
Sebagai peringkat
B. SARAN
Potensi penerapan dari 7 bentuk permainan sebagai terapi bermain
anak untuk mengurangi efek hospitalisasi anak usia pra sekolah ( 3
6 tahun ) dengan memperhatikan hasil penelitian yang ada dan
analisa SWOT, kiranya seluruh permainan dapat diterapkan di Ruang
Perawatan Anak RSUD dr Lukmono Hadi Kudus dengan pilihan utama
adalah terapi bermain mewarnai gambar, kemudian puzzle, bercerita,
lego, plastisin/lilin, origami dan bercerita
Dengan hasil-hasil penelitian yang telah ada, Ruang perawatan anak
terutama di Ruang Bougenvile 2 RSUD dr Loekmno Hadi Kudus untuk
dapat menerapkan terapi ini pada ada pra sekolah yang mengalami
hospitalisasi.
Untuk kelompok Stase Keperawatan Anak setelah ini, untuk dapat
menganalisis lebih lanjut dan melengkapi hal-hal terutama regulasi
yang diperlukan , agar hasil penelitian yang ada dapat diterapkan di
19
REFERENSI
Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta
:Salemba Medika.
Wijayanti, P. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan regresi anak
prasekolah saat hospitalisasi di rumah sakit anak dan bunda harapan kita
Jakarta. Skripsi.
Supartini, Yupi. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC.
Nursalam.2003. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit, E/2. EGC, Jakarta.
20