Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Kelompok I
Cahya Resmana
Nur Luciana
Indah Oktaviani
Siti Saroh Anggraeni
Usep Nurdiana
Riki Priyanto
Gingin Ginanjar
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi Peserta
Peserta
dapat
memahami
bagaimana
definisi
jatuh
sampai
Bagi Mahasiswa
1. Sebagai
pembelajaran
tentang
(PKMRS)
dalam
proses
belajar
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan
Sub Topik
Hari/Tanggal
Tempat
:
: Ruang Hemodialisa RSUD Dr.Soekardjo
Sasaran
Waktu
A. Latar Belakang
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang
melibatkan sesorang mendadak terbaring, terduduk dilantai, atau tanpa
kehilangan kesadaran.
Banyak faktor yang menyebabkan jatuh mulai dari kelemahan otot, kakuan
sendi, proses penyakit yang dialami pasien. Sampai dengan faktor lantai yang
licin, penglihatan kurang jelas dan tidak sengaja tersandung benda-benda
(Craven & Hinrle. 2000).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang pencegahan jatuh, pasien
dengan penyakit CKD yang sedang di hemodialysis serta keluarga di
Ruang Hemodialisa Rumkital Dr. Ramelan Surabaya mampu memahami
dan menyadari cara pencegahan resiko jatuh.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien CKD yang
sedang hemodialysis dan keluarga di Ruang Hemodialisa Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya mampu :
1. Menyebutkan pengertian jatuh
2. Menyebutkan faktor penyebab resiko jatuh
3. Menyebutkan penanggulangan atau pencegahan resiko jatuh
4. Mendemonstrasikan kembali cara memindahkan pasien dari kursi roda
ke tempat tidur atau sebaliknya dan cara membantu pasien berjalan
C. Sasaran
Kegiatan
Memberi
pembuka
Memperkenalkan
diri
salam
Kegiatan Sasaran
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
resiko
Memperhatikan
cara
Memperhatikan
Bertanya
Menjelaskan pokok
bahasan dan tujuan
2.
Pelaksanaan
35 menit
penyuluhan
Membagi leaflet
Menjelaskan
pengertian jatuh
Menjelaskan faktor
penyebab
resiko
jatuh
Menjelaskan
cara
pencegahan
jatuh
Menjelaskan
memindahkan pasien
dari kursi roda ke
tempat
tidur
atau
berjalan
Memberi
kesempatan
peserta
3.
Evaluasi
15 menit
Terminasi
5 menit
tentang
yang
Menjawab
pertanyaan
telah
diberikan
Mengucapkan terima
Mendengarkan
Menjawab salam
peserta
Mengucapkan salam
penutup
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
untuk
peserta
dengan
penuh antusias
kepada
bertanya
Menanyakan kepada
materi
4.
pasien
selesai.
Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
Pasien mengetahui pengertian jatuh.
Pasien mengetahui faktor penyebab resiko jatuh.
Pasien mengetahui cara penanggulangan atau pencegahan resiko
jatuh.
Pasien mengetahui cara berpindah dari kursi roda ke tempat tidur
atau sebaliknya dan cara membantu pasien berjalan
J. Pengorganisasian
MC dan Moderator
Fungsi
penyuluhan.
Penyaji
Fungsi
Notulen
Fungsi
:
: Membuka, mengatur dan menutup jalannya
:
:Menyajikan materi penyuluhan.
:
:Mendokumentasikan dan menyimpulkan
K. MATERI
a. Pengertian Jatuh :
Menurut Tinetti, et al. (1997, dalam Feder, 2000) Jatuh adalah
tiba-tiba, tidak disengaja yang menyebabkan perubahan posisi seseorang
berada di area yang lebih rendah, pada suatu objek, di lantai atau di
rumput atau di tanah, selain akibat dari serangan paralisis, epilepsi atau
kekuatan di luar batas.
Jatuh adalah suatu kejadian yang di laporkan penderita atau saksi
mata ,yang melibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai
/tempat yang lebih rendah atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka
(Reuben 1996, dalam Darmojo, 2004).
b. Faktor penyebab resiko jatuh :
Faktor risiko jatuh terdiri dari faktor intrinsik (kondisi diri, dan
berbagai penyakit) dan faktor ekstrinsik (lingkungan dan obat-obatan) :
1. Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh kondisi diri, aktivitas dan
berbagai
penyakit.
Perubahan-perubahan
akibat
proses
penuaan
diuretik/
antipsikotik,
anti
hipertensi,
antidepresan,
obat-obatan
kebingungan
seperti
phenothiazine,
barbiturat
dan
benzodiazepin
4. Alas kaki :
a. Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.
b. Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk
menjaga keseimbangan.
c. Pakai sepatu yang antislip atau sandal berbahan karet tidak licin.
5. Alat bantu :
Alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan
walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan
pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh
kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas
atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu
menunjang berat badan, alat yang paling cocok adalah four-wheeled
walker.Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan alat ditentukan
oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan.
d. Cara berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya dan
cara membantu pasien berjalan.
Cara berpindah dari kursi roda ke tempat tidur
Langkah Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
kedua
tangan
pada
leher
perawat
karena
dapat
kemudian
menuju
kaki
bagian
depan,
ekstensikan
1. Atur kursi roda dalam posisi terkunci dan dekatkan dengan tempat
tidur (pastikan juga dalam posisi terkunci).
2. Angkat kedua tatakan kursi roda dan minta pasieen untuk meletakkan
kaki yang kuat di bawah kursi roda sedangkan kaki yang lemah di
depannya.
3. Minta pasien untuk berpegangan pada kedua lengan kursi roda dengan
kuat sambil menghentakkan tubuh (jika tetap tidak mampu, rangkul
tubuh pasien dan bantu pasien untuk berdiri).
4. Minta pasien untuk berpegangan pada tepi tempat tidur.
5. Bantu pasien duduk di tepi tempat tidur.
6. Minta pasien untuk bergeser ke bagian tengah tempat tidur hingga
pasien dapat berbaring.
7. Atur posisi pasien hingga merasa nyaman di tempat tidur.
8. Bawa kursi roda menjauh dari tempat tidur pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Kane, R.L., Ouslander, J.G., & Abrass, I.B. (1989). Essentials of Clinical
Geriatrics .(2 nd Edition). US: McGraw-Hill.
Feder, G., Cryer, C., Donovan, S., & Carter, Y. (2000).Guideline for the
prevention of falls in people over 65. British Medical Journal
Skelton, D.A. (2001). Effects of physical activity on postural stability.Journal Age
and Ageing.
Newton, R.A.(2003). Balance and falls among older people. Journal The
American Society on Aging.
Darmojo, R.B.& Martono, H.H. (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) .
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Shobha, S.R. (2005). Prevention of falls in older patients.American Academy of
Family Physicians.
Probosuseno. (2006). Mengapa Lansia sering tiba-tiba Roboh?. Diakses dari
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/lansia280506.htm., tanggal
1 Desember 2008).
Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar
Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM
Barnedh, H., Sitorus, F., & Ali, W. (2006). Penilaian Keseimbangan menggunakan
Skala Keseimbangan Berg pada Lansia di Kelompok lansia Puskesmas
Tebet.Tesis . Jakarta:FKUI.