Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING
Tanggal Praktikum
: 15 Desember 2015
Tanggal Penyerahan
: 5 Januari 2016
Oleh :
Citha Amelia
NIM 141411006
Dida Anggiana
NIM 141411007
Dita Apriani
NIM 141411008
Endang Yuniarti
NIM 141411009
2 A- D3 Teknik Kimia
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................3
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Dewasa ini cadangan energi fosil setiap harinya mengalami penurunan sedangkan
kebutuhan manusia terhadap energi terus meningkat. Produksi minyak di Indonesia saat
ini pertahunnya sebesar 55 juta ton, dimana produksi ini diperkirakan hanya dapat
mencukupi kebutuhan BBM di Indonesia selama 10 tahun kedepan. Oleh karena itu,
pemanfaatan energi terbarukan seperti pemakaian gashohol (campuran ethanol dan
bensin) diharapkan dapat mengurangi atau mensubstitusi sekitar 40% atau 25 juta kilo
liter kebutuhan BBM nasional yang sampai saat ini masih harus dipenuhidengan cara
mengimpor. Pemakaian gashohol untuk mesin kendaraan berbahan bakar bensin
mempunyai efek positif terhadap lingkungan, karena dapat menekan emisi CO 2, CO,
hidrokarbon dan SOx.
Untuk itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No.5 Tahun 2006 tentang
kebijakan energi
alternatif sebagai bahan bakar pengganti minyak. Oleh karena itu pada tahun 2005 di
Jakarta telah dilaksanakan sosialisasi bahan bakar gashohol (E-10), namun hingga
sekarang pemakaian bahan bakar ini masih sebesar 2% (Roadmap energi Departemen
ESDM, 2004). Penggunaan bahan bakar gashohol diharapkan terus ditingkatkan hingga
tahun 2016 menjadi 5%.
Bioetanol (C2H5OH) diperoleh melalui proses fermentasi gula sederhana / glukosa
yang terdapat pada bahan alami (tumbuh-tumbuhan) dengan memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme tertentu. Fermentasi pada umumnya menggunakan proses batch. Pada
proses batch kadar dan produktivitas etanol yang dihasilkan rendah, hal ini dikarenakan
akumulasi dari etanol yang terbentuk pada fermentor akan meracuni mikroorganisme
yang berperan dalam pembentukan etanol itu sendiri. Akumulasi dari produk terlarut
yang bersifat racun akan menurunkan secara perlahan-lahan dan bahkan dapat
menghentikan pertumbuhan serta produksi dari mikroorganisme (Minier dan Goma,
1982). Saat konsentrasi etanol dari fermentasi broth mencapai 12% (v/v) pertumbuhan
spesifik mikroorganisme dan rate spesifik mikroorganisme akan menurun, densitas sel
3
dalam fermentor yang ada akan menjadi rendah sehingga masih banyak larutan gula yang
tidak terfermentasi dengan sempurna. Untuk mengatasi masalah inhibisi mikroorganisme
dalam fermentasi batch maka perlu dilakukan fermentasi secara kontinyu. Salah satu
teknik fermentasi kontinyu yang paling sering digunakan adalah teknik immobilisasi sel
dalam packed
2
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah mahasiswa diharapkan mampu :
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1
Teori Dasar
Pembuatan etanol dapat dilakukan dengan hidrasi etilen dan fermentasi. Metode
hidrasi etilen menggunakan bahan baku minyak bumi sementara bahan baku untuk proses
fermentasi berupa bahan mentah, seperti mono atau disakarida (gula, tebu, tetes tebu), bahan
berpati (padi,umbi, jagung,dll), dan bahan selusola (kayu, limbah pertanian). Ragi yang
dapat digunakan dalam proses fermentasi etanol adalah Saccharomycescerevisiae,
Saccharomyces
uvarum,
Candida
utillis,
Saccharomyces
anamensis,
Gula (C6H12O6)
Piruvat dekarboksilase
(CH3CHO)
asetaldehid + CO2
Ringkasan Reaksi :
5
C6H12O6
Keterangan :
V = Vmaks x
Cs
Ks+ Cs
dCs
V= - dt
Vmaks = aktivitas
biokatalisme maks per
satuan volume
dCp/dt = dx/dt
dx/dt= Vx
Kondisi operasi yang berpengaruh : konsentrasi glukosa, konsentrasi etanol, pH,
temperature, jenis mikroba yang digunakan. Ragi dapat tahan sampai konsentrasi glukosa
22% b/v. Pertumbuhan sel ragi seluruhnya terhenti pada konsentrasi etanol diatas 110 g/L,
temperature pertumbuhan sel ragia dalah 28-380C sedangkan temperature optimum
pembentukan produk adalah 380C pada konsentrasi etanol rendah.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1
Alcohol
Tabung reaksi
Jarum ose
1000 mL
Bunsen
Labu Erlenmeyer
Beaker glass
(NH4)2SO4 2 gram
Gelas ukur
KH2PO4 5 gram
Pipet tetes
Schout emulsion 10 mL
Refraktometer
Shaker
Aqudes hingga 1 L
Incubator
Neraca teknis
Gas N2
LANGKAH KERJA
a Pembuatan media fermentasi dan media aktivasi
Masukan bahan media aktivasi dan media fermentasi. Tambahkan aquadest hingga volume 1
L
Ambil sekitar 100 mL media dan masukan dalam labu Erlenmeyer 100 mL untuk pembuatan
media aktivasi (sisanya untuk media produksi).
Media aktivasi :
Lakukan sebanyak 3
kali dengan
perlakuan aseptis.
b Percobaan fermentasi
9
fermentasi dalam
900 ml.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
HASIL PENGAMATAN
Tabel 2. Data Kalibrasi larutan Etanol dan Sukrosa
Indeks Bias
Konsentrasi
(%)
Sukrosa
Etanol
3
1.3361
1.3335
5
1.3389
1.3343
7
1.3415
1.3354
9
1.3443
1.3365
12
1.3484
1.3382
Tabel 3. Data Sampel Alkohol dan Sisa Sukrosa
Waktu
Sampel
Alkohol
Sukrosa
45
Sampel 1
Indeks bias
1,3516
Kadar (%)
39,6
Brix
12,5
Kadar (%)
7977,14
90
Sampel 2
1,3518
40
12,6
8048,57
135
Sampel 3
1,3520
40,4
12,7
8120
180
Sampel 4
1,3523
41
13,1
8405,71
225
Sampel 5
1,3527
41,8
13,0
8334,29
270
Sampel 6
1,3516
39,5
12,6
8048,57
990
Sampel 7
1,3533
39
12,3
7834,29
1035
Sampel 8
1,3536
39,4
12,4
7905,71
12
1.34
1.34
f(x) = 0x + 1.33
R = 1
1.34
1.34
Indeks Bias
1.34
1.33
1.33
1.33
1.33
2
10
12
14
Konsentrasi (%)
1.3450
1.3400
Indeks Bias
1.3350
1.3300
1.3250
2
10
12
14
Konsentrasi (%)
13
42.5
42
41.5
41
40.5
f(x) = - 0x + 40.54
R = 0.28
40
39.5
39
38.5
38
37.5
0
200
400
600
800
1000
1200
800
1000
1200
t(menit)
8500
8400
8300
8200
f(x) = - 0.29x + 8192.77
R = 0.35
8100
Kadar Sukrosa (%)
8000
7900
7800
7700
7600
7500
0
200
400
600
t (menit)
14
Penentuan konsentrasi etanol dan sukrosa dilakukan dengan cara mensubstitusikan nilai
indeks bias ke dalam persamaan garis pada kurva kalibrasi.
Pada kurva kalibrasi larutan etanol didapatkan persamaan y =..(ax+b) dan untuk
kurva kalibrasi sukrosa didapat persamaan y = (ax+b) dengan x merupakan nilai
indeks bias dan y sebagai konsentrasi etanol/sukrosa dalam % massa.
Konsentrasi
etanol
(y)
indeks bias ( x )b
a
39,6
40
40,4
41
41,8
39,5
39
39,4
7977,14
8048,57
8120
8405,71
8334,29
8048,57
7834,29
7905,71
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1
Kesimpulan
1 Kadar alkohol dan sisa sukrosa yang didapat :
Sampel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Sampel 7
Sampel 8
2
% Etanol
39,6
40
40,4
41
41,8
39,5
39
39,4
% Sukrosa
7977,14
8048,57
8120
8405,71
8334,29
8048,57
7834,29
7905,71
sukrosa.
Saran
Inokulasi bakteri sebaiknya dua-tiga hari sebelum praktikum, sehingga
pada saat sehari sebelum praktikum bisa dilakukan untuk proses pencampuran
antara media aktivasi dan media fermentasi dan inkubasi terlebih dahulu agar
mikroba dapat berkembang biak dengan baik. Sehingga, pada saat hari
praktikum langsung melakukan proses pengambilan sampel dan sampelnya pun
sudah ada kadar alkoholnya dan dalam pengambilan sampel juga dalam waktu
rentang yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
16
Bailey, James E dan David F Ollis. 1986. Biochemical Engineering fundamentals. 2nd.
Singapore : McGraw-Hill Book.Co
Leoanggraini, Unung dan Rintis Manfaati. 2011. Buku 1 Bahan Ajar Praktikum Bioproses.
Politeknik Negeri Bandung : Jurusan Teknik Kimia.
Stanburry, Peter F dan A Whitaker.1984. Principles of Fermentation Technology. Great Britain:
A.Wheaton & Co. Ltd, Exeter.
Sumarsi, Sri.2007. Bioreaktor Sistem Batch.
https://ptp2007.files.wordpress.com/2007/10/microsoft-powerpoint-sistem-batch.pdf
diakses tanggal 1 Januari 2016 (19.46 WIB)
17
LAMPIRAN
Etanol
Konsentrasi etanol (y) =
1,35161,3318
0,0005
= 39,6
1,35181,3318
0,0005
= 40
1,35201,3318
0,0005
= 40,4
1,35231,3318
0,0005
= 41
1,35271,3318
0,0005
= 41,8
1,35161,3318
0,0005
= 39,5
1,35131,3318
0,0005
= 39
18
1,35151,3318
0,0005
= 39,4
Sukrosa
Konsentrasi sukrosa (y) =
a. Brix = 12,5
Konsentrasi etanol (y) =
12,51,332
0,0014
= 7977,14
12,61,332
0,0014
= 8048,57
12,71,332
0,0014
= 8120
13,11,332
0,0014
= 8405,71
131,332
0,0014
b. Brix = 12,6
Konsentrasi etanol (y) =
c. Brix = 12,7
Konsentrasi etanol (y) =
d. Brix = 13,1
Konsentrasi etanol (y) =
e. Brix = 13,0
Konsentrasi etanol (y) =
= 8334,29
19
f. Brix = 12,6
Konsentrasi etanol (y) =
12,61,332
0,0014
= 8048,57
12,31,332
0,0014
= 7834,29
12,41,332
0,0014
= 7905,71
g. Brix = 12,3
Konsentrasi etanol (y) =
h. Brix = 12,4
Konsentrasi etanol (y) =
20