Professional Documents
Culture Documents
MODUL PELATIHAN
POSITIVE DEVIANCE /HEARTH
A RESOURCE GUIDED FOR SUSTAINAIBLY REHABILITATING
MALNUTRISHED CHILDREN
*Diadaptasi dari child survival collaborations and resource group
Nutrition working group, February 2003
2
MATERI PEMBELAJARAN
Tinjauan Umum Positif Deviance dan Pos Gizi
Positive deviance adalah sebuah pendekatan yang telah berhasil menurunkan angka kurang gizi.
PD membuat masyarakat mampu menurunkan angka kurang gizi yang ada saat ini dan
memcegah kurang gizi setelah menyelesaikan program ini.
jumlah anak kurang gizi dan mempromosikan perkembangan anak yang normal di tingkat
masyarakat.
1. Pendekatan PD
PD didasarkan pada pemikiran bahwa beberapa pemecahan masalah terhadap
masalah yang ada di dalam masyarakat dan hanya perlu diketemukan. Karena perubahan
perilaku berjalan perlahan, sejumlah praktisi kesehatan masyarakat setuju bahwa pemecahan
masalah yang ditemukan dalam suatu masyarakatdapat lebih bertahan dibandingkan dengan
pemecahan masalah dari luar yang dibawa masuk ke dalam masyarakat tersebut. Proses PD
3
dan Pos gizi memanfaatkan kearifan lokalyang berhasil mengobatidan mencegah kekurangan
gizi dan menyebarluaskan kearifan tersebut ke seluruh masyarakat.
PD merupakan pendekatan yang berbasis pada kekuatan atas dasar keyakinan
bahwa dalam setiap masyarakat terdapat individu-individu tertentu yang dapat menemukan
cara-cara yang lebih baik untuk mencegah kekurangan gizi dibandingkan dengan individuindividu lain yang memiliki sumber daya dan menghadapi resiko yang sama. Melalui proses
yang dinamis yang disebut Positive Devance Inquiry, staf program mengajak masyarakat
untuk menemukan praktek-praktek unik yang berkontribusi pada keadaan gizi anak yang
lebih. Staf program dan masyarakat kemudian mendesain sebuah intervensi yang
memungkinkan keluarga-keluarga dengan anak yang menderita kurang gizi untuk belajar dan
mempraktekan hal-hal tersebut dan perilaku-perilaku lain yang lebih menguntungkan.
2. Pendekatan Pos Gizi
Pada pendekatan Pos Gizi , para kader dan ibu balita / pengasuh anak-anak kurang
gizi mempraktekan berbagai perilaku baru dalam hal memasak, pemberian makan,
kebersihan dan perawatan anak yang telah terbukti berhasil dalam merehabilitasi anak-anak
yang kurang gizi.
Berbagai perilaku terpilih (unik) tersebut berasal dari hasil penemuan penyelidikan
keluarga PD (Positive Deviance Inquiry)dan berbagai perilaku kunci yang dikemukakan oleh
para ahli kesehatan masyarakat. Para kader secara aktif ibu dan anak dalam proses
rehabilitasi dan pembelajaran dalam situasi yang menyenangkan sehingga keluarga-keluarga
tersebut dapat mempertahankan status gizi anak yang sudah baik di rumah. Kegiatan Pos gizi
terdiri dari rehabilitasi dan pendidikan gizi selama periode 20 hari yang diikuti dengan
kunjungan para kader ke rumah setiap ibu balita/pengasuh.
Pendekatan Pos gizi mempromosikan perubahan perilaku dan memberdayakan para
ibu balita/pengasuh untuk bertanggung jawab terhadap rehabilitasi gizi anak-anak mereka
dengan menggunakan pengetahuan dan sumber daya local. Setelah dua minggu diberikan
makanan tambahan berkalori tinggi, anak-anak menjadi lebih bertenaga dan nafsu makan
merekapun bertambah. Perubahan nyata yang terlihat pada anak, dengan disertai metode
belajar sambil bekerja, akan meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan ibu
balita/pengasuh dalam berbagai perilaku pemberian makan, merawat anak, kebersihan dan
perilaku perawatan anak (saat sakit). Adanya perilaku yang lebih baik, tanpa memperdulikan
4
latar belakang pendidikan sang ibu, akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Pendekatan ini telah berhasil mengurangi angka kurang gizi pada kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran dengan cara membuat anggota masyarakat mapu untuk
menemukan dan mempraktekan perilaku unik dari keluarga PD dalam kegiatan harian Pos
Gizi.
PD dan Pos Gizi adalah alat mobilisasi masyarakat yang efektif, yaitu dengan cara
mendidik masyarakat untuk bekerja dengan melibatkan berbagai lapisan social masyarakat
tersebut, untuk bekerjasama mengatasi masalah dan menemukan pemecahan masalah dari
dalam masyarakat mereka sendiri.
Metode PD/Heart harus diadaptasi sesuai dengan kondisi setempat dan banyak
langkah-langkah yang fleksibel, namun beberapa hal yang esensial harus dilakukan untuk
menjamin metode in efektif. Berikut adalah pengalaman yang membuat program efektif:
kunjungan rumah
Sebelum sesi heart, anak diberikan obat cacing dan micro nutrient yang diperlukan
Pemberian makanan
Perilaku-perilaku yang baik termasuk pemberian makanan yang bervariasi kepada bayi
setelah 6 bulan dalam porsi kecil dalam keseharian sebagai tambahan dari ASI,
pemberian makanan secara aktif, pemberian makanan selama sakit dan pada masa
pemulihan, dan penganan anak dengan nafsu makan rendah.
Perilaku pengasuhan
Interaksi yang positif antara anak dengan pengasuh akan membantu perkembangan emosi
dan psikologis anak. Perilaku positive ini mencakup interaksi verbal yang sering
terhadapa anak, memberikan perhatian terhadap anak dan menunjukan kasih saying,
pembagian kerja yang memungkinkan memberikan pengasuhan yang tepat dan partisipasi
aktif dari ayah dalam pengasuhan. Hal-hal ini dan beberapa perilaku penasuhan
sandal, dll yang bias diadaptasi dengan mudah oleh para pengasuh.
Praktek perawatan anak
Disamping memberikan imunisasi lengkap terhadap anak, perawatan terhadap anak sakit
yang cepat dan pertolongan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki peranan
sangat penting pula untuk menjaga anak tetap sehat.
Perilku-perilaku diatas perlu dikaji dalam konteks budaya masyarakat dimana metode
PD/Heart akan dilaksanakan. Staf bekerja sama dengan mitra local mencari perilaku-perilaku
kunci dalam masing-masing masyarakat. Berikut adalah 16 praktek kunci keluarga yang
diadopsi oleh WHO dan Unicef untuk mTBS ( Manjemen Terpadu Balita sakit) untuk
menurunkan penyebab utama kesakitan dan kematian anak.
Pertumbuhan Fisik dan Mental
Pencegahan Penyakit
6
Menyusui anak secara eksklusif selama 6 Memberikan imunisasi lengkap kepada
bulan
Memulai memberikan makanan pada usia 6
dalam
dengan
pengasuhan
memenuhi
kebutuhan
melalui
berbicara,
anak
Pencarian perawatan
saat
anak
sakit
dan
yang tepat
Mengikuti nasihat para petugas kesehatan
mengenai perawatan, tindak lanjut dan
rujukan
Meyakinkan
setiap
wanita
hamil
termasuk
paling
pemeriksaan
sedikit
kehamilan,
7
3. Perbedaan Pendekatan PD/Heart dari program Gizi Tradisonal
Intervensi gizi tradisional meliputi pemantauan pertumbuhan, konseling dan pemberian
makanan tambahan dan mikronutrient seperti vit.A. pendekatan tradisional terhadap
intervensi gizi cenderung mencari masalah-masalah yang perlu diatasi. Pendekatan PD/Heart
mencari perilaku-perilaku posiif dan kekuatan yang terdapat di masyarakat dan apa yang
adapat diandalkan masyarakat. Melihat pertanyaan-pertanyaan berikut yang biasanya
digunkan dalam pendektan tersebut menunjukan perbedaan.
Pendekatan Tradisional
Apa kebutuhan anda?
Apa masalahnya?
Apa yang dapat kami sediakan?
Apa yang kurang dari masyarakat?
Apa yang tidak tersedia disini?
Pendekatan Pd/Heart
Apa kekuatan yang anda punyai?
Apa yang berjalan disini?
Apa sumber daya anda?
Hal baik apa yan ada di masyarakat?
Apa yang dapat kita andalkan?
8
bagaimana merehabilitasi anak yang kurang gizi, tetapi bagaimana meneruskan tanpa
henti upaya rehabilitasi tersebut di rumah. Keterampilan yang dipraktekan menjadi
kebiasaan bahkan anak-anak yang lebih muda akan memperoleh keterampilan untuk
meneruskan PD/Heart, hanya dengan sumber daya local, jika perlu.
e. Asli
Karena solusinya berakar local, kemajuan diperolehsecara tepat tanpa banyak sumber
daya dari luar. Pendekatan ini dapat diterapkan secara luas, karena para penyimpang
positif (orang-orang yang memiliki perilaku unik yang baik) hamper selalu ada di
masyarakat.
f. Dapat diterima secara budaya
Karena Hearth didasarkan pada perilaku asli dalam onteks social, etnis, bahasa dan
agama dari masing-masing masyarakat, maka jelas hal ini akan tepat dari segi budaya.
g. Berdasarkan pada perubahan perilaku (tidak pada penambhan pengetahuan)
Tiga langkah dalam proses perubahan perilaku yang tercakup dalam pendekatan ii:
Penemuan penyimpang positif
Demonstrasi (sesi Hearth)
Mengerjakannya (sesi Hearth dan di rumah)
TOPIC I : PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE (PENYIMPANG POSITIF)
Topik
: Pendekatan Positive Deviance
Waktu
: 75 menit
Jumlah Peserta
: 30 peserta
Tujuan Pemebelajaran Umum
Setelah mengikuti sesi ini peserta memahami arti penting mengatasi malnutrisi secara dini
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti sesi ini peserta:
- Mampu menyebutkan pengertian malnutrisi dan cara mengukurnya
- Mampu menyebutkan sebab-sebab malnutrisi
- Dapat menyebutkan perbedaan pendekatan PMT tradisioanl dan PD
- Dapat menyebutkan tujuan
- Dapat menyebutkan kelebihan pendekatan PD
Metode:
Suasana I : (waktu 10 menit)
-
Fasilitator menanyakan apa yang ketahui mengenai kurang gizi dan penyebab kekurangan
gizi
Fasilitator menyimpulkan, melengkapi dan menjelaskan tentang pengertian malnutrisi dan
penyebab kekurangan gizi pada anak
9
Suasana 2 : (waktu 15 menit)
-
Fasilitator menayakan kepada para peserta mengenai program PMT yang biasa dilakukan
Fasilitator menjelaskan mengenai pendekatan positif Deviance dengan cara replay: dua atau
Fasilitator meriew tentang apa yang telah dipelajari pada sesi ini dan menyimpulkan
Fasilitator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mendiskusikan hal baru yang
ada pada pendekatan Positif Deviance
10
Waktu
: 45 menit
Metode:
Suasana 1: ceramah dan tanya jawab (waktu 45 menit)
-
Fasilitator menjelaskan langkah-langkah kunci dan hasil-hasil yang akan dicapai setiap step
Materi Pembelajaran
Langkah-langkah kunci dalam Positif Deviance:
1. Putuskan apakah pendekatan Positif Deviance/Hearth layak bagi masyarakat yang dituju
11
Hasil. Pengukuran komponen-komponen kunci untuk keefektifan program baik di dalam
masyarakat maupun organisasi pelaksana dan keputusan yang didasrkan pada informasi yang
cukup apakah akan memulai pendekatan PD/Hearth.
2. Memulaai mobilisasi masayarakat dan memilih serta melatih sumebr daya manusianya
Hasil. mendukung masyarakat melalui identifikasi dan keterlibatan pengambil keputusandan
individu-individu yang memiliki pengaruh, pembentukan dan atau penguatan komite
kesehatan desa (organisasi kader kesehatan desa), identifikasi dan pelatihan bagi para
pengelola PD/Hearth.
3. Menyiapkan Positive Deviance Inquiry
Hasil. Kesadaran mengenai praktek-praktek yang ada yang mempengaruhi status gizi dan
perkembangan anak, Wealth ranking dari keluarga dan pengukuran data dasra gizi untuk
mengidentifikasi anak yang kurang gizi dan penyimpangan positif
4. Melakukan Positif Deviance Inquiry
Hasil. Identifikasi perilaku-perilaku kunci dalam pemberian makanan, pengasuhan,
kebersihan diri dan perawatan anak untuk diajarkan selama sesi Hearth berdasarkan hasil
kunjungan rumah kepada keluarga-keluarga penyimpang positif.
5. Mendesain sesi Hearth
Hasil. Jawal 12 hari sesi Hearth (berbasis rumah) dengan menu-menu yang sehat dan pesanpesan pendidikan kesehatan yang efektif
6. Melaksanakan sesi Hearth dengan anak-anak yang menderita kurang gizi beserta orang
tua/pengasuhnya
Hasil. Terjadi pemulihan terhadap anak-anak yang menderita kurang gizi dan meningkatkan
pengetahuan dan mempraktekan perilaku-perilaku baru.
7. Perkuat dan dukung perilaku baru melalui kunjungan tindak lanjut
Hasil. Peserta mempraktekan perilaku-perilaku baru ditingkat rumah tangga
8. Ulangi sesi Hearth bilamana diperlukan
Hasil. Mayoritas anak sembuh/terehabilitasi dan tumbuh dengan baik
9. Perluas program PD/Hearth kepada masyarakat yang lain
Hasil. Masyarakat yang lebih luas merehabilitasi anak kurang gizi
Keberlanjutan perlu dibangun dan terencana sejak dari permulaan dan tidak sekedar dilekatkan
setelah sesi Hearth selesai. Monitoring dan evaluasi sangat penting dilakukan pada setiap
langkah-langkah diatas.
12
TOPIC 3 : PUTUSKAN APAKAH PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE/HEARTH
LAYAK BAGI MASYARAKAT YANG DITUJU
Topic
Waktu
: 30 menit
Jumlah peserta
: 8 orang
deviance
Mampu menjelaskan ha;-hal yang harus diperhatikan dari tiap bahan pertimbangan untuk
mengaplikasikan pendekatan positive deviance
Metode:
Suasana 1: ceramah dan tanya jawab
-
Materi Pelmbelajaran
Langkah pertama: Menentukan apakah PD/Hearth cocok untuk anda
A. Kondisi Umum
Pendekatan PD/Hearth paling cost effective di dalam masyarakat dimana sedikitnya 30 %
anak menderita kurang gizi (termasuk kurang gizi ringan, sedang, dan berat). Karena
pendekatan ini mensyaratkan tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi, pendekatan
13
ini mungkin tidak terlalu cocok jika prevalensinya kurang dari 30%. Metode yang digunakan
untuk menentukan, didasarkan pada standar BB per umur (KMS).
Jika jumlah anak yang malnutrisi rendah, pertimbangkan kemungkinan bahwa tidak semua
anak telah tercatat. Pencatatan dari rumah ke rumah dalam hal ini penting dilakukan untuk
memastikan jumlah anak yang malnurtrisi.
Ketersediaan bahan makanan local yang terjangkau: harus tersedia bahan makanan local,
PD/Hearth tidak cocok untuk daerah yang kekurangan bahan makanan untuk jangka waktu
yang lama atau sumber makanan berasal dari program bantuan pangan. Ini dapat dilakukan
dengan:
-
Sebaran rumah : PD/Heath cok untuk dimana letak antara rumah relative berdekatan karena
para pengasuh dapat menghadiri sesi Hearth harian tanpa menambah jam untuk berjalan kaki.
Kedekatan juga mempermudah bagi sukarelawan untuk sering melakukan kunjungan rumah.
Urban/rural : pengalaman menunjukan bahwa pendekatan PD/Hearth dapat diterapkan di
perkotaan atau di pedesaan. Diperkotaan, bahan makanan dibeli.
Keberadaan Program Bantuan Pangan
PD/Hearth dimaksudkan untuk memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya local untuk
mengatasi masalah kurNG GIZI. PENYEDIAAN BAHAN MAKANAN dari luar dalam
bentuk bantuan pangan dapat mengacaukan tujan PD dalam memanfaatkan bahan makanan
local. Namun demikian Negara-negara yang menerima program bantuan pangan sangat
penting untuk menemukan cara-cara yang kreatif untuk memanfaatkan bahan makanan
tersebut yang tidak merusak tujuan PD/Hearth.
Selama fase pencarian (PDI) mungkin akan terlihat beberapa keluarga memanfaatkan
makanan dengan cara yang lebih baik disbanding yang lain. Mungkin mereka menyiapkan
makanannya dengan rasa yang lebih enak atau menjualnya untuk membeli bahan makanan
lain. Saat program bantuan pangan selesai, maka fase pencarian harus dilakukan untuk
14
mencari cara mengatasi kurang gizi dengan tanpa tergantung dari bahan makananan bantuan
tersebut.
Pengungsi
PD/Hearth bukan merupakan pendekatan yang baik untuk proyek yang diperuntukkan untuk
para pengungsi. Namun demikian, pendekatan PD/Hearth dapat menjadi alat yang efektif
untuk mengetahui strategi-strategi dan keterampilan unik beberapa individu keluarga dalam
menghadapi situasi ini.
Masyarakat yang tidak memiliki lahan atau masyarakat tersebar
Masyarakat seperti ini tidak stabil, tetapi menyimpang positif dalam masyarakat itu ada.
Startegi yang berkombinasi dnegan komponen income generating untuk mendukung
keamanan pangan keluarga diperlukan.
Keberadaan program pengembangan dan kesehatan masyarakat
Ada beberapa program kesehatan masyarakat yang bekerja secara sinergis dengan
pendekatan PD/Hearth untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi anak-anak. Penting
untuk mengetahui status program-program tersebut saat ini dan buat keputusan dalam hal
kaitan dengan tujuan program dan sumber daya yang tersedia. Bilamana mungkin, program
harus mempertimbangkan pelaksanaan aktivitas kesehatan atau berpartner dengan organisasi
lain yang dapat melaksanakan:
- Program imunisasi
- Suplementasi gizi (mikronutrient)
- Pemberian obat cacing
- System rujukan ke fasiitas kesehatan bagi anak sakit
Upaya-upaya
keamanan pangan, peningkatan ekonomi, air dan sanitasi. Jika MTBS ada, PD?Hearth dapat
melengkapi pesan-pesan pendidikan kesehatan dan mendapatakan manfaat dari pengukuran
masyarakat, klasifikasi (penyakit), pengobatan dan system rujukan. Malnutrisi merupakan
penyebab dan sekaligus merupakan dari masalah-masalah kesehatan masyarakat yang lain
dan tidak dapat dilihat dari indikato kesehatan masyarakat seperti angka kesakitan diare dan
kematian akibat pneumonia dan malaria.
System untuk mengidentifikasi dan menelusuri angka kekurangan gizi
15
Program-program berikut bermanfaat di dalam masyarakat yang punya komitmen untuk
melaksanakan PD/Hearth dan menjaga angka malnutrisi pada level yang endah. Penting
sekali untuk mengukur apakah program-program ini atau berpartner dengan organisasi yang
dapat menyediakan sumber daya atau ahli.
B. Komitmen Masyarakat
Merupakan syaratvital terhadap pendekatan PD/Hearth. Jika pimpianan atau tokoh
masyarakat tidak terlibat dalam proses ini, usaha ini sebaiknya tidak dilakukan. Hal-hal
berikut sangat berkontribusi menentukan keberhasilan tidaknya program:
Keberadaan pimpinan atau tokoh masyarakat yang memiliki komitmen
Adanya komite kesehatan desa, sekelompok orang yang peduli terhadap masalah
kesehatan di desa
Adanya para kader yang potensial di masyarakat
16
Materi Pembelajaran
17
Langkah kedua: Mobilisasi masyarakat, menseleksi dan melatih SDM
A. Mobilisasi masyarakat
PD/Hearth adalah program yang dijalankan masyarakat dimana sangat diperlukan partisipasi
aktif masyarakat. Karena prosesnya memerlukan penemuan sendiri oleh masyarakat dan
kemudian bertindak, maka pelaksanaan PD/Hearth tidak akan berhasil tanpa partisipasi atau
dukungan masyarakat.
- Temui pimpinan dan tokoh-tokoh masyarakat
Diskusikan mengenai situasi kesehatan di masyarakat, khususnya balita. Evaluasi apakah
ada minat / perhatian masyarakat mengenai kondisi gizi di masyarakat. Apakah menjadi
prioritas utama? Kelompok umur berapa yang paling rawan? Balita? Batita? Di bawah 2
tahun? Apakah masyarakat menganggapnya sebagai masalah? Apakah masyarakat
memahami hilangnya potensi anak apabila anak menderita kurang gizi? Menampilkan
data kesehatan / gizi setempat dengan cara yang dapat dipahami seringkali menjadi
-
18
sukarelawan itu. Ini mengubah paradigm tentang bagaimana mengajar keluarga kurang
mampu di Negara-negara berkembang.
inquiry
Tanya jawab
Peserta dikelompokan berdasarkan asla desa. Peserta yang tidak mewakili desa akan dibagi
19
Suasana 5: Group work (20 menit)
-
Materi
Langkah ketiga: menyiapkan Positive Deviance Inquiry
Positive deviance inquiry adalah alat survey komunitas untuk menemukan para orang
tua/pengasuh penyimpang positif (orang-orang yang memiliki perilaku positif)
Yang berhasil atau mempraktekan hal-hal yang kita inginkan yang dapat ditiru oleh yang lain
untuk mengatasi masalah-masalah di masyarakat. Dalam PD/Hearth ini difokuskan terhadap
praktek-prakteek untuk menurunkan angka kurang gizi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum mengerjakan Positive Deviance Inquiry adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
20
Jika lembaga donor anda belum menentukan kelompok target, libatkan masyarakat dalam
menentukan kelompok ini. Karena sampai usia 6 bulan anak masih mendapatkan ASI
eksklusif, maka usia termuda adalah 7 bulan. Jika jumlah anak balita terlalu banyak, maka
prioritaskan usia 7 bulan sampai 3 tahun ini pertumbuhan lebih cepat dibandingkan yang
lainnya.
b. Melakukan survey dasar
Survey dasar ini dilakukan untuk mengidentifikasi anak-anak yang kurang gizi sekaligus
menjadi alat untuk memobilisir masyarakat. Semua anak di timbang. Pengukuran BB/TB
bagus untuk digunakan mengukur malnutrisi akut atau wasting. Namun demikian karena
ukuran BB/U lebih sensitive terhadap perubahan, maka ukuran ini yang akan dipakai
pendekatan PD/Hearth. Anak dikelompokkan dalam kategori gizi kurang ringan, sedang dan
berat (di KMS digambarkan dalam warna hijau kekuningan, kuning dan dibawah garis
merah). Jika KMS telah tersedia, maka data bulan terakhir dapat digunakan untuk keperluan
ini.
c. Melakukan analisa situasi
Pengetahuan mengenai situasi masyarakat saat ini penting untuk perencanaan program yang
baik. Sebagai tambahan data survey gizi dasar, data-data berikut penting untuk dikumpulkan:
Keadaan kesehatan umum: cakupan imunisasi, kejadian dan perawatan ISPA khususnya
pneumonia, diare, malaria, dan angka kecacingan pada anak; kekurangan vitamin A;
kematiannya (karena terlambat memberikan pertolongan yang tidak baik atau yang lain)
Perilaku dan kepercayaan masyarakat: pemberian makanan (menyusui, saat mulai
member makanan bayi, dsb), kepercayaan ini sangat penting karena didalam metode ini
yang menjadi focus adalah perawatan ank sakit dan ketersediaan air bersih.
Pemahaman mengenai perilaku dan kepercayaan ini sangat penting, karena didalam metode
ini yang menjadi focus adalah perubahan perilaku untuk mengatasi kurang gizi.
d. Melakukan survey rangking kesejahteraan
Bersama dengan masyarakat membuat criteria tingkat kesejahteraan untuk menggolongkan
masyarakat membuat criteria tingkat kesejahteraan untuk menggolonkan masyarakat menurut
tingkat social ekonominya. Hal ini dapat berupa penggolongan sederhana, mampu dan
kurang mampu. Criteria ini akan spesifik untuk masing-masing masyarakat. Ada salah satu
contoh sederhana yang telah dipakai: di Guatemala (kaya: memakai sepatu, sedang: memakai
21
sandal, miskin: tidak memiliki sandal atau sepatu). Contoh pertanyaan yang dapat digunakan
dalam menetapkan criteria kesejahteraan:
- Bagaimana anda menggambar keluarga mampu dan kurang mampu?
- Bagaimana tempat tinggalnya?
- Pakaian apa yang biasa dipakai?
- Makanan apa yenag biasa dimakan?
- Siapa pengasuh utama anak-anak nya?
- Berapa biaya yang dikeluarkan untuk kesehatan selama setahun?
- Apakah pekerjaan ibu dan bapak?
e. Menyelenggarakan pertemuan dengan masyarakat untuk mendapatkan umpan balik terhadap
hasil survey, mengenalkan metode PD/hearth dan menetapkan tujuan.
Setelah selesai melakukan survey, selenggarakan pertemuan dengan masyarakat untuk
mendapatkan umpan balik, mengenalkan metode PD/hearth dan menetapkan tujuan yang
akan dicapai secara bersama-sama. Agendanya:
- Menyapaikan hasil survey, lakukan dengan cara yang menarik, gunakan grafik untuk
lebih memberikan gambaran yang jelas.
- Review (kajilah) tanda-tanda kurang gizi (baik fisik maupun psikologis)
- Bahaslah akibat-akibat kurang gizi baik jangka panjang maupun jangka pendek
- Kenalkan konsep metode PD/hearth
f. Mengidentifikasi para penyimpang positif
Setelah menyelenggarakan pertemuan, pimpinan desa/dusun bersama
kader
mengidentifikasi/mencari penyimpang positif yaitu anak-anak yang memiliki status gizi baik
dan identifikasi mereka-mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.buatlah seperti
table dibawah ini:
Keluarga miskin
Anak (penyimpang positif)
Anak
Keluarga mampu
Anak
Anak (penyimpang positif)
Para kader harus mempertimbangkan para penyimpang positif adanya factor lain yang
mempengaruhi misalnya anak tersebut tunggal atau memiliki nenek yang kaya. Anak-anak
seperti ini tidak termasuk penyimpang positif. Penyimpang positif bukanlah:
- Anak yang gemuk/besar tapi saat ini kehilangan berat badannya
- Anak dengan latar belakang begging atau scavenging
- Anak pertama atau tunggal
- Memiliki saudara yang kurang gizi berat
- Memiliki masalah kesehata atau social
- Sedang ikut program PMT
- Bayi keil, bayi berat badan lahir rendah yang saat ini sedang mulai tumbuh baik
g. Melatih dan menyiapkan tim pelaksana positive deviance inquiry
22
Karena positive deviance inquiry merupakan jantung bagi metode PD/Hearth maka kader
harus terlatih dan disiapkan secara baik. Topic pelatihannya adalah sebagai berikut:
- Konsep metode PD/Hearth
- Tujuan positive Deviance
- Review perilaku pemberian makanan, perawatan dan pencarian pertolongan jika anak
-
sakit
Pengenalan metode pengumpulan data: checklist observasi dan wawancara semi
terstruktur
Pencatatan dan pelaporan
Petunjuk melaksanakan kunjungan rumah
membuat keluarga tersebut memiliki anak yang baik atau kurang gizi
Keterampilan mengamati dan mewawancarai dengan penekanan pada probing dan
keterampilan mendengarkan
Mampu menjelaskan empat kategori perilaku dasar yang diamati dalam sesi Hearth
Metode:
Suasana 1:
-
Fasilitator menjelaskan empat kategori perilaku dasar yang diamati dalam pendekatan Hearth
Tanya jawab
23
Materi
Langkah keempat: melakukan positive Deviance Inquiry
Positive deviance inquiry merupakan alat untuk menemukan praktek-praktek yang berhasil dari
para penyimpang positif. Ini merupakan kuncidari daya perilaku yang akan diajarkan selama sesi
Hearth. Jika anggota masyarakat tidak melihat sendiri apa yang tetangga mereka lakukan untuk
mencegah/ mengatasi kurang gizi, mereka tidak akan percaya bahwa ada praktek-praktek local
yang dapat mereka pelajari dan ikuti untuk mendapatkan hasil yang sama. Positive deviance
inquiry memberikan informasi untuk merancang menu-menu makanan dan isi dari pendidikan
kesehatan selama sesi Hearth.
Hal ini dapat dilakukan secara cepat oleh masyarakat sendiri, para kader dan staff yang dilakukan
dengan kunjungan rumah dan mengamati perilaku keluarga dan pengasuh anak. Pengumpulan
dan analisa datanya dapat dilakukan kurang dari satu minggu.
Ada empat kategori perilaku dasar yang diamati:
-
Praktek pemberian makanan (feeding practice): penggunaan bahan makanan tertentu yang
lingkungan
Praktek perawatan kesehatan (health care practices): cara-cara pencegahan penyakit,
perawatan anak sakit selama di rumah dan penggunaan pelayanan kesehatan.
Cara baru untuk melihat persoalan lama; mencari cara penyelesaian yang berhasil saat ini.
Cara mengamati sesuatu yang nyata: si sekitar orang mempraktekan perilaku-perilaku yang
24
-
Waktu
: 30 menit
Jumlah peserta
: 30 peserta
Metode:
Suasana 1:
-
Fasilitator menjelaskan mengenai hal-hal yang dilakukan dalam mendesain sesi Hearth
Suasana 2:
25
-
Kelas dibagi dalam enam kelompok. Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan dan
Suasana 3:
-
Suasana 4:
-
Materi
Langkah kelima: Mendesain sesi hearth
Sesi Hearth di rumah-rumah penduduk dalam masyarakat tersebut selama 12 hari dengan tidak
lebih dari 10 anak dan pengasuhnya. Pada setiap sesi hearth, para orang tua/pengasuh
menyiapkan makan yang mengandung zat tenaga yang tinggi, menyuapi anaknya sesuai dengan
petunjuk dari para kader. Mereka juga belajar mengenai gizi, pola asuh dan sebagainya.
Sesi harian Hearth ini biasanya berlangsung sekitar 2 jam, masing-masing sesi terdiri dari:
Mengatur tempat masak, menyuapi cuci tangan, penyiapan makanan, penyuapan makanan,
integrasi dengan pendidikan gizi dan kesehatan. Dalam langkah ini ditentukan:
a. Jadwal sesi Hearth
Jadwal sesi Hearth dibuat dengan criteria sebagai berikut:
- Pilih waktu yang paling cocok bagipara ibu/pengasuh sehingga tingkat kehadirannya
-
tinggi
Karena diharapkan anak tetap makan di rumah, maka pilih waktu antar waktu makan
(jadi, makanan di sesi hearth ini menjadi tambahan bagi anak-anak) misalnya sekitar
26
Makanan tambahan diperlukan untuk upaya pemulihan kurang gizi yang disajikan setiap hari
selama 12 hari sesi hearth. Menurut WHO, anak pada masa pemulihan mereka harus
diberikan 150-220 kalori per kg berat badan per hari. Jika kurang dari 130 kalori perhari,
pemulihan tidak mungkin terjadi. Sesi hearth ini setidaknya menyediakan 600-800 kalori
setiap hari dengan jumlah 25-27 gram untuk setiap anak. Dengan menu tersebut, perubahan
akan sangat erlihat dalam waktu 2 minggu.
Menu harus:
- Termasuk makanan kecil untuk anak yang tidak mengenyangkan selama menunggu
-
kegiatan memasak
Makanan khusus(makanan khas yang ditemukan dari penyimpang positif)
Penyiapan makanan yang bervariasi
Bahan-bahan yang digunakan harus yang tersedia di lingkungan setempat, tepat musim
Buatlah menu berdasarkan temuan dari penyimpang positif, survey pasar setempat dan
analisa nilai gizi bahan makanan lokal
c. Merancang pesan pendidikan kesehatan dan gizi
Materi 9 pesan asuhan dini tumbuh kembang anak dapat digunakan dalam sesi ini. Sejumlah
perilaku positif yang ditemukan selama proses positive deviance inquiry juga harus dibahas.
d. Menentukan untuk tempat sesi hearth
Istilah hearth/rumah diambil dari kesukarelaan para kader menggunkan harta atau rumah
untuk membantu para ibu/pengasuh memulihkan anak-anak kurang gizi. Menggunakan
tempat yang sama selama sei 12 hari akan sangat membantu.
e. Mendesain protocol untuk sesi hearth
Pembuatan protocol perlu dilakukan bersama dengan masyarakat agar berpartisipasi dan
dukungan masyarakat tetap tinggi selama program. Protocol tersebut memuat:
- Penentuan batasan status gizi yang harus mengikuti sesi ini
- Penentuan batasan kapan dinyatakan lulus
- Penentuan beberapa sesi hearth yang dapat diikuti oleh setiap anak walaupun mungkin
dia belum lulus
f. Membuat rencana kegiatan tahunan setelah selesai, buatlah rencana tindak lanjutnya.
Pastikan setiap keluarga terus mendatangi Posyandu/taman Posyandu unutk memantau gizi
dan kesehatan anaknya.
27
TOPIC 8: LANGKAH 6: MELAKSANAKAN SESI HEARTH DENGAN ANAK-ANAK
YANG MENDERITA KURANG GIZI BESERTA ORANG TUA/PENGASUHNYA
Topic
waktu
: 30 menit
Jumlah peserta
: 30 peserta
Metode :
Suasana 1:
-
Materi Pembelajaran
Melaksanakan sesi herath dengan anak-anak yang menderita gizi beserta orang tua/
pengasuhnya. Setelah persiapan diatas, lakukan sesi hearth selama 12 hari. Sesi hearth ini
bisanya berlangsung sekitar 2 jam: 1 jam untuk persiapan makanan dan memasaknya, jam
untuk menyuapi anak-anak dan jam lagi untuk bersih-bersih dan penyuluhan.
Masing-masing peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka mempelajari semua
keterampilan. Sebagian mungkin menyiapkan makanan, mencuci bahan makanan, memasak,
sebagian lain membersihkan anak-anak, memeriksa kebersihan kukunya, sebagian lagi
melakukan stimulasi dengan cara bermain dan bernyayi, dsb.
28
Hari-hari khusus selama sesi hearth
-
Pada hari 1 dan 12 : penimbangan anak, diawal dan diakhir 12 sesi hearth, anak-anak harus
diingatkan agar para pengasuh untuk membawa KMS pada hari ke-12 nanti.
Pada hari ke 12 : pada saat sesi terakhir, para orang tua/pengasuh akan menyiapkan
makanan sesuai yang akan mereka buat di rumah. Pada hari terakhir ini, semua anak juga
akan ditimbang, dilihat apakah mereka sudah lulus atau harus mengikuti kembali sesi hearth
pada bulan berikutnya.
Selama sesi hearth, monitoring harus dilakukan untuk meyakinkan kualitas sesi hearth yang
dilakukan oleh para kader dan membantu para kader jika menemui kesulitan yang muncul di
lapangan.
Setelah sesi hearth selesai, kunjungan rumah harus dilakukan kepada keluarga-keluarga selama 2
minggu sampai 1 bulan. Hal ini memantau apakah perilaku yang dipraktekan selama sesi hearth
dapat dipraktekan di rumah. Informasi ini penting sekali untuk tindak lanjut pada sesi hearth
berikutnya.
29
Topik
Waktu
: 30 menit
Jumlah peseta
: 30 peserta
Tujuan pembelajaran
Peserta memahami langkah ke 7 dalam pendekatan Positive Deviance (perkuat dan dukung
perilaku baru melalui kunjungan tindak lanjut)
Metode
Suasana 1:
- Fasilitator menjelaskan langkah ke 7 dari sesi hearth
- Tanya jawab
Materi
Langkah ke 7: Mendukung perilaku baru
Teori perubahan perilaku menyatakan bahwa setidaknya kita memerlukan waktu 21 hari
mempraktekan perilaku baru untuk selanjutnya berubah menjadi kebiasaan. Hearth ini
sebenarnya merupakan sesi 4 minggu (28 hari): yaitu 2 minggu praktek bersama dan 2 minggu
praktek di rumah dengan sewaktu-waktu dimonitor oleh para kader (melalui home visite).
Keluarga yang lain juga harus membantu memonitor tetangganya untuk selalu meneruskan
kebiasaan baik selama sesi hearth.
Hal yang paling meyakinkan dalam mengubah perilaku adalah perubahan yang terlihat pada
anak-anak. Setelah 2 minggu mengikuti sesi hearth, seoranga anak mulai sembuh dari kurang
gizi dan mulai senang bermain, hilang bengkak-bengkaknya, dan mulai naik berat badannya.
Para orang tua/ibu kemudian menghubungkan antara penyedian makanan ekstra dengan perbaiki
nafsu makan dan tingkat aktivitas anak yang meningkat.
TOPIC 10: LANGKAH 8: ULANGI SESI HEARTH BILAMANA DIPERLUKAN
Topik
: Ulangi sesi hearth bilamana diperlukan
Waktu
: 30 menit
Jumlah peserta
: 30 peserta
Tujuan pembelajaran
Peserta memahami langkah 8 dalam pendekatan positive deviance
Metode
- Fasilitator menjelaskan langkah ke 8 dalam pendekatan positive deviance
- Tanya jawab
30
Materi
Langkah ke 8: Ulangi sesi hearth bilamana diperlukan
Anak-anak yang tetap menderita kurang gizi setelah mengikuti sesi selama 2 minggu, maka di
undang kembali bulan berikutnya sampai mayoritas anak di masyarakat tersebut mencapai
kenaikan berat badan yang cukup.
TOPIK
11:
LANGKAH
9:
PERLUAS
PROGRAM
PD/HEARTH
KEPADA
Waktu
: 30 menit
Jumlah peserta
: 30 peserta
Tujuan pembelajaran
Peserta memahami langkah 9 dalam pendekatan positive deviance
Metode
- Fasilitator menjelaskan langkah ke 9 dalam pendekatan positive deviance
- Tanya jawab
Materi
Langkah ke 9: Perluas PD/Hearth
Dengan keberhasilan di kelompok kecil, perluasan pendekatan ini kepada tetangga, masyarakat
yang lebih luas.
: Praktek lapangan
Waktu
: 240 menit
Jumlah peserta
: 30 peserta
Tujuan pembelajaran
Peserta terampil dalam melaksanakan langkah-langkah dalam pendekatan positive deviance
31
Metode
-
Materi
Praktek di masyarakat (Posyandu)