Professional Documents
Culture Documents
(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
(Universitas Malahayati)
Pembimbing
Hari / Tanggal
: 4 Januari 2016
Tempat
I.
PENDAHULUAN
Gangguan jiwa merupakan gangguan yang terjadi pada pikiran, perasaan,
atau perilaku yang mengakibatkan penderitaan dan terganggunya fungsi seharihari.Salah satu gangguan jiwa yang secara spesifik terganggu isi pikirannya adalah
gangguan waham.Waham yang terjadi pada gangguan waham dapat bersifat
kebesaran, erotik,cemburu, somatic dan campuran. Prevalensi terjadinya gangguan
waham menetap di Amerika Serikat berdasarkan DSM-IV-TR adalah sekitar
0,03%, dimana angka ini jauh dibawah angka kejadian skizofrenia (1%) dan
gangguan mood (5%).Usia rata-rata adalah kira-kira 40 tahun, tetapi rentang usia
untuk onsetnya adalah berkisar antara 18 tahun sampai 90 tahun.1
Gangguan waham terjadi karena stress fisik atau psikologis pada orang
yang rentan dan mungkin dicetuskan oleh kematian pasangan, kehilangan
pekerjaan, pensiun, isolasi social, masalah keuangan, penyakit medis atau
pembedahan yang menimbulkan kecacatan, gangguan penglihatan, dan tuli.2
2.1.
Definisi
Gangguan waham menetap adalah suatu gangguan psikiatrik dimana gejala
yang utama adalah waham. Waham adalah keyakinan salah yang didasari pada
kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan
intelegensia pasien dan latar belakang cultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan
suatu alasan.1
2.2.
Epidemiologi
Pemeriksaan akurat tentang epidemiologi gangguan waham menetap
dihalangi oleh relatif jarangnya gangguan ini. Selain itu juga karena pasien dengan
gangguan waham menetap jarang mencari gangguan psikiater kecuali bila dipaksa
oleh keluarganya. Walaupun adanya keterbatasan tersebut, literatur mendukung
pendapat bahwa gangguan waham menetap, walaupun merupakan suatu gangguan
yang jarang namun memang ada dalam populasi dengan angka yang tidak tetap.1
Prevalensi terjadinya gangguan waham menetap di Amerika Serikat
berdasarkan DSM-IV-TR adalah sekitar 0,03%, dimana angka ini jauh dibawah
angka kejadian skizofrenia (1%) dan gangguan mood (5%).1,2 Insidensi tahunan
gangguan waham menetap adalah 1 sampai 3 kasus baru per 100.000 populasi,
yaitu kira-kira 4% dari semua perawatan pertama pasien psikiatrik. Usia rata-rata
adalah kira-kira 40 tahun, tetapi rentang usia untuk onsetnya adalah berkisar antara
18 tahun sampai 90 tahun.1 Namun, studi lain yang dilakukan di Spanyol pada
tahun 2008 berdasarkan rekam medis di suatu rumah sakit, mendapati 370 pasien
yang dirawat, didiagnosa dengan gangguan waham menetap, dimana ditemukan
rata-rata usia pesien-pasien
2.3.
Etiologi
2.4.
Manifestasi Klinis
1. Status Mental
a) Deskripsi Umum
Pasien biasanya berdandan dengan baik dan berpakaian baik, tanpa
bukti adanya disintegritas nyata pada kepribadian atau aktifitas harian.
Tetapi pasien mungkin terlihat aneh, pencuriga atau bermusuhan.1
b) Mood, Perasaan dan Afek
Mood pasien biasanya konsisten atau sejalan dengan isi waham.
Misalnya pasien dengan waham kejar akan curiga.1
c) Gangguan Persepsi
Menurut DSM-IV-TR, waham raba atau cium mungkin ditemukan
jika hal tersebut konsisten dengan waham.1
d) Pikiran
Gangguan isi pikiran berupa waham merupakan gejala utama dari
gangguan ini. Waham biasanya bersifat sistematis dan karakteristiknya
adalah dimungkinkan.1
Tipe-Tipe GangguanWahamMenetap
mencari bantuan.1 Seseorang dengan gangguan waham tipe ini akan mudah
marah, mudah tersinggung dan terkadang dapat bersikap agresif bahkan sampai
melakukan tindakan pembunuhan.5
2. Tipe Erotomania (Erotomanic Type)
Gangguan waham menetap tipe ini memiliki beberapa nama lain seperti
sindroma De Cleambault atau psychose passionelle.5 Pada tipe erotomanik,
waham inti adalah bahwa pasien dicintai mati-matian oleh seseorang, dimana
orang yang dibanyangkannya biasanya berasal dari strata status yang lebih
tinggi darinya, seperti bintang film atau atasan kerja, atau dapat pula seseorang
yang sudah menikah atau seseorang yang tidak mungkin digapai. 2 Pasien
dengan waham erotomanik adalah sumber gangguan bermakna terhadap
masyarakat.1
Onset gejala dapat mendadak dan kemudian menjadi kronis sehingga
seringkali menjadi pusat perhatian utama pada kehidupan seseorang yang
terkena. Usaha untuk berhubungan dengan objek waham, baik melalui telepon,
surat, hadiah, kunjungan bahkan mengawasi sampai mengikuti adalah sering.
Pasien yang terkena biasanya adalah wanita, meskipun didalam sampel
forensik sebagian besar adalah laki-laki. Orang yang terkena seringkali
ditemukan hidup menyendiri, menarik diri dari masyarakat, memiliki kontak
seksual terbatas dan memiliki level sosial rendah atau pekerjaan yang
sederhana. Angka kejadian gangguan waham tipe ini adalah 1-2%.3
3. Tipe Kebesaran (Grandiose Type)
Gangguan waham menetap tipe ini juga disebut megalomania. Bentuk
paling umum dari waham kebesaran adalah keyakinan bahwa dirinya memiliki
wawasan atau bakat yang luar biasa tetapi tidak diketahui, atau membuat
penemuan penting, dimana pasien telah dibawa ke berbagai badan
pemerintahan seperti FBI. Waham yang lebih jarang adalah bahwa penderita
memiliki hubungan khusus dengan seseorang yang terkemuka atau isi waham
religius, dimana penderita menjadi pemimpin sekte religius.1
4. Tipe Cemburu (Jealous Type)
PedomanDiagnosis GangguanWahamMenetap
Untuk mendiagnosa suatu gangguan waham menetap, dapat digunakan
2.7.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding yang paling mendekati gangguan waham menetap adalah
Penatalaksanaan
Terdapat beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita
perilaku
tentang
waham
mungkin
secara
bermakna
telah
sehingga
diharapkan
keluarga
dapat
menerima
pasien
dan
2.9.
Prognosis
Gangguan waham menetap diperkirakan merupakan diagnosis yang cukup
stabil. Kurang dari 25% dari semua pasien gangguan waham menetap menjadi
skizofrenia. Kira-kira 50% psien pulih pada follow up jangka panjang, 20% lainnya
mengalami penurunan gejalanya dan 30% lainnya tidak mengalami perubahan pada
gejalanya.1
III. LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
pemeriksaan normal.
OS menderitadispepsia.
10
c. Riwayat Pendidikan
- Prestasi sewaktu sekolah dari SD sampai SMA sedang dan aktivitas sekolah
-
baik
Sikap terhadap teman dan guru baik.
7. Riwayat Keluarga
a. Identitas orang tua
Identitas
Ayah
Ibu
Nama
Rajang Pandia Br
Br. Kaban
Usia
70tahun
66tahun
Pekerjaan
Petani
Petani
Pendidikan
Sarjana Muda
SD
Agama
Kristen
Kristen
Suku
Batak Karo
Batak Karo
Hubungan OS
Tidak peduli
Akrab
Kepribadian
Diktator, pemarah
Pendiam, penyayang
b. Saudara-saudara OS
OS anak satu dari tujuh bersaudara.
11
1. OS
2. Perempuan 47 tahun, hubungan dengan OS akrab.
3. Laki-laki 44 tahun, hubungan dengan OS kurang akrab.
4. Perempuan 41 tahun, hubungan dengan OS akrab.
5. Perempuan 39 tahun, hubungan dengan OS kurang akrab.
6. Perempuan 36tahun, hubungan dengan OS kurang akrab.
7. Perempuan33 tahun, hubungan dengan OS akrab.
8. Riwayat anggota keluarga yang menderita gangguan mental emosional
-
Tidak ada
9. Stressor psikososial
-
Masalah ekonomi ( OS bekerja sebagai petani (berladang) dan OS beranganangan menjadi dosen dan manager perusahaan).
10. Riwayat penyakit fisik yang pernah diderita OS yang ada kaitannya dengan
kejiwaan
-
Tidak ada
Tidak ada
12
b. Tingkah lakudanaktivitaspsikomotor
: Kooperatif.
2. Pembicaraan
a. Isi Pembicaraan
b. Arus pembicaraan
: Biasa.
c. Produktivitas
: Biasa.
d. Perbendaharaan bahasa
: Cukup.
: Inappropriate.
b. Mood
: Disforik.
4. Pikiran
a. Gangguan bentuk pikiran
- Umum
- Spesifik
: Flight of ideas
Isi pikiran
5. Mimpi
: Tidak ada.
13
Fantasi
: Tidak ada.
6. Persepsi
a. Halusinasi
: Tidak ada.
b. Depersonalisasi
: Tidak ada.
7. Sensorium
a. Alertness
: Compos mentis.
b. Orientasi
-
Orientasi waktu
Orientasi tempat
Orientasi personal
c. Konsentrasi
Kalkulasi
d. Daya Ingat
-
e. Pengetahuan Umum
f. Pikiran abstrak
8. Insight
9. Judgment
a. Sosial
b. Tes
14
Baik.
PEMERIKSAAN MEDIS
1. Pemeriksaan Interna
a. Status Presents
Vital sign
-
Sensorium
: Compos mentis
Tekanan darah
: 130/90 mmHg
Berat badan
: 68 kg
b. Pemeriksaan fisik
-
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas
c. Pemeriksaan neurologis
d. Pemeriksaan lain
RESUME
Laki-laki usia 55 tahun, sudah menikah dua kali, istri yang pertama bercerai
setelah 1 tahun pernikahan (tidak memiliki anak), usia pernikahan dengan istri yang
kedua 5 tahun dan memiliki 2 orang anak. OS sering merasa tidak tenang dalam
menjalani kehidupannya. OS juga merasa tidak bahagia dengan pernikahannya. OS juga
kecewa kepada orang tua nya, OS menginginkan kehidupan yang sempurna.
15
tidak
relevan,
arus
pembicaraan
biasa,
produktivitas
biasa,
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan waham menetap
2. Skizofrenia paranoid
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
-
Aksis I
Gangguanwaham menetap.
Aksis II
Aksis III
Dispepsia.
Aksis IV
Aksis V
PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
-
16
2. Nonfarmakologi
-
PROGNOSIS
Ragu-ragu menuju buruk.
IV. DISKUSI
Telah diperiksa seorang laki-laki usia 50 tahun, sudah menikah, kristen,
tamat SMA dan bekerja sebagai petani.
Pada aksis I didiagnosis dengan gangguan waham menetap karena
memeneuhi kriteria diagnosis berdasarkan buku PPDGJ-III yaitu pada kasus ini
bahwa:4
1. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun suatu system waham). Harus
sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi.
2. Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/full
blown (F32).
3. Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak.
4. Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan
bersifat sementara.
5. Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20
21