Professional Documents
Culture Documents
HYPOSPADIA
1. Pengertian
Hypospadia adalah suatu kelainan anomaly congenital anomaly uretha yang bermuara pada
sisi bawah penis atau perineum.
2. Etologi
3. Patofisiologi
Perkembangan dari penis dan scrotum dipengaruhi oleh testis, tanpa adanya testis maka
terbentuk stuktur wanita seperti klitoris, labia minora dan mayora dominan, tetapi dengan
adanya testis, klitoris membesar menjadi penis, sulkus antara labia minora terbentuk
menjadi urethra dan labia mayora berkembang menjadi scrotum, kedalam testis kemudian
turun.
Hyspospadia terjadi jika sel testis yang berkembang secara prematur berhenti
memproduksi androgen, karena itu menimbulkan interupsi konversi penuh dari genitalia
eksterna menjadi bentuk laki-laki.
Pada kebanyakan penderita terdapat chordee ( penis melengkung ke bawah ) yang tampak
jelas pada keadaan ereksi. Ini disebabkan karena jaringan fibrosa yang menyebar mulai
dari meatus yang letak nya abnormal ke glans penis. Dengan penis yang bengkok maka
akan timbul kesulitan dalam fungsi memproduksi.
4. Komplikasi
Infertility
Resiko hernia inguinalis
Gg. Psikososial
5. Manifestasi Klinis
Pemeriksaan genitalia
Palpasi abdomen untuk melihat distensi bladder atau pembesaran pada ginjal.
Kaji fungsi perkemihan.
Adanya lekukan pada penis.
Melengkungnya penis kebawah dengan atau tanpa ereksi.
Terbuka urethral pada ventral (hypospadias) atau dorsal (epispadias)
Pengkajian setelah pembedahan, pembengkakan penis, perdarahan, dysuria, drainage.
Diagnosa keperawatan
1. Kuranganya pengetahuan orangtua b.d diagnosa, prosedur pembedahan dan perawatan
setelah operasi.
2. Resiko infeksi b.d pemasangan catheter.
3. Nyeri b.d pembedahan.
4. Kecemasan orangtua b.d prosedur pembedahan.
5. Resiko injury b.d pemasangan catheter atau pengangkatan catheter.
Perencanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Implementasi
1. Dan 4. Memberikan pengajaran dan penjelasan pada orangtua sebelum operasi
tentang prosedur pembedahan, perawatan setelah operasi, pengukuran ttv,
pemasangan kateter.
Mengkaji tingkat pemahaman orang tua
Menggunakan gambar-gambar atau boneka untuk menjelaskan prosedur pemasangan
kateter menetap, mempertahankan kateter dan perawatan kateter, pengosongan
kantong urine, keamanan kateter, monitor urine, warna dan kejernihan dan
perdarahan.
Menjelaskan tentang pengobatan yang di berikan, efek samping dan dosis serta
waktu pemberian.
Mengajarkan untuk ekpresi perasaan dan perhatikan tentang kelainan pada penis.
Mengajarkan orang tua untuk partisipasi dalam perawatan sebelum dan sesudah
operasi.
2. Mencegah infeksi
4. Mencegah injury
Pastikan kateter pada anak terbalut dengan benar atau tidak lepas
Gunakan restrain atau pengaman yang tepat pada saat anak tidur atau gelisah
Hindarkan alat-alat tenun atau yang lainnya yang dapat mengkontaminasi kateter dan
penis
Perencanaan pulang