Professional Documents
Culture Documents
Materi
1. Pendahuluan :
a. Sinyal, sistem dan proses sinyal: elemen dasar sistem DSP dan keuntungan proses
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PENDAHULUAN
Pengolahan sinyal digital (PSD) merupakan bidang ilmu komputer yang berbeda yang mana
memiliki keunikan karena tipe data yang digunakan adalah sinyal. Pada beberapa kasus,
sinyal-sinyal tersebut berasal dari data seperti getaran seismic,gambar visual, gelombang
suara dll.
DSP adalah teknik, algoritma dan bentuk matematis yang digunakan untuk memanipulasi
data sinyal yang diubah dalam bentuk digital. Tujuan utama DSP adalah untuk mendapatkan
atau mengekstrak informasi yang dibawa oleh sinyal seperti meningkatkan kualitas gambar,
mengenal dan membentuk speech, kompresi data untuk penyimpanan dan lain-lain.
DSP mulai digunakan mulai tahun 1960 hingga 1970 ketika computer digital pertama
diperkenalkan. Pada masa itu komputer digital termasuk barang mahal sehingga penggunaan
dari DSP terbatas pada radar dan sonar sebagai sistem keamanan nasional, ekplorasi minyak,
ekplorasi space (permukaan bumi) dan gambar medis. Dengan adanya revolusi personal
komputer karena kemajuan dalam disain rangkaian elektronika yang terintegrasi dari MSI ke
VLSI kemudian ULSI dan terakhir nano technologi sehingga aplikasi-aplikasi DSP semakin
berkembang pesat dan dipublikasikan secara komersil contohnya telepon mobile, CD player,
electronic voice mail. Gambar 1 memperlihatkan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan
DSP.
Teori dan aplikasi DSP didukung oleh beberapa disiplin ilmu seperti teori komunikasi,
elektronika digital, elektronika analog dan lain-lain sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.
3. Correlation : mencari hubungan kedekatan (keterkaitan) antara sinyal yang sama (auto
correlation) contohnya suaru manusia atau dua buah sinyal yang berbeda (cross
correlation) contohnya radar.
4. Control :proses input digital untuk menghasilkan output digital untuk mengontrol
suatu peralatan.
Secara matematis, sinyal merupakan fungsi dari satu atau lebih variabel bebas. Contoh :
S1(t) = 5t
S2(t) = 20t2
S(x,y) = 3x + 2xy + 10y2
Pada persamaan s1 dan s2 merupakan bentuk sinyal secara linier dan kuadrat yang memiliki
variabel bebas t sedangkan pada persamaan s(x,y) menggambarkan bentuk sinyal yang
memiliki 2 variabel bebas yaitu x dan y.
Pengolahan sinyal dibagi dua yaitu :
1. sinyal analog.
Sinyal analog merupakan pengolahan sinyal yang mana sinyal data dalam bentuk
gelombang kontinyu (terus menerus) dan membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Contoh : tegangan dan arus.
Karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan
frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus. Karena
gelombang sinus merupakan dasar untuk semua isyarat analog. Tiga variabel dasar
pada sinyal analog yaitu :
amplitudo adalah tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam 1 detik.
Phase/fase adalah besar sudut dari sinyal pada saat tertentu.
Sinyal analog disebarkan melalui gelombang elektromagnetik secara terus menerus,
yang banyak dipengaruhi oleh derau (noise).
2. Sinyal digital.
Sinyal digital merupakan pengolahan sinyal yang mana sinyal data dalam bentuk
pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan memiliki besaran dan
keadaan 0 dan 1. Karena memiliki dua keadaan 0 dan 1, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh noise. Sinyal digital juga biasanya disebut sinyal diskrit. Sistem
sinyal digital merupakan bentuk sampling dari sistem sampling dari sistem analog.
Digital pada dasarnya dikodekan dalam bentuk biner atau heksa. Besarnya nilai
sistem digital dibatasi oleh lebarnya/jumlah bit (bandwidth). Jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi sistem digital.
Gambar 3. Gelombang sinus domain-waktu: (a) sinyal analog dan (b) sinyal
diskrit/digital.
Perbedaan sinyal analog dan digital
Sinyal analog
Besaran yang berubah dalam waktu atau dan
ruang yang memiliki nilai setiap nilai waktu
Sinyal data dalam bentuk gelombang sinus
kontinyu
Digunakan untuk voice
Transmisi data yang dapat dijangkau pada
pengiriman data cukup jauh
Mudah terpengaruh oleh noise
Sinyal digital
Hasil teknologi yang dapat mengubah
sinyal menjadi nilai 0 dan 1.
Sinyal data dalam bentuk gelombang
persegi atau pulsa
Digunakan untuk voice dan data
Transmisi data yang dapat dijangkau pada
pengiriman data relative dekat
Tidak mudah terpengaruh oleh noise
Gambar 2 Pemrosesan sinyal digital dapat dilakukan terhadap sinyal Analog maupun Sinyal
Digital. Blok ADC mengubah sinyal analog menjadi digital sedangkan blok DAC mengubah
sinyal digital menjadi sinyal Analog.
Keuntungan Pemrosesan sinyal secara digital:
Untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal
analog.
Untuk media penyimpan digital dapat digunakan elemen memori: flash memory,
Dapat Terjadi kehilangan informasi akibat pembulatan saat kuantisasi dan filtering saat
2. Klasifikasi Sinyal
1. Sinyal waktu kontinyu dan sinyal waktu diskrit
Sinyal waktu kontinyu yaitu sinyal yang terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu waktu t,
dimana t adalah bilangan riil.
Sinyal waktu diskrit adalah sinyal yang terdefinisi hanya pada nilai waktu diskrit n, dimana n
adalah bilangan bulat.
Sinyal kompleks merupakan sinyal yang mempunyai nilai yang kompleks, ada faktor
nilai imajiner.
Sinyal Riil :
Sinyal Komplek :
XR (n) = 2n Cost n
x(n) = 2n ejn
dimana :
k adalah bilangan bulat
T adalah perioda sinyal.
Sinyal waktu diskrit dinyatakan periodik jika dan hanya jika :
X(n+kN) = x(n)
dimana :
k adalah bilangan bulat.
N adalah perioda sinyal.
Sinyal Periodik
Sinyal Non-Periodik
3. Konsep Frekuensi
Semua sinyal dalam pengolahan sinyal dapat didekati dengan model dasar sinyal sinus.
Suatu sinyal sinusoidal analog/kontinu dapat dinyatakan dengan persamaan matematik:
X(t) =A sin(t + ) atau
X(t) =A sin(2f + )
Dimana :
= frekwensi angular (radian/detik)
T = waktu
= fase (rad/det)
f = frekuensi (siklus/detik,Hz).
Bentuk sinyalnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
1
F
= 0,5 =
1
2
detik
F
Fs
= Siklus/sampling
1
Fs
x(n) = 5 sin (2
Sehingga diperoleh :
= 0,2 Radian / sampling
f =
2
20
= 0,1 Siklus/sampling
10 waktu sampling/siklus
Contoh Soal 1 :
Suatu sinyal sinusoidal dengan frekwensi 2 Khz disampling setiap T S = 0,1,ms. Tentukan
frekwensi digitalnya !
Jawab :
F = 2 x 103 Hz,
TS = 10 ms = 1 x 10-4s
Sehingga FS =
=2
F
Fs
1
Ts
= 104 Hz
= 2
2000
10000
2
5
rad/sampling dan
f=
F
Fs
2000
10000
1
5
siklus/sampling.
Contoh Soal 2 :
Diketahui suatu sinyal diskrit pada gambar dibawah ini, tentukan berapa frekwensi informasi
dari sinyal tersebut.
Jawab :
Dari gambar diatas dapat dilihat terdapat 5TS untuk satu siklus gelomang penuh seperti yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini :
1
S
siklus/sampling
f=
F
Fs
1
5
FS = 1500 Hz
F = FS . f = 1500 x
1
5
F = 300 Hz.
Contoh Soal 3 :
Diketahui suatu sinyal diskrit pada gambar dibawah ini,
Tentukan frekwensi sampling dari sinyal berikut :
Jawab :
Dari gambar diatas dapat dilihat terdapat 12TS untuk satu siklus gelombang penuh, Maka
dapat diperoleh frekwensi digital sebagai berikut ini :
f=
1
12
f=
F
Fs
siklus/sampling
1
12
FS = 120 Hz
FS =
F
f
FS = 1440 Hz.
120
1
12