Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Umur
: 35 th
Suku/bangsa
: Melayu/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Guru
Alamat
: Bayung Lincir Indah RT 01
Suami
Nama
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
MRS
15.45 WIB
:
:
:
:
:
Tn. A
35 th
Melayu/ Indonesia
Islam
SLTA
: Swasta
: Bayung Lincir Indah RT 01
: 21 Oktober 2014, Pukul
(dari IGD)
Anamnesis
Riwayat Penyakit
Sekarang :
Riwayat Obstetri
GPA : P2 A0
HPHT
: lupa
Menarche : Umur 15 tahun
Siklus haid
: teratur 30 hari
Dismenorrhea : (+)
Lama haid : 10 hari.
Riwayat Persalinan :
P1 : 2008, perempuan, hidup dan sehat
P2 : 2010,, laki-laki, hidup dan sehat.
Riwayat Perkawinan : Pasien menikah 1 kali, lama 7
tahun
Riwayat Kontrasepsi : pasien pernah menggunakan
alat kontrasepsi
KB suntik
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign : TD
: 90/60 mmHg
N
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
T
: 36,5 C
Tinggi badan
: 152 cm
Berat Badan
: 46 kg
Kulit : turgor dan elastisitas baik, tak tampak kelainan kulit
Kepala
: normochepal
Mata
: konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/Telinga
: tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Hidung
: tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Mulut
: bibir sianosis(-), lidah kotor (-), lidah tremor (-)
Leher
: pembesaran kelenjar tiroid (-) pembesaran KGB (-) struma
(-)
Dada
Abdomen
Inspeksi
: cembung, membesar
simetris, striae (-), venektasi (-)
Palpasi : tidak teraba massa
pembesaran hepar (-), nyeri tekan (+)
pembesaran Lien (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
Anggota Gerak: Akral hangat, edema
(-),varices (-)
Status Ginekologik
a. Pemeriksaan Luar
pertumbuhan
rambut pubis dbn, klitoris
dbn, labia mayora dan labia minora
simetris,
sikatriks (-), Edema (-),
inflamasi (-), perdarahan (-).
b. Inspekulo :
Tidak Dilakukan
c. Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin (21 Oktober
2014)
WBC
: 4,5 H 10/ mm
RBC
HGB
: 3,36 10/ mm
: 4,9 g/dl
PLT
HCT
CT
BT
: 358 H 10/ mm
: 18,0 %
: 5 menit
: 3 menit
Diagnosis
Mioma Uteri + Anemia Berat
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 gtt/i
Rencana Transfusi PRC 2 kantong / hari
Rencana Operasi Bila Hb > 10 gr/dl
Macam Operasi
: Laparatomi
Assisted Vaginal
Hysterektomi
Diagnosa Post Op : Post Op
hysterektomi a.i
Mioma Uteri
Penatalaksanaan post
op
IVFD RL 30 gtt/i
Injeksi ceftriaxon 3x1 gr
Injeksi gentamisin
Injeksi deksametason 3x1 amp
Injeksi ondansentron
Pronalges rectal 3x1
FOLLOW UP
23/10/2014
S: Nyeri pada kaki, lemas (+)
O: KU : sakit sedang
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Mioma Uteri + Anemia Berat
P : IVFD RL 20 gtt/i
FOLLOW UP
24/10/2014
S: O: KU : sakit sedang
TD : 90/70 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Mioma Uteri + Anemia Berat
P : IVFD RL 20 gtt/i
FOLLOW UP
25/10/2014
S: O: KU : sakit sedang
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Mioma Uteri + Anemia Berat
P : IVFD RL 20 gtt/i
As. Mefenamat tab 3x1
As. Folat tab 3x1
SF Tab 2x1
FOLLOW UP
26/10/2014
S: Nyeri pada uluhati, mual (-), muntah (-)
O: KU : sakit sedang
TD : 140/90 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Mioma Uteri + Anemia Berat
P : Observasi KU dan TTV
As. Mefenamat tab 3x1
As. Folat tab 3x1
B- Complex
FOLLOW UP
27/10/2014
S: Nyeri pada uluhati, mual (-), muntah (-)
O: KU : sakit sedang
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Mioma Uteri + Anemia Berat
P : Observasi KU dan TTV
Mucogard 3x1
Paracetamol tab 3x1
FOLLOW UP
28/10/2014
S: O: KU : sakit sedang
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Mioma Uteri + Anemia Berat
P : Observasi KU dan TTV
Mucogard 3x1
Paracetamol tab 3x1
FOLLOW UP
30/10/2014
S: O: KU : sakit sedang
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Post Op Mioma Uteri
P : Ceftriaxone
Metronidazole
ketopropen
FOLLOW UP
31/10/2014
S: Nyeri pada luka operasi, muntah (-)
O: KU : sakit sedang
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/i
RR : 20 x/i
S : 36,5 oC
A: Post Op Mioma Uteri
P : Ceftriaxone 2x1
Metronidazole 3x1
ketopropen 3x1
TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi
Faktor Risiko
Usia penderita
Hormon endogen (Endogenous
Hormonal)
Riwayat Keluarga
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Makanan
Kehamilan
Kebiasaan merokok
Manifestasi Klinis
Gejala klinis tergantung letak
mioma, besarnya, perubahan
sekunder dan komplikasi
Perdarahan uterus abnormal.
Rasa nyeri
Efek penekanan.
Abortus Spontan dan infertilitas.
Diagnosis Banding
Adenomyosis.
Disfungsi hormonal.
Polips uterus (endometrial)
Penanganan konservatif
Penanganan operatif
1. Degenerasi ganas.
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan
hanya 0,32-0,6% dari seluruh mioma; serta
merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus.
2. Torsi (putaran tangkai).
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami
torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga
mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah
sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahanlahan, gangguan akut tidak terjadi.
3. Nekrosis dan infeksi.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi
yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah
padanya.
Prognosis
ANALISA KASUS
Secara
teori
pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan
untuk
menegakkan
diagnose
yaitu Ultra Sonografi (USG),
untuk menentukan jenis tumor,
lokasi
mioma,
ketebalan
endometrium
dan
keadaan
adneksa dalam rongga pelvis.