Professional Documents
Culture Documents
BADAN BAYI/BALITA
halimatussakdiyah lubis 00.02 Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka
pembangunan
dilakukan
disegala
bidang.
Pembangunan
dibidang
keseluruhannya
perlu
memelihara
keberhasilan
dan
tersebut
meningkatkan
erat
kesehatan.
kaitannya
dengan
Untuk
mencapai
pembinaan
dan
Indonesia.
Pada
tahun1971,
Angka
Kematian
Bayi
(AKB)
tidak
saja
melalui
program-program
kesehatan,
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Penimbangan
2.1.1. Defenisi Penimbangan
Penimbangan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikkan gizi
yang menitik beratkan pada pencegahan dan peningkatan keadaan gizi
anak. Penimbangan terhadap bayi dan balita yang merupakan upaya
masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangannya. Partisipasi
masyarakat
dalam
penimbangan
tersebut
digambarkan
dalam
(S).
penimbangan,
Semakin
maka
tinggi
semakin
partisipasi
banyak
pula
masyarakat
dalam
data
dapat
yang
hal
yang
dapat
mempengaruhi
tingkat
pencapaian
partisipasi
berada di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Tidak semua BGM
dapat menggambarkan gizi buruk pada Balita, hal ini masih harus dilihat tinggi
badannya, jika tinggi badan sesuai umur maka keadaan ini merupakan titik
waspada bagi orang tua untuk tidak terlanjur menjadi lebih buruk lagi, namun
jika Balita ternyata pendek maka belum tentu anak tersebut berstatus gizi
buruk.Target yang harus dicapai secara nasional untuk BGM adalah 5% atau
lebih rendah. Jika dilihat kaitan antara data partisipasi masyarakat dengan balita
yang naik timbangannya, maka dapat dilihat bahwa di kabupaten/kota dengan
pencapaian partisipasi masyarakat yang tinggi diikuti dengan tingginya tingkat
balita yang naik berat badannya. Dari data tahun 2007 didapat informasi bahwa
2.2.3.
Faktor-Faktor
yang
Merupakan
Pengetahuan
Ibu
Terhadap
sangat
rendah.
Pendidikan
adalah
upaya
atau
mengatasi
masalah-masalah,
dan
meningkatkan
tentang
taraf
pendidikan
perempuan
belum
setara
mereka
peroleh,pada
umumnya
semakin
tinggi
proses
yang
menumbuhkan
sikap
yang
lebih
tanggap
terhadap
variabel
yang
selalu
diperhatikan
didalam
penyelidikan-
Sedangkan
pendapat
Abu
Ahmadi
mengatakan
bahwa
diperolehnya,
akan
tetapi
pada
umur
tertentu
Pekerjaaan
Dilihat
dari
segi
pekerjaan,
mengemukakan
bahwa
keluarga
yang
memadai
akan
menunjang
tumbuh
Paritas
Paritas mempunyai hubungan yang erat dengan pengetahuan dan
pengalaman seorang wanita dalam menjalankan proses kehamilan,
karena kehamilan merupakan proses alami dan normal, seorang wanita
akan mengalami sekali, duakali, bahkan berkali-kali dalam kehidupannya,
setiap ibu mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Pada seorang
wanita yang pernah melakukan penimbangan berat badan bayi/balita,
maka lebih baik dari pada ibu yang jarang melakukan penimbangan berat
badan bayi/balita (Arikunto, 2007).
Laju kelahiran yang tinggi berkaitan dengan kejadian kurang gizi,
karena jumlah pangan yang tersedia untuk suatu keluarga yang besar
usia
dengan
anak
sebelumnya
tidak
berpengaruh
terhadap
Sumber Informasi
Sumber
informasi
mempengaruhi
baik
dari
orang
atau
media
informasi. Informasi dari orang yaitu dari keluarga, teman. Adapun dari
tenaga kesehatan yaitu mendapatkan penyuluhan tentang gizi dari kader
posyandu sebesar 68,1% . Hampir sebagian besar ibu balita tingkat
pengetahuan tentang posyandu baik yaitu 89,36%. Hal ini menunjukkan
ibu balita mengerti manfaat penimbangan berat badan pada bayi/balita
secara rutin (Notoatmodjo, 2005). Sedangkan Widyastuti mengatakan
bahwa dengan kemajuan teknologi maka semakin mudah para ibu hamil
mendapat informasi tentang kesehatan. Jika ibu hamil hanya mendapat
informasi dari orang tua itu sangat kurang karena pengetahuan selalu
berkembang sehingga ibu hamil sulit memahaminya (Widyastuti, 2006).
Sumber adalah semua bentuk informasi yang dapat maningkatkan
pengetahuan ibu. Sumber informasi kesehatan biasanya berasal dari
petugas kesehatan maupun media massa. Pada umumnya cara yang
dilakukan oleh petugas kesehatan adalah melakukan sosialisasi tentang
pemakaian produk-produk baru kesehatan. Sedangkan sumber informasi
melalui media cetak, sumber informasi kesehatan yang tepat mempunyai
peranan yang besar dalam meningkatkan pengetahuan individu atau
seseorang untuk menerapkan informasi yang ada dalam kehidupan
sehari-hari (Notoatmodjo, 2007)