You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Meningkatnya masalah gizi pada ibu hamil dan balita tentunya berdampak
pula pada peningkatan prevalensi penyakt gigi dan mulut yang dapat
mengakibatkan bertambah buruknya masalah gizi anak. Mengetahui hubungan
antara status gizi dan kesehatan gigidanmulutmenjadipenting karena sering kali
terdapatkarakteristik yang khas dari berbagai jaringandalam rongga mulutyang
lebihsensitifterhadapdefisiensinutrisi,

sehingga

defisiensinutrisiseringkalijaringandalam

rongga

apabila

tubuh

mengalami

mulutlah

yang

pertamakali

memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut (Sugiarto, 2007).


Nutrisi memiliki peran penting dalam memelihara kesehatan tubuh pada
umumnya dan kesehatan rongga mulut pada khususnya. Nutrisi juga penting
peranannya dalam menjaga keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan
dengan kesehatan gigi. Nutrisi untuk pertumbuhan optimal gigi sama dengan
masa pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi yang dibutuhkan pada masa
kehamilan penting unutk kalsifikasi optimal gigi sulung, sedangkan nutrisi pada
masa balita dan anak-anak penting untuk pertumbuhan gigi tetap (Sugiarto, 2007).
Tidak semua gigi berkembang pada waktu yang sama. Tanda-tanda
perkembangan gigi sudah ada sejak minggu ke 5-6 usia embrio pada anterior
mandibula, lalu ke anterior maksila lalu ke bagian posterior dari kedua rahang.
Perkembangan dimulai dengan pembentukan lamina gigi sebagai penebalan
jaringan ektoderm yang meluas sepanjang batas oklusal dari mandibula dan
maksila tempat dimana gigi akan muncul. Tahap selanjutnya adalah proliferasi,
histodiferensiasi dan morfodiferensiasi. Setelah tahap pertumbuhan gigi janin,
tahap selanjutnya adalah tahap intraoseus yang terdiri dari tahap aposisi dan
kalsifikasi yaitu tahap dimana terjadi pengendapan garam-garam kalsium
anorganik (Itjingningsih, 2012).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan tulang seperti, faktor genetik, jenis kelamin, nutrisi, faktor sosial
ekonomi, tinggi dan berat badan, serta hormon (Windratih, 2012). Kelainan yang
mungkin terjadi pada saat pertumbuhan gigi dalam kandungan adalah karena
adanya gangguan dari salah satu faktor tersebut. Kelainan yang terjadi adalah
seperti tidak mempunyai benih gigi atau agenesi (anodontia, hipodontia), kelainan
1

pada pembenihan gigi (supernumerary tooth, synodontia) ukuran gigi yang


abnormal (makrodontia dan mikrodontia), kelainan pada jaringan pembentuk gigi
(amelogenesis imperfekta, odontogenesis imperfekta), kelainan bentuk gigi (molar
murbei, peg shaped teeth) dan lain-lain (Itjingningsih, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud odontogenesis?
2. Jelaskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan gigi?
3. Jelaskan proses kalsifikasi gigi!
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi erupsi gigi?
5. Sebutkan kelainan yang terjadi pada gigi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa odontogenesis
2. Mengetahui tahapan pertumbuhan dan perkembangan gigi
3. Mengetahui bagaimana proses kalsifikasi gigi
4. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada erupsi gigi
5. Mengetahui kelainan dan perawatan pada gigi

You might also like