PENGARUH Na2SiO3 DAN NaOH SEBAGAI AKTIVATOR

FLY ASH TERHADAP SIFAT-SIFAT MORTAR GEOPOLIMER

Annisa Mawarni1*, Anis Saggaff2, dan Saloma3
1

Mahasiswa S-1 Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

2
Professor Teknik Sipil Universitas Sriwijaya
3
Dosen Teknik Sipil Universitas Sriwijaya
*
Korespondensi penulis: annisakiran@gmail.com

Abstrak
Industri semen menyumbang sekitar 6% dari seluruh emisi CO2 yang diakibatkan oleh
manusia (McCaffrey, 2002). Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menunjang mortar
berkelanjutan, salah satunya dengan cara mengganti material semen dengan material alternatif yaitu
fly ash. Fly ash sebagai bahan pengikat perlu ditambahkan aktivator alkali berupa Sodium Silikat
(Na2SiO3) atau Kalium Silikat (K2SiO3) dan Sodium Hidroksida (NaOH) atau Kalium Hidroksida
(KOH). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Beton Universitas Sriwijaya dengan
tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh kadar larutan aktivator terhadap sifat-sifat
mortar geopolimer dan mengetahui besarnya kuat tekan yang dihasilkan. Variasi molaritas NaOH
yang digunakan 8, 12, 14, dan 16 M dengan rasio Na2SiO3/NaOH = 1,0. Rasio pasir/fly ash = 2,75
dan rasio aktivator/fly ash = 0,4. Benda uji berbentuk kubus ukuran 50 x 50 x 50 mm dilakukan
perawatan steam dengan suhu 60oC selama 48 jam. Hasil pengujian mortar segar menunjukkan
bahwa molaritas NaOH mempengaruhi slump flow dan setting time, semakin besar molaritas NaOH
maka semakin kecil nilai slump dan semakin cepat waktu ikat. Hasil pengujian berat jenis juga
menunjukkan bahwa semakin besar molaritas NaOH maka semakin besar berat jenis yang
dihasilkan. Hasil pengujian kuat tekan didapatkan bahwa kuat tekan maksimum dihasilkan oleh
mortar geopolimer 14M yaitu 10,06 MPa dan kuat tekan terendah dihasilkan oleh mortar
geopolimer 8M yaitu 3,95 MPa. Pengujian kuat tekan mortar geopolimer 16M menghasilkan kuat
tekan yang lebih rendah daripada mortar geopolimer 14M yaitu 9,16 MPa.
Kata kunci: mortar, mortar geopolimer, aktivator alkali, molaritas.

Indralaya,

November 2015

Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE.

Dr. Saloma, ST., MT.

NIP. 19621028 198903 1 002

NIP. 19761031 200212 2 001

Mengetahui/Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil,

Ir. Hj. Ika Juliantina, MS

NIP.19600701 198710 2 001

THE INFLUENCE OF Na2SiO3 AND NaOH TO THE CHARACTERISTIC

GEOPsOLYMER MORTAR WITH FLY ASH
Annisa Mawarni1*, Anis Saggaff2, dan Saloma3
1

Student of Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Sriwijaya University

Professor of Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Sriwijaya University
3
Lecturer of Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Sriwijaya University
*
Author correspondence: annisakiran@gmail.com

Abstract
The cement industry accounts for about 6% of all CO2 emissions caused by humans
(McCaffrey, 2002). Therefore, it is necessary to support sustained mortar, one of them by replacing
the cement material with alternative material is fly ash. Fly ash as a binder in alkaline activators
need to be added in the form of Sodium Silicate (Na2SiO3) or Potassium Silicate (K2SiO3) and
Sodium Hydroxide (NaOH) or Potassium Hydroxide (KOH). This research was conducted in the
Laboratory of Materials and Concrete Sriwijaya University which aims to analyze the effect of the
activator solution concentration on the properties of geopolymer mortar and to know the size of the
resulting compressive strength. The variation molarity of NaOH used 8, 12, 14, and 16 M with the
ratio Na2SiO3/NaOH = 1.0. The ratio of sand/fly ash ratio = 2.75 and activator/fly ash = 0.4. The
cube-shaped test specimen size 50 x 50 x 50 mm is made of steam curing at a temperature of 60 C
for 48 hours. The experimental results of the fresh mortar reported that NaOH molarity affect the
slump flow and setting time, higher concentration of NaOH produces the smaller value of slump
and the faster time of setting. The experimental of density results reported the increase of spesific
gravity when the NaOH molarity increased. The experimental results of the compressive strength
are showed that the maximum compressive strength of geopolymer mortar 14M is 10.06 MPa and
the lowest compressive strength produced by geopolymer mortar 8M is 3.95 MPa. Testing the
compressive strength of geopolymer mortar 16M produces compressive strength lower than 14M
geopolymer mortar is 9.16 MPa.
Keywords: mortar, geopolymer mortar , alkaline activator, molarity.
Indralaya, November

2015

Advisor I,

Advisor II,

Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE.

Dr. Saloma, ST., MT.

NIP. 19621028 198903 1 002

NIP. 19761031 200212 2 001

Head of Civil Engineering Department,

Ir. Hj. Ika Juliantina, MS

NIP.19600701 198710 2 001