You are on page 1of 19

Asuhan Keperawatan

Kejang Demam
Kelompok 1
M. Rokib
Merry Selvia
Rizki Zakiyah
Sumardin Irham
Waldian Ismail

Konsep Dasar Penyakit


Kejang Demam
Konsep dasar penyakit kejang demam dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Definisi
2. Etimologi
3. Klasifikasi kejang deman
4. Tanda dan gejala
5. Patofisiologi kejang demam
6. Pemeriksaan penunjang
7. Managemant medik secara umum
8. Dampak Kejang Demam Terhadap Kebutuhan
Dasar Manusia

Definisi
Kejang Demam atau febrile convulsion
adalah kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rectal diatas 380C)
yang disebabkan proses ekstrakranium.

Etiologi
Menurut Ngastiyah (1997 : 231),
penyebab terjadinya kejang demam
adalah adanya infeksi di luar susunan
syaraf pusat seperti tonsilitis, otitis
media akut, bronchitis, furunkulosis,
pneumonia, gastroenteritis, infeksi
saluran kemih.

Klasifikasi Kejang Demam


(Livingston dalam Ngastiyah; 1997 : 231)
Klasifikasi Kejang dibedakan menjadi dua
golongan :
a. Simple febrile seizures : kejang menyeluruh
yang berlangsung < 15 menit dan tidak
berulang dalam 24 jam.
b. Complex febrile seizures / complex partial
seizures : kejang fokal (hanya melibatkan
salah satu bagian tubuh), berlangsung > 15
menit, dan atau berulang dalam waktu
singkat (selama demam berlangsung).

Tanda dan Gejala


(Ngastiyah 1997 : 231), tanda dan gejala kejang
demam adalah :
1. Mukosa bibir kering
2. Kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan kejut
yang kuat selama 5 menit
3. Adanya sianosis
4. Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit
5. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah
timbulnya panas
6. Frekuensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak
lebih dari 4 kali
7. Suhu tubuh diatas 380C

Patofisiologi Kejang Demam

Pemeriksaan Penunjang
Hariadi (2006), pemeriksaan penunjang pada kejang demam
adalah :
a. Fungsi lumbar
Fungsi lumbar adalah pemeriksaan cairan serebrospinal
(cairan yang ada di otak dan kanal tulang belakang) untuk
meneliti kecurigaan meningitis.
b. Electroencephalogram (EEG)
EEG adalah pemeriksaan gelombang otak untuk meneliti
ketidaknormalan gelombang.
c. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan seperti pemeriksaan darah rutin, kadar
elektrolit, kalsium, fosfor, magnesium, atau gula darah tidak
rutin dilakukan pada kejang demam pertama. Pemeriksaan
laboratorium bertujuan mencari sumber demam.
d. Neuroimaging
Yang termasuk dalam pemeriksaan neuroimaging antara lain
adalah Computed Tomography Scan (CT-scan) dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI) kepala.

Manajemen Medik Secara


Umum
Ngastiyah (1997), manajemen medik
pada pasien kejang demam adalah :
1. Mengatasi kejang
2. Pengobatan penunjang
3. Pengobatan rumat

Dampak Kejang Demam Terhadap


Kebutuhan Dasar Manusia
a. Kebutuhan Oksigen
Dengan adanya peradangan pada bronchus,
maka pertukaran oksigen antara udara bebas
dan udara paru-paru kurang efektif yang
disebabkan oleh adanya akumulasi sekret.
b. Pemenuhan Nutrisi
Kejang demam dapat mengakibatkan
keadaan malnutrisi yang berlangsung lama
jika peningkatan kebutuhan kalori tidak
dipenuhi karena terjadi gangguan pada
proses ingesti.

c. Hipertermi
Meningkatkan aktivitas seluler merangsang
sel-sel seperti monosit, netrolit dan makrofage
melepaskan zat pirogen dan endogen. Impuls
disampaikan ke hipothalamus bagian
thermoregulator, sehingga menimbulkan suhu
tubuh meningkat.
d. Cairan dan Elektrolit
Dengan adanya peradangan, maka
metabolisme tubuh akan meningkat. Dengan
meningkatnya metabolisme tubuh, bagi anak
merupakan salah satu faktor untuk mendukung
terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit
tubuh. Hal ini dapat diperberat oleh adanya
demam sehingga dapat menimbulkan
dehidrasi.

e. Aktivitas
Tidak terbentuknya Aglutinase Protein
(ATP) didalam mitokondria akibat
penurunan perfusi oksigen ke sel akan
menimbulkan kelemahan (weakness)
dan kelelahan (fatique). Hal ini karena
ATP merupakan bahan dasar untuk
melakukan aktivitas.
f. Psikologis
Apabila keluarga tidak mengetahui
tentang penyakit dan prognosis
penyakit, maka akan meningkatkan
kecemasan pada keluarga.

Asuhan Keperawatan Pada


Klien Dengan Kejang Demam
(Doenges, 2000 : 13) Proses Asuhan
keperawatan meliputi lima tahapan,
yaitu :
1. Pengkajian
2. diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. evaluasi

Pengkajian
1. Biodata
2. Riwayat Kesehatan
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
4. Riwayat Pertumbuhan dan
5.
6.
7.
8.

Perkembangan
Pola aktivitas sehari hari
Riwayat Imunisasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin


Muncul pada Kejang dan Demam
(Doenges, 2000), diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul pada kejang demam adalah :
O Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik sekunder
terhadap demam dan anoreksia.
O Hipertermi berhubungan dengan invasi kuman
ke tubuh.
O Cemas pada keluarga berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit
dan prosedur perawatan dan pengobatan di
Rumah Sakit

Perencanaan
O Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan peningkatan


kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam
dan anoreksia.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria Hasil :
- Klien tidak lemah, porsi makan habis, berat
badan naik
- Klien dapat makan dan minum sesuai dengan
kebutuhan

Intervensi
Auskultasi bunyi usus, observasi/
palpasi distensi abdomen.

Berikan makanan atau Air Susu


Ibu (ASI) dalam porsi kecil tapi
sering.

Evaluasi status nutrisi umum,


ukur berat badan dasar.

Rasional
Bunyi
usus
mungkin
menurun/tak ada bila proses
infeksi berat/ memanjang.
Distensi
abdomen
terjadi
sebagai
akibat
menelan
udara
atau
menunjukan
pengaruh toksin bakteri pada
saluran gastrointestinal.
Tindakan
ini
dapat
meningkatkan
masukan
meskipun
nafsu
makan
mungkin lambat untuk
Adanya kondisi kronis atau
keterbatasan
keuangan
dapat
menimbulkan
malnutrisi.
Rendahnya
tahanan terhadap infeksi dan
atau
lambatnya
respon
terhadap nyeri.

Implementasi
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana
tindakan disusun untuk memantau klien
mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari
pelaksanaan adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat
dilaksanakan dengan baik jika klien mempunyai
keinginan untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan (Nursalam,
2001 : 63).

Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual
untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana
tindakan dan pelaksanaannya sudah
berhasil dicapai (Nursalam, 2001: 71).

Terimakasih
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!

Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!

Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!

Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!

Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!
Banyak!!!!

You might also like