Professional Documents
Culture Documents
STRESS ULCER
Oleh :
dr. I Fadhilah S
BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RS. Dr. M. DJAMIL PADANG
2014
STRESS ULCER
Pendahuluan
Kelainan mukosa akut saluran cerna bagian atas dapat terjadi sebagai akibat langsung
(efek samping) obat anti inflamasi non steroid (obat antireumatik) dan dapat timbul sebagai
akibat tidak langsung berbagai keadaan patologik yang berlaku sebagai stresor, seperti luka
bakar, operasi otak, tumor otak, trauma kepala,dan stroke (1,2).
Kelainan mukosa akut yang terjadi akibat berbagai stresor tersebut lazim disebut sebagai
tukak stres (stress ulcer). Pada pemeriksaan endoskopi kelainan mukosa akut tersebut terlihat
sebagai bercak kecoklatan,atau tukak dangkal, kadang-kadang disertai perdarahan mukosa
sehingga cairan lambung berwarna coklat kehitaman.(3) Meskipun kelainan mukosa akibat
stresor tersebut tidak berupa tukak, umumnya disepakati bahwa semua kelainan mukosa akut
saluran cerna bagian atas akibat stresor yang tidak langsung tersebut tetap disebut sebagai
tukak stres (1,2).
Stress ulcer merupakan suatu lesi inflamasi superfisial dari mukosa gaster disebabkan
peningkatantuntutan fisiologis yang abnormal pada tubuh. Suatu penelitian melaporkan bukti
adanya kerusakan mukosa dalam waktu 24 jam pada 75-100% pasien yang dirawat di unit
perawatan intensif (ICU).(4)
Stress Ulcer bukan merupakan eksaserbasi dari ulkus duodenum akibat stres
emosional dan juga bukan merupakan kelainan yang sarna seperti ulkus lambung yang
khas. Drug induced ulcer, seperti pada ulkus-ulkus yang berkaitan dengan aspirin
dan steroid juga bukan merupakan stress ulcer (1).
Stress ulcer juga dikenal dengan nama-nama
acute gastric mucosal lesion, stress ulcer syndrom, stress ulcer diathesis Curling
Ulcer (akibat luka bakar yang luas). Penggunaan
lesion pertama kali diperkenalkan oleh Katz dan Siegel pada tahun 1968
(4,5,).
Pada tahun 1932, Harvey Cushing melukiskan ulserasi gastro intestinal yang
berkaitan dengan kerusakan hipotalamus akibat adanya . lesi-Iesi diotak yang berat
ataupun tindakan bedah saraf intrakranial . Kelainan akut traktus gastrointestinal dapat
terjadi akibat trauma susunan saraf pusat/lesi intraktranial atau tekanan intraktranial yang
tinggi dan keadaan-keadaan yang memerlukan tindakan bedah saraf, seperti misalnya
hematom subdural, tumor otak dll.
(3,4,5).
induced
kemudianikenal dapat dengan sebutan Cushing Ulcer .Seperti diketahui Stroke sendiri tanpa
penyulit yang lain misalnya tukak cushing, di Amerika Serikat merupakan penyebab
kematian ke tiga setelah penyakit jantung dan kanker ; strok menjadi penyebab utama
disabilitas baik fisik maupun psikososial.(6)
Definisi
Menurut Dorland Illustrated Medical Dictionary, Ulcer adalah kerusakan lokal atau
cekungan pada permukaan suatu jaringan/organ yang ditimbulkan oleh pengelupasan
jaringan imflamasi yang nekrosis.
Stress Ulcer adalah ulkes peptik, biasanya pada lambung yang disebabkan oleh
stres dimana
pada
kerusakan
mukosa
dan
menyebabkan
gastritis
stres.(6,7)
Tidak ada laporan yang menunjukkan adanya perbedaan ras sehubungan dengan perdarahan
saluran cerna karena gastritis stres. Tidak ada perbedaan dalam jenis kelamin dalam hal
kejadian gastritis stres. Dengan meningkatnya usia maka aterosklerosis dapat berperan dalam
penurunan aliran darah pada mukosa gaster. Pada kondisi demikian ditambah adanya stresor
menyebabkan penurunan produksi mukus dan lebih rentan untuk terjadinya ulkus serta erosi.
(7,8)
Patofisiologi
Patofisiologi dari lesi gaster terkait stress masih belum dipahami sepenuhnya.
Stimulasi terhadap hipotalamus anterior dan destruksi pada bagian posterior menyebabkan
peningkatan keasaman lambung dan dapat menyebabkan terbentuk nya ulkus. (
2)
Asam
disekresikan oleh sel parietal pada mukosa gaster dibawah pengaturan beberapa agen biologis
seperti histamin, gastrin serta rangsangan nervus vagus. Mukosa dilindungi oleh lapisan
mukus jel, yang dipengaruhi oleh prostaglandin, nitrik oxide, protein trefoil, dan rangsangan
nervus vagus. Lapisan mukus ini membentuk suatu lapisan yang memisahkan epitel gaster
dengan asam lambung. Adanya agen iritan pada kondisi tertentu dapat merusak lapisan
pelindung ini dimana jika hal ini terjadi maka asam lambung dapat masuk kembali ke dalam
epitel dan menyebabkan kerusakan mukosa.7
Dua hal yang diduga memegang peranan penting pada kerusakan pelindung mukosa
adalah sekresi asam serta gangguan mekanisme pertahanan. Pada gastritis stres terjadi kondisi
jumlah asam lambung yang bervariasi bisa normal, rendah atau tinggi. Oleh karena itu
hipersekresi asam bukanlah satu-satunya faktor penyebab. Mekanisme pertahanan khususnya
sekresi mukus cenderung menyebabkan penurunan konsentrasi bikarbonat sehingga tidak
dapat menetralisir asam di lambung. Stres menyebabkan penurunan aliran darah ke mukosa
sehingga menyebabkan iskemia yang akhirnya menyebabkan kerusakan dinding mukosa.8
Setelah suatu acute brain injury, stress ulcer dapat terjadi akibat hiperaktifitas vagal
yang menghasilkan peningkatan sekresi asam lambung dan iskemik mukosa. Suatu model
eksperimental menunjukkan bahwa suatu stress mengaktivasi hipotalamus, menghasilkan
stimulasi kolinergik ke abdomen. Substansi iseperti asetilkolin, histamin, dan tirotropin
releasing hormone endogen meningkatkan kerentanan mukosa.3
Kejadian yang menyebabkan suatu situasi stressful berat bagi tubuh operasi major,
perdarahan, luka bakar dapat membuat lesi pada mukosa gaster. Iskemia mukosa pada
keadaan stress menyebabkan peningkatan sekresi asam lambung. Selain itu, diduga bahwa
iskemia mukosa lambung menyebabkan peningkatan permeabilitas mukosa terhadap H+ dan
menyebabkan difusi balik asam ke jaringan mukosa. Selain itu, energy-deficit hypothesis
terkait iskemia dan nekrosis mukosa menyebabkan gangguan metabolisme mukosa lambung.7
Faktor Resiko
Menurut Menurut ASHP (American Society of Health-System Pharmacists guidelines)
terdapat beberapa faktor resiko dapat terjadinya stress ulcer.
Risk factor
Independent
Other
Penatalaksanaan
1. Prevensi pada pasien stroke
Untuk mencegah timbulnya perdarahan lambung pada stroke, sitoprotektor atau
penghambat reseptor H2 perlu diberikan.Tidak ada perbedaan hasil antara pemberian
penghambat reseptor H2, sitoprotektor agen ataupun inhibitor pompa proton (PPI).10
H2
bloker
untuk
profilaksis
kejadian
perdarahan
ulang. 11,12
Pada perdarahan yang banyak (lebih dari 30% dari volume sirkulasi), penggantian
dengan transfusi darah perlu diberikan. Untuk mengganti kehilangan volume sirkulasi
cairan pengganti berupa koloid atau kristaloid dapat diberikan sebelum transfusi.
Pasang pipa nasogastrik dan lakukan irigasi dengan air es tiap 6 jam sampai darah
berhenti.
Pemberian penghambat pompa proton seperti omeprazole atau pantoprazole diberikan
secara intravena dengan dosis 80 mg bolus, diikuti pemberian infus 8mg/jam selama
72 jam berikutnya.
Pemberian nutrisi makanan cair jernih diit pasca hematemesis sangat membantu
percepatan proses penyembuhan stress ulcer. Nutrisi harus dengan kadar serat tinggi
dan dihindarkan dari makanan yang merangsang atau mengiritasi lambung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Menguy, R. Master, Y. Mechanism of Stress Ulcer. Digestive Disease, Vol 27. No 6.
2. Goldman, H. Rosof, C. Pathogenesis of Acute Gastric Stress Ulcers. Departement of
Pathology and Surgery, Israel Hospital and Harvard Medical School.
3. Ahmadsyah I, Wiradisuria ER. Tataklaksana stress ulcer. MDK 1991; 10:17-21.
Gastroenterology and Liver Disease. 4th ed. St Louis, Mo: Mosby; 1994:139-43.
Laine L. Sleisenger & Fordtrans Gastrointestinal and Liver Disease. 6th ed.