Professional Documents
Culture Documents
Bismillahirrahmanirrahiim.
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang mana atas
berkat ridha dan hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk terus
menimba ilmu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga, sahabat-Nya dan kita selaku umat-Nya yang tetap ada
pada jalan yang di ridhai-Nya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III, dalam pembuatan makalah ini pasti tidak
akan terlepas dari bantuan semua pihak yang telah memberikan dukungan,
maka dari itu kami ucapkan terimakasih.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna baik dalam
penulisannya maupun dari segi pembahasan, oleh karena itu kami sesalu
mengharapkan akan saran yang membangun untuk memperbaiki karya ilmiah
selanjutnya, dengan sedikit harapan mudah-mudahan makalah ini bisa
memberikan sedikit manfaat untuk kita semua. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
.................................................................................................................
4
B. Rumusan
Masalah
.................................................................................................................
5
C. Tujuan
.................................................................................................................
6
D. Metode Penulisan .............................................................................
.................................................................................................................
6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
AG
.................................................................................................................
7
B. Etiologi
.................................................................................................................
8
C. Klasifikasi
.................................................................................................................
8
D. Patofisiologi
.................................................................................................................
12
E. Manifestasi
Klinis.................
.................................................................................................................
14
F. Pemeriksaan
diagnostik
.................................................................................................................
16
G. Komplikasi
Artritis
gout...........................................................
.................................................................................................................
25
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA ARTRITIS GOUT
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................................................
35
B. Saran
.................................................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA
BABiiI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahanperubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu
tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada
kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit
misalnya penyakit gout arthritis.
Gout artritis akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas
dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
ditemui pada usia 50-60 tahun. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar
95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya
sekitar 1 mg / 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria. Tetapi
sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia
biasanya tidak timbul sebelum mereka mencapai usia remaja.
Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda
awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien
mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat.
Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala
serangan akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit Gout Artritis?
2. Apa etiologi penyakit Gout Artritis ?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan
dengan defek genetic pada metabolisme purin atau hiperuricemia ( Brunner &
Suddarth, 2001 : 1810 ). Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri
karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam
sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di
dalam darah (hiperurisemia).
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena
deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai
akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat)
disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari
ginjal. Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.
B. Etiologi
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan
purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan
hyperuricemia. Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
1. Pembentukan asam urat yang berlebih.
Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih
karena penyakit lain, seperti leukemia.
2. Kurang asam urat melalui ginjal.
Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal
yang sehat. Penyabab tidak diketahui
Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya
glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak
penting.
C. Klasifikasi
Gout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Asimptomatik
Akut
Interkritikal
Kronik
Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma
Sumber : http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikelkedokteran/patofisiologi-gout-arthritis/
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur
penghematan (salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat,
asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian
mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang
mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan
amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme
inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya
untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui
basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur
ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin
bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk
membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini
dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase
(HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin.
Onset serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam
urat serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar urat serum yang stabil,
jarang terjadi serangan. Pada manusia, asam urat diekskresikan sebagai
produk akhir metabolisme purin. Dalam tubuh manusia terdapat hanya sedikit
enzim urikase yang mengkatalisis degradasi asam urat menjadi allantoin.
Purin dalam tubuh didapat dari konsumsi diet purin dan sintesis purin
endogen. Purin yang dihasilkan ini akan menjadi bagian dari asam nukleat.
Dalam katabolisme, purin akan didegradasi menjadi asam urat dengan
perantaraan enzim xantin oksidase.
Sintesis
purin
Nukleotida
purin dalam
tubuh
As.Nukleat
Jaringan
Diet purin
Purin
Asam urat
Urikolisis
intestinal
Ekskresi Renal
Faktor primer
-
Faktor sekunder
-
E. Manifestasi Klinis
Terdapat empat tahap, dari perjalanan klinis penyakit gout yang tidak
diobati, yaitu :
1. Tahap pertama adalah hiperurisemia
Dalam tahap ini penderita tidak menunjukkan gejala-gejala selain dari
peningkatan asam urat serum. Hanya 20% dari penderita hiperurisemia
asimtomatik yang berlanjut menjadi serangan gout akut.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuloskeletal dapat
menunjukan :
- Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
- Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode serangan gout
G. Pemeriksaan Diagnostik
Manifestasi klinis yang mengarah ke diagnosis gout harus dikonfirmasi
dengan aspirasi cairan sendi atau deposit tofi. Pada serangan gout akut,
ditemukan kristal MSU yang sebagian besar terletak intraseluler. Cairan terlihat
berawan (cloudy) oleh karena leukosit, dan kristal dalam jumlah besar
membuat cairan terlihat seperti pasta tebal berwarna pucat (thick pasty or
chalky joint fluid). Infeksi bakteri dapat ditemukan bersamaan dengan kristal
urat. Jika ada kecurigaan ke arah artritis septik, cairan harus dikultur. Kristal
MSU dapat ditemukan pada artrosentesis sendi MTP I dan lutut yang sedang
tidak dalam serangan gout akut. Teknik ini berguna untuk menegakkan
diagnosis gout interkritikal (gout between attacks).
Kadar asam urat dalam urin 24 jam berguna untuk menentukan risiko
litiasis, menentukan produksi asam urat yang berlebih (overproduction) atau
ekskresi asam urat yang kurang (underexcretion), danmenetukan regimen terapi
hipourisemik yang akan digunakan. Jika ekskresi asam urat >800 mg per 24
jam pada diet reguler, kita harus memikirkan penyebab produksi purin yang
berlebih. Urinalisis, Blood Urea nitrogen (BUN), hitung leukosit, dan profil
lipid berguna dala menentukan kemungkinan sekuel serangan gout dan
penyakit-penyakit lain yang memerlukan terapi.
1. Gambaran Radiologis
Gambaran radiologis yang khas pada artritis gout menahun (chronic
tophaceus gout) adalah perubahan kistik, erosi berbatas tegas yang
dideskripsikan sebagai punched out lesions dan penggir tulang yang
overhanging (Martels sign atau G sign). Gambaran ini berhunbungan
dengan kalsifikasi jaringan lunak. Tetapi, gambaran radiografis serupa juga
dapat ditemui pada osteoartritis erosif, artripati apatit destruktif, dan
rheumatoid arthritis.
2. USG
3. Computed Tomografi
Figure 2.
of the right foot from a patient with chronic gout, demonstrating extensive
tophaceous deposits (visualized as red) particularly at the first metatarsal
phalangeal joint, midfoot and Achilles tendon. (a) Dorsal view and (b) lateral
view.
Perez-Ruiz et al. Arthritis Research & Therapy 2009 11:232
doi:10.1186/ar2687
4. MRI
H. Penatalaksanaan Medis
Fase akut.
Obat yang digunakan :
1.Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk
mengobati serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di
kemudian hari. Obat ini jugadapat digunakan sebagai sarana
diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5mg setiap jam, sampai
gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata dari berat
pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang
hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat
harus dihentikan.
2.Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati
artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping,
maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup
efektif.
3.Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
Sumber : http://mha5an.wordpress.com/2008/10/19/gejala-dan-komplikasiasam-urat/
I. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Diet rendah purin
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden,
daging kambing) serta banyak minum.
2. Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
J. Komplikasi
1. Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi
(gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung
berkumpul di cairan sendi ataupun jaringan ikat longgar. Meskipun
hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan
secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum
jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat
serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak
mendapat serangan atritis gout. Gejala klinis dari Gout bermacam-macam,
yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan akut gout, gejala
antara(intercritical), serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat
sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri
tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang ringan.
Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali.
Namun pada mereka yang tidak
diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10 hari. Serangan biasanya
berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang pada
persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus
sehingga sangat mengganggu.
Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian
lain
dari
ekstremitas
bawah
merupakan
kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu. Gout dapat merusak
ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk. Gangguan
ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan
dari sel ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi
akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat
menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal
pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.
K. Prognosis
Pasien yang telah menderita arthritis gout tidak akan sembuh
sepenuhnya. Pasien
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data Klien
Baik subjektif maupun objektif melalui anamnesis riwayat penyakit,
pengkajian psikososial, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan diagnostik.
a. Anamnesis : Identitas ( Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat,
agama, bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, asuransi kesehatan, golongan darah, nomor register, tanggal
masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
dan saat diam. Palpasi yaitu meraba daerah nyerinya pada kulit apakah
terdapat kelainan seperti benjolan, dan dan merasakan suhu di daerah
sendinya, sedangkan move atau pergerakan yaitu menyuruh pasien
melakukan beberapa gerakan dan dibandingkan kiri dan kanan serta
dilihat apakah gerakan tersebut aktif, pasif atau abnormal. Kemudian
selain pemeriksaan tersebut, pemeriksaan fisik jantung dan paru juga
perlu dilakukan.
kiri, tidak ada retraksi dinding dada, pulsasi ictus cordis terlihat di
Perkusi : redup di bagian jantung, batas bawah paru dan jantung di SIC
IV
linea midclavicula sinistra dan batas atas setinggi SIC III linea
parasternalis kiri.
-
kiri, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada krepitasi, vocal fremitus normal.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru. Batas hepar dan paru lobus
kanan
dan ronki.
g. Pemeriksaan Lab
1) Serum asam urat
Umumnya
meningkat,
mengindikasikan
diatas
7,5
mg/dl.
Pemeriksaan
ini
urat atau gangguan ekskresi. Kadar asam urat normal pada pria dan
perempuan berbeda. Kadar asam
7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas
normal disebut hiperurisemia.
2) Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3
selama
250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam
urat meningkat maka level asam urat urin
pada
toilet selama
diindikasikan.
5) Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
material
yang tajam.
h. Pemeriksaan Radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan
menunjukkan
D ATA
Ds : Klien mengatakan
bahwa klien merasakan
sakit pada telapak kaki
kirinya,rasanya seperti
MASALAH
Nyeri akut
ETIOLOGI
Faktor primer /Faktor sekunder
Kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia)
Do : Bengkak (pada
kaki kiri)telapak kaki
kiri terlihatberwarna
hitam dan bengkak dan
berair,klien tampak
cemas,gelisah dan
timbul luka.
Hipothalamus
Menstimulasi nosiseptor
TTV : TD :110/60
mmHg
Nyeri
N: 84 x/menit
T : 36 c
RR : 32 /menit
Ds : Klien mengatakan
bahwa tidak mandi
selama 2 hari sebelum
MRS dan juga klien
mengatakan saat berdiri
merasa sakit dan
susah .
Do : K/U tampak
lemah,gelisah dan
cemas.
-Aktifitas duduk,berdiri
dan berjalan klien
dibantu oleh anaknya.
Hambatan mobilitas
Ds : Klien mengatakan
bahwa selama tidak
bisa tidur sama sekali
semalaman karena
nyeri pada telapak kaki
kirinya.
Do : -tidur siang
2 jam -tidur malam (-)
-klien terlihat lesu
dan lemah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri
berhubungan
kerusakan
integritas
jaringan
3.
Resiko
tinggi
terhadap
perubahan
penatalaksanaan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1 : Nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas jaringan sekunder
terhadap gout
Tujuan : Mendemontrasikan hilangnya nyeri dan ketidaknyamanan
Kriteria hasil : Menyangkal nyeri, ekspresi wajah relaks, tak ada rintihan
Intervensi :
1. Pantau kadar asam urat semu
R/ : untuk mengevaluasi keefektifan terapi
2. Bila serangan terjadi di RS, implementasi tindakan penghilang
a. Berikan istirahat dengan kaki ditinggikan
b. Berikan analgesik, yang diprogramkan dan evaluasi keefektifannya
c. Berikan kantung es atau panas basah
R/ : peninggian dan pemberian kantung dingin membantu mengurangi
bengkak dan membantu menghilangkan tekanan dari kaki, analgesik
memblok rasa nyeri
3. Berikan obat anti gout yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya.
Konsul dokter bila kadar asam ura serum tetap tinggi dan nyeri tidak
hilang dengan analgesik
R/ : obat anti gout bekerja dengan menghambat reabsorbsi asam urat di
tubulus ginjal (benemid) melawan fagositosis leukosit yang menghambat
deposit urat lanjut (allopurinol). Terapi obat tambahan dapat diperlukan
bila kadar asam urat serum tetap tinggi
Mendemonstrasikan
keinginan
untuk
memenuhi
aktivitas
D. PELAKSANAAN
Berikut contoh pelaksanaan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan :
MASALAH KEP/
KOLABORATIF
Nyeri akut ybd
kerusakan
integritas kulit
TGL
TINDAKAN
/JAM
Mengobservasi tingkat nyeri
PARAF
E. EVALUASI
1.
2.
3.
TGL/
CATATAN PERKEMBANGAN
JAM
S : Klien mengatakan bahwa klien
sesak
Nafas dan nyeri pada kirinya
yang
Menjalar hingga bagian perut.
O : Skala wajah 4
-Klien terlihat gelisah dan susah
-Bengkak pada kaki kirinya
berwarna
Hitam
-TTV : TD:110/60
N :84x/menit
T : 36 C
RR: 32x/menit
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi 1-6 dilanjutkan
S :Klien mengatakan bahwa dia
merasakan nyeri yang berpindah
ke
perut namun nyeri pada kaki
berangsur
hilang.
O : Skala wajah 3
-Klien masih merasa kurang
nyaman
Terlihat gelisah dan cemas
PARAF
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gout artritis adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada
wanita biasanya mendekati masa menopause.
Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari
penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam kelainan metabolik.
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal
terjadi keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3)
Jumlah yang, diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya
melalui feses. Serum asam urat normal dipertahankan antara 3,4 7,0 mg/dl
pada pria dan 2,4 6,0 pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan
terbentuk kristal monosodium urat.
B. Saran
Pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai
bahan masukan yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan
asuhan keperawatan yang akan datang, diantaranya :
1. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti
tentang rencana keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis,
pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik
dengan klien dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddath. 2001. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Jakarta :
Penerbit Buku
Kedokteran. EGC.