Professional Documents
Culture Documents
beberapa kali per satu juta batere). Dibandingkan NiMH, siklus isi
ulang batere Li-ion lebih pendek setengahnya ( 1000 vs. 500
kali). Ada kelemahan lain. Jika daya batere benar-benar habis dan
voltase-nya turun di bawah ambang tertentu, kapasitas energi
batere Li-ion akan menciut secara permanen. Karena itulah
batere dirancang untuk mati jika dipasang setelah waktu
tertentu. Biasanya, jika Anda punya gadget dengan batere
bertipe isi ulang, tipe Li-Ion-lah yang dipakai. Jika tidak, mungkin
baterenya berjenis Li-Poly.
8. Lithium ion poly atau lithium poly atau li-poly (Li-Po),
berasal dari lithium ion tetapi menggunakan elektrolit berbasis
polimer gel. Karena itu namanya menjadi lithium ion poly. Batere
tipe ini lebih bandel (tidak mudah meledak) dibandingkan Li-ion
standar, lebih ringan dan bisa dibentuk sesuka hati. Anda akan
semakin sering menjumpainya sebagai pengganti lithium-ion di
laptop dan gadget lain. Kelemahannya, batere ini lebih cepat
habis dibandingkan Li-ion biasa.
9. Lithium iron phosphate (Li-Fe) merupakan perkembangan
dari lithium ion yang menggantikan campuran oksida kobalt
dalam li-ion. Tipe ini lebih kecil kemungkinannya meledak dan
dapat melepaskan kapasitas dan terisi ulang sangat cepat.
Namun sampai saat ini lithium iron phosphate masih mahal dan
rumit pembuatannya. Mau tahu di mana batere ini ada? Antara
lain di laptop OLPC XO dan mobil hibrida. Self Discharge Salah
satu yang perlu diperhatikan pada penggunaan baterai charge
NiCad dan NiMH adalah 'self discharge', yaitu berkurangnya
kapasitas yang terdapat pada battery walaupun tidak digunakan.
Jumlah/persentasi self discharge pada masing-masing baterai
berbeda-beda, tapi bisa diperkirakan sekitar beberapa persen (1
sampai 3%) perhari dari kapasitas maksimumnya dan pada suhu
70 derajat Fahrenheit. Penempatan baterai NiMH pada
temperator yang lebih rendah akan sedikit membantu
mengurangi efek self discharge. Ada yang menyebutkan apabila
baterai NiMH dibekukan (dingin) dalam 1 bulan sisa kapasitas
baterai masih ada 90% sejak terakhir di recharge. Tapi sebelum
digunakan, baterai NiMH yang dibekukan tersebut harus
dikembalikan dulu pada suhu ruangan yang normal. Jadi setelah
kita men-charge baterai NiMH, sebaiknya disimpan pada suhu
yang dingin untuk mengurangi efek self dischargenya.
Disarankan untuk me-recharge lagi baterai yang sudah disimpan
Ada sebuah pertanyaan yang lumayan sering ditanyakan kepada saya: Apa sih bedanya
sensor CCD dan CMOS pada kamera digital? Kamera mana yang lebih bagus, yang memakai
sensor CCD atau sensor CMOS? Pihak produsen kamera memang kerap tidak
menjelaskan secara lengkap perbedaan dari kedua jenis sensor gambar tersebut. Sebelum
membahas lebih lanjut, terlebih dahulu saya sampaikan bahwa saat ini, baik sensor CCD
maupun CMOS mampu memberikan hasil foto yang sama baiknya. Perbedaan utama
keduanya hanyalah masalah teknologi.
Kamera digital sekarang ini sudah menjadi barang umum mengikuti penurunan harga jualnya.
Salah satu penggerak di belakang penurunan harga adalah dengan diperkenalkannya sensor
CMOS. Sensor CMOS sangat jauh lebih murah untuk dirakit dibandingkan sensor CCD.
CCD dibuat dengan lebih sensitif dan dengan responsibility tinggi. itu menyebabkan ISO yang di
gunakan paling rendah 200. dengan kontras yang tinggi membuat sangat noise pada ISO tinggi.
Sedangkan CMOS, tidak sesensitif CCD, dengan power yang rendah menghasilkan gambar yang
lebih soft. Dengan kontras yang tidak begitu tinggi, membuat gambar masih terlihat baik di ISO
yang tinggi.
Lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya, inilah plus minus sensor CCD dan CMOS saat ini :
Sensor CCD
Plus :
matang secara teknologi
desain sensor sederhana (lebih murah)
sensitivitas tinggi (termasuk dynamic range)
tiap piksel punya kinerja yang sama (uniform)
Minus :
desain sistem keseluruhan (CCD plus ADC) jadi lebih rumit dan boros daya
kecepatan proses keseluruhan lebih lambat dibanding CMOS
sensitif terhadap smearing atau blooming (kebocoran piksel) saat menangkap cahaya terang
Sensor CMOS
Plus :
praktis, keping sensor sudah termasuk rangkaian ADC (camera on a chip)
hemat daya berkat integrasi sistem
kecepatan proses responsif (berkat parralel readout structure)
tiap piksel punya transistor sendiri sehingga terhindar dari masalah smearing atau blooming
Minus :
proses pematangan teknologi (untuk menyamai kualitas CCD perlu biaya besar)
piksel dengan transistor didalamnya menurunkan sensitivitas piksel (area penerima cahaya
menjadi berkurang)
piksel yang mampu mengeluarkan tegangan sendiri kurang baik dalam hal keseragaman kinerja
(uniformity)
Kamera-kamera yang menggunakan sensor CCD: Nikon D60, Fujifilm FinePix S5 Pro, Nikon
D80, Nikon D40X, Canon PowerShot G9, Canon PowerShot Pro1, Ricoh GR Digital, dll
Kamera-kamera yang menggunakan sensor CMOS: Nikon D2Xs, Nikon D3, Nikon D300,
Canon EOS 450D, Canon EOS-1D Mark III, Canon EOS-1Ds Mark III, Canon EOS 5D, Pentax
K20D, Samsung GX-20, Sigma SD14, dll