You are on page 1of 9

BORANG PORTOFOLIO

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


PENYAKIT MENULAR ATAU TIDAK MENULAR
CAMPAK

Disusun Oleh :
Nama/peserta

: dr. Rezky Galuh Saputra

Pendamping

: dr. Riyono

PUSKESMAS SALAMAN 1
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE JUNI 2015 - SEPTEMBER 2015

Berita acara presentasi portofolio


Pada hari rabu, tanggal 11 November 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama

: dr. Rezky Galuh Saputra

dengan judul/ topik : F 5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit


Menular atau Tidak Menular (topik: Campak)
Nama Pendamping

: dr. Riyono

Nama Wahana

: Puskesmas Salaman 1

Nama Peserta Presentasi


1.
2.
3.
4.
5.
6.

dr. Wiharesi Putri Sukaeksi


dr. Rezky Galuh Saputra
dr. Syifau Rakhmi
dr. Faridz Albam Wiseso
dr. Sofa Basalamah
dr. Widya Devi Cita

Tanda tangan
.
.
.
.
.
.

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping

dr. Riyono
NIP. 197110132010011001

BORANG PORTOFOLIO
F.5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular/ Tidak Menular
Nama Wahana : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Topik
: Campak
Tanggal
: 11 November 2015
Nama Pasien
: An. I
No. RM
:
Tanggal Presentasi
: November 2015
No. dan Nama Pendamping :
Dr. Riyono
Tempat Presentasi
: Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik
Manajemen

Bayi Anak
Neonatus

Masalah

Remaja

Dewasa

Istimewa

Bumil
Lansia

Deskripsi
Anak laki-laki, 8 tahun, mengeluh merah-merah diseluruh tubuh
Tujuan
Mengobati campak
Mencegah terjadinya komplikasi
Bahan bahasan :
Tinjauan
Cara membahas :

Pustaka
Diskusi

Riset

Kasus

Audit

Presentasi

Email

Pos

dan
diskusi

Data pasien
Nama Klinik : Puskesmas

Nama : An.I
Telp. : -

Nomor Registrasi :
Terdaftar sejak : 2015

Salaman I
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
Demam tinggi sejak 3 hari yang lalu
2. Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengobati penyakitnya.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
4. Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien masih sekolah dasar
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik (RUMAH, LINGKUNGAN,
PEKERJAAN)
Riwayat sosial
Pasien tinggal di rumah bersama kedua orangtuanya. Pasien adalah anak
pertama dari dua bersaudara.
Riwayat Lingkungan
Kondisi rumah pasien termasuk bersih. Baik keluarga maupun tetangga di
sekitar rumah pasien tidak ada yang menderita campak.
7. Lain-lain :
Tanda vital : Tensi: mmHg, Nadi:92 x/ menit, RR : 24x/menit, Suhu : 37,7
C, BB : 23 kg, TB : 120 cm
Daftar Pustaka:
Suhendro et.al. Demam Berdarah Dengue. Buku Ajar IIMU PENYAKIT DALAM.
Jilid II. Edisi IV. Jakarta. 2006.
Hasil Pembelajaran
1. Definisi Demam Berdarah Dengue Grade 1
Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola
(bahasa Latin), yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama
masern, dalam bahasa Islandia dikenal dengan nama mislingar dan

measles dalam bahasa Inggris. Campak adalah penyakit infeksi yang


sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala-gejala eksantem
akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejalagejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna merah
dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit.
2. Diagnosis Demam Berdarah Dengue Grade 1
Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas dan satu satunya
manifestasi perdarahan adalah uji bendung (+)
3. Pengobatan Demam Berdarah Dengue Grade 1
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue. Prinsip utama adalah
terapi suportif. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan
yang paling penting dalam penanganan kasus DBD. Asupan cairan pasien
harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan cairan pasien tidak
mampu dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan melalui intravena
untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara bermakna.
4. Komplikasi Demam Berdarah Dengue Grade 1
Perdarahan massif (hematemesis, melena)
Terjadi komplikasi Dengue Syok Syndrome (DSS), kejang, penurunan
kesadaran, dll.
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
1. SUBYEKTIF
Pasien mengeluh demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Demam tinggi terus
menerus disertai menggigil kadang kadang. Terdapat nyeri kepala terutama di
belakang bola mata. Pasien juga mengeluh lemas, mual, dan muntah. Pasien
mengatakan bahwa perut kiri atas nya sangat sakit. BAK dan BAB pasien normal.
Pasien sudah membeli obat penurun demam dari warung. Demam turun tapi

kemudian naik kembali.


2. OBYEKTIF
a. Gejala klinis
1. Demam tinggi selama 3 hari
2. Nyeri kepala (retroorbita)
3. Lemas
4. Mual
5. Muntah
6. Nyeri perut kiri atas
b. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 98 x/menit
RR
: 24 x/menit
Suhu
: 39,7 C
c. Pemeriksaan fisik
1. Nyeri tekan epigastrium (+)
2. Rumple Leed (+)
3. Ptechiae (-/-)
d. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin :
No

Komponen

1
Eritrosit
2
Leukosit
3
Trombosit
4
MCV
5
MCH
6
MCHC
7
Hematokrit
3. ASSESSMENT

Jumlah

Nilai Normal
6

5,13 x 10
3,5 x 103
97000
85
27,4
32,4
43,4 %

3,80-5,60 x 106
3,5-10 x 103
150000-400000
80 97
26,5 33,5
30,5 35,0
35 50 %

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DHF adalah penyakit


infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, limfadenopati,
dan trombositopenia. Pada DHF terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga
tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam
berdarah dengue yang ditandai dengan renjatan/syok.

Virus dengue memiliki 4 jenis serotype yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3,


DEN-4. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap
serotype yang bersangkutan, namun tidak untuk serotype lainnya, sehingga
seseorang dapat terinfeksi demam dengue 4 kali selama hidupnya. Indonesia
dikatakan Negara yang endemis untuk demam dengue maupun demam
berdarah dengue.
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue. Prinsip utama adalah
terapi suportif. Dengan terapi suportif yang adekuat, angka kematian dapat
diturunkan hingga kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus DBD.
Asupan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan
cairan pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan
melalui intravena untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara
bermakna.
PLAN
Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka
diagnosis pasien ini adalah Demam Berdarah Dengue Grade 1. Menurut
kriteria WHO 1997, DBD grade 1 adalah demam disertai gejala konstitusional
yang tidak khas dan satu satunya manifestasi perdarahan adalah uji bendung
(+).
Pengobatan

Terapi cairan

Volume cairan kristaloid yang diperlukan per hari =


1500 + {20 x (BB dalam kg 20)} = 1500 + {20 x (57-20)} = 2240

ml / hari = 2240 ml / 24 jam = 93,33 ml/jam = 23,33 tpm makro


Terapi simtomatik dengan analgetik antipiretik (Paracetamol 3 x 500
mg)

Pendidikan
Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
penyakit dan tata laksananya sehingga pasien mengerti bahwa pengobatan yang
diberikan hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit
akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
Konsultasi
Dijelaskan tentang modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya DBD yaitu :

Melakukan kegiatan 3M (menguras, mengubur, menutup)


Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin

Rujukan
Direncanakan bila kondisi pasien memburuk atau terjadi hal hal sebagai
berikut :

Perdarahan massif (hematemesis, melena)


Terjadi komplikasi Dengue Syok Syndrome (DSS), kejang, penurunan
kesadaran, dll.

Kontrol

Kegiatan
Pemberian obat suportif

Periode
7 hari

Mengontrol tanda vital pasien Selama pasien


(TD,nadi, RR, suhu)
dirawat
Pemeriksaan kadar trombosit Selama pasien
dan hematokrit secara serial
dirawat
(per 24 jam)

Memperbaiki higiene

Hasil yang diharapkan


Kesembuhan pasien
Tanda vital pasien
membaik dan tidak
terjadi perburukan
Kadar trombosit dan
hematokrit pasien
membaik

Sesegera mungkin Mencegah timbulnya


penyakit dan mencegah
penularan penyakit

Magelang, 6 Agustus 2015

Peserta

Pendamping

dr. Rezky Galuh Saputra

dr. Riyono

You might also like