Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
atau bentuk padat yang dilunakkan) dan disertai dengan semen saluran akar
(sealer).
2.1.1 Bahan padat
- Gutta-percha / gutta-point
- Ag-point / silver-point
1. Gutta-percha / gutta-point
Kandungan utama merupakan b ahan an-organik 75 % yaitu oksida seng,
bahan organik 20 % yaitu gutta-percha dan tambahan wax, resin atau garam -garam
metal, memberikan sifat plastis, bahan tambahan 5% yaitu bahan pengikat, opaker,
dan pewarna.
Berbentuk kon ada tipe standar dengan ukuran (#15 - #40, #45 - #80), maupun
bentuk kon tipe konvensional dimana ukurannya berbeda antara ujung kon maupun
badannya, misalkan ukurannya fine medium, ujungnya runcing, ba dannya medium. .
Keuntungan :
- Bersifat plastis
- Larut dalam kloroform / ekaliptol.
- Dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding saluran akar
- Manipulasinya sederhana
- Dapat dikeluarkan dari saluran akar bila diperlukan
- Toksisitasnya rendah.
Kekurangan
- Sulit untuk saluran akar yang sempit dan bengkok
- Penyimpanan yang tidak baik / terlalu lama akan mudah patah.
2. Ag-point
Merupakan bahan pengisi yang padat
Indikasi :
- Saluran akar gigi dewasa
- Saluran akar yang sempit
- Saluran akar bengkok
- Diameter harus bulat
Kontra-indikasi
- Gigi belum tumbuh sempurna
- Saluran akar lebar
- Diameter saluran akar oval / tak teratur
- Bila akan dilakukan apeks-reseksi
Kebaikan :
- Dapat digunakan pada saluran akar yang sempit dan bengkok
- Radiopak
- Bakteiostatik
Kekurangan :
- Adaptasi dengan dinding saluran akar kurang baik
- Korosi
- Menyebabkan low grade pain
- Apikal seal kurang baik
- Sulit dikeluarkan bila diperlukan
2.1.3 Bahan semi padat / pasta
Biasanya merupakan bahan campuran yang akan mem adat setelah
dimasukkan ke
dalam saluran akar. Dapat sebagai bahan pengisi utama maupun sebagai semen
Contoh :
- Semen Grossman
- Tubli seal Kerr
- Semen Wachs
- Sealapex (semen kalsium hidroksida)
- AH 26 (resin epoksi)
- Diaket (resin polivinil/poliketon)
Syarat :
3.1.2. Sommer
- Asepsis
- Memilih Ag-point
- Trial foto : sesuai dengan panjang kerja
- Saluran akar dikeringkan dan diulas pasta
- Ag-point disterilkan, diulas pasta dan dimasukkan ke dalam saluran akar.
- Sekitar orifice diberi gutta-percha
- Basis dengan semen
- Ag-point dipotong pada bidang oklusal
- Foto pengisian
3.1.3 Nichols / sectional
- Asepsis
- Memilih Ag-point
- Trial foto : sesuai dengan panjang kerja
- Ag-point pada 1/3 apikal digurat yang dalam dengan carborundum
- Saluran akar dikeringkan dan diulas pasta
- Ag-point disterilkan, diulas pasta dan dimasukkan ke dalam saluran akar.
- Luksasi Ag-point agar terpotong pada daerah guratan.
- Saluran akar diberi paper-point dan ditutup sementara
- Foto pengisian
3.1.4. Ag-Tip
- Asepsis
- Memilih Ag-point
- Trial foto : sesuai dengan panjang kerja
- Saluran akar dikeringkan dan diulas pasta
- Ag-point disterilkan, diulas pasta dan dimasukkan ke dalam saluran akar
dengan aplikator.
- Aplikator diputar
- Saluran akar diberi paper-point dan ditutup sementara
- Foto pengisian
3.1.5. Teknik Pengisian Amalgam
Pengisian amalgam dari servikal (orthograde)
Indikasi : saluran akar pada 1/ 3 apikal sempit / buntu
Teknik pengisian : Amalgam dimasukkan ke dalam saluran akar dengan
menggunakan plugger / orthowire ukuran 1.0 dan dilakukan kondensasi.
amalgam dari apikal (retrograde)
Indikasi :
- Saluran akar bengkok
- Saluran akar melebar ke apikal
Pengisian