You are on page 1of 37

PRESENTASI KASUS

BLEFAROKERATOKONJUNGTIVITI
S
Pembimbing:
dr. Agah Gadjali, Sp.M
dr. Gartati Ismail, Sp.M
dr. Henry A. W, Sp.M
dr. Hermansyah, Sp.M
dr. Mustafa K. Shahab, Sp.M

Presentan: Fithra Fauzana


KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT TK.I BHAYANGKARA RADEN SAID
SUKANTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis: 771896
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Tanggal lahir
Agama
Bangsa / Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Status

: Tn. A
: 30 tahun
: Laki laki
: 07 Agustus 1985
: Islam
: Indonesia / Sunda
: SMP
: Penjahit
: JL. KP Baru Raya I RT 4/9 No. 58 KLP
: Sudah menikah

Tanggal pemeriksaan

: Kamis, 13 Agustus 2015

ANAMNESIS
(Autoanamnesis pada 13 Agustus 2015)

Keluhan
Utama

Kelopak mata kiri atas dan bawah semakin


membengkak sejak 2 hari yang lalu

Keluhan
tambahan

Mata kiri merah , terasa perih, berair,


penglihatan kabur pada mata kiri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


2 HARI SMRS
Mata kiri
merah
Kelopak
mata kiri
atas dan
bawah
kemeraha
n
Berair
Terasa
perih +
ada yang
mengganj
al
*Puskesm

1 HARI SMRS
Mata dan
kelopak
mata
semakin
merah
Kelopak
mata atas
dan bawah
membeng
kak
Terdapat
kotoran
pada mata
kiri
Penglihata

5 JAM SMRS
Kelopak
mata kiri
semakin
membeng
kak
Kotoran
semakin
banyak
Rasa
semakin
perih
Penglihata
n mata kiri
semakin
terganggu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Demam, rasa tidak enak
badan, atau kesulitan dalam
menggerakkan bola mata
Nyeri kepala dan nyeri pada
mata yang hebat, mual/
muntah,
atau
melihat
lingkaran cahaya bewarna
(pelangi) saat melihat bendabenda tertentu
Riwayat
sebelum
timbul
keluhan
Mata kering
Benjolan
pada
kelopak
mata
Operasi/tindakan
pada

DISANGK
AL

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat sakit serupa
Riwayat alergi (makanan, obat,
debu)
Riwayat penyakit kulit
Riwayat menggunakan kacamata /
contact lens
Riwayat mengalami benturan atau
trauma
Riwayat penyakit diabetes melitus
Riwayat penyakit hipertensi

DISANGKAL
DISANGKAL
DISANGKAL
DISANGKAL
DISANGKAL
DISANGKAL
DISANGKAL

PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesadaran

:
:

Baik

Compos menits

Tanda Tanda Vital :


Tekanan darah :
Nadi

Laju nafas
Suhu

80x / menit
:

120/80 mmHg
20 x / menit
Afebris

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwaya sakit serupa


Riwayat alergi (makanan, obat,
debu)
Riwayat DM

DISANGKAL

Riwayat HT

DISANGKAL

DISANGKAL
DISANGKAL

B. STATUS OFTALMOLOGI


Tes Hirschberg

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIKUS
OD
Ortoforia

OS

Gerakan bola
mata
Visus
TIO
Supercilia
Palpebra
superior

5/5 E

5/40 SC

N/palpasi

N/palpasi

Madarosis (-)
Skuama (-)
Edema (+)
Eritem (+)
Krusta (-)

Madarosis (-)
Skuama (-)
Edema (+)
Eritem (+)
Krusta (+)
Nyeri tekan (+)
Madarosis (+)

Nyeri tekan (-)


Benjolan (-)
Skuama (-)

Collarette (+)
Vesicle (+)
Benjolan (-)
Skuama (-)

Palpebra inferior Edema (+)


Eritem (+)
Krusta (-)

Nyeri tekan (-)


Benjolan (-)

Edema (+)
Eritem (+)
Krusta (+)

Nyeri tekan (+)


Madarosis (+)
Collarette (+)

Konjungtiva
Edema (+)
tarsalis superior Hiperemis (+)

Krusta (-)
Papil (-)

Edema (+)
Hiperemis (+)

Krusta (+)
Papil (-)

Konjungtiva
tarsalis inferior

Krusta (-)
Epifora (-)

Edema (+)
Hiperemis (+)

Krusta (+)
Epifora (+)

Edema (+)
Hiperemis (+)

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIKUS (lanjut)


OD
Konjungtiva

Tenang

bulbi

OS
Injeksi siliar (+)
Injeksi

Kemosis (+)

konjungtiva Fliktenula (+)

(+)
Kornea

Jernih

Infiltrat marginal (+) Ulkus (-)


Descemet fold (+)

Sikatriks (-)

Keratic Precipitate (-)


Bilik mata

Jernih, kedalaman sedang

depan
Iris

Jernih,
sedang

Flare (-)

Bulat, radier

Bulat, radier

Sinekia anterior

Warna coklat, kripta (+)

Warna coklat, kripta (-)


(+)

Pupil
Lensa
Vitreus
Fundus

kedalaman Cell (-)

Reguler, berada di sentral


Jernih
Tidak dievaluasi
Tidak dievaluasi

Sinekia posterior

(-)
Reguler, berada di sentral
3mm Isokor
Jernih
Tidak dievaluasi
Tidak dievaluasi

FOTO KLINIS PASIEN

FOTO KLINIS PASIEN


ORBITA SINISTRA

PEMERIKSAAN SLIT LAMP


ORBITA SINISTRA

RESUME
Keluhan utama kelopak
ANAMNESIS
mata kiri
semakin
membengkak sejak 2 hari
yang lalu
Keluhan diawali dengan
kelopak mata kemerahan,
mata merah yang berair,
dan terasa seperti ada
yang menggajal
Keluhan disertai
Penglihatan silau dengan
penglihatan yang menjadi
kabur
Rasa perih yang hebat pada
mata kiri
Kotoran mata yang mengeras,
bewarna kekuningan, yang
membuat kelopak mata
melekat dan sulit dibuka

PEMERIKSAAN FISIK

TTV (tekanan darah 120/80mmHg,


nadi 80 kali/menit, laju nafas 20
kali/menit, dan suhu afebris)

Visus

OD : 5/5 E
OS : 5/40 SC

Palpebra
superior dan
inferior :
OD
Edema (+)
Eritem (+)

OS

Edema (+)
Eritem (+)
Krusta (+)
Nyeri tekan
(+)
Madarosis (+)
Vesicle (+)
Collarette (+)

Konjungtiva
tarsalis superior
dan inferior :
OD
Edema (+)
Hiperemis (+)

OS

Edema (+)
Hiperemis (+)
Krusta (+)
Epifora (+)

Konjungtiva
bulbi
OS
Injeksi siliar (+)
Injeksi konjungtiva
(+)
Kemosis (+)
Fliktenula (+)

Kornea
OS
Infiltrat marginal
(+)
Descement fold
(+)

DIAGNOSIS KERJA

Blefarokeratokonjungtivitis OS
Blefaritis OD

PENATALAKSANAAN
RENCANA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan apusan gram dengan sediaan kerokan tepi palpebra sinistra

RENCANA TERAPI
Terapi sistemik
-Antibiotik sistemik
-Antiinflamasi

: Ciprofloxacin
: Methylprednisolone

2x500 mg
3x 8mg

Terapi topikal
-Tetes mata Cendo Xitrol pada ODS
6 x 1 tetes
Deksametason 0,1%
Neomisin Sulfat 3,5 mg
Polimiksin B Sulfat 6000 IU
-Salep mata Sulfasetamid Sodium 10mg dioleskan ODS sekali sehari
Malam hari sebelum tidur)
-Kompres dingin 3 - 4 kali sehari selama 10 - 15 menit tiap kalinya.
Lakukan dengan mata tertutup

RENCANA EVALUASI
Evaluasi tanda-tanda vital pasien
Evaluasi klinis pasien
Evaluasi higienitas mata pasien

PENATALAKSANAAN

EDUKASI
Memberi tahu pasien untuk kontrol ke poliklinik mata 3 hari
mendatang

Menjelaskan cara pemakaian obat dan pentingnya menggunakan


obat dengan teratur dan sesuai petunjuk
Menjelaskan pentingnya menjaga higienitas kedua mata serta
caranya:

Kompres kelopak mata dengan air hangat bersih dengan mata tertutup
selama 5 menit
Membersihkan kelopak mata dengan handuk basah dengan air hangat
bercampur dengan sampo bayi (1:10).
Ulangi dengan membersihkan lebih teliti (menggosok dengan pelan-pelan)
tepi kelopak mata.

PROGNOSIS
Quo Ad Vitam

Ad Bonam

Quo Ad Fungsionam

Ad Bonam

Quo Ad Sanactionam

Dubia Ad Bonam

Quo Ad Cosmetican

Ad Bonam

TINJAUAN PUSTAKA
BLEFARITIS

DEFINISI

Blefaritis adalah radang pada kelopak mata dan tepi kelopak

ANATOMI

ANATOMI

ANATOMI

ETIOLOGI
Infeksi
Bakteri
Staphylococcus spp.
Virus
VZV, HSV, Moluskum kontagiosum, Vaksinia
Jamur
Epidermomikosis, Actinomyces, Nocardia,
Histoplasmosis, Sporotrikosis, Asperligosis
Parasit
Pedikulosis
Alergi
SSJ
Urtikaria
Dermatitis
Kontak
Seboroik

KLASIFIKASI
KLINIS

TERAPI

Infeksi superfisial oleh


bakteri Stafilokok

Topikal cukup
dengan salep
antibiotik

BLEFARITIS
SEBOROIK

Peradangan menahun,
disertai kelainan pada kulit
lain

Memperbaiki
higienitas mata

BLEFARITIS
ULSERATIF

Peradangan akut akibat


infeksi Stafilokokus, ulserasi
kelopak mata (+), kursta
(+), madarosis (+)

Antibiotic topikal
dengan antibiotik
sistemik

BLEFARITIS
ANGULARIS

infeksi staphylococcus pada


kantus, gangguan fungsi
lakrimal (+)

Antibiotik topikal

MEIBOMIANIT
IS

infeksi pada kelenjar


Meibom , peradangan lokal

Kompres hangat,
penekanan dan
pengeluaran nanah
dari dalam berulang,

BLEFARITIS
SUPERFISIAL

BLEFARITIS VIRUS
Herpes
Zoster

Herpes
Simpleks

KLINIS

TERAPI

Infeksi pada ganglion gaseri


saraf trigeminus (cab.
Oftalmika), kejala
konstitusional (+), vesikel
pada palpebra + kornea

Simtomatik,
analgetik, antiviral

Vesikel kecil dikelilingi


Tidak terdapat
eritema yang dapat disertai pengobatan spesifik.
dengan keadaan yang sama
Asiklovir dan IDU
pada bibir merupakan tanda
dapat diberikan
herpes simpleks kronik,
terutama pada infeksi
radang tepi kelopak ringan,
dini
krusta kuning basah

BLEFARITIS JAMUR
INFEKSI
Peradangan ringan
Griseofulvin 0,5-1 gram sehari
SUPERFIS akibat eipdermomikosis dengan dosis tunggal
IAL
atau kandida
diteruskan 1-2 minggu
Infeksi kandida diberi
pengobatan nistatin topikal
100.000 unit per gram
INFEKS
I
JAMUR
DALAM

1. Infeksi Actinomyces
dan Nocardia
2. Histoplasmosis,
sporotrikosis,
aspergilosis,
torulosis,
kriptokokosis dan
blastomikosis

1. sulfonamid, penisilin atau


antibiotic spektrum luas
2. Amfoterisin B 0,05-0,1
mg/Kg BB, yang diberikan
intravena lambat selama
6-8 jam Dosis dinaikkan
sampai 1 mg/Kg BB, dosis
total tidak boleh melebihi
2 gram. Pengobatan
diberikan setiap hari
selama 2-3 minggu setelah

MANIFESTASI KLINIS UMUM

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan kelopak mata.
Dapat dilakukan
Pemeriksaan gram pada kelopak mata untuk menentukan
mikroorganisme penyebab
Kultur dengan uji sensitivitas dan resistensi untuk
menetapkan pengobatan yang tepat.2

PENATALAKSANAAN
BLEFARITIS STAFILOKOK
Membersihkan pinggiran kelopak mata untuk
mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi
bakteri
Untuk membantu membasmi bakteri kadang
diberikan salep antibiotik (misalnya erythromycin
atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral

KOMPLIKASI

Hordeolum
Kalazion
Konjungtivitis
Keratitis epitel (sepertiga atas)
Infiltrat kornea marginal
Madarosis
Mata kering

*Pada umumnya blefaritis prognosis sangat baik dan dapat


hilang dengan terapi jika ditangani dengan cepat

PEMBAHASAN

ANALISA KASUS
Diagnosis ditegakan berdasarkan hasil dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Keluhan kelopak mata kiri dan kanan merah dan
semakin membengkak = peradangan palpebra - >
blefaritis
Mata kiri merah, foreign body sensation, berair
(epifora) = peradangan konjungtiva - > konjungtivitis
Penglihatan silau, kabur, burning sensation, infiltrat
marginal = keratitis

ANALISA KASUS
Ditemukan :
Keluhan pasien semakin memburuk dan dirasakan paling
berat pada pagi hari
Disertai kotoran mata yang mengeras, bewarna kekuningan,
yang membuat kelopak mata melekat dan sulit dibuka
khas pada blefaritis yang disebabkan oleh bakteri

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terdapat


keterlibatan konjungtiva dan kornea pada mata kiri
saja akibat komplikasi blefaritis stafilokok
= Blefarokeratokonjungtivitis OS dan Blefaritis OD

THANK
YOU

You might also like