You are on page 1of 7

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


INFEKSI MENULAR SEKSUAL
DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN (F1)

Pendamping:
dr. Riyono
NIP. 197110132010011001

Disusun oleh:
dr. Syifau Rakhmi

PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG
PERIODE OKTOBER 2015 JANUARI 2016

Berita acara presentasi portofolio


Pada hari Jumat, tanggal 27 November 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama

: dr. Syifau Rakhmi.

Judul/ topik

: F 1.Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


(topik : Infeksi Menular Seksual).

Nama Pendamping

: dr. Riyono.

Nama Wahana

: Puskesmas Salaman I.

Nama Peserta Presentasi

Tanda tangan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

.
.
.
.
.
.

dr. Faridz Albam Wiseso


dr. Rezky Galuh Saputra
dr. Sofa
.
dr. Syifau Rakhmi
dr. Wiharesi Putri Sukaeksi
dr. Widya Devi Cita Inayani

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping

dr. Riyono
NIP.197110132010011001

BORANG PORTOFOLIO
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
NO. ID dan Nama Wahana : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Topik
: Penyuluhan Infeksi Menular Seksual
Tanggal
: 12 November 2015
Tanggal Presentasi
: 12 November 2015 No. dan Nama Pendamping :
Dr. Riyono
Tempat Presentasi
: Puskesmas Salaman I, Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik
Tujuan

Manajemen

Masalah

Istimewa

Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil tentang anemia


dalam kehamilan
Bahan bahasan :
Tinjauan

Cara membahas :

Pustaka
Diskusi

Riset

Kasus

Presentasi dan Email


diskusi

Audit

Pos

Latar belakang permasalahan / kasus


Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang penularannya
terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan seksual tidak terbatas secara
genito-genital namun juga secara oro-genital, atau ano-genital sehingga kelainan
yang timbul akibat penyakit ini tidak terbatas pada daerah kelamin (genital).
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan
kelamin, karena terdapat beberapa kasus yang ditularkan melalui kontak langsung
melalui cairan (darah, sperma, cairan vagina, ASI), alat-alat (jarum suntik,
handuk, thermometer), serta dari ibu kepada bayi dalam rahimnya.
Beberapa IMS yaitu kondiloma akuminata (jengger ayam), gonore, sifilis
(raja singa), herpes simpleks, klamidia trakhomatis, hingga HIV/AIDS. Penyakitpenyakit tersebut didapatkan akibat berhubungan seksual dengan seseorang yang
telah terinfeksi sebelumnya. Resiko tersebut akan semakin tinggi apabila
seseorang melakukannya pada usia yang masih dini, berhubungan seksual dengan
banyak pasangan yang berbeda, atau pasangannya tersebut memiliki banyak
pasangan lain, ataupun melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan
pengaman (misal kondom).
Berdasarkan laporan laporan yang dikumpulkan oleh WHO (World
Health Organization), setiap tahun diseluruh negara di dunia terdapat sekitar 250
juta penderita baru IMS yang meliputi penyakit gonore, sifilis, herpes genitalis
dan lain-lain. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok
umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular IMS, 2 juta kasus baru tiap
tahun adalah dari kelompok ini. Jumlah kasus baru IMS di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2012 sebanyak 8.671 kasus, lebih sedikit dibanding tahun 2011 (10.752
kasus). Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi
masih banyak yang belum terdeteksi.

Permasalahan di Keluarga Masyarakat maupun Kasus


Rendahnya tingkat pengetahuan para remaja mengenai infeksi menular
seksual menyebabkan ketidaktahuan mereka mengenai bahaya penyalit tersebut.
Infeksi menular seksual dapat menyebabkan bermacam

- macam komplikasi

sebagai berikut :

infertilitas (kemandulan)
gangguan penglihatan bayi baru lahir (hingga kebutaan)
keguguran
kelahiran bayi prematur
bayi lahir mati
kanker serviks (leher rahim)
kehamilan ektopik (diluar rahim)
kematian orang dewasa yang terjangkit
Gonore (kencing nanah), gejala pada laki-laki diantaranya rasa pedih pada

saluran kemih, nyeri saat berkemih dan keluar cairan atau nanah dari lubang
saluran kemih. Pada perempuan sering tidak menimbulkan gejala selain
keputihan. Gonore dapat menimbulkan komplikasi kemandulan, dan pada wanita
hamil dapat mengakibatkan infeksi mata pada bayi (kebutaan) dan hamil di luar
kandungan.
Sifilis (raja singa) memiliki gejala diantaranya yaitu luka lecet pada alat
kelamin atau sekitar dubur yang tidak terasa nyeri, muncul benjolan pada lipatan
paha yang juga tidak terasa myeri, dan ruam kulit tidak gatal. Komplikasi yang
dapat timbul adalah keguguran, bayi lahir prematur, kecacatan pada bayi.
Gejala yang timbul pada Kondiloma akuminata (jengger ayam) adalah
bintil-bintil kecil pada dan sekitar alat kelamin, kemudian membesar menyerupai
jengger ayam. Komplikasinya yaitu dapat menyebabkan kanker rahim dan kanker
pada penis.
Herpes Genitalis. Gejala penyakit yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks tipe I dan II ini adalah didahului oleh demam dan badan terasa tidak
enak, muncul gelembung berisi cairan yang berkelompok serta terasa nyeri, dan
pada bibir kemaluan, penis dan dubur.

Pada orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip
seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa
tahun. Pada AIDS, setelah terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh yang berat,
muncul gejala selanjutnya diantaranya berat badan menurun tanpa diketahui
penyebabnya, demam tanpa diketahui penyebabnya lebih dari 30 hari dengan
intensitas yang hilang timbul, diare lama atau terus menerus, infeksi mulut, nyeri
tenggorokan, muncul ruam di tubuh namun tidak gatal, pembesaran kelenjar getah
bening, nyeri otot, serta keganasan.
IMS ini memang berbahaya dan perlu diwaspadai oleh semua orang baik
remaja maupun orangtuanya, namun IMS dapat dicegah dengan tidak melakukan
hubungan seksual di luar nikah, setia kepada pasangan, gunakan pelindung, dan
jauhi Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).
Perencanaan dan pemilihan intervensi (misal metode penyuluhan,
menetapkan prioritas masalah dan intervensi)
Berdasarkan latar belakang dari permasalahan diatas, kami memilih Metode
Penyuluhan dalam perencanaan dan pemilihan intervensi. Penyuluhan ini
dilakukan di Aula SMK Muhammadiyah Salaman, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang pada tanggal 12 November 2015. Penyuluhan ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya remaja akan infeksi
menular seksual.
Pelaksanaan (proses intervensi)
Penyuluhan dilakukan secara tatap muka langsung antara dokter dan audience
(remaja kelas XII) pada tanggal 12 November 2015 di Aula SMK Muhammadiyah
Salaman. Penyuluhan ini diikuti oleh kurang lebih 100 siswa-siswi kelas XII SMK
Muhammadiyah Salaman. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik kepada para
remaja tersebut.
Monitoring dan evaluasi termasuk di dalamnya pengambilan kesimpulan

a.
b.
c.
d.

Kegiatan : Penyuluhan / promosi kesehatan tentang infeksi menular seksual.


Sasaran
: Siswa-siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Salaman.
Monitoring : Diskusi
Evaluasi
: Sebagian besar peserta dapat memahami tentang infeksi menular
seksual.

Kesimpulan :
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit yang sering terjadi pada remaja usia
15-20 tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti keguguran,
infertilitas, kanker leher rahim, bayi lahir prematur, kehamilan ektopik, infeksi mata pada
bayi baru lahir, bayi lahir mati, dan lain sebagainya. Salah satu penyebab rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat tentang IMS adalah karena kurangnya pendidikan mengenai
penyakit tersebut baik dari guru di sekolah maupun dari orangtua atau wali murid. Oleh
karena itu diperlukan kerjasama antar berbagai pihak, yaitu pemerintah, tenaga kesehatan,
para kader dan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi IMS.

Salaman, 27 November 2015


Peserta

dr. Syifau Rakhmi

Pendamping

dr. Riyono
NIP.197110132010011001

You might also like