Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK I
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Alkalosis Metabolik
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
: 12031001
: 12031002
: 12031003
: 12031004
: 12031005
: 12031006
7. Armira Gustina
8. Dedi Siswono R.
9. Dola Ulti Sari
10. Dona Andriani
11. Efrira Damaina
: 12031007
: 12031008
: 12031009
: 12031010
: 12031011
Puji dan Syukur Penulis Ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Makalah yang
berjudul Pemeriksaan Status Cairan ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh sebab itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Ns. Susi Erianti, S.
Kep dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
(Kelompok I)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Tujuan .....................................................................................................................5
1.3 Manfaat...5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Alkalosis Metabolik...................................................................................5
2.2 Etiologi Alkalosis Metabolik...................................................................................5
2.3 Manisfestasi Klinis Alkalosis Metabolik........6
2.4 Komposisi Patofisiologi Alkalosis Metabolik7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Diagnostik Penunjang Alkalosis Metabolik............................................................11
3.2 Asuhan Keperawatan Alkalosis Metabolik..............................................................12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................14
4.2 Saran... 15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel
yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Sebagian besar proses metabolisme
memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal
dapat menyebabkan banyak gangguan. Pemeliharaan tekanan osmotik dan distribusi
beberapa kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi utama empat elektrolit
mayor, yaitu natrium (Na+), kalium (K+), klorida (Cl-), dan bikarbonat (HCO3-).
Pemeriksaan keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis dikenal sebagai profil
elektrolit.
Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel, kalium kation terbanyak
dalam cairan intrasel dan klorida merupakan anion terbanyak dalam cairan ekstrasel.
Jumlah natrium, kalium dan klorida dalam tubuh merupakan cermin keseimbangan antara
yang masuk terutama dari saluran cerna dan yang keluar terutama melalui ginjal.
Gangguan keseimbangan natrium, kalium dan klorida berupa hipo- dan hiper-.
Hipoterjadi bila konsentrasi elektrolit tersebut dalam tubuh turun lebih dari beberapa
miliekuivalen dibawah nilai normal dan hiper- bila konsentrasinya meningkat diatas
normal.
Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar natrium, kalium dan klorida
adalah dengan metode elektroda ion selektif, spektrofotometer emisi nyala,
spektrofotometer
atom
serapan,
spektrofotometri
berdasarkan
aktivasi
enzim,
pemeriksaan kadar klorida dengan metode titrasi merkurimeter, dan pemeriksaan kadar
klorida dengan metode titrasi kolorimetrik-amperometrik.
2. Tujuan
a. Mendeskripsikan tentang Alkalosis Metabolik
b. Mendeskripsikan Fatofisiologi Asidosis Metabolik
c. Mendeskripsikan Asuhan Keperawatan Asidosis Metabolik
3. Manfaat
mempermudah
penyusun dan pembaca guna memahami materi tentang Keseimbangan Asam/Basa. Dan
diharapkan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan
penulis dalam membuat sebuah karya tulis berupa makalah serta bermanfaat bagi kita
semua.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tanda
Eliminasi
Gejala
Makanan/Cairan
Gejala
: Mual/muntah, diare
Masukkan garam tinggi
Neurosensori
Gejala
: Kesemutan jari tangan dan jari kaki; parestesia sirkumoral
Pusing
Tanda
: Hipertonisitas otot, tetani, tremor, kejang
Kacau mental, peka rangsang, gelisah, bermusuhan, apatis, koma
Melepaskan pakaian
Pernapasan
Rujuk pada factor prediposisi/pemberat
Pertimbangan rencana pemulangan
DRG menunjukkan rerata lama perawatan : 4,1 hari
Memerlukan perubahan dalam terapi terhadap proses/kondisi penyakit dasar
2. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
pH arterial : Meningkat, lebih besar dari 7,45
Bikarbonat : Meningkat, lebih besar dari 26 mEq/L (primer)
PaCO2 : Agak meningkat, lebih besar dari 45 mmHG (kompensasi)
Kelebihan basa (base excess) : Meningkat
Klorida serum : Menurun, kurang dari 98 mEq/L (bila alkalosis adalah hipokloremia)
secara disproposional terhadap penurunan natrium serum.
Kalium serum : Menurun
Kalsium serum : Biasanya menurun
pH urine : Meningkat lebih besar dari 7,0
Klorida urine : kurang dari 10 mEq/L menunjukkan respons alkalosis, sedangkan kadar
lebih dari 20 mEq/L menunjukkan tahanan klorida.
EKG : Dapat menunjukkan perubahan hipokalemia yang mencangkup peninggian
gelombang P, gelombang T datar, segmen ST depresi, gelombang T rendah yang bersatu
dengan gelombang P, dan peningkatan gelombang U.( Doenges, 1999 : 1068)
TINDAKAN/INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri
Pantau frekuensi, irama, dan kedalaman Hipoventilasi
adalah
pernapasan
mekanisme
Kaji
tingkat
neuromuscular,
kesadaran
mis;
dan
kekuatan,
kegagalan pernafasan.
status SSP mungkin sangat
peka
tonus, (peningkatan
cairan
pH
rangsang
SPP
dapat
memperberat
tetani
dapat terjadi.
Catat jumlah dan sumber haluaran. Pantau Membantu dalam mengidentifikasi sumber
masukan dan tim,bang berat badan setiap kehilangan ion mis; kalium dan HCl yang
hari.
gastric.
Batasi masukkan oral dan kurang rangsang Membatasi kehilangan ,melalui lambung
lingkungan
pengisapan
yang
berbahaya;
intermiten/rendah
dalam
mental
mencegah
ketidakseimbangan
pemberat
Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai Mengevaluasi
kebutuhan/keefektifan
indikasi mis; GDA/pH, elektrolit serum terapi dan memantau fungsi ginjal
(khususnya kalium), dan BUN; berikan
obat-obatan sesuai indikasi.
Natrium klorida PO/laritan Ringer IV Perbaikan natrium, air, dan defek klorida
kecuali dikontraindikasikan
ginjal
mengekresikan
harus
digunakan
dengan
Kalium klorida;
diperlukan
mengabsorbsi
Ammonium
klorida
hidroklorida;
atau
sehingga
Na
terjadi.
ginjal
dan
Klorida
dapat
klorida,
Asetazolamid (Diamox);
Spironolakton (Aldaktone)
Hindari/batasi
sedative/hipnotik
Dorong cairan IC/PO
dapat
dan
hidrasi
adekuat
pembuangan
sekresi
atasi
pernapasan
untuk
ventilasi
menyebabkan
PaO2/hipoksia
Bermanfaat bila disfungsi ginjal mencegah
klirens bikarbonat.
penurunan
kadar