You are on page 1of 57

OBAT

Zat kimia yang dalam takaran tertentu


dan dengan penggunaan yang tepat
dapat dimanfaatkan untuk mencegah
penyakit, menyembuhkan atau
memelihara kesehatan.

Obat yang digunakan dalam terapi


dibedakan:
Obat yang bekerja terhadap kuman, parasit dan
mikroba patogen seperti obat cacing, obat malaria,
antibiotika.
Obat yang memperlihatkan efeknya karena
merangsang atau menekan fungsi dan reaksi
biokimia organ, misalnya hipertensi, obat jantung,
obat diabetes.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada


penggunaan obat :
Berat badan
kurus dan gemuk berbeda walau umur sama
Umur
Orang tua (>65 th) dan bayi harus hati-hati
hiper reaktif
Jenis kelamin: wanita lebih reaktif daripada pria
Cara pemberian: mulut atau suntikan
Saat pemberian:sebelum atau sesudah makan
Faktor biologik:
Ada orang yang menggunakan 1 tablet ponstan 250 mg
sakit kepalanya hilang tetapi ada yang harus
menggunakan dosis 500 mg

MENGAPA KITA PERLU


MEMILIH OBAT ?

Saat ini obat bebas sangat


beraneka ragam di pasaran.
Obat yang cocok dan manjur
untuk orang lain belum tentu
manjur untuk kita
Obat yang banyak belum tentu
lebih manjur tergantung
manfaat dan resiko obat
tersebut terhadap tubuh

OBAT DIBEDAKAN MENJADI TIGA GOLONGAN


YAITU :

1.

Obat Keras
Obat yang hanya dapat dibeli di apotek atas Resep
Dokter

2.

Obat bebas Terbatas


Obat yang hanya dapat dibeli bebas di apotek atau
toko obat berijin dengan harus memperhatikan aturan
pakai atau peringatan-peringatan yang tertulis pada
kemasan

3.

Obat Bebas
Obat yang dapat dibeli bebas

Tanda Peringatan pada kemasan Obat Bebas Terbatas

BAGAIMANAKAH MEMILIH
OBAT YANG MANJUR ?

Memenuhi 5 T + 1 W, yaitu :

Tepat indikasi/ penyakit


Tepat obat
Tepat penderita
Tepat dosis
Tepat waktu
Waspada efek samping obat

INFLUENZA, SALESMA, RHINITIS


ALERGI
Merupakan penyakit gangguan
saluran pernafasan yang
ditandai dengan gejala-gejala
yang serupa/ mirip. Masyarakat
menyebutnya sebagai sakit
Flu, sehingga pemilihan
obatnya sering kurang tepat.

Obat yang beredar adalah milik suatu Industri


Farmasi dengan nama khas yang dilindungi
hukum
Contoh:
-Panadol, Tempra, Biogesic (Parasetamol)
-Ponstan, Mefinal (Asam mefenamat)
Obat Generik adalah obat yang diproduksi
oleh pabrik pemerintah atau yang ditunjuk
oleh pemerintah dengan menggunakan nama
generik
Contoh :
-Parasetamol
-Asam mefenamat

TERAPI DENGAN OBAT


1. Kenali penyebabnya, apakah selesma,
influenza, atau rhinitis alergi, yang
masing-masing punya perbedaan.
SELESMA :
INFLUENZA :
sakit kepala
tanda-tanda selesma
keluar cairan hidung(meler)
berat
hidung tersumbat
ngilu pada sendi dan
sakit tenggorokan
otot
batuk kering
demam
batuk dahak
RHINITIS ALLERGY :
Selesma menetap
Gatal hidung

2. Mengenali macam-macam obat.


Biasanya obat flu yang terdapat di pasaran
merupakan obat kombinasi yang berisi :

DEKONGESTAN
Untuk mengurangi sumbatan dan mengurangi produksi
cairan hidung
ANALGETIK
Untuk mengurangi rasa sakit
ANTI-HISTAMIN
Untuk menghilangkan alergi
ANTI TUSIF
Menekan batuk kering
EKSPEKTORAN
Mengencerkan dan mengeluarkan dahak
STIMULANSIA
Menyegarkan tubuh
VITAMIN C
Meningkatkan pertahanan tubuh

3. Kenali kondisi anda dan kontra


indikasinya
Yang paling tahu kondisi fisik kita
adalah kita sendiri, maka agar
pemilihan obat tidak merugikan,
kita harus selalu melihat
kontraindikasi obat yang tertera
dalam bungkus obat tersebut.
Hal ini sangat penting agar tidak
terjadi kesalahan pengobatan.

4. Perhatikan dosis dan cara


pemberian.
Dosis sangat penting karena sangat menentukan
apakah obat tersebut menjadi obat, racun, atau
sekedar lewat karena kurang dosis.
Untuk mengetahuinya amati pada aturan pakai.

5. Komposisi obat terpilih


SELESMA :
Dekongestan (meler) + Analgetik
Dekongestan + Antitusif (Batuk Kering)
Dekongestan + Ekspektoran (Batuk Dahak)
Analgetik +Antitusif (Batuk Kering)
INFLUENZA :
Dekongestan + Analgetik-Antipiretik + Antivirus
RHINITIS ALLERGY :
Dekongestan + Analgetik + Antihistamin

TIPS MEMILIH OBAT FLU

Cari yang jumlah komponennya


maksimal 3 macam.
Tiap komponen tidak boleh
mempunyai indikasi yang sama
Tiap komponen tidak boleh saling
berlawanan.
Cari yang cocok dengan sakit anda
(selesma,influenza, atau alergi)
Cari yang tidak kontraindikasi dan
dosisnya sesuai

TERAPI TANPA OBAT


Istirahat
Menghirup uap air hangat
Makan makanan yang diberi
banyak merica
Minum wedang jahe
Makan makanan yang bergizi

OBAT BATUK
Batuk adalah
Reflek fisiologis untuk
membebaskan jalan nafas dari
benda asing atau dahak yang
menyumbat

ADA 2 JENIS BATUK


1.Batuk produktif/ batuk berdahak
Terdapat dahak sebagai
mekanisme perlindungan untuk
mengeluarkan benda asing
2.Batuk non produktif, bersifat
kering tanpa dahak, misalnya
batuk rejan.

TERAPI BATUK
Tanpa Obat
Hindari asap rokok dan sesuatu yang
mengganggu pernafasan
Istirahat cukup
Mengkonsumsi permen, terutama pereda
tenggorokan
Berkumur dengan air garam beberapa kali
sehari
Minum jus buah
Minum air putih hangat yang banyak membantu
mengencerkan sekret pernafasan

Dengan Obat
1. Obat batuk tidak berdahak (antitusif)

Kodein, cth : Codipront


Dextromethorphan, cth : Komix, Konidin,
Kontrabat
Difenhidramin HCl, cth : Benadryl
Antitusif topikal, cth : Camphor, Menthol,
Inhaler

2. Obat batuk berdahak (ekspektoran)

Guaiafenasin/ Gliseril Guaiakolas, cth : Allerin


Bromheksin HCl, cth : Bisolvon

DIARE
Diare adalah buang air besar
dengan frekuensi sering (lebih
dari 3X) dan dengan konsistensi
yang tidak seperti biasanya
(encer)

Diare dapat disebabkan karena :


1. Infeksi virus/ bakteri
2. Akibat penyakit
3. Obat
4. Alergi makanan
5. Emosi

Dehidrasi
Adalah suatu keadaan tubuh
kekurangan cairan yang dapat
berakibat kematian, terutama
pada anak atau bayi jika tidak
segera diatasi

Apa saja gejala dehidrasi


pada anak ???
Lidah dan mulut kering
Jika menangis tidak mengeluarkan air
mata
Popok yang digunakan tidak basah
selama 3 jam atau lebih
Perut,mata dan pipi cekung
Demam tinggi
Lesu atau mudah marah
Kulit tidak kembali rata jika dicubit

PENGOBATAN DIARE
Tanpa Obat
Istirahat
Jangan makan gorengan atau makanan yang
berlemak, zat yang merangsang motilitas
lambung, cth : sambel, merica
Tidak dianjurkan minum kopi dan susu,
makanan yang dianjurkan adalah roti
panggang, biskuit, apel yang dipotong-potong,
bubur yang encer dengan kecap atau garam
Minum banyak air yang sudah dimasak
Minuman yang sebaiknya dikonsumsi adalah air
teh dengan sedikit gula, kaldu tanpa lemak,
perasan buah-buahan, larutan tepung beras

Dengan Obat
Larutan gula garam (oralit, ottolit,
kristalyt)
Air rebusan daun jambu biji
Arang aktif (karbon, bekarbon, norit)
Kaolin (kaopectate)
Atapulgit (biodiar, enterogit)
Pektin (kaopectate)
Loperamid (imodium, imomed)

PENCEGAHAN DIARE
Sayur mayur dan lalapan dicuci dulu
dengan baik
Air minum dimasak sampai mendidih
Mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan dan setelah buang air besar
Makanan disimpan dengan baik,
ditempat tertutup, hindari kontak
dengan lalat, dsb.

BILAMANA OBAT DIGUNAKAN


Sebelum makan
Paling baik karena lambung sedang kosong,
penyerapan obat baik
Contoh: penambah nafsu makan
anti muntah
Sesudah makan
Kurang baik karena ada makanan tetapi baik
untuk obat yang merangsang lambung
contoh: obat reumatik
asetosal

SWAMEDIKASI
Upaya melakukan pengobatan sendiri tanpa Resep
dokter. Pasien melakukan pengobatan sendiri atas
gejala yang dialami dan sekaligus memilih alternatif
terapinya.
Pengobatan diri sendiri telah dikenal sejak lama,
terutama dengan meningkatnya biaya pelayanan
kesehatan Manusia berhak untuk mengobati dirinya
sendiri dan mengadakan evaluasi hasil pengobatannya,
maka swamedikasi menjadi sangat bermakna.
Penyakit-penyakit sederhana yang dapat diobati sendiri
untuk pengobatan diri sendiri hanya untuk
menghilangkan gejala-gejala (simptomatik). Bila gejala
tidak sembuh dalam 3 hari harus konsultasi pada dokter.

TUJUAN SWAMEDIKASI :
- Mencegah berkembangnya penyakit yang diderita
menjadi makin parah atau menimbulkan komplikasi;
- Melakukan penghematan karena tidak diperlukan
pengeluaran dana yang besar untuk biaya jasa dokter
atau rumah sakit.

Data di Indonesia :
- 60 % masyarakat melakukan swamedikasi
sebagai tindakan pertama bila sakit,
- 74 % melaksanakannya pada hari pertama
munculnya gejala.

Kriteria obat yang digunakan :


Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria
obat yang dapat diserahkan tanpa resep:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada
wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di
atas 65 tahun;
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak
memberikan risiko pada kelanjutan penyakit;
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan;
4. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan;
5. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang
prevalensinya tinggi di Indonesia;
6. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang
dapat dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri.

Obat yang digunakan dalam


swamedikasi
1. Golongan obat bebas.
2. Golongan obat bebas terbatas.
3. Daftar Obat wajib Apotek (DOWA)
obat-obat keras yang dapat diberikan
kepada pasien tanpa resep dokter
namun harus diserahkan oleh apoteker.
4. Suplemen Makanan.

swa medikasi dilakukan


* Berdasar pengalamannya atau
keluarga;
*Menggunakan sisa obat orang lain;
*Menggunakan kopi resep;
* Menggunakanobat OTRdari apotek
atau toko obat.

Kriteria obat yang dapat diberikan untuk


swamedikasi
Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan
pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun
dan orang tua diatas 65 tahun;
Obat tidak memberikan resiko pada kelanjutan
penyakit;
Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau
alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan;
Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang
prevalensinya tinggi; dan
Memiliki rasio keamanan yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Masalah yang dapat terjadi dalam


pelaksanaan swamedikasi :
Keadaan under estimate
Keadaan over estimete
Masalah penggunaan obat kurang tepat
komposisi obat yang menyebabkan penggunaan
obat tidak spesifik atau karena pemakaian obat
yang terlalu lama atau dosis yang tidak sesuai
Pasien tidak mengenali keseriusan gangguan
Efek samping obat
Riwayat penyakit pasien
Kondisi pasien

Keadaan Under Estimate


keadaan dimana gejala yang diderita sebenarnya
menunjukkan ke arah penyakit yang tidak ringan tetapi
penderita/ keluarganya tidak dapat menyatakan dengan
jelas sehingga Swamedikasi yang dilakukan menyebabkan
tertunda penanganan oleh tenaga medis sehingga
berakibat memperparah penyakit atau bahkan
mendatangkan kematian, misalnya gejala seperti selesma
tetapi ternyata penyakit demam berdarah, tifus atau
hepatitis.
Keadaan Over Estimate
keadaan dimana gejala yang diderita tidak mengarah
kepada penyakit berat tertentu tetapi subjektivitas
penderita/ keluarga maka Swamedikasi yang dilakukan
terlalu berlebihan sehingga menyebabkan pemborosan
atau terjadi masalah kesehatan lain. Misal penggunaan
multivitamin dosis tinggi, penambah nafsu makan untuk
anak-anak, pemakaian antibiotik untuk mengatasi demam.

Over Estimate > Under Estimate


* Mudahnya mendapatkan obat bebas dan obat bebas
terbatas
* Peran media masa (cetak dan elektronik) dalam
mempengaruhi opini masyarakat untuk menggunakan
obat-obat tertentu

Swamedikasi

mengikuti klaim promosi

Akibatnya :
Tidak tepat indikasinya
Tidak tepat dosis
Dapat terjadi hal-hal yang tidak diharapkan
Menghamburkan biaya

Peranan apoteker dalam Swamedikasi


Membantu pasien dalam mendapatkan
informasi yang tepat dan benar dalam
pemilihan obat.
Informasi yang dapat diberikan dalam
swamedikasi:

Nama obat dan nama kelompok obat


Khasiat, dosis, dan cara penggunaan obat
Batas waktu penggunaan obat
Efek samping atau efek yang tidak dikehendaki
Kemungkinan interaksi dengan obat lain dan makanan
Cara penyimpanan obat
Peringatan dan perhatian

PASIEN

MENGULANGI

Hal-hal yang perlu diketahui apoteker


dari pasien :
Nama dan jumlah obat yang sedang/
belakangan ini digunakan pasien
Reaksi allergi yang pernah dialami
Apakah pasien sedang hamil atau sedang
menyusui anak
Apakah pasien menderita penyakit
tertentu seperti Diabetes melitus,
Hipertensi, jantung, dsb.

Keuntungan dan Kerugian Swamedikasi :


a. Keuntungan yang didapat :
- Akses pengobatan lebih murah dan dekat;
- Menghemat biaya dan waktu untuk pergi ke
dokter.

b. Kerugian yang mungkin terjadi :


- Diagnosis diri yang tidak benar;
- Pengobatan yang tidak perlu;
- Diagnosis yang tertunda bila ternyata penyakit serius;
- Kebiasaan menggunakan obat;
- Efek samping yang tidak dikehendaki; dan
- Dampak yang negatif : Penggunaan Obat tidak Rasional.

HAL-HAL YANG HARUS DIINGAT


Apakah anda pernah mengalami alergi atau reaksi yang

tidak diinginkan terhadap obat-obat atau makanan tertentu.


Apakah anda sedang diet rendah garam, rendah gula atau
senyawa lain, karena selain mengandung bahan berkhasiat
sediaan obat juga mengandung bahan tambahan lain seperti
pemanis.
Apakah anda sedang hamil atau merencanakan untuk
hamil, karena beberapa obat dapat mempengaruhi janin
sehingga menyebabkan cacat pada janin.
Apakah anda sedang menyusui, karena beberapa obat
yang diminum oleh ibu yang menyusui dapat melewati air
susu ibu dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada
bayi.

CARA PENGGUNAAN OBAT


YANG BENAR
1.
2.
3.
4.
5.

Bacalah cara pemakaian sebelum meminum obat dan perhatikan


tanggal kadaluarsanya.
Minumlah obat sesuai anjuran, pada waktu yang tepat dan sesuai
jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan.
Jangan mencampur berbagai jenis obat-obatan dalam satu wadah.
Jangan membuang etiket pada obat, karena pada etiket tersebut
tertera cara panggunaan dan informasi penggunaan obat yang
penting.
Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas tidak dimaksudkan
untuk penggunaan secara terus menerus.

Cara penggunaan obat


TABLET ANTASIDA
tablet yang harus dikunyah terlebih
dahulu
TABLET SALUT
Enteric coated, Sustain Released tidak
boleh digerus, dibelah atau dikunyah

OBAT TETES MATA DAN SALEP MATA


Obat tetes mata dan salep mata merupakan produk steril
(bebas kuman) sehingga dalam penggunaannya harus
diperhatikan agar tetap bebas kuman.
Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), ujung wadah
obat tetes mata jangan terkena permukaan benda lain
termasuk mata, dan wadah harus tertutup rapat setelah
digunakan.

OBAT TETES HIDUNG


Bersihkan hidung anda dan tengadahkan kepala.
Teteskan obat dan tahan kepala hingga beberapa menit,
agar obat masuk ke lubang hidung.
Setelah dipakai, bilas ujung wadah obat tetes hidung
dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering.
Untuk menghindari infeksi, hindari pemakaian untuk lebih
dari satu orang
Contoh : 0,05% Oxy Metazolin HCl nasal spray

OBAT TETES TELINGA


Cucilah tangan anda, miringkan kepala atau berbaring dengan
posisi miring.
Jari telunjuk diletakkan di depan tragus, telunjuk mendorong ke
depan sedangkan jari tengah dan ibu jari memegang daun
telinga,
kemudian ditarik ke arah atas belakang (untuk dewasa) atau ke
arah bawah belakang (untuk anak-anak) sehingga lubang telinga
tampak jelas dan lurus.
Teteskan obat pada lubang telinga, biarkan beberapa menit
supaya obatnya mencapai dasar lubang telinga
Setelah digunakan, keringkan ujung wadah obat tetes telinga
dengan kertas tisu kering, (jangan dibilas), dan tutup wadah
dengan baik.
Untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat tetes telinga
jangan terkena permukaan benda lain (termasuk telinga)

SUPOSITORIA
Pertama cucilah tangan anda, buka bungkus alufoil dan
lunakkan supositoria dengan air.
Kemudian berbaringlah, masukkan supositoria dengan cara
didorong ke dalam anus dengan jari anda.
Jika supositoria terlalu lunak untuk dimasukkan, dinginkan
obat dalam lemari pendingin selama 30 menit atau air
dingin sebelum membuka bungkus alufoil.
Cuci tangan anda setelah memasukkan supositoria

Penggunasalahan Obat
Penyalahgunaan obat :
Adalah penggunaan obat bukan untuk pengobatan /
yang diselewengkan.
Contoh : Penyalahgunaan narkotika oleh anak-anak
muda
Penggunasalahan obat :
Penggunaan obat untuk pengobatan tapi dengan cara yang tidak /
kurang tepat menyebabkan dosis menjadi tidak tepat.
Kesalahan dapat terjadi karena ketidak tahuan akibat tidak ada / kurang
penjelasan atau pemberitahuan yang kurang tepat seperti pada iklaniklan obat

Bila ingin melakukan swamedikasi pastikanlah


bahwa

Obat yang dipilih tepat untuk sakit yang diderita


Obat tersebut aman juga bila dimakan
bersamaan dengan obat lain atau makanan
Efek samping obat tersebut dapat diketahui dan
tidak membahayakan
Baca selalu indikasi, aturan pakai, peringatan,
kontraindikasi, dan informasi lain yang terdapat
pada kemasan obat
Jika membeli obat di apotek mintalah informasi
lengkap tentang obat pada apoteker

Waspada Efek Samping


Obat yang mengandung Antihistamin1 : mengantuk jangan
membawa kendaraan bermotor atau mengoperasikan mesin
Antasida yang mengandung Magnesium diare
Antasida Alumunium dan Kalsium konstipasi
Antibiotik tertentu dan Sulfonamid Alergi
Parasetamol jangka panjang dan banyak hepatotoksik
Laksan jangka panjang gangguan sfingter
Diuretik hipokalemia
Aspirin jangka panjang tukak lambung dan darah lebih sukar
membeku (efek penghambatan agregasi trombosit)

Faktor-faktor yang berperan :


1. Masyarakat yang ingin mencoba-coba
obat tertentu karena pengaruh iklan;
2. Berjiwa sosial dgn membagikan obat
yang diberikan dokter berdasarkan
resep kepada tetangga/ saudara;
3. Toko obat yang menjual obat keras
secara bebas kepada masyarakat.

Penggunasalahan Obat yang sering terjadi :


1.
2.
3.

4.

Laksan
digunakan sebagai obat cuci perut.Penggunasalahan laksan dapat
menyebabkan hipokalemia, spastic irritable kolon
Antasida
Sering digunakan oleh penderita ulkus/ maag. Penggunasalahan
antasida mengakibatkan kerusakan ginjal
Vitamin
Tidak dapat digunakan untuk mencegah infeksi, menghilangkan rasa
nyeri, merangsang nafsu makan.
Penggunaannya hanya untuk orang tua, wanita hamil, bayi, anak-anak
yang sedang tumbuh. penggunasalahan Vitamin terutama ADEK
dapat menjadi racun dalam tubuh (hipervitaminosis)
Analgesik
Aspirin digunakan sebagai obat demam/ influenza E S nya dapat
menimbulkan rasa perih di ulu hati sp pendarahan gastrointestinal
Parasetamol menyebabkan hepatotoksik

KESIMPULAN
Pengobatan diri sendiri/swamedikasi umumnya telah
dilakukan sebelum berkonsultasi dengan dokter;
Bila dalam waktu dua sampai tiga hari gejala-gejala
masih tetap ada segera berkonsultasi dengan
dokter;
Swamedikasi hendaknya hanya ditujukan untuk
penyakit yang tidak berbahaya;
Hilangnya atau berkurangnya gejala-gejala belum
berarti suatu penyembuhan dari suatu penyakit
sehingga penyakit bertambah parah;
Apoteker dapat memberikan saran-saran bila ingin
melakukan swamedikasi sepanjang tidak
membahayakan;
penderita dan tidak memperberat penyakit.

You might also like