You are on page 1of 14

Asuransi

1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian
Prinsip Asuransi
Penggolongan Resiko
Obyek dan Subyek Asuransi
Tujuan Asuransi

Pengertian
Dalam UU No.2 tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian: Asuransi adalah perjanjian antara
dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung
mengikatkan
diri
kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk
memberikan
penggantian
kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Menurut KUHD pasal 246, Asuransi atau


pertanggungan adalah suatu perjanjian,
dengan mana seseorang penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang
tertanggung, dengan menerima suatu
premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin terjadi
karena suatu peristiwa tak tertentu.

Menurut paham ekonomi, asuransi


merupakan suatu lembaga keuangan
karena melalui asuransi dapat dihimpun
dana besar yang dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan disamping
bermanfaat bagi masyarakat yang
berpartisipasi dalam bisnis asuransi,
serta asuransi bertujuan memberikan
perlindungan atau proteksi atas kerugian
keuangan yang ditimbulkan oleh
peristiwa yang tidak diduga sebelumnya

Prinsip Asuransi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Insurable Interest
Utmost Good Faith
Indemnity
Proximate Cause
Subrogation
Contribution (Kontribusi) :

Metode Proporsional (1)


Jumlah Pertanggungan Polis Tertentu
Kontribusi
x Jumlah kerugian
Jumlah Pertanggungan Semua Polis

Contoh
Darmawan mengasuransikan rumahnya
dengan jenis
pertanggungan : kebakaran
Jumlah pertanggungan Rp 300 Juta yang
ditutup oleh PT
Asuransi ABC Rp 100 juta dan PT Asuransi
XYZ Rp 200 juta
Jumlah kerugian yang terjadi Rp 120 juta

Penyelesaian
Rp 100 juta
PT Asuransi ABC
x Rp 120 juta Rp 40 juta
Rp 300 juta
Rp 200 juta
PT Asuransi XYZ
x Rp 120 juta Rp 80 juta
Rp 300 juta

Metode independent Liability


(2)
Jumlah Yang Pertanggungan
Kontribusi

Jumlah Saat Terjadi Kerugian

x Jumlah kerugian

Contoh
Darmawan mengasuransikan rumahnya dengan
jenispertanggungan : kebakaran, Nilai barang
saat terjadi kerugian = Rp 135 Juta, Jumlah
kerugian = Rp 13,5 Jt Jumlah pertanggungan =
Rp 90 Juta yang ditutup oleh:
PT Asuransi ABC Rp 60 juta
PT Asuransi XYZ Rp 30 juta
Hitunglah kontribusi masing-masing penanggung

Metode independent Liability


(2)
Penyelesaian:

Rp 60 juta
PT Asuransi ABC
x Rp 13,5 juta Rp 6 juta
Rp 135 juta
Rp 30 juta
PT Asuransi XYZ
x Rp 13,5 juta Rp 3 juta
Rp 135 juta
Jumlah penggantian sebesar =Rp 9 Juta
Jumlah kerugian sebesar Rp 13,5 juta, maka
kekurangannya Rp 4,5 juta, akan ditanggung sendiri
oleh
tertanggung

Penggolongan resiko
1. Resiko Murni
2. Resiko Spekulatif
3. Resiko Individu
a. Resiko pribadi
b. Resiko Harta
c. Resiko Tanggung Gugat

Obyek dan Subyek


Asuransi

1. Obyek Asuransi
adalah kepentingan yang menjadi
penyebab diadakannya perjanjian
asuransi oleh penanggung
2. Subyek Asuransi
adalah pihak-pihak yang bertindak
aktif untuk melaksanakan perjanjian
itu, pihak-pihak itu adalah
penanggung dan tertanggung

Tujuan Asuransi
1.Tujuan Ganti Rugi
2.Tujuan Tertanggung
3.Tujuan Penanggung
a.Tujuan Umum
b.Tujuan Khusus

Kuis Asuransi
1. Mengapa asuransi dibutuhkan saat
ini?
2. Salah satu prinsip asuransi adalah
indemnity, apa yang dimaksud dengan
indemnity tersebut, apakah prinsip
tersebut dapat diberlakukan pada
asuransi jiwa?
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongkan
dari resiko yang saudara ketahui?

You might also like