You are on page 1of 7

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN


Nama

: dr. I. A. Padmita Utami

Kode

: F.1

Kegiatan : Penyuluhan Diabetes Melitus

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia
(aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas sekitar
7,18%. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memperkirakan pada
2025, lebih dari seperlima penduduk Indonesia adalah orang lanjut usia. Lansia merupakan
kelompok penduduk yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah
karena membawa berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya,
termasuk bidang kesehatan. Meningkatnya populasi lanjut usia di Indonesia, berbagai masalah
kesehatan dan penyakit yang khas terdapat pada lansia akan meningkat. Salah satunya adalah
diabetes mellitus.
Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya
meningkat dari tahun ketahun. Diabetes melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi
kesehatan manusia pada abad ke-21. WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah
pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25
tahun kemudian, tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Indonesia
dengan jumlah penduduk yang melebihi 200.000.000 jiwa, sejak awal abad ini telah menjadi
negara dengan jumlah penderita DM nomor 4 terbanyak didunia. Bila penyakit ini dibiarkan
tidak terkendali, maka sering diikuti dengan terjadinya penyulit berupa kerusakan, penurunan
fungsi ataupun kegagalan berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, sistem saraf, jantung, dan

pembuluh darah. Lebih dari 50% pasien tidak memahami tentang penyakit diabetes melitus yang
dapat berakibat fatal serta biaya pelayanan kesehatan yang sangat tinggi.
Lansia yang kurang pengetahuan tentang penyakit Diabetes Mellitus dan perilaku
pencegahan komplikasi pada dasarnya dipengaruhi oleh rendahnya pendidikan, kurangnya
informasi, serta faktor usia. Salah satu cara peningkatan informasi adalah dengan penyuluhan
kesehatan bagi penyandang diabetes dan keluarganya. Penyuluhan harus sering dilakukan oleh
dokter atau perawat dan dapat diberikan langsung baik secara perseorangan atau kelompok, atau
melalui poster dan selebaran.
Penyuluhan tersebut meliputi beberapa hal, antara lain: tentang DM, pengetahuan
mengenai perlunya diet secara ketat, latihan fisik atau senam kaki, minum obat dan juga
pengetahuan tentang komplikasi, pencegahan maupun perawatannya.
1.2 PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Diabetes mellitus tipe 2 terjadi dari berbagai faktor yang belum sepenuhnya terungkap
dengan jelas, faktor genetik dan pengaruh lingkungan cukup besar dalam menyebabkan
terjadinya diabetes mellitus tipe 2, antara lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta
kurang gerak badan.
Sebagian kasus diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2 yang juga disebabkan
oleh faktor keturunan, tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang
terkena diabetes karena risikonya hanya 5%. Diabetes mellitus tipe 2 lebih sering terjadi pada
orang yang mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya. Gaya hidup
terutama pada anak muda, saat ini telah menggiring pada perubahan pola makan yang tidak
sehat, tidak teratur dan tidak seimbang. Dalam hal ini jika masyarakat tidak tahu faktor risiko
diabetes mellitus tipe 2 dengan baik maka masyarakat akan mengalami komplikasi yang lebih
lanjut dari diabetes mellitus, dan akan memperparah kondisi penderita diabetes mellitus tersebut.
Sedangkan jika masyarakat tahu tentang faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 maka masyarakat
tidak akan mengalami komplikasi lebih lanjut tidak akan terjadi. Meningkatnya prevalensi
diabetes melitus di wilayah Indonesia tentu saja harus dicegah. Salah satu cara mencegahnya
adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diabetes
melitus di masyarakat.

Salah satu cara peningkatan informasi adalah dengan penyuluhan kesehatan bagi
penyandang diabetes dan keluarganya. Dalam hal ini yang menjadi sasaran kami adalah peserta
Posyandu Koramil di daerah Rambipuji.
1.3 TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan Kegiatan :
1.
2.
3.
4.

Meningkatkan pengetahuan peserta Posyandu mengenai Diabetes Melitus.


Menjelaskan tentang penyeban Diabetes Melitus.
Menjelaskan tentang gejala yang dapat ditimbulkan oleh Diabetes Melitus.
Menjelaskan tentang pencegahan Diabetes Melitus.

Target Kegiatan :
Memberikan penyuluhan mengenai segala informasi tentang Diabetes Melitus kepada
peserta Posyandu Lansia Koramil agar tercapai peningkatan pengetahuan dan penanggulangan
terjadinya Diabetes Melitus.

BAB 2

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


2.1 BENTUK KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada peserta Posyanndu Lansia Koramil, Desa
Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember. Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan peserta Posyandu Lansia Koramil mengenai Diabetes Melitus yang meliputi
penyebab, gejala-gejala yang ditimbulkan, serta pencegahan dari Diabetes Melitus.
3.2 NARA SUMBER
Narasumber adalah peserta Dokter Internsip Puskesmas Rambipuji periode Oktober 2015Februari 2016.
2.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Rabu, 10 November 2015
Tempat : Posyandu Lansia Koramil, Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember
2.4 SASARAN PENYULUHAN
Sasaran penyuluhan adalah peserta posyandu lansia Koramil, Desa Rambipuji, Kecamatan
Rambipuji, Jember
2.5 MEDIA YANG DIGUNAKAN
Menggunakan media visual yaitu laptop, disertai penjelasan secara lisan.
2.6 METODE YANG DIGUNAKAN

Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.BAB 3

PELAKSANAAN INTERVENSI, MONITORING DAN EVALUASI


INTERVENSI
3.1 PELAKSANAAN INTERVENSI
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 November 2015 pukul 09.00-11.00
WIB di Aula Kodim Rambipuji dengan peserta adalah peserta Posyandu Lansia Koramil,
Rambipuji. Penyuluhan menggunakan metode penyuluhan visual dan lisan. Penyuluh memberi
penjelasan dan menjawab pertanyaan dari peserta apabila ada yang kurang dimengerti. Para
peserta nampak antusias dengan keaktifan yang ditunjukkan para peserta pada sesi tanya jawab.
3.2 MONITORING DAN INTERVENSI
Penyuluhan mengenai Diabetes Melitus pada peserta Posyandu Lansia adalah upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pencegahan diabetes melitus sedini mungkin.
Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan langsung dengan pendekatan perorangan
yang disampaikan dengan santai tapi serius dan dapat dipahami oleh peserta. Selama penyuluhan
terjadi diskusi yang menarik karena peserta penyuluhan cukup antusias yang dapat dilihat dari
pertanyaan yang diajukan.
Kendala yang dihadapi penyuluh selama proses penyuluhan berlangsung adalah faktor
waktu yang singkat karena kegiatan ini disertai oleh program cek kesehatan dan pengobatan.
Untuk itu, dalam pelaksanaan penyuluhan, sebaikmya penyuluh lebih memperhatikan waktu agar
semua proses yang diberikan selama berlangsungnya penyuluhan dapat diserap dengan baik oleh
peserta. Selain itu faktor media yang digunakan hanya berupa laptop, sehingga tidak semua
peserta bisa melihat materi pada laptop, sehingga akan lebih baik bila menggunakan proyektor.

BAB 4
DOKUMENTASI

You might also like