You are on page 1of 6

1.

Diagnosa keperawatan 1: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan penurunan nafsu makan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan
ditandai dengan istri klien mengatakan klien makan 3x sehari-hari habis 1/2 porsi,
istri klien mengatakan ada penurunan berat badan dari bulan februari sampai saat
ini, istri klien mengatakan nafsu makan klien menurun sejak sakit, klien tampak
lemah dan tremor otot menurun, klien tampak sangat kurus, BB 35 kg, TB 165 cm
(IMT = 12,95 kg/m2, kategori sangat kurus).
Catatan perkembangan:
Hari ke-1
Implementasi:
1. Mengevaluasi pemberian makan melalui NGT.
2. Melakukan oral hygiene dengan melibatkan keluarga klien.
3. Mengevaluasi status nutrisi klien.
4. Mencatat intan nutrisi klien.
5. Memantau intake nutrisi parenteral klien.
6. Menganjurkan keluarga klien untuk memberikan makan pada klien selagi
makanan masih hangat.
7. Mengevaluasi status nutrisi pada pemeriksaan laboratorium.
Evaluasi:
Subjektif:
- Istri klien mengatakan makanan habis 250 cc.
Objektif:
- Istri klien dapat melakukan pemberian nutrisi enteral.
- Pemberian nutrisi parenteral Triofusin 500cc/24 jam masih diberikan.
- Lingkar lengan atas klien masih sama dengan sebelumnya 17 cm.
Analisis: masalah belum teratasi
Perencanaan:
- Follow up konsul gizi untuk klien.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian TPN tambahan.
- Monitor status nutrisi dan ibtake klien.
Hari ke-2
Implementasi:
1. Memberikan nutrisi enteral melalui NGT dengan melibatkan keluarga.
2. Memberikan posisi semi fowler selama pemberian nutrisi.
3. Menjaga posisi klien semi fowler selama tindakan.
4. Monitor intake nutrisi klien hari ini.
5. Monitor intake nutrisi parenteral klien.
6. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium untuk status nutrisi klien.
Evaluasi:
Subjektif:
- Istri klien mengatakan sering memberikan makan melalui NGT sebelumnya.

- Istri klien telah dapat melakukan pemberian nutrisi enteral kepada klien, namun
perlu diajarkan lagi.
- Intake yang masuk 250 cc.
Analisis: masalah belum teratasi
Perencanaan:
- Evaluasi kemampuan istri klien memberikan nutrisi enteral.
- Follow up hasil pemeriksaan darah klien.
- Nilai status nutrisi klien 2 hari ke depan.
Hari ke-3
Implementasi:
1. Mencatat intake makanan klien.
2. Memberikan obat suspensi lambung pada klien.
3. Mengevaluasi kemampuan istri klien untuk memberikan makan melalui NGT.
4. Memberikan reinforcement positif kepada istri klien dan klien.
5. Memonitor pemberian nutrisi enteral dan parenteral.
6. Memonitor adanya mual dan muntah.
Evaluasi:
Subjektif:
- Istri klien mengatakan bahwa intake nutrisi enteral klien sebanyak 250 cc.
- Keluarga klien mengatakan klien merasa mual.
- Klien tampak mual di pagi hari namun setelah makan mual tidak ada.
- Nutrisi enteral yang diberikan adalah 250 cc.
Analisis: masalah belum teratasi.
Perencanaan:
- Lakukan oral hygiene.
- Monitor intake dan status nutrisi klien.
- Follow up konsul gizi klien.
- Follow up hasil pemeriksaan laboratorium klien.
Hari ke-4
Implementasi:
1. Memonitor intake nutrisi klien.
2. Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering.
3. Menganjurkan keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien
sesuai duit.
4. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan untuk kolaborasi pemasangan
NGT.
5. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT kepada klien dan keluarga.
Memonitor pemberian nutrisi.
Evaluasi:
Subjektif:
- Keluarga klien mengatakan klien pernah dipasang NGT sebelumnya.
- Istri klien mengatakan makan klien habis 1/2 porsi dan susu telah habis.
Objektif:

- Sisa makan siang 1/2 porsi.


- Klien tidak dapat dilakukan penimbangan berat badan.
- Albumin tgl 28/12/2015 2,6 gr/dL.
Analisis: masalah belum teratasi.
Perencanaan:
- Lakukan pengukuran status antropometri.
- Monitor intake nutrisi klien.
- Kolaborasi pemasangan NGT.
Hari ke-5
Implementasi:
1. Monitor intake nutrisi klien.
2. Menganjurkan klien untuk tidak memberikan minum selama makan, sebaiknya
1/2 jam setelah makan.
3. Menganjurkan keluarga untuk memberikan posisi duduk ketika makan untuk
mencegah aspirasi.
4. Kolaborasi pemasangan NGT.
5. Kolaborasi pemberian medikasi suspensi lambung.
6. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui status nutrisi klien.
Evaluasi:
Subjektif:
- Keluarga klien mengatakan intake setiap kali makan 1/2 porsi.
Objektif:
- Makan sore tersisa 1/2 porsi.
- Klien tampak duduk semi fowler ketika makan.
Analisis: masalah belum teratasi.
Perencanaan:
- Evaluasi status nutrisi klien setelah 4 hari.
- Kolaborasi pemasangan NGT.
- Monitor intake nutrisi parenteral. Diagnosa keperawatan 3:
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nutrisi tidak adekuat,
immunodefisiensi, dan imobilitas fisik ditandai dengan kulit kering bersisik
dan ulkus dekubitus grade 1
Hari ke-1
implementasi
Memantau kondisi kulit (gatal, kemerahan, dan luka) dan suhu kulit
Memonitor adanya tanda-tanda infeksi dan perubahan yang terjadi pada kulit
menganjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap
keringat
memberikan minyak atau lotion pada permukaan tubuh sehabis mandi
mengganti linen klien
membantu klien mobilisasi pasien minimal /2 jam di tempat tidur (miring
kanan dan kiri)

evaluasi
subjektif : klien mengatakan segar dan merasa bersih setelah mandi, gatal sedikit
berkurang
objektif:
- bau badan tidak ada
- kulit kering
analisa: masalah kerusakan integritas kulit tidak teratasi ditandai dengan kulit
masih bersisik dan kering
Perencanaan: - pantau kelembapan kulit,observasi tanda-tanda infeksi
- pantau mobilisasi klien di tempat tidur
- berikan lotion atau minyak sehabis mandi
Hari ke-2
implementasi
Memantau kondisi kulit (gatal, kemerahan, dan luka) dan suhu kulit
Memonitor adanya infeksi tanda-tanda perubahan yang terjadi pada kulit
menganjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap
keringat
memberikan minyak atau lotion pada permukaan tubuh sehabis mandi
mengganti linen klien
membantu klien mobilisasi pasien minimal /2 jam di tempat tidur (miring
kanan dan kiri)
evaluasi
subjektif : klien mengatakan gatal masih ada, nyeri pada luka dekubitusnya
objektif:
- bau badan tidak ada
- kulit kering dan bersisik
- luka dekubitus grade 1 pada sakrum
analisa: masalah kerusakan integritas kulit tidak teratasi ditandai dengan kulit
kering dan bersisik , luka dekubitus grade 1
Perencanaan: - pantau kelembapan kulit,observasi tanda-tanda infeksi
- pantau mobilisasi klien di tempat tidur
- berikan lotion atau minyak sehabis mandi
Hari ke-3
implementasi
Memantau kondisi kulit (gatal, kemerahan, dan luka) dan suhu kulit
Memonitor adanya infeksi
mencatat perubahan yang terjadi pada kulit
menganjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap
keringat
memberikan minyak atau lotion pada permukaan tubuh sehabis mandi
mengganti linen klien
membantu klien mobilisasi pasien minimal /2 jam di tempat tidur (miring
kanan dan kiri)

evaluasi
subjektif : klien mengatakan segar dan merasa bersih setelah mandi, gatal sedikit
berkurang
objektif:
- bau badan tidak ada
- kulit kering
analisa: masalah kerusakan integritas kulit tidak teratasi ditandai dengan kulit
masih bersisik dan kering
Perencanaan: - pantau kelembapan kulit,observasi tanda-tanda infeksi
- pantau mobilisasi klien di tempat tidur
- berikan lotion atau minyak sehabis mandi
Hari ke-4
implementasi
Memantau kondisi kulit (gatal, kemerahan, dan luka) dan suhu kulit
Memonitor adanya infeksi
mencatat perubahan yang terjadi pada kulit
menganjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap
keringat
memberikan minyak atau lotion pada permukaan tubuh sehabis mandi
mengganti linen klien
membantu klien mobilisasi pasien minimal /2 jam di tempat tidur (miring
kanan dan kiri)
evaluasi
subjektif : klien mengatakan segar dan merasa bersih setelah mandi, gatal sedikit
berkurang
objektif:
- bau badan tidak ada
- kulit kering bersisik
- luka dekubitus grade 1 pada sarkum
analisa: masalah kerusakan integritas kulit tidak teratasi ditandai dengan kulit
masih bersisik dan kering, luka dekubitus grae 1 pada sarkum
Perencanaan: - pantau kelembapan kulit,observasi tanda-tanda infeksi
- pantau mobilisasi klien di tempat tidur
- berikan lotion atau minyak sehabis mandi
Kerusakan integritas kulit
Hari 5
implementasi
Memantau kondisi kulit (gatal, kemerahan, dan luka) dan suhu kulit
Memonitor adanya infeksi
mencatat perubahan yang terjadi pada kulit
menganjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap
keringat
memberikan minyak atau lotion pada permukaan tubuh sehabis mandi
mengganti linen klien

membantu klien mobilisasi pasien minimal /2 jam di tempat tidur (miring


kanan dan kiri)

Evaluasi
subjektif : klien mengatakan segar dan merasa bersih setelah mandi, gatal sedikit
berkurang
objektif: - kulit klien bersih
- bau badan tidak ada
- kulit kering
analisa: masalah kerusakan integritas kulit tidak teratasi ditandai dengan kulit
masih bersisik dan kering, dekubitus grade 1
Perencanaan: - mobilisasi pasien setiap dua jam
- berikan lotion pada kulit klien
- bantu klien dalam melakukan perawatan diri; mandi, berpakaian

You might also like