You are on page 1of 5

Halaman 257

Tumor Kistik Lainnya


Penonjolan submukosa yang mungkin terjadi di area sepanjang saluran kemih
sering diartikan sebagai neoplasma pada daerah atas dan anterior vulva yang
sebenarnya adalah kista yang terbentuk akibat adanya penyumbatan saluran
ekskresi kelenjar parauretralis (Skeene).
Penonjolan kistik yang meliputi area cukup luas (dari lipat paha ke labia
mayora), seringkali disebabkan oleh perluasan hernia inguinalis ke daerah labium
mayus sehingga menimbulkan gambaran seperti tumor kistik soliter yang besar. Hal
yang sangat jarang terjadi adalah tumor kistik (kadang-kadang padat/solid) yang
berasal dari jaringan mamae (supernumerary tissue) pada labia mayora, yang
dikenal sebagai Hamartoma. Kelainan ini jarang sekali terdiagnosis kecuali apabila
kemudian terjadi aktivasi kelenjar bersamaan dengan terjadinya perubahan mamae
selama kehamiln atau pascapersalinan (laktasi).

TUMOR PADAT VULVA


Fibroma

Gambaran Umum
Fibroma merupakan tumor padat vulva yang paling banyak ditemukan. Tumor
ini merupakan proliferasi dari jaringan fibroblast labium mayus.

Gambaran Klinik
Hamper sebagian besar fibroma pada vulva merupakan tumor bertangkai
dengan diameter kecil dan tidak dikenali oleh penderita. Pertumbuhan lanjut
dan pembesaran ukuran fibroma sehingga menimbulkan gangguan aktivitas
seksual/membatasi mobilitas penderita menyebabkan mereka datang ke
fasilitas kesehatan atau klinisi. Dengan demikian, gangguan atau gejala yang
ditimbulkan sangat tergantung dari diameter tumor. Penderita mungkin tidak
menyadari adanya pertumbuhan neoplastic dan tidak mengeluhkan sesuatu,
tetapi bila pertumbuhan tumor tergolong cepat, maka dapat timbul gejalagejala mekanis seperti nyeri, dorongan pada uretra, gangguan pada saat
senggama terkait dengan diameter tumor dan organ sekitar yang
terdesak/terdorong.

Terapi
Eksisi fibroma melalui prosedur operatif merupakan cara terbaik untuk
mengakngat tumor padat vulva. Seperti halnya dengan berat ringannya

gejala, maka mudah atau susahnya eksisi fibroma sangat tergantung dari
lokasi dan diameter tumor.

Polip Fibroepitelial

Gambaran Umum
Tumor padat yang merupakan campuran dari jaringan fibrosa dan epitel
dapat terjadi di area manapun di vulva, terutama apabila area tersebut
rentan terhadap iritasi.

Gambaran Klinik
Polip fibroepitelial disebut juga dengan akrokordon atau tonjolan kulit (skin
tag), merupakan tonjolan kulit polipoid, bertekstur lunak dan halus, berwarna
kemerahan seperti jaringan otot. Tumor ini hamper tidak pernah tumbuh kea
rah ganas dan hanya mempunyai arti klinis bila struktur polipoid ini
mengalami trauma dan terjadi perdarahan.

Terapi
Eksisi sederhana (bedah minor) atau menggunakan teknik kauterisasi
unipolar atau bipolar.

Lipoma

Gambaran Umum
Walaupun terdapat cukup banyak sel lemak yang membentuk struktur di
daerah mons pubis dan vulva (terutama labia mayora), tetapi jarang sekali
ditemukan lipoma di daerah ini. Elemen utama penyusun lipoma adalah sel
lemak dan lapisan jaringan fibrosa.

Gambaran Klinik
Gambaran klinik lipoma dapat dikatakan sama dengan fibroma dengan
ukuran kecil dan sedang di daerah vulva. Kadang-kadang diperlukan
pemeriksaan mikroskopik atau histopatologi untuk membedakan kedua
kelainan ini. Lipoma pada vulva merupakan tumor jinak dengan batas yang
tegas dan dapat digerakkan bebas dari dasarnya. Jarang sekali pasien
mengeluhkan tumor ini karena memang tidak menyebabkan gangguan yang
berarti di daerah genital ataupun gangguan aktivitas seksual.

Terapi
Eksisi.

Limfangioma Sirkumskriptum

Gambaran Umum
Limfangioma sirkumskriptum adalah malformasi mikrositik limfatik. Lesi ini
muncul berupa pulau-pulau dari sekumpulan nodul atau lepuh kecil yang
berisi cairan limfe menyerupai tonjolan-tonjolan kecil pada kulit katak.

Gambaran Klinik
Pulau-pulau pada kulit vulva dapat berupa putih jernih hingga merah jambu,
merah gelap, coklat, atau hitam (tergantung dari pigmentasi kulit) dan
mungkin mengeras pada daerah kulit yang tebal atau dengan kandungan
keratin yang tinggi. Limfangioma sirkumskriptum jarang sekali mengenai kulit
di daerah vulva. Lokasi terbanyak dijumpai pada daerah bahu, leher, tungkai,
terutama sekali lidah. Bila pulau-pulau limfangioma ini mengalami infeksi,
maka dapat terjadi peningkatan jonjot kulit atau perdarahan.

HALAMAN 289

Tumor Sel Teka


Seperti halnya tumor granulosa, tekoma ovary juga memproduksi estrogen.
Tumor jinak ini terdiri dari stroma yang mengandung sebaran sel lemak yang
memberikan warna kekuningan pada badan tumor saat dilakukan diseksi.

Tumor Sel Sertoli dan Leydig


Tumor ini memberikan gejala virilisasi pada penderita dan umumnya terjadi
pada perempuan berusia 20-27 tahun. Sebagian besar tumor tumbuh secara
unilateral. Pada pemeriksaan mikroskopik akan ditemui sel Sertoli dan sel
Leydig secara bersamaan. Di dalam jaringan tumor, tekstur kedua sel ini
sangat variatif.

TUMOR ENDOMETROID

Gambaran Umum
Yang paling menarik dan banyak menjadi bahan diskusi adalah keberadaan
jaringan yang mirip dengan endometrium di dalam rongga pelvik, termasuk
yang bermanifestasi pada ovarium. Tumor endometroid paling sering
dijumpai pada ovarium, ligamentum sakro uterine dan rotundum, septum
rektovaginalis, tunika serosa (uteri, tuba, rectum, sigmoid, dan kandung
kemih), umbilicus, parut laparotomy, sakus hernialis, apendiks, vagina, vulva,
serviks, tuba, dan kelenjar limfe. Tumor endometroid ini pertama kali dibahas
oleh Sampson pada tahun 1921 dan semenjak itu banyak ahli mencoba
membahasn tentang histogenesis lesi ini. Sekitar 30% - 50% endometroid
ovarii terjadi bilateral dan hanya 10% tumor endometroid timbul pada tempat
yang sama dengan endometriosis. Sekitar 30% penderita karsinoma
endometroid terjadi bersamaan dengan karsinoma endometrium.
Terdapat 4 teori terkait yang dianut hingga saat ini, yaitu regurgitasi
darah haid (teori Sampson), metaplasia selomik, diseminasi limfatik (teori
Halban) dan hematogenik. Teori implantasi dan metaplasia dianggap paling
masuk akal walaupun tidak dapat menjelaskan endometroid di tempat yang

jauh (umbilicus, pleura, dan sebagainya). Walaupun teori limfatik dan


hematogenik dapat menjelaskan pertumbuhan endometroid di tempat jauh
dari kavum uteri, tetapi sangat sedikit kasus atau studi yang dapat
mendukung teori ini.

You might also like