Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampuh
Tafsir tarbawy
Disusun oleh
JURAIDA
RIRI RIANI
SISPA DENI
UZNUL PAJRI
Kelas : PBI 4E
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2014
1 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Al Quran telah menambahkan dimensi baru terhadap studi
mengenai fenomena jagad raya dan membantu pikiran manusia
melakukan terobosaan terhadap batas penghalang dari alam materi.
Al Quran menunjukan bahwa materi bukanlah sesuatu yang kotor
dan tanpa nilai, karena padanya terdapat tanda- tanda yang
membimbing kepada allah serta kegaiban dan keagungan Nya
alam semesta yang amat luas adalah ciptaan Allah, dan AlQuran
mengajak manusia untuk menyeledikinya, mengungkap keajaiban
dan kegaibannya, serta berusaha memanfaatkan kekayaan alam
yang melimpah ruah untuk kesejahteraan hidupnya.
Di Syurga, ketika Nabi Adam AS hendak diciptakan oleh Allah
SWT, tidak hanya para Iblis saja yang cemburu, dan merasa dirinya
lebih hebat dalam segala hal daripada Adam AS, tetapi juga para
malaikat (Al-Baqarah 2: 30). Hampir-hampir saja Allah SWT murka
kepada malaikat, namun berkat kesadarannya, pada akhirnya
malaikat bersujud dihadapan Adam, AS atas perintah Allah SWT.
Sedangkan Iblis yang tertutup dengan kesombongannya pada
akhirnya mendapat murka Allah SWT.
Untuk
membuktikan
kehebatan
Adam
AS
pasca
penciptaannya, Allah SWT mengadu kecerdasan antara Adam, AS
dengan malaikat, yaitu dengan menyebutkan nama-nama benda di
Syurga. Malaikat hanya terdiam, sementara Adam AS mampu
menyebutkan satu per satu dengan benar nama-nama benda itu.
Karena kalah telak, maka malaikat dengan penuh hormat mengakui
kehebatan Adam, AS. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran.
2 | Page
Mereka menjawab : Maha Suci Engkau tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami,
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. (Al-Baqarah 2 : 32)
Allah berfirman : Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka namanama benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda-benda kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit & bumi dan mengetahui apa yang kamu
lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Al-Baqarah 2 : 33).
Kenapa Adam mampu menyebutkan benda tersebut dengan
lancar, tepat dan benar? Karena Allah SWT-lah yang mengajarinya.
Allah SWT memiliki sifat Al-Alim (Maha Pemilik Ilmu), Al-Haadiy
(Maha Pemberi Petunjuk) dan Ar-Rasyid (Maha Pemberi Tuntunan).
Allah SWT adalah Sang Maha Guru bagi seluruh ciptaan-Nya.
Allah menciptakan Nabi dan Rasul di muka bumi bertujuan
memberbaiki akhlak manusia menjadi yang lebih baik. Dan maka
dari itu akhlak mereka di jadikan contoh untuk umatnya.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Allah menunjukan eksistensinya kepada manusia
sehingga disebut dengan Allah sebagai Maha Guru?
2. Apa yang dimaksud dengan nabi dan rasul?
3. Apa saja tugas nabi dan rasul?
4. Apa sifat wajib yang harus dimiliki seorang nabi dan rasul?
3 | Page
BAB II
ISI
Allah, Nabi dan Rasul sebagai Prototipe Pendidik
2Nata, Abuddin, Haji, Tafsir ayat ayat/ H. Abuddin Nata, - ed. 1-5 Jakarta:
Rajawali pers, 2012.hal 55
4 | Page
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Raja yang MAha
Suci, yang Maha sejahtera, yang mengaruniakan keamanan,
yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa,
yang memiliki segala keagungan, Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan. (Q.S. Hasyr: 23)
Dalam hadis
Ibnu Abbas r.a. mengatakan semua makhluk- Nyaakan merasa
aman, karena Allah tidak akan menganiaya mereka, yang maha
Memelihara. penggalan ini seperti firman Nya. Sesungguhnya
Allah menyaksikan segala sesuatu. (an Nisa: 33). Maksudnya
ialah Dialah yang mengawasi hambah-hambah Nya.
Firman Allah SWT, Yang Maha Perkasa dialah yang
menggenggam segala sesuatu kemudian menundukkanya dan
mengalahkan segala sesuatu. Maka tidak ada yang lain yang
akan mendapatkan keperkasaan, keagungan, kemuliaan, dan
kebesaran Nya. Itulah sebabnya Allah SWt berfirman, yang
Maha Kuasa, Yang Maha Memilikisegala keagungan kebesaran
tidak layak disandang kecuali oleh Zat Yang Maha Mulia. Dan
takabur tidak layak disandang kecuali oleh Zat Yang Maha Agung.
Jabar itu adalah yang memberikan kemaslahatan terhadap segala
urusan makhluk Nya, dan yang memberikan aturan di tengahtengah mereka, yang akan mengantarkan kemaslahatan untuk
mereka. Sedang arti mutakabbir adalah Yang Maha Tinggi dari
segala macam keburukan. Kemudian Allah swt berfirman maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
5 Ibid. 95
8 | Page
9 | Page
3. Pemberi Syafaat
Pemberi syafaat termasuk gelar lain yang disandang
oleh Rasul Saw. Kedudukan ini juga dapat diperoleh oleh
manusia biasa melalui shalat tajahud dan sunnah di
pertengahan malam. Hanya saja syafaat yang dimiliki Rasul
Saw adalah syafaat yang bersifat mutlak. Allah Swt memberi
wewenang kepada Rasul Saw untuk memberi syafaat kepada
umatnya kelak. Meski Allah Swt dalam kitab sucinya tidak
pernah menyebutkan nama seorang pun yang kelak di hari
kiamat
akan
memberikan
syafaat,
namun
al-Quran
menyebutkan beberapa kriteria pemberi syafaat dan siapa
saja yang memiliki sifat-sifat tersebut, berarti ia adalah
pemberi syafaat di hari kiamat.
11 | P a g e
4. Kemaksuman Mutla
Kemaksuman mutlak (kesucian mutlak) juga termasuk
kedudukan lain yang dimiliki Rasul Saw. Mazhab Syiah
meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw dan Nabi-nabi as lain
terjaga dari dosa dan maksiat, baik dosa kecil atau besar,
yang disengaja atau tidak. Tujuan utama diutusnya Nabi Saw
adalah untuk memberikan petunjuk kepada seluruh umat
manusia dan membimbing mereka kepada hakikat kebenaran.
Pada dasarnya, Nabi Saw adalah duta Tuhan untuk seluruh
umat manusia. Beliau ditugaskan untuk memberi hidayah
kepada jalan yang lurus. Apabila beliau sendiri tidak konsisten
dengan ajaran Ilahi, atau bahkan mengamalkan yang
sebaliknya, maka umat manusia akan tersesat dan ini
bertentangan dengan tujuan pengutusan Nabi.
Allah Swt dalam ayat 23 dan 231 surat Ali Imran
menegaskan kewajiban mentaati Rasul Saw secara mutlak
dan menganggap ketaatan kepada manusia suci ini sebagai
ketaatan
kepada-Nya.
Perintah
ini
mengindikasikan
kemaksuman mutlak dan sempurna yang dimiliki Rasul Saw,
sebab jika tidak demikian, tentu saja Allah Swt akan
memerintahkan manusia untuk mematuhinya dalam kasus
tertentu saja. Sementara Allah Swt menilai ketaatan kepada
Rasul Saw sama dengan ketaatan kepada-Nya dan tanpa
pengecualian sama sekali. Dalam surat An-Nisa' ayat 64, Allah
Swt berfirman:
"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan
untuk ditaati dengan izin Allah." Ketaatan mutlak kepada Nabi
Saw hanya terjadi jika beliau berada di bawah ketaatan
kepada Allah Swt dan sebagai perpanjangan dari-Nya.
Metode penjelasan seperti itu dengan sendirinya
membuktikan kemaksuman mutlak Rasul Saw. Beliau terjaga
dari segala bentuk kesalahan, kekeliruan, kelupaan dan
sejenisnya. Jika tidak, mustahil Allah Swt memerintahkan
manusia untuk mematuhinya secara mutlak.
12 | P a g e
7. Penghambaan
Lembaran kehidupan Rasul Saw adalah kumpulan
makrifat, keilmuan dan amal saleh yang mendidik umat
manusia. Manusia agung ini telah melakukan puncak
penghambaan kepada Allah Swt dan melepaskan diri dari
segala bentuk ikatan selain-Nya. Di hadapan keagungan Allah
Swt, beliau menjadi hamba yang pasrah secara mutlak
sehingga menggapai kekuatan spiritual yang agung. Karena
itu, Rasul Saw tak pernah gentar menghadapi kekuatan syirik,
kufur, gemerlap materi atau penguasa yang berhias diri
dengan harta dan bala tentara.
Ibadah adalah tangga yang mengantarkan manusia ke
puncak kesempurnaan ruh dan spiritual. Setiap amal kebaikan
yang dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah
Swt, tergolong ibadah dan penghambaan.
3. Tugas Nabi dan Rasul
Sebelum, kita membahas tentang tugas nabi dan rasul,
mengingat kembali bahwa diantara 25 (dua puluh lima) orang
Nabi dan Rasul yang wajib kita imani dan kita ketahui jumlah dan
13 | P a g e
nama-namanya itu, ada 5 (lima) Rasul yang diberi gelar Ulul Azmi
yaitu Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as,
dan Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud dari Ulul Azmi adalah orang yang memiliki
kesabaran, ketaatan, ketabahan, dan keteguhan hati luar biasa
dan dalam menempuh segala cita-cita akan dikejar dengan
segenap tenaga (kemampuan) yang dimiliki hingga akhirnya
tercapai. Sedangkan Rasul-rasul Ulul Azmi, maksudnya adalah
para Rasul yang paling banyak mendapat tantangan dan
pernderitaan, tetapi mereka tetap teguh, tabah, sabar, dan terus
berjuang hingga mereka berhasil mengemban tugas yang di
pikulkan oleh Allah SWT.
Allah SWT mengutus para Rasul kepada umat manusia
dengan membawa tugas-tugas tertentu. Adapun tugas-tugas
yang Allah berikan kepada para Rasul antara lain sebagai berikut:
1. Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)
Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Quran:
14 | P a g e
Bersifat cerdas.
8 http://id.m.wikipedia.org/wiki/nabi
17 | P a g e
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, (al-Hasyr, 7)
2. Amanah (Dipercaya)
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi
mustahil jika seorang nabi dan rasul adalah seorang pengkhianat
yang suka khianat.
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang
diutus) kepadamu, (asy-syuara 143)
3. Tabligh (Menyampaikan)
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah
SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul
menyembunyikan dan merahasiakan wahyu / risalah Alaah SWT.
9 http://abuhelwa.blogspot.com/2009/09/pai-nabi-dan-rasul-yang-diutusoleh.html
18 | P a g e
Allah berfirman, (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah
Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada
seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat
Perhitungan. (al-Ahzab, 39).
4. Fathanah (Cerdas)
Fathanah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika
seorang nabi dan rasul adalah seorang yang bodoh dan tidak
mengerti apa-apa.
Allah berfirman: Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada
Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. (al-Anam, 83)
19 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Allah memiliki nama nama baik, diantaranya maha pencipta,
maha pemelihara, mahapemberi petunjuk, maha menghakimi,
maha pengasih, maha penyayang, dan masih banyak lagi.
Nabi adalah adalah seorang laki laki yang diberi wahyu oleh
Allah swt berupa syariat yang dahulu (sebelumnya), ia
mengajarkan dari sekitarnya dari umatnya.
Rasul adalah seorang laki laki merdeka yang diberi wahyu
oleh Allah dengan membawa syariat dan ia diperintahkan untuk
menyampaikan kepada umatnya, baik orang yang tidak ia kenal
dan yang memusuhinya
Perbedaan nabi dan rasul adalah Para nabi menerima
tuntunan berupa wahyu akan tetapi tidak mempunyai kewajiban
menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia. sedangkan,
Rasul adalah utusan tuhan yang berkewajiban menyampaikan
wahyu yang diterimanya kepada umat manusia. Jadi seorang
rasul adalah nabi, tetapi seorang nabi belum tentu seorang rasul.
Sifat yang harus dimiliki nabi dan rasul adal siddiq,
amanah, tablig, dan fathonah.
2. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan kita
tentang allah, nabi dan rasul sebagai prototip pendidik. Dan
dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari.
20 | P a g e
REFERENCES
Sayyid, Sabiq. 1996. Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, Bandung:
Diponegoro,
Nata, Abuddin.2012. Tafsir ayat ayat.Jakarta: Rajawali pers.
Hasan, M.Ali. 2003. Memahami Dan Meneladani Asmaul Husna.
Jakarta:Raja Grafindo.
Shihab, M Quraish. 2007. Wawasan Al Quran. Mizan.
Syaikh Abdurrahman bin Natsir as- saadi.1996. tafsir as-sadi.pustaka
sahipa.
Daud Ali, Mohammad. 2008. Pendidkan Agama Islam. Jakarta : Rajawali
Pers
http://id.m.wikipedia.org/wiki/nabi
http://abuhelwa.blogspot.com/2009/09/pai-nabi-dan-rasul-yang-diutusoleh.htm
http://indonesian.irib.ir/alquran/-/asset_publisher/b9BB/content/kedudukan-dan-derajat-rasul-sawdalam-al-quran/pop_up
http://islamiqolbu.blogspot.com/2011/02/tugas-para-nabi-dan-rasul.html
21 | P a g e