Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
2.1.1 Definisi ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dibedakan menjadi dua, ISPA atas
dan bawah (Nelson, 2002: 1456-1483). Infeksi saluran pernapasan atas adalah
infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri termasuk nasofaringitis atau
common cold, faringitis akut, uvulitis akut, rhinitis, nasofaringitis kronis,
sinusitis. Sedangkan infeksi saluran pernapasan akut bawah merupakan infeksi
yang telah didahului oleh infeksi saluran atas yang disebabkan oleh infeksi
bakteri sekunder, yang termasuk dalam penggolongan ini adalah bronkhitis akut,
bronkhitis kronis, bronkiolitis dan pneumonia aspirasi.
2.1.2 Jenis-Jenis ISPA
Penyakit Infeksi akut menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah)
termasuk jaringan aksesoris seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni antara lain :
1) Infeksi
Infeksi merupakan masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2) Saluran pernapasan
b) Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (pada
waktu berbicara atau menangis)
c) Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37C.
2) Gejala dari ISPA sedang
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala
dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a) Pernapasan cepat (fast breathing) sesuai umur yaitu : untuk kelompok
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih
untuk umur 2-<12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12
bulan - < 5 tahun.
b) Suhu tubuh lebih dari 39C
c) Tenggorokan berwarna merah
d) Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f) Pernapasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
3) Gejala dari ISPA Berat
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejalagejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala
sebagai berikut :
a) Bibir atau kulit membiru
b) Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c) Pernapasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
10
11
12
13
Pikornavirus,
Mikoplasma,
Herpesvirus
dan
lain-lain
(Mennegethi,2009).
2.1.5
telah dicemari virus dan bakteri penyebab ISPA (hand to hand transmission) dan
dapat juga ditularkan melalui udara tercemar (air borne disease) pada penderita
ISPA yang kebetulan mengandung bibit penyakit melalui sekresi berupa saliva
atau sputum.
14
15
yang
cukup
berarti
dalam
mencegah
kejadian
ISPA
(Hidayat,2009).
(e) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
(f). Pemberian suplemen vitamin A
Pemberian vitamin A pada balita sangat berperan untuk masa
pertumbuhannya, daya tahan tubuh dan kesehatan terutama pada
penglihatan, reproduksi, sekresi mukus dan untuk mempertahankan sel
epitel yang mengalami diferensiasi.
(g). Pemberian ASI
ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi terutama pada bulanbulan pertama kehidupannya. ASI bukan hanya merupakan sumber
nutrisi bagi bayi tetapi juga sebagai sumber zat antimikroorganisme yang
kuat, karena adanya beberapa faktor yang bekerja secara sinergis
membentuk sistem biologis. ASI dapat memberikan imunisasi pasif
16
17
18
7) Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
8) Mencegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau anggota
keluarga lainnya yang sedang sakit ISPA. Tindakan semi isolasi mungkin
dapat dilakukan seperti anak yang sehat tidur terpisah dengan anggota
keluarga lain yang sedang sakit ISPA.
9) Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.
2.1.8 Komplikasi
1) Asma
Asma adalah mengi berulang atau batuk persisten yang disebabkan oleh
suatu kondisi alergi non infeksi dengan gejala : sesak nafas, nafas berbunyi
wheezing, dada terasa tertekan, batuk biasanya pada malam hari atau dini hari.
2) Kejang demam
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rentan lebih dari 38Oc) dengan geiala berupa serangan kejang klonik
atau tonikklonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan
disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa
didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.
3) Tuli
Tuli adalah gangguan system pendengaran yang terjadi karena adanya
infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada
telinga yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.
19
4) Syok
Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan f'ungsi
dari system tubuh yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain : faktor
obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan
seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay
oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.
5) Demam Reumatik, Penyakit Jantung Reumatik dan Glomerulonefritis, yang
disebabkan oleh radang tenggorokan karena infeksi Streptococcus beta
hemolitikus grup A (Strep Throat)
6) Sinusitis
7) Meningitis
8) Abses Peritonsiler
9) Abses Retrofaring
2.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan
pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan isinya termasuk manusia
dan kehidupannya. Pengetahuan juga merupakan hasil dari tahu yang terjadi
setelah
orang
melakukan
penginderaan
terhadap
objek
tertentu
dan
pengetahuan hanya akan terwujud jika manusia tersebut adalah bagian dari
objek itu sendiri. Penginderaan tersebut terjadi melalui panca indera manusia
yang nantinya akan berperan penting dalam membentuk tindakan seseorang
(overt behavior).
20
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan
untuk
suatu
objek
dapat
menjelaskan,
menyebutkan,
dan
21
22
1) Intelegensia
Intelegensia merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
Tingkat intelegensia mempengaruhi seseorang dalam menerima suatu
informasi.Orang yang memiliki intelegensia tinggi akan mudah menerima
suatu pesan maupun informasi.
2)
Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa.
Semakin
banyak
informasi
kebenaran
pengetahuan
dengan
cara
mengulang
23
pekerjaan
dapat
menjadikan
seseorang
memperoleh
24
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain yang bekerja
di luar bidang kesehatan.
7) Tingkat Ekonomi
Tingkat ekonomi berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Individu
yang berasal dan keluarga yang berstatus sosial ekonominya baik
dimungkinkan lebih memiliki pengetahuan lebih baik karena mudah
mengakses berbagai informasi yang berasal dari keluarga berstatus ekonomi
rendah.
8) Sosial Budaya
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Sosial termasuk
pandangan agama, kelompok etnis dapat mempengaruhi pengetahuan
dan
sikap
memperkuat
nilai-nilai
keagamaan
untuk
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan.
pengetahuan
25
penyakit
maka
pengetahuannya
mengenai
penyakit