Professional Documents
Culture Documents
c. Interaksi Obat
Saat mengalami absorpsi sistemik, 80-90% asam salisilat pada plasma
berikatan dengan protein (terutama albumin). Asam salisilat berkompetisi
dengan berbagai obat yang terikat pada albumin, yaitu tiroksin, triodotironin,
penisilin, fenitoin, kaptopril, probenesid, dan berbagai obat antiinflamasi
nonsteroid. Penggunaan asam salisilat secara bersamaan dengan antikoagulan
lain, obat hipoglikemia, dan metotreksat perlu berhati-hati. Asam salisilat
dapat meningkatkan toksisitas obat-obat tersebut.
Klinisi perlu mempertimbangkan pendekatan sistemik secara rasional,
misalnya: fototerapi atau terapi sistemik alternatif pada pasien dengan
kelainan kulit yang luas. Pengetahuan ini mampu menjadi panduan dalam
memaksimalkan efektifitas dan tolerabilitas asam salisilat sebagai bahan
dermatoterapi topikal.
Penggunaan asam salisilat pada daerah yang luas dapat mencapai sirkulasi
sistemik dalam jumlah yang signifikan. Asam salisilat diabsorbsi secara cepat
karena sifatnya yang cenderung lipofilik, terutama bila diberikan dalam
vehikulum minyak/salap dengan atau tanpa oklusi. Bioavailibilitas absopsi asam
salisilat melalui kulit bervariasi antara 11,8%-30,7%.
Asam salisilat yang diberikan secara topikal tidak melalui metabolisme awal
di hati, sehingga tidak mengalami penurunan signifikan jumlah zat aktif sebelum
bekerja. Hal inilah yang menyebabkan asam salisilat relatif aman bila diberikan
secara oral, namun memberikan manifestasi gejala kelainan saraf pusat akibat
toksisitas pada pemberian secara topikal dalam dosis yang sama 12(19. Batas
maksimal pemberian asam salisilat adalah 2g/24 jam.
2. Gejala toksisitas
Salisilism merupakan suatu sindrom toksisitas asam salisilat yang bersifat
kronik. Gejala yang timbul meliputi nyeri kepala, pusing, tinitus, gangguan
pendengaran, gangguan penglihatan, gangguan perilaku (bingung, lesu, rasa
kantuk), halusinasi, hiperventilasi, berkeringat, haus, dan gangguan saluran
pencernaan; yaitu: mual, muntah, sampai dengan diare. Risiko kejadian salisilism
meningkat pada penggunaan jangka panjang meliputi area yang luas, anak, serta
pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
3.
Penanggulangan
Penggunaan asam salisilat topikal relatif aman. Zat ini digunakan sebagai obat
bebas di Amerika Serikat dalam konsentrasi 1-40%. Konsentrasi yang lebih tinggi
dapat diberikan dengan kewaspadaan dan edukasi penggunaan yang tepat. Pasien
dengan riwayat sensitivitas atau alergi kontak terhadap asam salisilat topikal
sebaiknya tidak diberikan preparat ini