You are on page 1of 39

Ekspresi wajah bersahabat menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau

berjabat tangan, mau menjawab salam, klien mau berdampingan dengan


perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi (Mukhripah Damaiyanti
dan Iskandar,2012,Hal.86)

BAB III
Tinjauan Kasus

3.1

Pengkajian

(Tanggal : 5 Januari 2016)

A.

Data Umum

1)

Kepala Keluarga

: Tn. S (umur 46 tahun)

2)

Alamat dan Telepon

: Petemon, Surabaya

3)

Pekerjaan KK

: Kuli bangunan

4)

Pendidikan KK

: Kuliah tidak tamat

5)

Komposisi Keluarga

No.NamaJKHub Kel KKUmur DgPendidikanStatus ImunisasiPeker


jaanKetBCGPolioDPTHepatitisCampak12341231231.Ny. JPIstri44
thSMAIRTSehat2.Sdr.ALAnak24thS1SwastaSehat3.Sdr.CLAnak17 thSMASehat4.An. CPAnak10 thSD-Sehat

Genogram
Tn. M (2000)
TBC

:
Tn. S
(60th)

Ny. K (2004)

Ny.
I
(58
th
)

TBC

Tn. H
Ny.
R
(43t
h)

Ny.
L

Tn. F

Ny.
P

Tn. S
(45th)
TBC

Ny.
J
(43
th)
Sdr. A
(24 th)

Sdr. C
(17 th)

An.
C
(10
th
)

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
: Meninggal

6) Tipe keluarga
: Keluarga Ny S merupakan keluarga Nuclear family
(Keluarga Inti) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
7)

Suku Bangsa

: Jawa

Tn. S

8)

Agama

: Islam

9)

Status social ekonomi keluarga

Tn. S bekerja sebagai kuli bangunan berpenghasilan 1.200.000/bln, karena sakit Tn.
S tidak bekerja lagi selama 3 bulan, sedangkan untuk biaya kehidupan sehari-hari dan
juga untuk biaya sekolah anaknya yang ke 2 dan yang ke 3 saat ini ditanggung oleh
anak pertama nya (Sdr. A) yang bekerja di PT. Philips dengan penghasilan 1 bulannya
2.800.000.
10)

Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga biasanya melakukan kegiatan bersama saat menonton tv dan berkunjung ke


rumah saudara saat hari raya.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11)

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Ny S saat ini masuk tahap perkembangan ke 6 yaitu keluarga dengan anak
usia dewasa.
12)

Tugas perkembangan yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan ke 6 yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,


mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua memasuki masa tua,
membantu anak untuk mandiri dimasyarakat, penataan kembali peran dan kegiatan
rumah tangga.
13)

Riwayat kesehatan keluarga inti

Pasien mengatakan dahulu tahun 2013 pernah mengalami TBC juga, pasien
sudah dirawat di RS dr. Soetomo dan pasien sudah minum obat OAT selama 6 bulan,
dan pasien sudah dinyatakan negative dan sembuh dari TB. Pasien mengatakan 3
bulan yang lalu pasien merasakan sakit kepala, batuk-batuk dan nyeri dada, batuk
tidak keluar dahak. Lalu istri pasien menyuruh pasien berobat ke puskesmas sawahan,
saat diperiksa pasien positif TBC, pasien didiagnosa TB-MDR. Pasien sudah 3 bulan
minum obat OAT dan rutin minum obat. Pasien mengatakan batuk tetapi tidak keluar
dahak. Pasien mengatakan tidak memakai masker dengan alasan kalau memakai
masker pasien terasa sesak.
14)

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Ny. JSdr. ASdr. CAn. CNy. J mengatakan tidak pernah sakit sampai masuk rumah
sakit. Ny. J mengatakan hanya sakit-sakit biasa seperti batuk pilek. Dan pasien biasa
minum obat dari apotek obat OBH dan demacolin.Ny. J mengatakan anaknya yang

pertama tidak pernah sakit sampai masuk rumah sakit.Ny. J mengatakan anak yang
ke-2 pernah sakit typoid sekitar 2 thn yang lalu, dirawat di RS. Soewandi Surabaya.
Dan sekarang sehat.Ny. J mengatakan anak terakhirnya tidak pernah sakit hingga
masuk RS. Hanya saja anaknya biasa batuk pilek dan biasa minum obat dari apotek
demacolin.
C.

Data Lingkungan

15)

Karakteristik rumah

Tn. S mengatakan menempati rumah sejak 6 tahun yang lalu yaitu tahun 2010. Luas
rumah 4x6 m2 . Type rumah permanen, status kepemilikan rumah milik sendiri.
Rumah terlihat kotor dan berantakan, banyak barang yang tidak terpakai berserakana
didalam rumah. Ny. J mengatakan biasa memasak didepan rumah, karena tidak
memiliki dapur. Keluarga menggunakan air PDAM untuk memasak dan minum.
Keluarga biasa mandi di kamar mandi yang terpisah dari rumahnya, kamar mandi
digunakan untuk 2 keluarga. Keluarga Tn. S biasa mencuci piring dan mencuci
pakaian ditempat itu juga. Sampah dikelola dengan baik, dibuang ditempat
penampungan sampah yang jauh dari rumahnya, sehingga tidak menumpuk di depan
rumah.
Rumah Tn. S terdapat jendela tetapi tertutup rapat, sehingga rumah terlihat gelap dan
lembab. Pada siang hari rumah menggunakan lampu. Rumah Tn. S terdapat 2
ruangan, ruangan depan untuk tempat keluarga, ruang tamu, tempat tidur bersama
dengan An. C dan Tn. S, tempat menonton tv, dan tempat untuk makan. Sedangkan
ruangan ke 2 untuk tempat tidur anak nya Sdr. A dan Sdr. C.

Denah rumah :

2
4 m2

1
3

4
6 m2
16)

Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Ny.S rutin mengikuti pengajian dilingkungan tempat tinggalnya, klien dan


keluarga mengatakan jika ada warga yang sakit bergotong royong untuk
menjenguknya, tetapi selama 3 bulan ini sejak Tn. S sakit tidak pernah mengikutu
kegiatan tsb lagi, Tn. S istirahat dirumah. Untuk karakteristik komunitasnya adalah
rata-rata penduduknya berpendidikan SMA namun bagi yang sudah lansia banyak
pula yang berpendidikan SD, sebagian besar adalah suku Jawa dan tetangga banyak
yang bekerja menjadi kuli bangunan.
17)

Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. S menempati rumah tersebut sudah 10 tahun, sebelumnya


pernah berpindah rumah selama 2x, pertama tinggal di rumah no 17 setelah menikah
selama 12 tahun, lalu pindah di rumah no 18 selama 2 tahun terakhir menempati
rumah yang sekarang. Jarak rumah ke Puskesmas Sawahan sekitar 1 km. keluarga Tn.
S memiliki 1 sepeda motor untuk bepergian dan untuk mengatar Tn. S berobat ke
puskesmas.
18)

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Sebelum sakit Tn. S aktif menikuti kegiatan social dilingkungannya. Saat


sakit Tn. S mengatakan tidak mampu untuk berjalan, dan terasa lemas sehingga Tn. S
handa diam dirumah, tetapi banyak tetangga yang menjenguk dan lewat depan rumah
menyapa Tn. S dan menanyakan kabar.

19)

Sistem pendukung keluarga

Keluarga mengatakan belum memiliki kartu BPJS untuk berobat, jarak dari
rumah ke Puskesmas kira-kira 1 km.

D.

Struktur Keluarga

20)

Struktur peran

Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga, pengambil keputusan


diambil/dimusyawarahkan secara bersama tetapi pengambilan keputusan tetap Tn. S
dan Tn. S sebagai tulang punggung keluarga yang mencari nafkah untuk kebutuhan
sehari-hari dan biaya sekolah anak. Tetapi saat sakit yang membantu memenuhi
kebutuhan sehari-hari keluarga Sdr. A anak pertama Tn. S. Istri Tn. S berperan
sebagai ibu rumah tangga, Ny. J tidak bekerja, hanya dirumah mengurus anak dan Tn.
S yang sedang sakit.
21)

Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. S beragama islam. Anggota keluarga Tn. S mengajarkan nilainilai agama islam dengan baik taat pada agama dan menjalankan sholat 5 waktu.
22)

Pola Komunikasi keluarga

Pola komunikasi antar orang tua dan anak baik, begitu juga sebaliknya.
Keluarga biasa menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi dengan keluarga.
Anak-anak Tn. S selalu terbuka kepada orang tua.
23)

Struktur Kekuatan keluarga

Saat Tn.S sakit Ny. J mengantar berobat ke puskesmas. Sdr. A membantu


keluarga dalam membiayai berobat Tn. S dam membiayai kehidupan ssehari-hari
selama Tn. S sakit.

E.

Fungsi Keluarga

24)

Fungsi ekonomi

Ny.S bekerja berjualan es dirumah penghasilan berupa harian + Rp 15.000-Rp


20.000 tapi cucunya (Tn.A) yang membantu perekonomian keluarga. Pengeluaran
terbesar dikeluarga untuk keperluan sehari-hari. Ny.S juga memiliki tabungan untuk
keperluan dan untuk kebutuhan mendadak.
25)

Fungsi mendapat status sosial


Ny.S selalu mengikuti pengajian interaksi dengan tetangga baik.

26)

Fungsi pendidikan
Ny.S menganggap pendidikan sangat penting untuk anak cucunya.

27)

Fungsi sosialisasi

Tidak begitu aktif dalam kegiatan kampung karena Ny.S menganggap istirahat
dirumah lebih baik.
28)

Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan

a)

Mengenal masalah kesehatan

Ny.S mengetahui dirinya menderita diare sudah 2 hari.


b)

Mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan

Setelah diare 2 hari Ny.S pergi ke puskesmas untuk berobat karena takut akan lebih
parah.
c)

Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit

Tn.A cucu Ny.S mengatakan bahwa makanannya suka yang pedas-pedas, tidak
masam, dan tidak suka yang ada ayamnya karena jika dalam makanannya terdapat
ayam maka perut Ny.S akan sakitm misalnya soto, opor, dll.
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah sehat
Rumah Ny.S tampak terang, Ny.S tidak sempat bersih-bersih rumah, rumah tampak
berantakan, ventilasi udara ada dan cukup, makanan di meja tidak ditutup dan banyak
piring kotor yang dihinggapi lalat.
Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny.S selalu memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter praktek jika merasa ada
keluhan pada dirinya. Jarak antara rumah dengan puskesmas 1 km.
29)

Fungsi religius

Klien menganut agama Islam, sholat 5 waktu rutin dan jika shubuh sholat di
masjid, sering ikut pengajian. Keluarga juga rutin sholat.
30)

Fungsi rekreasi

Ny S mengatakan keluarga jarang jalan-jalan keluar , Tn.A mengatakan Ny.S


suka pergi ziarah wali.
31)

Fungsi reproduksi

Ny. S mengatakan berusia 74 tahun, Ny S mengatakan sudah tidak menstruasi


atau menopause saat berusia sekitar 53 tahun.

32)

Fungsi afeksi

Keluarga Ny.S saling menghormati, menyayangi dan menghargai setiap


anggota keluarga.

F. Stress dan Koping Keluarga


33)

34)

Stressor jangka pendek dan panjang


Jangka pendek

: Ny.S takut jika diarenya tambah parah.

Jangka panjang

: Ny.M bosan minum obat.

Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor


Ny.S mengatakan pasrah kepada Tuhan terhadap masalah sakitnya.

35)

Strategi koping yang digunakan

Bila didalam keluarga ada masalah dibicarakan dengan anak pertama dan
cucunya yang serumah (Tn.A).
36)

Strategi adaptasi disfungsional


Terkadang Ny.S merasa takut penyakitnya bisa parah dan tidak sembuh.

G.

Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga.

NoVariabelAnggota KeluargaNy. S Ny OTn ANy. R1Riwayat penyakit saat iniNy.S


mengatakan menderita diare 2 hari, BAB 6x dengan konsistensi cair, mules.
Seminggu yang lalu Ny. MRS selama satu minggu di RS. William Booth Surabaya
karena infeksi yang melebar pada tangannya. Awal mula menjadi parah karena selalu
digaruk sehingga menimbulkan lesi yang lebih luas.Tidak ada keluhan Tidak ada
keluhan2Keluhan yang dirasakanNy.S mengeluh lemas, mules datang secara
sering.Sudah tidak merasakan panas pada lesi.Tidak ada keluhanTidak ada
keluhan3Riwayat penyakit sebelumnyaNy.S tidak pernah menderita penyakit yang
menular atau penyakit yang menurun, biasanya hanya batuk, pilek, badan terasa linulinu setelah melakukan kegiatan berat.---4Pemeriksaan Tanda tanda vitalKU :
pasien terlihat lemas
pucat,
mata cowong,
mukosa bibir kering.
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 76 x/mnt
Suhu : 36oC
RR : 20 x/mnt
Bising usus : 19x/menit
Konjungtiva pucat
Turgor kulit kembali > 1 detik
BAB 6x cair, kuning
Minum : + 5 gelas/hari
Perkusi abdomen : hipertimpani
CRT kembali > 1 detik---

H. Harapan Keluarga
Klien berharap diarenya cepat sembuh dan tidak kambuh lagi.
3.2 Analisa dan Sintesa Data

NoDataProblemEtiologi1.
Tgl
05
Jan
2016DS :
Tn. S mengatakan tidak menggunakan masker kalau batuk
Tn. S mengatakan tidur dalam satu tempat tidur dengan anak dan istri
Ny. J mengatakan jarang bersih-bersih rumah
DO :
Luas rumah 4x6 m2
Rumah terlihat kotor dan berantakan
Rumah terlihat gelap dan lembab
Siang hari menggunakan lampu
Terlihat An. C dan pasien tidur dalam satu tempat tidur.
Terdapat jendela tetapi tertutup dengan triplek kayuResiko tinggi penularanKetidak
mampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah2.DS :
Tn. S mengatakan tidak ada napsu makan
Tn. S emngatakan kalau makan terkadang inin muntah/terasa mual
Ny. J mengatakan tidak membedakan menu makan dengan keluarga yang lain
Ny. J mengatakan tidak tau caranya supaya suaminya mau makan
DO :
Tn. S terlihat kurus
BB: 40 kg
Mata cowong

TD : 90/60 mmHg
Tn. S terlihat tidak mau makan
BBIdeal : 54 Kg
Terlihat clavikula sangat jelas
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhKetidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit 3.DS :
Tn. S mengatakan batuk tidak keluar dahak
Ny. J mengatakn suaminya kalau minum air hangan ingin muntah.
Ny. J mengatakan tidak tau cara merawat suaminya.
DO :
Terlihat Tn. S batuk
Tn. S batuk tidak menggunakan masker
Terdengar ronki pada paru
Tn. S tidak mau minum air hangatGangguan bersihan jalan napasKetidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

3.3 Perumusan Diagnose Keperawatan

No DxDiagnosa Keperawatan menurut PrioritasT.TIResiko tinggi penularan pada


keluarga Tn. S b/d ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang
ditandai dengan Tn. S mengatakan tidak menggunakan masker kalau batuk, Tn. S
mengatakan tidur dalam satu tempat tidur dengan anak dan istri, Ny. J mengatakan
jarang bersih-bersih rumah, Luas rumah 4x6 m2, Rumah terlihat kotor dan
berantakan, Rumah terlihat gelap dan lembab, Siang hari menggunakan lampu,
Terlihat An. C dan pasien tidur dalam satu tempat tidur, Terdapat jendela tetapi
tertutup dengan triplek kayuIIGangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada Tn. S b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit ditandai dengan Tn. S mengatakan tidak ada napsu makan, Tn. S emngatakan
kalau makan terkadang inin muntah/terasa mual, Ny. J mengatakan tidak
membedakan menu makan dengan keluarga yang lain, Ny. J mengatakan tidak tau
caranya supaya suaminya mau makan, Tn. S terlihat kurus, BB: 40 kg, Mata cowong,
TD : 90/60 mmHg, Tn. S terlihat tidak mau makan, BBIdeal : 54 Kg, Terlihat
clavikula sangat jelas.
3.Gangguan bersihan jalan napas pada Tn. S b/d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan, Tn. S mengatakan batuk tidak keluar
dahak, Ny. J mengatakn suaminya kalau minum air hangan ingin muntah, Ny. J
mengatakan tidak tau cara merawat suaminya, Terlihat Tn. S batuk, Tn. S batuk tidak
menggunakan masker, Terdengar ronki pada paru, Tn. S tidak mau minum air hangat

3.4 Penilaian (Skoring) Diagnose Keperawatan

Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi penularan pada keluarga Tn. S b/d ketidak mampuan keluarga
memodifikasi lingkungan rumah.
NoKriteriaNilaiBobotScoringPembenaran1.Sifat masalah :

Situasi Krisis

3/3 x 1 = 1Situasi krisis karena Tn. S sebagai kepala rumah tangga dan menjadi
tulang punggu keluarga, saat ini sedang sakit dan tidak dapat bekerja untuk mencari
uang lagi.2.Kemungkinan masalah dapat diubah:
cukup

1/2 x 2 = 1Kemungkinan masalah untuk dapat diubah cukup karena selain pasien
sudah mendapatkan pengobatan dari puskesmas, tetapi pasien tidak mau
menggunakan masker.3.Potensial masalah dapat dicegah:
Tinggi

3/3 x 1 = 1Dengan memberikan penjelasaan yang adekuat tentang penggunaan


masker dan kebersihan rumah, sehingga pasien mengerti dan dapat kooperatif. Maka
penularan dapat dicegah.4.Menonjolnya masalah:
Masalah berat, harus segera ditangani

2/2 x 1 = 1 Keluarga mnyadari bahwa masalah yang dilalami keluarganya sangat


berat, dan harus segera ditangani dengan membawa pasien berobat ke puskesmas.
Sehingga Tn. S dapat pengobatanJUMLAH 4
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Tn. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .
NoKriteriaNilaiBobotScoringPembenaran1.Sifat masalah :

Ancaman Kesehatan

2/3 x 1 = 2/3Termasuk ancaman kesehatan karena Klien mengatakan tidak mau


makan, merasa mual, mata cowong, BB 40 Kg, berat badan ideal pasien 54 kg.
2.Kemungkinan masalah dapat diubah:
cukup

1/2 x 2 = 1Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diubah dengan cukup
karena penghasilan keluarga Tn. S sebesar 2.800.000 untuk biaya sehari-hari dan
untuk biaya sekolah adiknya.
3.Potensial masalah dapat dicegah:
Tinggi

3/3 x 1 = 1 Potensi masalah dapat dicegah tinggi, karena masalah nutrisi dapat diatasi
dengan pengolahan makanan yang bergizi, untuk pasien dengan harga sesuai dengan
kemampuan keluarga.4.Menonjolnya masalah:
Masalah berat, harus segera ditangani

2/2 x 1 = 1Ny. J mengatakan bahwa masalah kesehatan bapak sangat penting


sehingga keluarga langsung membawa pasien ke puskesmas.JUMLAH 3 2/3
Diagnosa Keperawatan
Gangguan bersihan jalan napas pada Tn. S b/d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
NoKriteriaNilaiBobotScoringPembenaran
1.Sifat masalah :
Ancaman kesehatan

2
1
2/3 x 1 = 2/3Gangguan bersihan jalan napas merupakan ancaman kesehatan bagi Tn.
S.2.Kemungkinan masalah dapat diubah:
Dengan mudah

2/2 x 2 = 2 Kemungkinan masalah gangguan bersihan jalan napas dapat diubah


dengan mudah, jika pasien mau minum iar hangat, dan minum obat dari puskesmas
dengan rutin.3.Potensial masalah dapat dicegah:
cukup

2/3 x 1 = 2/3 Potensi masalah bersihan jalan napas dapat diubah cukup karena pasien
tidak mau minum air hangat, dengan alasan kalau minum air bangat selalu muntah
dan mual.4.Menonjolnya masalah:
Ada masalah tetapi tidak segera ditangani

1/2 x 1 = Keluarga menyadari bahwa Tn. S mengalami gangguan dalam


pernapasannya tetapi keluarga hanya minum obat OAT saja tidak minum obat untuk
pengencer dahak. Supaya dahak bisa keluar dengan mudah. JUMLAH 3 5/6
Diagnosa Keperawatan

NoKriteriaNilaiBobotScoringPembenaran1.Sifat masalah :

Ancaman kesehatan

2/3 x 1 = 2/3Masalah tersebut termasuk ancaman kesehatan karena mengakibatkan


terjadinya penyakit, sehingga Ny.S pun mengalami mules pada
perutnya.2.Kemungkinan masalah dapat diubah:

Dengan mudah

2/2 x 2 = 2 Kemungkinan masalah dapat dicegah dengan mudah jika keluarga dan Ny.
S dapat mengelola makanan.
Ny S mengatakan pola makan yang belum baik (menu makan tidak disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh), banyak mengkonsumsi makanan yang pedas3.Potensial
masalah dapat dicegah:

Tinggi

3/3 x 1 = 1 Potensial maslaah dapat dicegah dengan tinggi apabila pasien dapat
memanfaatkan pelayanan kesehatan / Ny.S langsung berobat ke puskesmas dan
segera mendapat obat.4.Menonjolnya masalah:
Ada masalah tetapi tidak segera ditangani

1/2 x 1 = 1 Saat dilakukan pengkajian pasien tampak bingung, terlihat lemas, BAB
6x dalam sehari sehingga keadaan tersebut merupakan suatu kegagalan dalam
mencapai potensi kesehatan.JUMLAH 4 2/3

3.5 Diagnosa Keperawatan Menurut Prioritas

PrioritasDiagnosa Keperawatan menurut PrioritasSkorIDefisit volume cairan pada


Ny.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah
diare yang ditandai dengan klien mengatakan minum + 5 gelas/ hari hanya air putih,
klien mengatakan tidak mengerti penyebab diare yang dialami, klien mengatakan
BAB 6x cair, klien mengatakan setiap kali makan maka memaksakan untuk makan,
turgor kulit kembali > 1 detik, bibir kering, BAK 4x/hari , BAB 6x / hari, klien
terlihat pucat, klien terlihat lemas, dari puskesmas klien mendapatkan obat dari dokter
Puralex, CTM dan Antasida Doen.4 1/3IIGangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan klien mengatakan tidak mau makan,
kalau makan merasa mual, Tn.A mengatakan Ny.S menu makan sama dengan
keluarga (tidak disendirikan sesuai dengan kebutuhan), klien mengatakan lemas,
klien mengatakan mules, keluarga tidak mengerti makanan apa saja yang tidak
diperbolehkan untuk klien, keluarga menyatakan Ny.S susah makan karena setiap
makan merasa mual sehingga dibuatkan bubur oleh Ny.R namun tetap saja susah
makan jadi membiarkan saja Ny.S makan apa saja yang disukai, klien terlihat pucat,
konjungtiva anemis, BB : 45 kg, turgor kulit > 1 detik, mata terlihat cowong, bising
usus 19x menit, perkusi abdomen hipertympani, BAB 6x/ hari konsistensi cair, CRT
kembali > 1 detik4 2/3IIIGangguan rasa nyaman (nyeri) pada Ny. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ditandai
dengan Klien mengeluh perutnya mules, klien mengatakan rasa mules datang atau
terasa sering, klien mengatakan perutnya nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 4,
klien tampak lemas, klien terlihat memegangi perut, bising usus 19x/ menit
BAB 6x/ hari, konsistensinya cair4 2/3

3.6 Intervensi Keperawatan


No.DiagnosaTujuanKriteria hasilIntervensiRasional1Defisit volume cairan pada Ny.S yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare.

Tujuan pendek :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1 minggu (2x kunjungan) diare berkurang.

Tujuan panjang :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 2 minggu (4x kunjungan) klien tidak mengalami deficit volume cairan.

Mempertahankan output sesuai dengan usia dan BB


TD, suhu , nadi dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
Intake dan output cairan seimbang. Jelaskan pada keluarga tentang kebutuhan cairan dalam tubuh
Berikan penyuluhan tentang diare.
Pertahankan dan monitor intake dan output yang akurat (kelembapan membrane mukosa, nadi adekuat, TD normal)
Motivasi klien untuk masukan oralnya.
Anjurkan klien minum air putih + 2000ml/hari.
Anjurkan untuk cuci tangan dengan sabun dan air setiap kali sesudah BAB/BAK, sebelum menyiapkan makanan
Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman mengandung glukosa.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi anti diare.Dengan monitor intake dan output dapat melihat perkembangan
klien.
Supaya intake klien terpenuhi sehingga tidak terjadi dehidrasi.
Untuk mengetahui balance cairan.
Dengan masukan yang adekuat dapat memnuhi cairan dalam tubuh.
Dengan intake yang adekuat maka klien tidak dehidrasi.
Dengan cuci tangan maka bakteri tidak masuk kedalam tubuh.

Minuman yang mengandung glukosa dapat menyebabkan dehidrasi.


Obat anti diare dapat menghentikan diare yang berlebihan.2Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diare.Tujuan pendek :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1 minggu (2x kunjungan) keluarga mampu merawat keluarga yang sakit.

Tujuan panjang :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 2 minggu (4x kunjungan) klien nutrisi terpenuhi.

.
Keluarga dan pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan BB dan BB ideal.
TTV normal, konjungtiva anemis, mata tidak cowong, mukosa bibir lembab, turgor kulit normal, BAB 2 hari sekali sesuai
kebiasaan eliminasi alvinya, klien tidak mualJelaskan pada keluarga cara pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
Kaji alergi makanan pada klien.
Anjurkan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
Identifikasi factor pencetus mual.
Motivasi keluarga untuk mendukung klien menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.

Anjurkan klien untuk makan dalam keadaan hangat.


Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetic.Dengan pengetahuan kebutuhan nutrisi maka intake sesuai dengan
kebutuhan tubuh sesuai dengan TKTP dan yang tidak menyebabkan diare semakin parah.
Dengan mengetahui alergi pada klien maka akan bisa menghindari pencetus adanya komplikasi.
Untuk memenuhi gizi sesuai kebutuhan.
Dengan mengetahui apa saja yang menyebabkan rasa mual maka klien dan keluarga dapat menghindari hal pencetus itu.
Dengan kondisi lingkunga yang nyaman maka klien akan terdorong untuk makan/ meningkatkan nafsu makan.
Makanan dalam keadaan hangat dapat meningkatkan nafsu makan.
Obat antiemetic berfungsi untuk menghilangkan rasa mual dan muntah.3.Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada Ny. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diare.Tujuan pendek :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1 minggu (2x kunjungan) keluarga mampu merawat keluarga yang sakit.

Tujuan panjang :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 2 minggu (4x kunjungan) klien tidak mengalami nyeri (mules).
Keluarga dan klien data mengidentifikasi pencetus rasa nyeri (mules).
Skala nyeri berkurang (skala nyeri 0)
Tidak ada ketegangan abdomen.
TTV normal
Klien mengatakan tidak nyeri (mules).

Jelaskan pada keluarga dank lien penyebab nyeri (mules).


Kaji skala nyeri, lokasi, durasi dan frekuensi.
Ajarkan teknik relaksasi dengan cara menghirup udara lewat hidung ditahan selama 2 detik dan dihembuskan lewat mulut.
Ajarkan teknik distraksi dengan cara menonton tv/mengalihkan perhatian ke objek lain.
Anjurkan pada keluarga/klien untuk mengompres dengan air hangat di lokasi nyeri.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi (analgesik).Tingkat pemahaman keluarga membantu perawat dan pasien untuk
bisa menentukan makan yang akan di konsumsi.
Untuk mengetahui keadaan klien seberapa rasa nyerinya.
Teknik relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri.
Teknik distraksi juga cara pengalihan perhatian untuk menghilangkan rasa nyeri.
Air hangat mengakibatkan adanya vasodilatasi sehingga dapat menhilangkan rasa nyeri.
Analgesik merupakan obat golongan anti nyeri.

3.7 Implementasi
NO.DIAGNOSA KEPERAWATANPUKULTINDAKAN KEPERAWATANTTD1.Defisit volume cairan pada Ny.S yang
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare yang ditandai dengan klien mengatakan minum
+ 5 gelas/ hari hanya air putih, klien mengatakan tidak mengerti penyebab diare yang dialami, klien mengatakan BAB 6x cair,
klien mengatakan setiap kali makan maka memaksakan untuk makan, turgor kulit kembali > 1 detik, bibir kering, BAK 4x/hari ,
BAB 6x / hari, klien terlihat pucat, klien terlihat lemas, dari puskesmas klien mendapatkan obat dari dokter Puralex, CTM dan
Antasida Doen6 Januari 2016

18.30Memonitor intake, output (kelembapan mukosa, nadi adekuat, TD normal)


R/ : px mau / bersedia di TTV. Hasilnya :
Mukosa bibir masih kering
TD : 110/70 mmHg
S/n : 36,6C / 88x/menit
RR : 20x/ menit
Memotivasi klien untuk masukan oralnya seperti membuat minuman oralit.
R/ : klien termotivasi untuk minum banyak dan membuat oralit.
Mengajurkan klien untuk minum air putih + 2000ml/hari
R/ : klien mengatakan masih belum terbiasa minum banyak.
Menganjurkan cuci tangan dengan sabun dan air setiap kali sesudah BAB / BAK , sebelum menyiapkan makanan
R/ : klien dan keluarga memahami cara cuci tangan dan dapat melakukannya.

Menjelaskan pada klien menghindari minuman bersoda/ yang mengandung glukosa


R/ : klien mengerti apa yang dijelaskan perawat
Memberikan obat oral Puralex
R/ : klien mau minum obat
Menjelaskan kepada keluarga tentang kebutuhan cairan dalam tubuh.
R/ : klien dan keluarga mengerti tentang kebutuhan cairan dalam tubuh
Memberikan penyuluhan tentang diare
R/ : klien mau mendengarkan penyuluhan tentang diare oleh perawat dank lien bertanya tentang bahaya diare.2.Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit ditandai dengan klien mengatakan tidak mau makan, kalau makan merasa mual, Tn.A mengatakan Ny.S
menu makan sama dengan keluarga (tidak disendirikan sesuai dengan kebutuhan), klien mengatakan lemas, klien mengatakan
mules, keluarga tidak mengerti makanan apa saja yang tidak diperbolehkan untuk klien, keluarga menyatakan Ny.S susah makan
karena setiap makan merasa mual sehingga dibuatkan bubur oleh Ny.R namun tetap saja susah makan jadi membiarkan saja Ny.S
makan apa saja yang disukai, klien terlihat pucat, konjungtiva anemis, BB : 45 kg, turgor kulit > 1 detik, mata terlihat cowong,
bising usus 19x menit, perkusi abdomen hipertympani, BAB 6x/ hari konsistensi cair, CRT kembali > 1 detik.Menjelaskan
pada keluarga cara pemenuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
R/: keluarga dank lien memahami apa yang dijelaskan oleh perawat.
Mengkaji alergi makanan pada klien
R/ : klien mengatakan alergi pada ayam jika makan makanan yang mengandung ayam maka perutnya akan sakit
Menganjurkan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
R/ : klien mengatakan akan berusaha

Mengidentifikasi factor pencetus mual


R/ : klien mengatakan tidak tentu.
Memotivasi keluarga untuk mendukung klien menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
R/ : keluarga mengatakan iya mbak, Insya Allah
Menganjurkan klien untuk makan dalam keadaan hangat
R/ : klien mengatakan bahwa beliau suka makanan yang hangat
Memberikan obat Antasida Doen
R/ : klien bersedia minum obat.3.Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Klien mengeluh perutnya mules, klien mengatakan rasa mules datang atau
terasa sering, klien mengatakan perutnya nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 4, klien tampak lemas, klien terlihat
memegangi perut, bising usus 19x/ menit
BAB 6x/ hari, konsistensinya cair.Menjelaskan pada keluarga dan klien penyebab nyeri (mules)
R/ : klien dan keluarga mengerti
Mengkaji skala nyeri, durasi, lokasi dan frekuensi
R/ : skala nyeri 4, lokasi di perut seluruhnya, mules terasa sering selama 2 menit.
Mengajarkan teknik relaksasi
R/ : klien mau melakukan apa yang diajarkan perawat
Mengajarkan teknik distraksi dengan cara menonton tv/ mengalihkan perhatian ke objek lain
R/ : klien mengatakan tidak suka menonton tv.

Menganjurkan pada keluarga atau klien unruk mengompres dengan air hangat dilokasi nyeri.
R/ : klien memahami apa yang diajarkan oleh perawat
Memberikan obat CTM
R/ : klien mau minum obat.

3.8 Evaluasi
NO.Tgl & waktuDIAGNOSA KEPERAWATANEVALUASITTD1.8 Januari 2016
19.00Defisit volume cairan pada Ny.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare.S:
Pasien mengatakan minumnya baru 5 gelas/hari
Klien mengatakan sudah menerapkan cuci tangan setiap setelah melakukan kegiatan
Klien mengatakan tidak minum minuman yang bersoda
Klien mengatakan minum obat teratur
Keluarga mengatakan klien masih kurang minum air putih
O:
Bising usus 20x/menit
Klien terlihat tidak lemas, tidak pucat
Mata klien sudah tidak cowong
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi no 2,3,4 dan 5. 2.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .S:
Klien mengatakan makanannya selama ini hangat-hangat
Klien mengatakan terkadang masih sedikit mual
Klien mengatakan rutin minum obatnya

Klien mengatakan sudah tidak diare


O:
Bising usus 20x/menit
Klien sudah tidak lemas
Mata klien masih cowong.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi no 1, 3, 6, dan 73.Gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diare.S:
Klien mengatakan masih sering mules
O:
kurang semangat dan lemah
ekspresi klien masih merasa sakit
skala nyeri 2
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi no 2,3,4, 5 dan 6.

3.9 Catatan Perkembangan

TanggalDiagnosa KeperawatanCatatan PerkembanganTTD10 Januari 2016


19.00
Defisit volume cairan pada Ny.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare.

S:
Klien mengatakan sudah minum air putih sehari 6-7x
Klien mengatakan minum obat teratur

Klien mengatakan BAB masih sedikit cair


O:
Mukosa bibir klien lembab / tidak kering lagi
Klien mampu menaati jadwal minum obat dan rutin memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas.
Turgor kulit kembali > 1 detik
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan renpra
I:
Anjurkan klien untuk minum air putih + 2000ml/hari
R/ : klien mengatakan juga minum teh.
Catat intake output
R/ : klien mengatakan tidak telaten mencatat.
E:
Masalah deficit volume cairan masih dalam perbaikan.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .S :
Klien mengatakan sudah mau makan lebih banyak dari hari yang kemarin
Klien mengatakan sudah tidak mual.
Keluarga klien mengatakan masih bingung masak apa yang sesuai

O:
Mukosa bibir lembap
Konjungtiva tidak pucat
Keluarga klien masih tampak bingung makanan apa saja yang bisa dimakan oleh Ny.S
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan tindakan keperawatan no 3, 5 dan 7
I:
Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
R/: klien mau banyak makan
Motivasi keluarga untuk mendukung klien menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti emetic
R/: klien mau minum obat (Antasida Doen)
E : masalah kebutuhan nutrisi pada Ny.S masih belum teratasi karena keluarga belum mampu sepenuhnya merawat keluarga
yang sakit3.Gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit diare.S:
Klien mengatakan masih merasa mules tapi terkadang
O:
Skala nyeri 3
TTV :

TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,4C
Nadi : 90x/menit
Klien tidak tampak menahan rasa mules
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan tindakan keperawatan no 2,3, dan 6
I:
Kaji skala nyeri, lokasi, durasi dan frekuensi
R/ : klien mau menunjukkan rasa nyerinya bagaimana
Ajarkan teknik relaksasi
R/ : klien mampu mencotohkan cara teknik relaksasi
E : Pasien mengatakan memahami penjelasan yang disampaikan oleh perawat dan pasien tampak tidak bingung dengan
keadaanya.

CATATAN PERKEMBANGAN
TanggalDiagnosa KeperawatanCatatan PerkembanganTTD12 Januari 2016
19.00
Defisit volume cairan pada Ny.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare.

S:
Klien mengatakan sudah minum air putih sehari 8 gelas/hari atau pergelas 250 ml sebanyak 8 gelas.
Klien mengatakan sudah tidak mengalami BAB cair, sudah normal
O:
Turgor kulit baik
Mukosa bibir lembab

TTV normal , TD : 120/70 mmHg, suhu : 36,5C, nadi : 88x/menit.


Klien tidak pucat
A : Masalah teratasi
P : Hentikan implementasi
I:E : klien tidak mengalami defisit volume cairan.2.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .S :
Klien mengatakan sudah mau makan lebih banyak
Klien mengatakan sudah tidak mual.
Keluarga klien mengatakan mulai memahami cara menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhan.
Klien mengatakan sudah tidak lemas
O:
Mukosa bibir lembap
Konjungtiva tidak pucat
Keluarga klien masih tidak tampak bingung makanan apa saja yang bisa dimakan oleh Ny.S
Klien tampak tidak lemas
A : Masalah teratasi
P : hentikan implementasi.

I:E : masalah kebutuhan nutrisi pada Ny.S sudah teratasi karena keluarga sudah mampu sepenuhnya merawat keluarga yang
sakit3.Gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit diare.S:
Klien mengatakan sudah tidak mules
Keluarga mengatakan Ny.S sudah tidak merasa kesakitan.
O:
Skala nyeri 0
TTV :
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36,5C
Nadi : 88x/menit
Klien tidak tampak menahan rasa mules
BAB tidak cair
Bising usus 18x / menit
A : masalah teratasi
P : hentikan implementasi
I:-

E : Masalah gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S sudah tercukupi dengan adanya kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.

You might also like