Professional Documents
Culture Documents
BAB III
Tinjauan Kasus
3.1
Pengkajian
A.
Data Umum
1)
Kepala Keluarga
2)
: Petemon, Surabaya
3)
Pekerjaan KK
: Kuli bangunan
4)
Pendidikan KK
5)
Komposisi Keluarga
Genogram
Tn. M (2000)
TBC
:
Tn. S
(60th)
Ny. K (2004)
Ny.
I
(58
th
)
TBC
Tn. H
Ny.
R
(43t
h)
Ny.
L
Tn. F
Ny.
P
Tn. S
(45th)
TBC
Ny.
J
(43
th)
Sdr. A
(24 th)
Sdr. C
(17 th)
An.
C
(10
th
)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
: Meninggal
6) Tipe keluarga
: Keluarga Ny S merupakan keluarga Nuclear family
(Keluarga Inti) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
7)
Suku Bangsa
: Jawa
Tn. S
8)
Agama
: Islam
9)
Tn. S bekerja sebagai kuli bangunan berpenghasilan 1.200.000/bln, karena sakit Tn.
S tidak bekerja lagi selama 3 bulan, sedangkan untuk biaya kehidupan sehari-hari dan
juga untuk biaya sekolah anaknya yang ke 2 dan yang ke 3 saat ini ditanggung oleh
anak pertama nya (Sdr. A) yang bekerja di PT. Philips dengan penghasilan 1 bulannya
2.800.000.
10)
Keluarga Ny S saat ini masuk tahap perkembangan ke 6 yaitu keluarga dengan anak
usia dewasa.
12)
Pasien mengatakan dahulu tahun 2013 pernah mengalami TBC juga, pasien
sudah dirawat di RS dr. Soetomo dan pasien sudah minum obat OAT selama 6 bulan,
dan pasien sudah dinyatakan negative dan sembuh dari TB. Pasien mengatakan 3
bulan yang lalu pasien merasakan sakit kepala, batuk-batuk dan nyeri dada, batuk
tidak keluar dahak. Lalu istri pasien menyuruh pasien berobat ke puskesmas sawahan,
saat diperiksa pasien positif TBC, pasien didiagnosa TB-MDR. Pasien sudah 3 bulan
minum obat OAT dan rutin minum obat. Pasien mengatakan batuk tetapi tidak keluar
dahak. Pasien mengatakan tidak memakai masker dengan alasan kalau memakai
masker pasien terasa sesak.
14)
Ny. JSdr. ASdr. CAn. CNy. J mengatakan tidak pernah sakit sampai masuk rumah
sakit. Ny. J mengatakan hanya sakit-sakit biasa seperti batuk pilek. Dan pasien biasa
minum obat dari apotek obat OBH dan demacolin.Ny. J mengatakan anaknya yang
pertama tidak pernah sakit sampai masuk rumah sakit.Ny. J mengatakan anak yang
ke-2 pernah sakit typoid sekitar 2 thn yang lalu, dirawat di RS. Soewandi Surabaya.
Dan sekarang sehat.Ny. J mengatakan anak terakhirnya tidak pernah sakit hingga
masuk RS. Hanya saja anaknya biasa batuk pilek dan biasa minum obat dari apotek
demacolin.
C.
Data Lingkungan
15)
Karakteristik rumah
Tn. S mengatakan menempati rumah sejak 6 tahun yang lalu yaitu tahun 2010. Luas
rumah 4x6 m2 . Type rumah permanen, status kepemilikan rumah milik sendiri.
Rumah terlihat kotor dan berantakan, banyak barang yang tidak terpakai berserakana
didalam rumah. Ny. J mengatakan biasa memasak didepan rumah, karena tidak
memiliki dapur. Keluarga menggunakan air PDAM untuk memasak dan minum.
Keluarga biasa mandi di kamar mandi yang terpisah dari rumahnya, kamar mandi
digunakan untuk 2 keluarga. Keluarga Tn. S biasa mencuci piring dan mencuci
pakaian ditempat itu juga. Sampah dikelola dengan baik, dibuang ditempat
penampungan sampah yang jauh dari rumahnya, sehingga tidak menumpuk di depan
rumah.
Rumah Tn. S terdapat jendela tetapi tertutup rapat, sehingga rumah terlihat gelap dan
lembab. Pada siang hari rumah menggunakan lampu. Rumah Tn. S terdapat 2
ruangan, ruangan depan untuk tempat keluarga, ruang tamu, tempat tidur bersama
dengan An. C dan Tn. S, tempat menonton tv, dan tempat untuk makan. Sedangkan
ruangan ke 2 untuk tempat tidur anak nya Sdr. A dan Sdr. C.
Denah rumah :
2
4 m2
1
3
4
6 m2
16)
19)
Keluarga mengatakan belum memiliki kartu BPJS untuk berobat, jarak dari
rumah ke Puskesmas kira-kira 1 km.
D.
Struktur Keluarga
20)
Struktur peran
Keluarga Tn. S beragama islam. Anggota keluarga Tn. S mengajarkan nilainilai agama islam dengan baik taat pada agama dan menjalankan sholat 5 waktu.
22)
Pola komunikasi antar orang tua dan anak baik, begitu juga sebaliknya.
Keluarga biasa menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi dengan keluarga.
Anak-anak Tn. S selalu terbuka kepada orang tua.
23)
E.
Fungsi Keluarga
24)
Fungsi ekonomi
26)
Fungsi pendidikan
Ny.S menganggap pendidikan sangat penting untuk anak cucunya.
27)
Fungsi sosialisasi
Tidak begitu aktif dalam kegiatan kampung karena Ny.S menganggap istirahat
dirumah lebih baik.
28)
a)
Setelah diare 2 hari Ny.S pergi ke puskesmas untuk berobat karena takut akan lebih
parah.
c)
Tn.A cucu Ny.S mengatakan bahwa makanannya suka yang pedas-pedas, tidak
masam, dan tidak suka yang ada ayamnya karena jika dalam makanannya terdapat
ayam maka perut Ny.S akan sakitm misalnya soto, opor, dll.
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah sehat
Rumah Ny.S tampak terang, Ny.S tidak sempat bersih-bersih rumah, rumah tampak
berantakan, ventilasi udara ada dan cukup, makanan di meja tidak ditutup dan banyak
piring kotor yang dihinggapi lalat.
Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny.S selalu memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter praktek jika merasa ada
keluhan pada dirinya. Jarak antara rumah dengan puskesmas 1 km.
29)
Fungsi religius
Klien menganut agama Islam, sholat 5 waktu rutin dan jika shubuh sholat di
masjid, sering ikut pengajian. Keluarga juga rutin sholat.
30)
Fungsi rekreasi
Fungsi reproduksi
32)
Fungsi afeksi
34)
Jangka panjang
35)
Bila didalam keluarga ada masalah dibicarakan dengan anak pertama dan
cucunya yang serumah (Tn.A).
36)
G.
H. Harapan Keluarga
Klien berharap diarenya cepat sembuh dan tidak kambuh lagi.
3.2 Analisa dan Sintesa Data
NoDataProblemEtiologi1.
Tgl
05
Jan
2016DS :
Tn. S mengatakan tidak menggunakan masker kalau batuk
Tn. S mengatakan tidur dalam satu tempat tidur dengan anak dan istri
Ny. J mengatakan jarang bersih-bersih rumah
DO :
Luas rumah 4x6 m2
Rumah terlihat kotor dan berantakan
Rumah terlihat gelap dan lembab
Siang hari menggunakan lampu
Terlihat An. C dan pasien tidur dalam satu tempat tidur.
Terdapat jendela tetapi tertutup dengan triplek kayuResiko tinggi penularanKetidak
mampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah2.DS :
Tn. S mengatakan tidak ada napsu makan
Tn. S emngatakan kalau makan terkadang inin muntah/terasa mual
Ny. J mengatakan tidak membedakan menu makan dengan keluarga yang lain
Ny. J mengatakan tidak tau caranya supaya suaminya mau makan
DO :
Tn. S terlihat kurus
BB: 40 kg
Mata cowong
TD : 90/60 mmHg
Tn. S terlihat tidak mau makan
BBIdeal : 54 Kg
Terlihat clavikula sangat jelas
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhKetidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit 3.DS :
Tn. S mengatakan batuk tidak keluar dahak
Ny. J mengatakn suaminya kalau minum air hangan ingin muntah.
Ny. J mengatakan tidak tau cara merawat suaminya.
DO :
Terlihat Tn. S batuk
Tn. S batuk tidak menggunakan masker
Terdengar ronki pada paru
Tn. S tidak mau minum air hangatGangguan bersihan jalan napasKetidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi penularan pada keluarga Tn. S b/d ketidak mampuan keluarga
memodifikasi lingkungan rumah.
NoKriteriaNilaiBobotScoringPembenaran1.Sifat masalah :
Situasi Krisis
3/3 x 1 = 1Situasi krisis karena Tn. S sebagai kepala rumah tangga dan menjadi
tulang punggu keluarga, saat ini sedang sakit dan tidak dapat bekerja untuk mencari
uang lagi.2.Kemungkinan masalah dapat diubah:
cukup
1/2 x 2 = 1Kemungkinan masalah untuk dapat diubah cukup karena selain pasien
sudah mendapatkan pengobatan dari puskesmas, tetapi pasien tidak mau
menggunakan masker.3.Potensial masalah dapat dicegah:
Tinggi
Ancaman Kesehatan
1/2 x 2 = 1Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diubah dengan cukup
karena penghasilan keluarga Tn. S sebesar 2.800.000 untuk biaya sehari-hari dan
untuk biaya sekolah adiknya.
3.Potensial masalah dapat dicegah:
Tinggi
3/3 x 1 = 1 Potensi masalah dapat dicegah tinggi, karena masalah nutrisi dapat diatasi
dengan pengolahan makanan yang bergizi, untuk pasien dengan harga sesuai dengan
kemampuan keluarga.4.Menonjolnya masalah:
Masalah berat, harus segera ditangani
2
1
2/3 x 1 = 2/3Gangguan bersihan jalan napas merupakan ancaman kesehatan bagi Tn.
S.2.Kemungkinan masalah dapat diubah:
Dengan mudah
2/3 x 1 = 2/3 Potensi masalah bersihan jalan napas dapat diubah cukup karena pasien
tidak mau minum air hangat, dengan alasan kalau minum air bangat selalu muntah
dan mual.4.Menonjolnya masalah:
Ada masalah tetapi tidak segera ditangani
NoKriteriaNilaiBobotScoringPembenaran1.Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
Dengan mudah
2/2 x 2 = 2 Kemungkinan masalah dapat dicegah dengan mudah jika keluarga dan Ny.
S dapat mengelola makanan.
Ny S mengatakan pola makan yang belum baik (menu makan tidak disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh), banyak mengkonsumsi makanan yang pedas3.Potensial
masalah dapat dicegah:
Tinggi
3/3 x 1 = 1 Potensial maslaah dapat dicegah dengan tinggi apabila pasien dapat
memanfaatkan pelayanan kesehatan / Ny.S langsung berobat ke puskesmas dan
segera mendapat obat.4.Menonjolnya masalah:
Ada masalah tetapi tidak segera ditangani
1/2 x 1 = 1 Saat dilakukan pengkajian pasien tampak bingung, terlihat lemas, BAB
6x dalam sehari sehingga keadaan tersebut merupakan suatu kegagalan dalam
mencapai potensi kesehatan.JUMLAH 4 2/3
Tujuan pendek :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1 minggu (2x kunjungan) diare berkurang.
Tujuan panjang :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 2 minggu (4x kunjungan) klien tidak mengalami deficit volume cairan.
Tujuan panjang :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 2 minggu (4x kunjungan) klien nutrisi terpenuhi.
.
Keluarga dan pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan BB dan BB ideal.
TTV normal, konjungtiva anemis, mata tidak cowong, mukosa bibir lembab, turgor kulit normal, BAB 2 hari sekali sesuai
kebiasaan eliminasi alvinya, klien tidak mualJelaskan pada keluarga cara pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
Kaji alergi makanan pada klien.
Anjurkan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
Identifikasi factor pencetus mual.
Motivasi keluarga untuk mendukung klien menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
Tujuan panjang :
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 2 minggu (4x kunjungan) klien tidak mengalami nyeri (mules).
Keluarga dan klien data mengidentifikasi pencetus rasa nyeri (mules).
Skala nyeri berkurang (skala nyeri 0)
Tidak ada ketegangan abdomen.
TTV normal
Klien mengatakan tidak nyeri (mules).
3.7 Implementasi
NO.DIAGNOSA KEPERAWATANPUKULTINDAKAN KEPERAWATANTTD1.Defisit volume cairan pada Ny.S yang
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare yang ditandai dengan klien mengatakan minum
+ 5 gelas/ hari hanya air putih, klien mengatakan tidak mengerti penyebab diare yang dialami, klien mengatakan BAB 6x cair,
klien mengatakan setiap kali makan maka memaksakan untuk makan, turgor kulit kembali > 1 detik, bibir kering, BAK 4x/hari ,
BAB 6x / hari, klien terlihat pucat, klien terlihat lemas, dari puskesmas klien mendapatkan obat dari dokter Puralex, CTM dan
Antasida Doen6 Januari 2016
Menganjurkan pada keluarga atau klien unruk mengompres dengan air hangat dilokasi nyeri.
R/ : klien memahami apa yang diajarkan oleh perawat
Memberikan obat CTM
R/ : klien mau minum obat.
3.8 Evaluasi
NO.Tgl & waktuDIAGNOSA KEPERAWATANEVALUASITTD1.8 Januari 2016
19.00Defisit volume cairan pada Ny.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare.S:
Pasien mengatakan minumnya baru 5 gelas/hari
Klien mengatakan sudah menerapkan cuci tangan setiap setelah melakukan kegiatan
Klien mengatakan tidak minum minuman yang bersoda
Klien mengatakan minum obat teratur
Keluarga mengatakan klien masih kurang minum air putih
O:
Bising usus 20x/menit
Klien terlihat tidak lemas, tidak pucat
Mata klien sudah tidak cowong
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi no 2,3,4 dan 5. 2.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .S:
Klien mengatakan makanannya selama ini hangat-hangat
Klien mengatakan terkadang masih sedikit mual
Klien mengatakan rutin minum obatnya
S:
Klien mengatakan sudah minum air putih sehari 6-7x
Klien mengatakan minum obat teratur
O:
Mukosa bibir lembap
Konjungtiva tidak pucat
Keluarga klien masih tampak bingung makanan apa saja yang bisa dimakan oleh Ny.S
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan tindakan keperawatan no 3, 5 dan 7
I:
Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
R/: klien mau banyak makan
Motivasi keluarga untuk mendukung klien menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti emetic
R/: klien mau minum obat (Antasida Doen)
E : masalah kebutuhan nutrisi pada Ny.S masih belum teratasi karena keluarga belum mampu sepenuhnya merawat keluarga
yang sakit3.Gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit diare.S:
Klien mengatakan masih merasa mules tapi terkadang
O:
Skala nyeri 3
TTV :
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,4C
Nadi : 90x/menit
Klien tidak tampak menahan rasa mules
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan tindakan keperawatan no 2,3, dan 6
I:
Kaji skala nyeri, lokasi, durasi dan frekuensi
R/ : klien mau menunjukkan rasa nyerinya bagaimana
Ajarkan teknik relaksasi
R/ : klien mampu mencotohkan cara teknik relaksasi
E : Pasien mengatakan memahami penjelasan yang disampaikan oleh perawat dan pasien tampak tidak bingung dengan
keadaanya.
CATATAN PERKEMBANGAN
TanggalDiagnosa KeperawatanCatatan PerkembanganTTD12 Januari 2016
19.00
Defisit volume cairan pada Ny.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah diare.
S:
Klien mengatakan sudah minum air putih sehari 8 gelas/hari atau pergelas 250 ml sebanyak 8 gelas.
Klien mengatakan sudah tidak mengalami BAB cair, sudah normal
O:
Turgor kulit baik
Mukosa bibir lembab
I:E : masalah kebutuhan nutrisi pada Ny.S sudah teratasi karena keluarga sudah mampu sepenuhnya merawat keluarga yang
sakit3.Gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit diare.S:
Klien mengatakan sudah tidak mules
Keluarga mengatakan Ny.S sudah tidak merasa kesakitan.
O:
Skala nyeri 0
TTV :
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36,5C
Nadi : 88x/menit
Klien tidak tampak menahan rasa mules
BAB tidak cair
Bising usus 18x / menit
A : masalah teratasi
P : hentikan implementasi
I:-
E : Masalah gangguan rasa nyaman (mules) pada Ny. S sudah tercukupi dengan adanya kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.