Professional Documents
Culture Documents
KONSERVASI LINGKUNGAN
OLEH:
KELOMPOK 1
ANGGOTA
(1110942021 )
(1310941040 )
(1310941047 )
DOSEN:
YOMMI DEWILDA, MT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah
berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami
perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami filtrasi secara alamiah.
Proses yang dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah,
membuat air tanah menjadi lebih baik dna lebih murni dibandingkan air permukaan.
Pengambilan air tanah di Indonesia untuk berbagai sektor pembangunan cenderung
terus meningkat. Hampir 70% kebutuhan air bersih masih mengandalkan air tanah,
pada sektor industri bahkan 90% kebutuhan airnya masih harus dipenuhi dari air
tanah. Pengambilan air tanah tersebut di samping memberi manfaat yang positif, di
lain pihak juga menimbulkan dampak negatif berupa penurunan muka air tanah,
intrusi air laut, dan amblesan tanah. Kemerosotan kondisi air tanah baik
kuantitas dan
kualitasnya
pengaturan, dilandasi
perlu
kebijakan yang
diupayakan
tepat
yang
untuk
penyusunannya
diatasi
melalui
melibatkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konservasi Air Tanah
Konservasi air tanah adalah upaya penggunaan air yang jatuh ke permukaan tanah
seefisien mungkin dan pengaturan waktu alirannya, sehingga tidak terjadi banjir
dan terdapat cukup air pada musim kemarau. Oleh karena itu, tindakan konservasi
tanah dapat berarti pula tindakan konservasi air. Pada dasarnya konservasi tanah
dan air dilakukan dengan cara memperlakukan tanah agara mempunyai ketahanan
terhadap gaya yang menghancurkan agregat dan pengangkutan oleh aliran
permukaan, serta mempunyai kemampuan untuk menyerap menyerap air lebih
besar, (Sukrianto,1990).
Konservasi air tanah adalah upaya melindungi dan memelihara keberadaan, kondisi
dan lingkungan air tanah guna mempertahankan kelestarian atau kesinambungan
ketersediaan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai, demi kelangsungan
fungsi dan kemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik waktu
sekarang maupun pada generasi yang akan datang (Danaryanto, et al., 2005).
Menurut Arsyad (2010) Metode konservasi tanah dan air dapat digolongkan ke
dalam tiga golongan utama, yaitu:
1) Metode vegetatif
Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman dan tumbuhan, atau bagian
tumbuhan atau sisa-sisanya untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang
jatuh, mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan yang pada akhirnya
mengurangi erosi tanah. Dalam konservasi tanah dan air, metode vegetatif
mempunyai fungsi (a) melindungi tanah terhadap daya perusak butir-butir
hujan yang jatuh, (b) melindungi tanah terhadap daya perusak air yang
mengalir di permukaan tanah, (c) memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan
penahanan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan.
2) Metode mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan
terhadap tanah
dan
perbuatan
bangunan
untuk
mengurangi
aliran
3) Metode kimia
Metode kimia dalam konservasi tanah dan air adalah penggunaan preparat
kimia baik berupa bahan alami yang telah diolah, dalam jumlah yang relatif
sedikit, untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi.
B. Konservasi Air tanah berdasarkan PP No. 43 tahun 2008
Konservasi air tanah menurut Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air
Tanah adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan
fungsi air tanah agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
C. Studi Kasus
mengkaji
berbasis konservasi di recharge area atau daerah imbuhan, dengan maksud untuk
menemukan kegiatan kegiatan konservasi, sebagai bentuk kegiatan pengelolaan
air tanah, yang dapat dilakukan untuk memperbesar pengisian air tanah di daerah
imbuhan sekaligus mengurangi permasalahan lingkungan di daerah tersebut.
Uraian
* potensi airtanah bebas = 1338 juta
m3/tahun
* potensi airtanah tertekan 21 juta
m3/tahun
* Tinggi ketersediaan = 345 mm
TGL recharge
2 area
3 Permasalahan
* Penambangan galian C
* Berkurangnya mataair
* Kesadaran mayarakat
4 Kegitan
konservasi yang
sudah berjalan
zona
penambangan
bahan
tambang
golongan
C,
dan
bentuk
pendampingan.
penyuluhan,
pendidikan,
pelatihan,
pembimbingan,
dan
Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah
dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan
kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan akan memberikan dampak
berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas
permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah
tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang
bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan
sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
Tahap-tahap pembuatan sumur resapan adalah :
3. Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau batu bata dan pemasangan
jaringan dari rumah ke rumah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanah
adalah upaya
memelihara keberadaan
serta